Chapter 2 Berlatih

Chapter 2

Berlatih

 

Setelah membolak-balik halaman buku metode kultivasi, Zen Kagendra memutuskan untuk tidak memilih satupun alasanya karena metode kultivasi “Kanuragan Naga Api Emas Perkasa” yang ada di ingatanya jauh lebih baik daripada metode yang ada di perpustakaan.

“Selanjutnya, biar aku lihat rak-rak keterampilan bela diri di sini.”

Zen Kagendra segera menuju rak keterampilan bela diri, rak itu berada di sisi lain rak metode kultivasi. Di sana ada tiga rak berdiri dan masing-masing rak terdiri dari empat tingkat. Rak pertama adalah keterampilan bela diri teknik gerakan. Rak kedua adalah keterampilan teknik memperkuat tubuh, sedangkan rak ketiga adalah keterampilan beladiri jurus serangan.

“Em, tidak ada keterampilan bela diri sihir? Sepertinya memang langka, di ingatan masa laluku pun pendekar pengguna sihir juga langka.”

Zen Kagendra tidak memikirkanya lebih lanjut dan memulai dari rak pertama untuk memilih teknik gerakan. Segera dia menyapu pandanganya pada buku-buku di rak paling atas yaitu buku kelas perak menengah dan rendah. Dia membacanya satu persatu yang menarik perhatianya dan mulai membolak-balik halaman buku. Keterampilan “Teknik Gerakan Kaki Petir” merupakan keterampilan bela diri kelas perak rendah. Keterampilan teknik itu dibagi menjadi empat tahap, yaitu tahap pertama bergerak sepuluh langkah hanya dalam sekejap, tahap kedua bergerak dengan akselerasi bagai sambaran petir, ketiga berakselersi kapan pun bukan lagi hambatan, dan tahap empat merupakan puncak ketika berakselerasi akan menimbulkan suara-suara sambaran petir untuk menakuti lawan.

Keterampilan teknik gerakan “Teknik Bayangan Hantu” merupakan kelas perak menengah yang dibagi menjadi tiga tahap, tahap pertama bergerak ke sekitar akan semudah bagai hanya membutuhkan keinginan, tahap kedua akselerasi gerakan akan sulit dilihat oleh mata, dan tahap ketiga setiap gerakan akan berakselerasi bagai ledakan, tapi aura kultivator akan disenyapkan hingga sulit untuk dideteksi. Zen Kagendra merenungkan sejenak memikirkan antara dua keterampilan gerakan.

“Bukankah akan lebih baik teknik gerakan ‘Teknik Bayangan Hantu?’ Bila dikombinasikan dengan pengalaman bertarungku, aku kira cukup bagus.” Setelah memilih keterampilan teknik gerakan “Teknik Bayangan Hantu” dia menuju ke rak keterampilan perkuatan tubuh.

Di rak keterampilan teknik perkuatan tubuh hanya ada satu keterampilan kelas perunggu menengah dan satu keterampilan teknik kelas perak menengah. Tanpa membuka dan memeriksa keterampilan perunggu lebih lanjut, dia langsung membuka keterampilan perkuatan kelas perak menengah “Teknik 9 Dinding Tubuh Permata.” keterampilan ini dibagi menjadi 9 tahap, tahap pertama memperkuat kulit, tahap kedua memperkuat daging, tahap ketiga memperkuat tulang, tahap keempat kekuatan fisik akan bertambah dua setengah kali, tahap kelima tubuh akan tahan terhadap dingin yang ekstrim, tahap keenam tubuh akan tahan terhadap panas magma, tahap ketujuh tubuh akan tahan terhadap serangan senjata kelas perak atau sejenis, tahap kedelapan pemulihan tubuh akan tiga kali lebih cepat, tahap kesembilan tubuh akan sekuat permata untuk menahan setiap ledakan.

Zen Kagendra untuk sementara tertegun dan bergumam, “Bukankah ini berlebihan? Ini hanya keterampilan kelas perak menengah kan?” Saat memikirkanya dia hanya membolak-balik halaman buku. Tiba di halaman terakhir, dia menemukan potongan kertas yang di situ tertulis, “Buku adalah keterampilan kelas emas menengah, tapi selama ini tidak ada yang pernah menguasainya lebih dari tahap keempat, maka pada dasarnya buku akan dianggap sampah bila dikategorikan kelas emas menengah.”

