Kembali muncul konflik

Reader tercinta

Author coba perbaiki dan kurangi typo.

Mohon koreksinya di kolom komentar.

Terimakasih.

...🙏🙏🙏...

Selamat membaca

...........

Sudah cukup lama aku berada di situ dan sudah saatnya pulang untuk menyiapkan bibit tanaman yang akan aku tanam besuk. Agar bisa mengejar dead line waktu yang di berikan. Aku pun pamit kepada pak Zulkifly dan segera pulang ke rumahku. Karena masih harus menyelesaikan permasalahan Sidiq yang kemarin berantem sama teman sekolahnya.

Semoga saja orang tua anak tersebut bisa diajak bicara baik baik, batinku.

Sampai di rumah disambut Nisa dan Jafar yang sedang bermain berdua.

“Ayaah… pulang, bawa oleh oleh gak buat Nisa yah ?” Tanya Nisa yang selalu menanyakan oleh oleh saat ayahnya pulang dari manapun. Sedang Jafar hanya diam tidak berkata apapun kecuali menjabat tangan ayahnya dan menciumnya.

“Aah kamu ini yang di tanyain oleh oleh terus tiap ayah pulang…!” jawabku ke Nisa anak gadisku.

“Kan Nisa anak ayah.” Sahut Nisa yang merasa sebagai anak harus diperhatikan dengan oleh oleh tiap ayahnya pulang. Pembawaan anak memang beda beda meskipun lahir dari orang tua yang sama.

“Iya iya, ayah bawakan makanan khas daerah kulon progo nih, Nisa mau gak. Mas Sidiq kemana ?” tanyaku pada nisa sambil menyerahkan bungkusan oleh oleh ke Nisa dan Jafar.

Nisa tidak menjawab melainkan langsung membuka bungkusan Growol dan Geblek khas daerah Kulon Progo tersebut.

“Mas Sidiq di dalam yah, baru main Gitar.” Jafar yang menjawab.

“Main Gitar ? sama Siapa ?” tanyaku ke Jafar. Sementara Nisa protes dengan oleh oleh yang ku bawa.

“Ini apa yah, jagung dikasih kelapa, sama satunya namanya apa kok gak enak ?” protes Nisa yang tak begitu suka makanan daerah.

“Itu namanya Growol sayang, satunya namanya geblek ( baca geble`k  / vocal e yang kedua dengan melebarkan bibir ) makanan daerah. Bunda udah pulang belum Nisa ?” tanyaku pada Nisa.

“Udah lagi nemenin mas Sidiq sama temennya di dalam.” Jawab Nisa.

“Yaudah Jafar sama Nisa main diluar dulu ya, ayah sama bunda mau bicara sebentar dengan mas Sidiq.” Kataku kepada Jafar dan Nisa.

“Iya yah, mas Sidiq juga sudah nungguin ayah dari tadi.” Kata Jafar.

Aku masuk ke rumah dan langsung menuju ke kamar mandi cuci kaki dan tangan. Kebiasaan membersihkan diri setelah bepergian. Kemudian mencari Sidiq ke kamarnya. Aku mengintip dari celah pintu yang terbuka sedikit.

Aku mendengar Sidiq sedang belajar main gitar dengan membaca buku cord gitar bersama kawannya.

Kulihat Fatimah istriku ikut mengawasi Sidiq dan kawannya itu, aku sangat bersyukur Fatimah tulus dalam merawat Sidiq anak tirinya. Namun kadang juga berlebihan dan memanjakan anak anaknya.

“Bukan begitu pegang Cord nya Sidiq…!” kataku member tahu Sidiq.

“Eeh ayah, memang ayah bisa main gitar Yah ?” Tanya Sidiq.

“Bisa dong, coba pinjam dulu sini…!” kataku meraih Gitar yang dipegang Sidiq dan temennya.

Kemudian aku memetik senar gitar satu persatu mendengarkan nada per nada senar gitar tersebut.

