Chapter 1

Chapter 1

Aku terbangun, Zen Kagendra

 

Di tengah aula ada seorang anak laki-laki berusia sekitar 6 tahun yang sedang bermeditasi. Aula ini cukup luas untuk puluhan orang dewasa. Jika mereka ingin duduk bermeditasi menyerap energi alam dan menjadikanya energi dalam mereka.

“Hari ini aku terbangun, sudah enam tahun lamanya jiwaku tertidur, tapi sudah berapa tahun sejak kejadian itu?”

“Tunggu, kejadian apa?? Kenapa aku tidak mengingatnya?”

Anak itu mengerutkan kening dan mencoba mencari di antara memori ingatanya. Dia sedikit berkeringat dan masih memejamkan matanya dan terus mencari. Kemudian, ia menghembuskan nafas panjang.

“Aku tidak ingat. Aku hanya tau ingatanku terkompresi dan akan teringat saat aku memasuki ‘Alam Raja’” Anak itu bertanya-tanya tentang apa yang terjadi, tapi dia masih sedikit bingung. Lalu dia menatap ke arah pintu karena terdengar ada langkah kaki yang memasuki aula.

“Tuan Muda Kagendra, sudah waktunya makan siang, Raja memanggil Anda. Silakan mengikuti saya.” Seorang pelayan wanita paruh baya tersenyum berbicara, meski dia tidak cantik, tapi pelayan itu masih wanita yang sedap di pandang.

“Emm” Kagendra mengangguk dan berdiri mengikuti pelayan itu.

Mereka berjalan dengan pelayan memimpin di depan. Setelah melewati beberapa lorong dan taman, Kagendra melihat ada pria paruh baya sedang duduk di meja makan di sebelah taman dengan senyum menyambut Kagendra. Kagendra terus memperhatikan keadaan sekitar dan melihat pria itu dengan senyum.

“Kagendra, kemari ayo makan!” Pria itu tersenyum dan suaranya penuh dengan kasih sayang.

“Ya, Ayah.” Jawab Kagendra dengan tersenyum. Meskipun dia baru ingat kisah masa lalunya, tapi ingatan dia tentang beberapa tahun ini masih jelas. Dia terlahir sebagai putra mahkota Kerajaan Zen. Ayahnya bernama Raja Zen Kuntara. Dia lahir di Kerajaan Zen dan terlahir dengan darah Kerajaan Zen. Keluarga Kerajaan Zen mempunyai ribuan anggota keluarga dan memfokuskan empat puluh persen  untuk pelatihan jalan bela diri dan sisanya mengurus usaha dagang yang membentang antarkerajaan sekitarnya.

Setelah melihat Zen Kagendra duduk di meja makan, pelayan yang menuntun Zen Kagendra segera meninggalkan mereka yang sedang makan siang. Zen Kagendra makan dengan lahap meski tubuhnya kecil, tapi dia merupakan anak yang sangat aktif. Menurut ayahnya, hal yang wajar jika ia makan hampir sama dengan porsi orang dewasa. Setelah mereka berdua makan, ayahnya terpikirkan sesuatu.

“Kagendra, bagaimana? Kau sudah mencapai ‘Alam Dasar’?” Ayahnya berbicara dengan senyum. Kagendra segera mengangguk untuk mengiyakan.

Ayahnya sejenak tertegun, “Bagus-bagus, mencapai ‘Alam Dasar’ pada usia 6 tahun dari semua sepupumu hanya kau satu-satunya yang bisa, dari semua sepupumu yang tercepat hanya ada Zen Ananta, anak pamanmu yang sebanding denganmu, tapi dia masih memasuki ‘Alam Dasar’ pada umur 7 tahun.” Ayahnya sangat riang saat berbicara. Dia benar-benar sangat bangga bahwa anaknya adalah jenius. Zen Kuntara masih terus tersenyum beberapa waktu hingga dia teringat sesuatu dan menatap Zen Kagendra.

“Aku akan memaksukanmu ke Perguruan Menggebrak Bumi, tapi persyaratnya agak ketat. Mereka hanya akan menerima ‘Alam Dasar’ tingkat 6 sebelum berusia 10 tahun. Bagaimana menurutmu? Tentu saja aku akan menyediakan semua sumber dayamu.”

Zen Kagendra menatap ayahnya dan tersenyum, “Aku mampu, tapi sebelum itu aku ingin mengetahui tentang dunia sekitar. Bisakah aku membaca buku-buku tentang dunia? Di mana aku bisa membacanya?” Zen Kagendra berbicara dengan wajah yang menggemaskan.