Setelah membaca mata Zen Kagendra bersinar terang, dengan penuh kegembiraan dia segera mengambil buku itu dan menuju rak keterampilan tempur yang berada di sebelah rak keterampilan perkuatan tubuh. Pada rak keterampilan tempur jumlah buku-buku lebih banyak dari keterampilan gerakan dan keterampilan perkuatan tubuh. Segera Zen Kagendra tidak repot-repot melihat buku yang peringkat rendah dan dia langsung melihat keterampilan tempur kelas perak menengah dan rendah.

Keterampilan “Jurus Tinju Bara Api”, “Jurus Tinju Ledakan”, “Jurus Tendangan Bermata Tujuh”, “Jurus Tombak Penggebrak”, “Jurus Bayangan Panah”, dan “Jurus Mata Jiwa”.  Zen Kagendra terus mengacak-acak tumpukan buku. Pada tumpukan terakhir akhirnya dia melihat buku berjudul “Jurus Pedang Ankara”. Dia membuka dan membacanya. Pada buku itu tertulis bahwa keterampilan “Jurus Pedang Ankara” tidak memiliki batas akan berkembang berdasarkan keahlian pengguna. Setiap gerakan yang ditulis pada buku adalah gerakan awal yang setiap segmen bisa dikembangkan.

Mata Zen Kagendra cerah, “Bukankah ini cocok untukku? Tapi bukankah ini lebih cocok di sebut ‘Teknik’ daripada ‘Jurus’? Atau mungkin karena keterampilan ini lebih bebas digunakan untuk menyerang? Yah, mungkin itu.” Zen Kagendra terus membolak-balik halaman buku keterampilan “Jurus Pedang Ankara”.

“Beradasarkan ingatanku aku sangat kuat, tapi aku tidak punya ingatan keterampilan bela diri apapun selain metode kultivasi ‘Kanuragan Naga Api Emas Perkasa’. Jika keterampilan ini berdasarkan keahlianku aku bisa mengembangkanya ke tingkat yang sangat tinggi. Aku pilih ini.” Dia mengambil buku keterampilan tempur “Jurus Pedang Ankara”, “Teknik Bayangan Hantu”, dan memegangnya bersama “Teknik 9 Dinding Tubuh Permata”. Setelah memilih semua keterampilan, dia menuju kamar pelatihan di lantai dua dan segera mulai pelatihan tertutup.

Di dalam kamar pelatihan Zen Kagendra mulai pelatihan. Dia bersila dengan posisi meditasi dan mulai mengoperasikan “Kanuragan Naga Api Emas Perkasa,” Semua energi alam disekitarnya tersedot olehnya dalam kecepatan yang mengagumkan dan mengisi dantian yang kosong.

“Nguuuung.” Suara berdengung berasal dari dantian Zen Kagendra.

Energi alam mulai membanjiri dantian Zen Kagendra. Setiap energi yang masuk merambat ke meridian. Otot-otot Zen Kagendra mulai merekronstuksi setiap sel pada tubuhnya. Tulang-tulangnya mulai tersentuh energi emas. Meskipun dia masih dalam kondisi bermeditasi dan matanya masih tertutup, senyum di bibirnya tidak bisa disembunyikan.

Setiap energi emas merekonstruksi bagian tubuhnya, terutama tulang karena sesuai namanya metode kultivasi “Kanuragan Naga Api Emas Perkasa”. Energi yang masuk dalam tubuhnya akan diubah menjadi berwarna emas dan tulangnya direkronstruksi berubah menjadi tulang sekuat naga.

Beberapa jam berlalu hingga malam tiba Zen Kagendra masih pelatihan tertutup di kamar perpustakaan lantai dua. Sementara itu di luar perpustakaan, ayahnya Zen Kuntara sedang membuka pintu dan memasuki ruang perpustakaan.

“Raja apa yang bisa saya bantu?” Tanya pria tua penjaga perpustakaan

“Apa Kagendra kemari? Dia belum kembali ke kamarnya sejak siang tadi. Aku menyuruhnya membaca beberapa buku di perpustakaan.” Zen Kuntara bertanya dengan wajah cemas.