“Ini namanya suara senar gitarnya belum Stem atau belum pas, harus di pas kan dulu nadanya Sidiq.” Kataku kemudian mencoba menyetel nada gitar tersebut secara manual.

“Nah ini baru pas nadanya.” Kataku pada Sidiq.

“Caranya gimana yah ?” Tanya Sidiq.

Rencana mau bertanya tentang masalah Sidiq jadi tertunda karena ada teman Sidiq dan karena sedang bermain Gitar. Kemudian aku jelaskan cara menyetem gitar dari senar no satu sampai terdengar nada e, kemudian disamakan dengan senar atasnya dengan menekan senar atas pada freet ke lima dan seterusnya.

“Tapi hati hati senar bisa putus bahaya kena mata, jadi jangan terlalu kencang dan mata jangan memandang ke  arah senar.” Jelasku pada Sidiq.

“Mas mau minum apa ?” Tanya Fatimah.

“Buatin aku teh tubruk saja, perutku agak kurang baik kebanyakan ngopi dari tadi.” Jawabku.

“Memang mas tuh, ngopi melulu gak kenal waktu punya asam lambung juga…!” jawab istriku sambil jalan keluar kamar.

“Nah Sidiq main gitarnya nanti lagi ya, ayah mau bicara. Ini temen sekolah Sidiq, namanya siapa ?” tanyaku.

“Namanya ichal yah, mau ikutan belajar gitar boleh ya yah ?” Tanya Sidiq.

“boleh saja tapi sekarang Sidiq siap siap dulu nanti ikut Ayah dan bunda ketempat temen Sidiq yang kemarin Sidiq pukul. Sidiq harus minta maaf.” Kataku pada Sidiq.

“Tapi bukan Sidiq yang mulai Ayah, dia duluan yang mulai.” Kata Sidiq.

“Iya pak, saya juga lihat bukan Sidiq yang mulai mukul.” Bela Ichal temen Sidiq.

“Gak papa, mengaku salah bukan berarti salah. Lebih baik menghindari pertikaian dari pada harus bermusuhan. Yuk pindah ke ruang depan saja bicaranya.” Ajak Ku ke Sidiq dan Temennya.

Kemudian Sidiq dan temennya ikut aku ke ruang tamu, sambil membawa gitarnya.

Setelah berada di ruang tamu sambil menunggu Fatimah yang belum juga membawa minum aku bertanya pada Ichal temen Sidiq.

“Itu Gitar kamu Ichal ?” tanyaku pada Ichal.

“Iya pak, eeh punya kakak Ichal.” Jawab Ichal dengan polos bahasa anak anak.

“owh,, ya sama saja itu punya kamu. Memang kakaknya Ichal suka main gitar juga ?” tanyaku.

“Dulu pernah belajar tapi terus berhenti gak mau belajar lagi. Jadi Ichal pinjam saja buat belajar sama Sidiq.” Jawab Ichal.

Kemudian Fatimah datang membawa minum dan makanan ringan buat Ichal dan Sidiq juga.

“Tadi Fatimah yang ijinkan mereka main gitar mas, dari pada pergi jauh jauh.” Kata Fatimah.

“iya gak papa kok, aku juga gak melarang.” Jawabku.

“Tadi mas bisa ngajarin Sidiq, memang bisa main gitar mask ok Fatimah gak pernah lihat ?” Tanya Fatimah.

Aku tidak menjawab, karena memang sudah beberapa tahun tidak pernah memegang gitar sejak masuk pesantren dulu sampai sekarang. Tapi aku meminjam gitar yang di pegang Ichal dan kemudian memainkan instrumen klasik karya Keny.G buat menjawab pertanyaan Fatimah.

Hanya sekali aku aku memainkan sekedar menjawab pertanyaan Fatimah dan juga mencoba apakah aku masih bisa memainkan gitar. Ternyata masih cukup ingat, meski ujung jari kiri ku terasa sakit saat memencet senar gitarnya.

“Wah ayah bisa main gitar, ajarin Sidiq ong Yah ?!?” seru Sidiq kegirangan.