Ayahnya, Zen Kuntara termenung sejenak lalu segera menanggapi, “Ya tentu saja, kau bisa meminta pelayan untuk mengantarmu ke perpustakaan kerajaan. Di sana juga ada metode-metode bela diri, termasuk metode kultivasi.” Ayahnya sedikit kaget dengan putranya. Meskipun Zen Kagendra bisa berjalan saat umur delapan bulan yang merupakan hal yang menakjubkan untuk sebagian orang, tapi akan sangat aneh bila dia sudah ingin mengetahui hal-hal tentang dunia pada umur 6 tahun. Pada sewajarnya bocah berumur 6 tahun hanya akan bermain setiap hari tanpa memikirkan apa pun.

“Emm, aku akan pergi.” Zen Kagendra mengangguk, tapi sempat berpikir metode kultivasi? Memang ada kultivasi sebanding dengan Kanuragan Naga Api Emas Perkasa? Pikirnya dengan sedikit mengejek. Setelah berbicara dia segera melompat dari kursinya dan menuju ke arah pelayan untuk meminta diantar ke perpustakaan.

Setelah berjalan beberapa menit, dia melihat pintu besar yang bertuliskan “Perpustakaan” di atasnya. Sebelah samping kiri pintu ada pria tua yang menjaga pintu. Pria tua itu tersenyum saat Zen Kagendra datang. Segera Zen Kagendra menuju ke depan pria tua. Pria itu menggunakan pakaian lengan panjang dengan janggut putihnya dia tersenyum ke arah Zen Kagendra yang berada di depannya.

“Anda jarang sekali terlihat di sekitar perpustakaan, apa Anda akan bermain di sini hari ini? Di sini bukan tempat bermain.”

Pria tua itu salah satu dari petinggi di Kerajaan Zen. Dia bertugas sebagai penjaga perpustakaan, tentu saja bisa disebut petinggi karena tidak mungkin orang rendahan Kerajaan Zen diperbolehkan menjaga perpustakaan.

Zen Kagendra lalu tersenyum, “Aku ingin membaca buku pengetahuan tentang informasi dunia ini. Oh ya, ayah juga mengatakan untuk mempelajari keterampilan bela diri dan metode kultivasi. Di sebelah mana aku bisa membacanya?”

Pria tua itu sejenak melihat anak di depanya, lalu dia tertegun bahwa anak di depanya adalah “Alam Dasar” tingkat 1. Meskipun hanya kekuatan sepele, tapi jika itu dimiliki anak berumur 6 tahun itu tandanya dia anak jenius.

“Ahahahah Tuan Muda memang menakjubkan, berumur 6 tahun dan memiliki tingkat kultivasi ‘Alam Dasar’ tingkat 1 itu merupakan sebuah kehormatan untuk keluarga kerajaan. Silakan, saya tidak akan mengulur waktu lagi. Buku pengetahuan umum dunia ada di tingkat satu sebelah kanan, sedangkan untuk buku keterampilan bela diri dan metode kultivasi ada di lantai dua. Ada sedikit buku bela diri, saya yakin Anda akan cepat menemukan yang cocok untuk Anda dan tetap ingat semua buku tidak boleh di bawa keluar. Di lantai dua ada kamar kamar kecil, Anda bisa berlatih di dalam.”

Kagendra tersenyum dan mengangguk. Setelah itu dia langsung menuju sebelah kanan lantai satu perpustakaan. Dia melihat sekeliling dan segera memilih milih buku yang diinginkanya. Tak butuh waktu lama untuk dia menemukan bukunya.

Segera ia menuju meja dan mulai membaca. Dunia ini bernama benua Andalas. Benua dibagi menjadi sembilan provinsi dan puluhan kerajaan disetiap provinsi. Provinsi yang terkecil sampai terbesar bernama Provinsi Padi, Provinsi Besi, Provinsi Sunda Kecil, Provinsi Sunda, Provinsi Kencana, Provinsi Nusa, Provinsi Barus, Provinsi Kute, dan Provinsi Mulk. Kerajaan Zen sekarang berada di bagian utara Provinsi Besi yang merupakan urutan kedua dari yang terkecil. Meskipun Kerajaan Zen berada di provinsi kedua terkecil, itu bukan berarti lemah. Bila terjadi perang antara kerajaan dari provinsi Mulk dengan Kerajaan Zen, meski tidak sama-sama hancur, tapi Kerajaan Zen masih akan mampu membuat kerugian amat besar terhadap kerajaan dari Provinsi Mulk.