Pria tua tersenyum dan menjawab “Raja, Tuan Muda Zen Kagendra berada di kamar pelatihan lantai dua. Dia sudah di sana sejak siang tadi. Apa perlu saya memanggilnya untuk menghadap Raja?”

Zen Kuntara tertegun sejenak lalu berbicara, “Benarkah? Anak itu? Tidak perlu, biarkan saja dia di sana sampai dia bosan dengan pelatihanya. Jika Anda ingin beristirahat, Anda bisa bergantian dengan petinggi yang lain.”

“Baik Raja.” Pria tua itu menjawab sopan.

Zen Kuntara langsung berbalik meninggalkan pintu perpustakaan sambil berjalan dia bergumam, “Apakah anakku benar-benar jenius? Umurnya hanya berapa? Dia bahkan lebih rajin berlatih dari anak yang beberapa tahun lebih tua darinya.” Zen Kuntara menggeleng sambil tersenyum dan melanjutkan langkahnya meninggalkan perpustakaan.

Pada saat ini Zen Kagendra sudah mulai membuka matanya dan mengamati perubahan ekstrim pada tubuhnya. Dia tersenyum lalu bergumam, “Bagus, aku sudah mencapai ‘Alam Dasar’ tingkat 1 puncak hanya dengan sedikit usaha dan aku akan mencapai tingkat 2.” Dia benar-benar senang dengan perubahan kekuatanya.

“Tapi aku cukup kenyang untuk mengoperasikan ‘Kanuragan Naga Api Emas Perkasa’ lagi. Biarlah sementara aku coba untuk berlatih keterampilan ‘Teknik Bayangan Hantu’ dan ‘Jurus Pedang Ankara’” Zen Kagendra berbicara untuk dirinya sendiri.

Metode pelatihan untuk keterampilan bela diri sangat berbeda dengan keterampilan metode kultivasi, untuk metode kultivasi dia hanya perlu menyalurkan energi alam ke dantianya, sedangkan untuk keterampilan bela diri normalnya dia harus membuat gerakan-gerakan yang sesuai dengan buku keterampilan.

Bagi Zen Kagendra aturan itu tidak berlaku karena dia mempunyai kemampuan presepsi tajam dari ingatan kehidupan masa lalunya. Dia hanya perlu menyimulasikan semua gerakan ke dalam pikiranya. Kemudian, kemampuan itu akan diserap oleh otaknya dan otomatis disinkronkan dengan tubuhnya bila ia akan menggunakannya.

Terpopuler

Comments

Mawi

Mawi

lanjut thor

2022-07-15

0

Wahyu Grai

Wahyu Grai

masuk...