Dan tak kuduga Nisa dan Jafar pun ikut mendengar dan ikutan bergabung.

“Nisa juga ya yah ajarin bareng mas Sidiq..!” pinta Nisa.

Sementara Jafar tidak berkomentar apapun, bahkan tidak ada ketertarikan sama sekali. Aku hanya membatin, “Jafar ini karakternya sangat aneh, Sidiq main bola dia hanya menonton, Sidiq sekarang mau belajar Gitar dia tertarik juga tidak. Apa sih kesukaan anakku yang satu ini.” kataku dalam hati.

Aku tidak memberikan perhatian khusus kepada salah satu anak ku. Tapi karena jafar terlihat berbeda dengan anak sebayanya aku terpaksa mengamati dan mengawasi secara khusus. Meski tetap memberikan perhatian yang sama kepada Sidiq dan Nisa dengan porsi yang sama menurutku.

Setelah Ichal temen Sidiq pamit pulang kemudian aku mengajak Sidiq dan Fatimah untuk bersiap siap menemui orang tua anak yang kemarin berantem dengan Sidiq.

“Jafar, kamu di rumah dulu sama Nisa ya. Nanti kalo ada apa apa bilang saja sama mas Amir. Minta bantuan mas Amir, tapi jangan lupa kalo gak boleh nyuruh. Tapi bahasanya minta tolong dan harus bilang terimakasih sesudahnya. Faham kan Jafar Nisa juga begitu ya..!” kataku pada Jafar dan Nisa.

“Iya yah, Jafar ngerti.” Jawab Jafar.

Iya yah, nanti bawain kebab ya Yah…!” pinta Nisa. Anak ini memang gak boleh ayah ibunya keluar dikit tanpa bawa oleh oleh, pikirku. Kadang tingkahnya terasa lucu tapi kadang juga bikin pusing, kalo dibawakan oleh oleh makanan juga habis di bagiin temen temennya. Bukan sayang makanannya, hanya takut jadi sebuah kesombongan saja bagi Nisan anti.

Aku pun berangkat bersama sidiq dan Fatimah menuju ke rumah orang tua anak tersebut. yang ternyata kampungnya adalah kampungnya Margono yang dulu pernah selisih paham denganku beberapa tahun yang lalu.

“Kamu tahu gak Fat, kalo anak yang berkelahi dengan Sidiq kemarin adalah tetangga margono yang dulu pernah mengeroyok Rendy ?” tanyaku pada Fatimah.

“Lah terus bagaimana mas ? kan orang orang disitu terkenal agak bar bar ?” Tanya Fatimah khawatir.

“Gak papa, yang jelas kita kan tujuannya datang baik baik bukan mau bikin ribut. Kan aku ngajak kamu dan Sidiq untuk menunjukkan bahwa kita datang degan niat baik.” jawabku.

“Iya tapi Fatimah yang jadi ngeri mas.” Jawab Fatimah.

“Kita nanti ke tetua kampungnya dulu, jangan langsung ke rumah anak tersebut. biar gak jadi salah paham ada yang jadi penengah.” Jawabku pada Fatimah.

“Terserah kamu saja mas, yang penting angan ribut Fatimah udah capek dan mas juga harus ingat udah makin tua dah punya anak Tiga sekarang.” Kata Fatimah.

“Iya, lagian siapa yang mau ribut, mending mikirin cari duit buat biaya anak anak.” Kataku.

Kami pun segera menuju ke tetua Kampoeng dimana Cheko anak yang berkelahi dengan Sidiq kemarin tinggal.

Saat sampai di depan rumah tetua Kampoeng tersebut ( Orang yang disegani di kampong itu ) ternyata Mbah Kidi ( nama panggilannya ) sedag berada di teras rumahnya.

“Kulo nuwun Mbah Kidi !” sapaku pada orang tua tersebut.

“Koweki Ahmad, putune kang Sidiq Ali to ?” Tanya mbah Kidi.