Setelah membolak-balik buku, Zen Kagendra tahu bahwa alam bela diri yang dikenal oleh dunia sekarang terdapat 7 tingkatan, yaitu:

1. Alam Dasar (10 tingkat)

2. Alam Prajurit (10 tingkat)

3. Alam Panglima (10 tingkat)

4. Alam Guru (8 tingkat)

5. Alam Guru Besar (8 tingkat)

6. Alam Raja (6 tingkat)

7. Alam Kaisar (6 tingkat)

“Alam Kaisar” di buku tersebut hanya mitos karena hampir tak satupun di dunia ini mampu menempuh “Alam Kaisar.” Dia juga segera mengerti bahwa ayahnya, Zen Kuntara berada di “Alam Guru” tingkat 1. Dia juga agak tertegun karena “Alam Guru” merupakan alam dengan strata tinggi di daerah sekitar. Artinya, kebanyakan orang sekitar bukan lawan ayahnya.

Dia terus membolak-balik buku dengan tanganya, sampai dia menyadari bahwa infomasi tentang dunia dalam buku-buku di perpustakaan masih terbatas. Dia masih tidak mengetahui apa tingkat kekuatanya sebelum bereinkarnasi. Dia bisa mendeskripsikan kekuatanya yang hanya dengan kibasan tangan bisa membelah lautan.

“Apa tingkat kekuatan itu? ‘Alam Kaisar’? Aku kira lebih tinggi, tapi kenapa aku tidak mengingatnya? Kenapa yang kuingat hanya cara bertempur dan metode kultivasi? Apa benar aku akan mengingatnya saat aku masuk ‘Alam Raja’?” Dia masih merenung muram dan tampak lesu, “’Alam Raja’? Bukankah itu alam puncak dunia ini? Sudahlah, abaikan. Selanjutnya, aku akan hanya perlu menjadi kuat dan berlatih.” Gumamnya.

Kagendra meletakkan kembali buku ke rak. Dia mulai berjalan ke lantai dua dan melihat area sekitar. Dia menatap rak metode kultivasi. Rak itu bertingkat tiga, yang paling bawah adalah keterampilan metode kultivasi kelas perunggu rendah & menengah, atasnya lagi metode kultivasi kelas perunggu atas, dan paling atas adalah metode kultivasi kelas perak rendah & menengah.

Metode kultivasi, keterampilan bela diri (jurus, teknik, sihir), dan senjata dibagi menjadi kelas perunggu, perak, emas, berlian dan setiap kelas dibagi menjadi rendah, menengah, dan atas. Bagi kerajaan setidaknya harus ada kelas perunggu karena untuk mendukung setiap generasi mendatang.

Zen Kagendra segera memilih buku buku kelas perak menengah dan disana hanya ada beberapa buku bernama metode “Kanuragan Mekar anggrek merah”, metode “Kanuragan petir langit”, metode “Kanuragan gemuruh angin”, metode “Kanuragan menara api”. Setiap metode bisa mengisi tenaga dalam pada tubuh, membuka, dan memperlancar 18 meridian.

Zen Kagendra kaget. Lalu bergumam, “Hanya 18? Sedangkan ‘Kanuragan Naga Api Emas Perkasa’ bisa membuka 52? Lalu tingkat apa itu? Berlian? Atau lebih tinggi? Cih, lalu siapa aku sebenarnya dikehidupan sebelumnya?”