2021-10-24

0

Muhammad Amin

Muhammad Amin

lanjut

2021-08-01

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog 00
2 Chapter 1
3 Chapter 2 Berlatih
4 Chapter 3 Gunung Penanggungan
5 Chapter 4 Tamu Tak diundang
6 Chapter 5 Maaf, Kau Tidak Layak
7 Chapter 6 Memukau Penonton
8 Chapter 7 Memasuki Gunung Penanggungan
9 Chapter 8 Perang Kecil
10 Chapter 9 Terobosan ke “Alam Prajurit” Tingkat 1
11 Chapter 10 Bukankah aku tinggal membunuh kalian?
12 Chapter 11 Memenggal Musuh
13 Chapter 12 Selain Kekuatan
14 Chapter 13 Bersiap Berpetualangan
15 Chapter 14 Terungkap
16 Chapter 15 Membantu Kuat
17 Chapter 16
18 Chapter 17
19 Chapter 18
20 Chapter 19
21 Chapter 20
22 Chapter 21
23 Chapter 22
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60
62 Chapter 61
63 Chapter 62
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Chapter 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77
79 Chapter 78 Datang Ke Kekaisaran Mulk
80 Chapter 79 Lihat, dia Zen Kagendra !
81 Chapter 80 Zen Kagendra VS Mulk Jendi
82 Chapter 81 Kolam Cair Energi Qi
83 Chapter 82 (Alam Guru Besar) tingkat 5
84 Chapter 83 Latihan Kultivasimu benar – benar (Alam Guru Besar) tingkat 5?
85 Chapter 84 Mengundang Zen Kagendra
86 Chapter 85 Tidak Lagi Ingin Negosiasi?
87 Chapter 86 Zen Kagendra, 3 VS 1 (Part 1)
88 Chapter 87 Zen Kagendra, 3 VS 1 (Part 2)
89 Chapter 88 Zen Kagendra, 3 VS 1 (Part 3)
90 Chapter 89 Ananta Roba, Berjudi!
91 Chapter 90 Dunia Tanpa Energi Qi
92 Chapter 91 Jamur Abu - Abu
93 Chapter 92 Jamur Tubuh Manusia
94 Chapter 93 Meningkatkan Kultivasi Fisik
95 Chapter 94 Mulai Berburu Kristal
96 Chapter 95 Itu Urusanku, Tidak Ada Kaitannya Denganmu
97 Chapter 96 Krital Unsur Elemen
98 Chapter 97 “Senior Jangan Serang, Aku Tidak Jahat”
99 Chapter 98 Dimensi ke 6? Dimensi ke 7?
100 Chapter 99 Esensi Menggunakan Dua Pedang, Menuza Zidney
101 Chapter 100 Tanah Kesialan
102 Chapter 101 Tanah Kesialan Lanjutan 1, VS 12 Laba - Laba
103 Chapter 102 Tanah Kesialan Lanjutan 2, VS Perampok
104 Chapter 103 Tanah Kesialan Lanjutan 3, Teknik Kilat
105 Chapter 104 Tanah Kesialan Lanjutan 3, Tubuh ‘Berserker’ Ke 3
106 Chapter 105 Tanah Kesialan Lanjutan 4, 50 Hari Kemudian
107 Chapter 106 Tanah Kesialan 5, Dikejar Ratusan Laba - Laba
108 Chapter 107 Tanah Kesialan Lanjutan 7, Altar
109 Chapter 108 Tanah Kesialan Lanjutan 8, Darah Keturunan Naga
110 Chapter 109 VS Kadal Api, Mundur..
111 Chapter 110 VS Kadal Api, Kau Siapa?
112 Chapter 111 VS Kadal Api, Apa Kita Pernah Bertemu?
113 Chapter 112 VS Kadal Api, Sebuah Kebenaran Dimensi Ketiga.
114 Chapter 113 VS Kadal Api, Lagi
115 Chapter 114 VS Kadal Api, 2 VS 1
116 Chapter 115 VS Kadal Api, Kengerian Pertarungan ‘Dharma Surga’
117 Chapter 116 VS Kadal Api, Memilih Hidup? Atau Mati?
118 Chapter 117 VS Kadal Api, Bertemu Nona Ananta ‘Lagi’
119 Chapter 118 Namaku Adalah….
120 Chapter 119 Membangunkan Kembali ‘Raja Naga, Antaboga’
121 Chapter 120 Bertemu Lagi Dengan Alsyeif Adolf
122 Chapter 121 Tidak Ada Yang Salah, Hanya Lemah Yang Salah
123 Chapter 122 Aku Punya Niatku Sendiri
124 Chapter 123 Pertarungan Gerbang Ilusi Part 1
125 Chapter 124 Peratungan Gerbang Ilusi Part 2
126 Chapter 125 Kembali
127 Chapter 126 Kekuatan Menuza Zidney