(Kamu ini Ahmad cucunya kang Sidiq Ali kan )

“Iya mbah, ini anak istri saya, sehat to mbah ?” tanyaku.

“Iya Sehat, kalo gak sehat apa bisa duduk duduk nyantai begini.” Jawab mbah Kidi berkelakar.

“Owh iya ya mbah, maaf mbah saya mau bicara ada perlu sedikit.” Kataku pada mbah Kidi agak keras karena beliau sudah agak berkurang pendengarannya.

“Ono opo ? kalo ada yang mengganggu keluargamu bilang aku saja biar ku habisi sekarang juga. Gak usah kamu yang turun tangan, aku ingat jasa jasa bapakmu dan kakek mu padaku. Wis to omong o wae. [ sudah bilang saja].” Kata mbah Kidi.

“Gak kok mbah, justru ini anak saya kemarin berbuat salah, sudah memukul anak yang bernama Cheko. Dan kami mau minta maaf, kalo memang harus di obati biar kami ganti ongkos berobatnya. Karena anak saya yang salah.” Kataku pada mbah Kidi yang mantan penjudi dan mantan preman itu.

“Owalah Cheko bocah anyar kui to, [cheko anak baru itu to], biar ku suruh kesini saja orang tuanya kalo gak mau bicara baik baik nanti mbah mu ini yang akan kasih pelajaran sama dia.” Kata mbah Kidi.

“Gak usah mbah, bicara baik baik saja, eman eman tenagane simbah [ sayang tenaga nya simbah] kalo harus main fisik.” Kataku pada mbah Kidi. Yang paling disegani di Kampoeng itu, sampai ke anak anaknya pun ikut di segan i.

Kemudian mbah kidi menyuruh seseorang yang sedang lewat untuk memanggil Cheko dan orang tuanya.

“Le celukno Cheko sak bapak ibune kon neng omahku saiki ugo…!” perintah mbah Kidi.

[ le panggilin Cheko dan bapak ibunya suruh ke rumahku sekarang juga.]

“Njih mbah.” Jawab anakitu langsung berlari memenuhi perintah mbah Kidi. Meski sudah sepuh tapi ternyata mbah Kidi ini tetap di takuti dan dan di segan i warga, batinku. Hingga timbul penasaranku bagaimana dulu sepak terjang orang tua ini.

Tak berapa lama kemudian datanglah seorang anak sebaya Sidiq bersama kedua orang tuanya.

“Itu pak yang kemarin mukuli saya.” kata anak itu menunjuk Sidiq.

“Sidiq diam saja di depan ayahnya dia gak berani macam macam.

Orang tuanya pun sempat hampir emosi, kelihatan mukanya memerah menahan amarahnya. Dalam hati aku berkata, “urusan anak anak kenapa orang tuanya mau ikut campur ke sesame anak. Dasar mental mental cemen.” Kataku dala hati.

Untunglah mbah Kidi melihat respon orang tua Cheko cepat bertindak.

“Di bicarakan baik baik, kalo gak mau bicara baik baik musuhnya saya.” Bentak mbah Kidi yang membuat nyali orang itupun lantas menjadi ciut. Nah dasar mental cemen. Baru begitu saja sudah berubah total jadi ciut nyalinya.

Kemudian mbah Kidi mengajak kami semua msuk ke rumahnya untuk berunding. Aku dan Fatimah juga Sidiq masuk lebih dulu sementara kedua orang tua Cheko Nampak ragu ragu untuk masuk ke rumah mbah Kidi.

Hingga akhirnya mbah Kidi memanggilnya paksa, barulah mereka mau masuk.

“Nah sekarang kalian bicarakan baik baik disini, kalo ada yang ngeyel aku yang akan buat perhitungan !” kata mbah Kidi, meski aku yakin kalimat itu hanya ditujukan kepada orang tua Cheko saja bukan untukku.

“Ini mbah, kemarin anak saya di pukuli sama anak ini katanya.” Kata bapaknya Cheko kepada mbah Kidi.