Terpopuler

Comments

Muhammad Amin

Muhammad Amin

monster

2021-08-01

1

blood

blood

Masih memantau

2021-07-16

1

Agus Sugiarto

Agus Sugiarto

suee

2021-05-18

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog 00
2 Chapter 1
3 Chapter 2 Berlatih
4 Chapter 3 Gunung Penanggungan
5 Chapter 4 Tamu Tak diundang
6 Chapter 5 Maaf, Kau Tidak Layak
7 Chapter 6 Memukau Penonton
8 Chapter 7 Memasuki Gunung Penanggungan
9 Chapter 8 Perang Kecil
10 Chapter 9 Terobosan ke “Alam Prajurit” Tingkat 1
11 Chapter 10 Bukankah aku tinggal membunuh kalian?
12 Chapter 11 Memenggal Musuh
13 Chapter 12 Selain Kekuatan
14 Chapter 13 Bersiap Berpetualangan
15 Chapter 14 Terungkap
16 Chapter 15 Membantu Kuat
17 Chapter 16
18 Chapter 17
19 Chapter 18
20 Chapter 19
21 Chapter 20
22 Chapter 21
23 Chapter 22
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60
62 Chapter 61
63 Chapter 62
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Chapter 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77
79 Chapter 78 Datang Ke Kekaisaran Mulk
80 Chapter 79 Lihat, dia Zen Kagendra !
81 Chapter 80 Zen Kagendra VS Mulk Jendi
82 Chapter 81 Kolam Cair Energi Qi
83 Chapter 82 (Alam Guru Besar) tingkat 5
84 Chapter 83 Latihan Kultivasimu benar – benar (Alam Guru Besar) tingkat 5?
85 Chapter 84 Mengundang Zen Kagendra
86 Chapter 85 Tidak Lagi Ingin Negosiasi?
87 Chapter 86 Zen Kagendra, 3 VS 1 (Part 1)
88 Chapter 87 Zen Kagendra, 3 VS 1 (Part 2)
89 Chapter 88 Zen Kagendra, 3 VS 1 (Part 3)
90 Chapter 89 Ananta Roba, Berjudi!
91 Chapter 90 Dunia Tanpa Energi Qi
92 Chapter 91 Jamur Abu - Abu
93 Chapter 92 Jamur Tubuh Manusia
94 Chapter 93 Meningkatkan Kultivasi Fisik
95 Chapter 94 Mulai Berburu Kristal
96 Chapter 95 Itu Urusanku, Tidak Ada Kaitannya Denganmu
97 Chapter 96 Krital Unsur Elemen
98 Chapter 97 “Senior Jangan Serang, Aku Tidak Jahat”
99 Chapter 98 Dimensi ke 6? Dimensi ke 7?
100 Chapter 99 Esensi Menggunakan Dua Pedang, Menuza Zidney
101 Chapter 100 Tanah Kesialan
102 Chapter 101 Tanah Kesialan Lanjutan 1, VS 12 Laba - Laba
103 Chapter 102 Tanah Kesialan Lanjutan 2, VS Perampok
104 Chapter 103 Tanah Kesialan Lanjutan 3, Teknik Kilat
105 Chapter 104 Tanah Kesialan Lanjutan 3, Tubuh ‘Berserker’ Ke 3
106 Chapter 105 Tanah Kesialan Lanjutan 4, 50 Hari Kemudian
107 Chapter 106 Tanah Kesialan 5, Dikejar Ratusan Laba - Laba
108 Chapter 107 Tanah Kesialan Lanjutan 7, Altar
109 Chapter 108 Tanah Kesialan Lanjutan 8, Darah Keturunan Naga
110 Chapter 109 VS Kadal Api, Mundur..
111 Chapter 110 VS Kadal Api, Kau Siapa?
112 Chapter 111 VS Kadal Api, Apa Kita Pernah Bertemu?
113 Chapter 112 VS Kadal Api, Sebuah Kebenaran Dimensi Ketiga.
114 Chapter 113 VS Kadal Api, Lagi
115 Chapter 114 VS Kadal Api, 2 VS 1
116 Chapter 115 VS Kadal Api, Kengerian Pertarungan ‘Dharma Surga’
117 Chapter 116 VS Kadal Api, Memilih Hidup? Atau Mati?
118 Chapter 117 VS Kadal Api, Bertemu Nona Ananta ‘Lagi’
119 Chapter 118 Namaku Adalah….
120 Chapter 119 Membangunkan Kembali ‘Raja Naga, Antaboga’
121 Chapter 120 Bertemu Lagi Dengan Alsyeif Adolf
122 Chapter 121 Tidak Ada Yang Salah, Hanya Lemah Yang Salah
123 Chapter 122 Aku Punya Niatku Sendiri
124 Chapter 123 Pertarungan Gerbang Ilusi Part 1
125 Chapter 124 Peratungan Gerbang Ilusi Part 2