128 Chapter 127 Kembali ke Kerajaan Zen
129 Chapter 128 Perencanaan Untuk Keluarga Zen
130 Chapter 129 Perencanaan Untuk Keluarga Zen Part 2
131 Chapter 130 Kompetisi Mencari Bakat Penyisihan, Part 1
132 Chapter 131 Kompetisi Mencari Bakat Penyisihan, Part 2
133 Chapter 132 Kompetisi Mencari Bakat Penyisihan, Part 3
134 Chapter 133 Kompetisi Mencari Bakat Penyisihan, Part 4
135 Chapter 134 Kompetisi Mencari Bakat Penyisihan, Part 5
136 Chapter 135 Kompetisi Mencari Bakat Penyisihan, Part 6
137 Chapter 136 Kompetisi Mencari Bakat Penyisihan, Part 7
138 Pengumuman, maaf
139 pengumuman lagi
140 Chapter 137 Disergap
141 Chapter 138 Bandit Merah Hati
142 Chapter 139 Perubahan Situasi
143 Chapter 140 Memohon Maaf
144 Chapter 141 Tujuan Po Candra
145 Chapter 142 Informasi Lelang
146 Chapter 143 Pertempuran?
147 Chapter 144 Zen Kagendra?
148 Chapter 145 Negosiasi Grup Casugraha
149 Chapter 146 Ananta Taraka
150 pengumuman again
151 Chapter 147 Informasi Generasi Muda
152 Chapter 148 Provokasi Aktif
153 Chapter 149 Kau Akan Membayar Berkali Lipat
154 Chapter 150 Energi Hukum
155 Chapter 151 Sultan Mah Bebas..!
156 Tanya Jawab 1 - 150 Chapter Terakhir
157 Chapter 152 Serangan Mendadak
158 Chapter 153 Bunuh Diri
159 Chapter 154 Berkah Tersembunyi
160 Chapter 155 Gerbang Darah, Ananta Ganendra
161 Chapter 156 Kompetisi Mencari Bakat, Peraturan
162 Chapter 157 Kompetisi Mencari Bakat, Ditemukan?
163 Chapter 158 Kompetisi Mencari Bakat, Melawan Tujuh Puluh Orang?
164 Chapter 158 Kompetisi Mencari Bakat, Menarik Perhatian
165 Chapter 159 Kompetisi Mencari Bakat, Menyerap Energi Hukum
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Prolog 00
2
Chapter 1
3
Chapter 2 Berlatih
4
Chapter 3 Gunung Penanggungan
5
Chapter 4 Tamu Tak diundang
6
Chapter 5 Maaf, Kau Tidak Layak
7
Chapter 6 Memukau Penonton
8
Chapter 7 Memasuki Gunung Penanggungan
9
Chapter 8 Perang Kecil
10
Chapter 9 Terobosan ke “Alam Prajurit” Tingkat 1
11
Chapter 10 Bukankah aku tinggal membunuh kalian?
12
Chapter 11 Memenggal Musuh
13
Chapter 12 Selain Kekuatan
14
Chapter 13 Bersiap Berpetualangan
15
Chapter 14 Terungkap
16
Chapter 15 Membantu Kuat
17
Chapter 16
18
Chapter 17
19
Chapter 18
20
Chapter 19
21
Chapter 20
22
Chapter 21
23
Chapter 22
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60
62
Chapter 61
63
Chapter 62
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Chapter 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77
79
Chapter 78 Datang Ke Kekaisaran Mulk
80
Chapter 79 Lihat, dia Zen Kagendra !
81
Chapter 80 Zen Kagendra VS Mulk Jendi
82
Chapter 81 Kolam Cair Energi Qi
83
Chapter 82 (Alam Guru Besar) tingkat 5
84
Chapter 83 Latihan Kultivasimu benar – benar (Alam Guru Besar) tingkat 5?
85
Chapter 84 Mengundang Zen Kagendra
86
Chapter 85 Tidak Lagi Ingin Negosiasi?
87
Chapter 86 Zen Kagendra, 3 VS 1 (Part 1)
88
Chapter 87 Zen Kagendra, 3 VS 1 (Part 2)
89
Chapter 88 Zen Kagendra, 3 VS 1 (Part 3)
90
Chapter 89 Ananta Roba, Berjudi!
91
Chapter 90 Dunia Tanpa Energi Qi
92
Chapter 91 Jamur Abu - Abu
93
Chapter 92 Jamur Tubuh Manusia
94
Chapter 93 Meningkatkan Kultivasi Fisik
95
Chapter 94 Mulai Berburu Kristal
96
Chapter 95 Itu Urusanku, Tidak Ada Kaitannya Denganmu