126 Chapter 125 Kembali
127 Chapter 126 Kekuatan Menuza Zidney
128 Chapter 127 Kembali ke Kerajaan Zen
129 Chapter 128 Perencanaan Untuk Keluarga Zen
130 Chapter 129 Perencanaan Untuk Keluarga Zen Part 2
131 Chapter 130 Kompetisi Mencari Bakat Penyisihan, Part 1
132 Chapter 131 Kompetisi Mencari Bakat Penyisihan, Part 2
133 Chapter 132 Kompetisi Mencari Bakat Penyisihan, Part 3
134 Chapter 133 Kompetisi Mencari Bakat Penyisihan, Part 4
135 Chapter 134 Kompetisi Mencari Bakat Penyisihan, Part 5
136 Chapter 135 Kompetisi Mencari Bakat Penyisihan, Part 6
137 Chapter 136 Kompetisi Mencari Bakat Penyisihan, Part 7
138 Pengumuman, maaf
139 pengumuman lagi
140 Chapter 137 Disergap
141 Chapter 138 Bandit Merah Hati
142 Chapter 139 Perubahan Situasi
143 Chapter 140 Memohon Maaf
144 Chapter 141 Tujuan Po Candra
145 Chapter 142 Informasi Lelang
146 Chapter 143 Pertempuran?
147 Chapter 144 Zen Kagendra?
148 Chapter 145 Negosiasi Grup Casugraha
149 Chapter 146 Ananta Taraka
150 pengumuman again
151 Chapter 147 Informasi Generasi Muda
152 Chapter 148 Provokasi Aktif
153 Chapter 149 Kau Akan Membayar Berkali Lipat
154 Chapter 150 Energi Hukum
155 Chapter 151 Sultan Mah Bebas..!
156 Tanya Jawab 1 - 150 Chapter Terakhir
157 Chapter 152 Serangan Mendadak
158 Chapter 153 Bunuh Diri
159 Chapter 154 Berkah Tersembunyi
160 Chapter 155 Gerbang Darah, Ananta Ganendra
161 Chapter 156 Kompetisi Mencari Bakat, Peraturan
162 Chapter 157 Kompetisi Mencari Bakat, Ditemukan?
163 Chapter 158 Kompetisi Mencari Bakat, Melawan Tujuh Puluh Orang?
164 Chapter 158 Kompetisi Mencari Bakat, Menarik Perhatian
165 Chapter 159 Kompetisi Mencari Bakat, Menyerap Energi Hukum
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Prolog 00
2
Chapter 1
3
Chapter 2 Berlatih
4
Chapter 3 Gunung Penanggungan
5
Chapter 4 Tamu Tak diundang
6
Chapter 5 Maaf, Kau Tidak Layak
7
Chapter 6 Memukau Penonton
8
Chapter 7 Memasuki Gunung Penanggungan
9
Chapter 8 Perang Kecil
10
Chapter 9 Terobosan ke “Alam Prajurit” Tingkat 1
11
Chapter 10 Bukankah aku tinggal membunuh kalian?
12
Chapter 11 Memenggal Musuh
13
Chapter 12 Selain Kekuatan
14
Chapter 13 Bersiap Berpetualangan
15
Chapter 14 Terungkap
16
Chapter 15 Membantu Kuat
17
Chapter 16
18
Chapter 17
19
Chapter 18
20
Chapter 19
21
Chapter 20
22
Chapter 21
23
Chapter 22
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60
62
Chapter 61
63
Chapter 62
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Chapter 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77
79
Chapter 78 Datang Ke Kekaisaran Mulk
80
Chapter 79 Lihat, dia Zen Kagendra !
81
Chapter 80 Zen Kagendra VS Mulk Jendi
82
Chapter 81 Kolam Cair Energi Qi
83
Chapter 82 (Alam Guru Besar) tingkat 5
84
Chapter 83 Latihan Kultivasimu benar – benar (Alam Guru Besar) tingkat 5?
85
Chapter 84 Mengundang Zen Kagendra
86
Chapter 85 Tidak Lagi Ingin Negosiasi?
87
Chapter 86 Zen Kagendra, 3 VS 1 (Part 1)
88
Chapter 87 Zen Kagendra, 3 VS 1 (Part 2)
89
Chapter 88 Zen Kagendra, 3 VS 1 (Part 3)
90
Chapter 89 Ananta Roba, Berjudi!
91
Chapter 90 Dunia Tanpa Energi Qi
92
Chapter 91 Jamur Abu - Abu
93
Chapter 92 Jamur Tubuh Manusia
94
Chapter 93 Meningkatkan Kultivasi Fisik
95
Chapter 94 Mulai Berburu Kristal
96