97
Chapter 96 Krital Unsur Elemen
98
Chapter 97 “Senior Jangan Serang, Aku Tidak Jahat”
99
Chapter 98 Dimensi ke 6? Dimensi ke 7?
100
Chapter 99 Esensi Menggunakan Dua Pedang, Menuza Zidney
101
Chapter 100 Tanah Kesialan
102
Chapter 101 Tanah Kesialan Lanjutan 1, VS 12 Laba - Laba
103
Chapter 102 Tanah Kesialan Lanjutan 2, VS Perampok
104
Chapter 103 Tanah Kesialan Lanjutan 3, Teknik Kilat
105
Chapter 104 Tanah Kesialan Lanjutan 3, Tubuh ‘Berserker’ Ke 3
106
Chapter 105 Tanah Kesialan Lanjutan 4, 50 Hari Kemudian
107
Chapter 106 Tanah Kesialan 5, Dikejar Ratusan Laba - Laba
108
Chapter 107 Tanah Kesialan Lanjutan 7, Altar
109
Chapter 108 Tanah Kesialan Lanjutan 8, Darah Keturunan Naga
110
Chapter 109 VS Kadal Api, Mundur..
111
Chapter 110 VS Kadal Api, Kau Siapa?
112
Chapter 111 VS Kadal Api, Apa Kita Pernah Bertemu?
113
Chapter 112 VS Kadal Api, Sebuah Kebenaran Dimensi Ketiga.
114
Chapter 113 VS Kadal Api, Lagi
115
Chapter 114 VS Kadal Api, 2 VS 1
116
Chapter 115 VS Kadal Api, Kengerian Pertarungan ‘Dharma Surga’
117
Chapter 116 VS Kadal Api, Memilih Hidup? Atau Mati?
118
Chapter 117 VS Kadal Api, Bertemu Nona Ananta ‘Lagi’
119
Chapter 118 Namaku Adalah….
120
Chapter 119 Membangunkan Kembali ‘Raja Naga, Antaboga’
121
Chapter 120 Bertemu Lagi Dengan Alsyeif Adolf
122
Chapter 121 Tidak Ada Yang Salah, Hanya Lemah Yang Salah
123
Chapter 122 Aku Punya Niatku Sendiri
124
Chapter 123 Pertarungan Gerbang Ilusi Part 1
125
Chapter 124 Peratungan Gerbang Ilusi Part 2
126
Chapter 125 Kembali
127
Chapter 126 Kekuatan Menuza Zidney
128
Chapter 127 Kembali ke Kerajaan Zen
129
Chapter 128 Perencanaan Untuk Keluarga Zen
130
Chapter 129 Perencanaan Untuk Keluarga Zen Part 2
131
Chapter 130 Kompetisi Mencari Bakat Penyisihan, Part 1
132
Chapter 131 Kompetisi Mencari Bakat Penyisihan, Part 2
133
Chapter 132 Kompetisi Mencari Bakat Penyisihan, Part 3
134
Chapter 133 Kompetisi Mencari Bakat Penyisihan, Part 4
135
Chapter 134 Kompetisi Mencari Bakat Penyisihan, Part 5
136
Chapter 135 Kompetisi Mencari Bakat Penyisihan, Part 6
137
Chapter 136 Kompetisi Mencari Bakat Penyisihan, Part 7
138
Pengumuman, maaf
139
pengumuman lagi
140
Chapter 137 Disergap
141
Chapter 138 Bandit Merah Hati
142
Chapter 139 Perubahan Situasi
143
Chapter 140 Memohon Maaf
144
Chapter 141 Tujuan Po Candra
145
Chapter 142 Informasi Lelang
146
Chapter 143 Pertempuran?
147
Chapter 144 Zen Kagendra?
148
Chapter 145 Negosiasi Grup Casugraha
149
Chapter 146 Ananta Taraka
150
pengumuman again
151
Chapter 147 Informasi Generasi Muda
152
Chapter 148 Provokasi Aktif
153
Chapter 149 Kau Akan Membayar Berkali Lipat
154
Chapter 150 Energi Hukum
155
Chapter 151 Sultan Mah Bebas..!
156
Tanya Jawab 1 - 150 Chapter Terakhir
157
Chapter 152 Serangan Mendadak
158
Chapter 153 Bunuh Diri
159
Chapter 154 Berkah Tersembunyi
160
Chapter 155 Gerbang Darah, Ananta Ganendra
161
Chapter 156 Kompetisi Mencari Bakat, Peraturan
162
Chapter 157 Kompetisi Mencari Bakat, Ditemukan?
163
Chapter 158 Kompetisi Mencari Bakat, Melawan Tujuh Puluh Orang?
164
Chapter 158 Kompetisi Mencari Bakat, Menarik Perhatian
165
Chapter 159 Kompetisi Mencari Bakat, Menyerap Energi Hukum

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!