Chapter 95 Itu Urusanku, Tidak Ada Kaitannya Denganmu
97
Chapter 96 Krital Unsur Elemen
98
Chapter 97 “Senior Jangan Serang, Aku Tidak Jahat”
99
Chapter 98 Dimensi ke 6? Dimensi ke 7?
100
Chapter 99 Esensi Menggunakan Dua Pedang, Menuza Zidney
101
Chapter 100 Tanah Kesialan
102
Chapter 101 Tanah Kesialan Lanjutan 1, VS 12 Laba - Laba
103
Chapter 102 Tanah Kesialan Lanjutan 2, VS Perampok
104
Chapter 103 Tanah Kesialan Lanjutan 3, Teknik Kilat
105
Chapter 104 Tanah Kesialan Lanjutan 3, Tubuh ‘Berserker’ Ke 3
106
Chapter 105 Tanah Kesialan Lanjutan 4, 50 Hari Kemudian
107
Chapter 106 Tanah Kesialan 5, Dikejar Ratusan Laba - Laba
108
Chapter 107 Tanah Kesialan Lanjutan 7, Altar
109
Chapter 108 Tanah Kesialan Lanjutan 8, Darah Keturunan Naga
110
Chapter 109 VS Kadal Api, Mundur..
111
Chapter 110 VS Kadal Api, Kau Siapa?
112
Chapter 111 VS Kadal Api, Apa Kita Pernah Bertemu?
113
Chapter 112 VS Kadal Api, Sebuah Kebenaran Dimensi Ketiga.
114
Chapter 113 VS Kadal Api, Lagi
115
Chapter 114 VS Kadal Api, 2 VS 1
116
Chapter 115 VS Kadal Api, Kengerian Pertarungan ‘Dharma Surga’
117
Chapter 116 VS Kadal Api, Memilih Hidup? Atau Mati?
118
Chapter 117 VS Kadal Api, Bertemu Nona Ananta ‘Lagi’
119
Chapter 118 Namaku Adalah….
120
Chapter 119 Membangunkan Kembali ‘Raja Naga, Antaboga’
121
Chapter 120 Bertemu Lagi Dengan Alsyeif Adolf
122
Chapter 121 Tidak Ada Yang Salah, Hanya Lemah Yang Salah
123
Chapter 122 Aku Punya Niatku Sendiri
124
Chapter 123 Pertarungan Gerbang Ilusi Part 1
125
Chapter 124 Peratungan Gerbang Ilusi Part 2
126
Chapter 125 Kembali
127
Chapter 126 Kekuatan Menuza Zidney
128
Chapter 127 Kembali ke Kerajaan Zen
129
Chapter 128 Perencanaan Untuk Keluarga Zen
130
Chapter 129 Perencanaan Untuk Keluarga Zen Part 2
131
Chapter 130 Kompetisi Mencari Bakat Penyisihan, Part 1
132
Chapter 131 Kompetisi Mencari Bakat Penyisihan, Part 2
133
Chapter 132 Kompetisi Mencari Bakat Penyisihan, Part 3
134
Chapter 133 Kompetisi Mencari Bakat Penyisihan, Part 4
135
Chapter 134 Kompetisi Mencari Bakat Penyisihan, Part 5
136
Chapter 135 Kompetisi Mencari Bakat Penyisihan, Part 6
137
Chapter 136 Kompetisi Mencari Bakat Penyisihan, Part 7
138
Pengumuman, maaf
139
pengumuman lagi
140
Chapter 137 Disergap
141
Chapter 138 Bandit Merah Hati
142
Chapter 139 Perubahan Situasi
143
Chapter 140 Memohon Maaf
144
Chapter 141 Tujuan Po Candra
145
Chapter 142 Informasi Lelang
146
Chapter 143 Pertempuran?
147
Chapter 144 Zen Kagendra?
148
Chapter 145 Negosiasi Grup Casugraha
149
Chapter 146 Ananta Taraka
150
pengumuman again
151
Chapter 147 Informasi Generasi Muda
152
Chapter 148 Provokasi Aktif
153
Chapter 149 Kau Akan Membayar Berkali Lipat
154
Chapter 150 Energi Hukum
155
Chapter 151 Sultan Mah Bebas..!
156
Tanya Jawab 1 - 150 Chapter Terakhir
157
Chapter 152 Serangan Mendadak
158
Chapter 153 Bunuh Diri
159
Chapter 154 Berkah Tersembunyi
160
Chapter 155 Gerbang Darah, Ananta Ganendra
161
Chapter 156 Kompetisi Mencari Bakat, Peraturan
162
Chapter 157 Kompetisi Mencari Bakat, Ditemukan?
163
Chapter 158 Kompetisi Mencari Bakat, Melawan Tujuh Puluh Orang?
164
Chapter 158 Kompetisi Mencari Bakat, Menarik Perhatian
165
Chapter 159 Kompetisi Mencari Bakat, Menyerap Energi Hukum

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!