“Bener begitu po le ?” Tanya mbah Kidi kepadaku.

“Kalo pastinya saya gak tahu mbah, tapi informasi dari gurunya tadi pagi kedua anak ini berkelahi yah namanya juga anak anak. Dan anak saya juga sudah saya nasehati dan jika bersalah juga saya suruh minta maaf sekarang juga. Makanya saya ajak kesini, biar nanti jadi anak yang bertanggung jawab, dan mau mengakui salah jika memang dia salah.” Kataku pada mbah Kidi.

“Anak kamu memang salah, anakku gak apa apa dipukuli sampai terluka begini…!” bentak bapaknya Cheko.

Kemudian mbah Kidi yang angkat bicara.

“Kowe ngerti dewe opo mik jarene ?” Tanya mbah Kidi ke bapaknya Cheko.

[Kamu melihat sendiri atau hanya katanya]

Bapaknya Cheko hanya diam saja tak bisa menjawab, aku pun gak mau angkat bicara dulu menunggu suasana agak reda dulu. Dari pada malah menimbulkan maslah baru.

“Anakmu itu namanya siapa ?” Tanya mbah Kidi padaku.

“Namanya Sidiq Sekar Tadji mbah.” Jawabuk.

“Aku mau bertanya ke anak mu, kamu diam saja ya !” perintah mbah Kidi padaku.

“Iya mbah.” Jawaku singkat.

“Ngger Sidiq, kenapa kamu memukul Cheko ?” Tanya mbah Kidi pada Sidiq anakku. Aku percaya Sidiq akan bisa menjawab karena dia punya nyali meskipun masih kecil juga.

“Dia yang mukul saya duluan mbah.” Jawab Sidiq.

“Bohong kamu kecil kecil juga…!” bentak bapaknya Cheko. Aku biarkan saja asal gak main fisik ke Sidiq, pikirku.

“Sidiq gak bohong om, Cheko duluan yang mukul Sidiq banyak kok saksinya teman teman Sidiq.” Jawab Sidiq tegas.

“kamu diam dulu, siapa yang menyuruh kamu bicara ?” bentak mbah Kidi pada bapaknya Cheko. Yang kemudian diam tertunduk.

“Cheko, bener kamu dulu yang mukul Sidiq ?” Tanya mbah Kidi pada Cheko.

Cheko diam tidak langsung menjawab, hanya pandangan matanya yang melihat bapak dan ibunya seakan minta persetujuan.

“Ayo jawab Cheko, jangan hanya diam saja !” kata Mbah Kidi.

“Iya mbah…!” jawab Cheko ketakutan.

“Kenapa kamu memukul Sidiq ?” Tanya mbah Kidi lagi.

“Dia menganggu saya mbah ?” jawab Cheko.

“Mengganggu bagaimana ?” Tanya mbah Kidi.

Cheko kembali diam tak berani menjawab, bahkan hanya tertunduk memandang lantai yang dia injak. Kemudian Mbah Kidi berbalik menanya Sidiq.

“Sidiq kamu mengganggu Cheko apa ?” Tanya mbah Kidi pada Sidiq.

“Soalnya dia mengganggu adik saya Jafar, dia mau merampas uang Jafar adik saya mbah.” Jawab Sidiq.

Bapaknya Cheko yang mau angkat bicara di bentak lagi oleh mbah Kidi.

“Kamu diam dulu, sekarang aku yang bicara sama anak anak kalian…!” bentak mbah Kidi. Menciutkan kembali nyali bapaknya Cheko.

“Apa benar yang dikatakan Sidiq Cheko ?” Tanya mbah Kidi.

Anak  yang bernama Cheko pun makin ketakutan, dan semakin tertunduk saja.

“Jawab Cheko kalo gak mbah hukum nanti kamu.” Kata mbah Kidi.

Cheko tetap tidak bersuara hanya menganggukkan kepala, tanda mengakui perbuatanya.

“Coba di jawab ora mik mantuk tok.” Kata mbah Kidi.

[ coba dijawab gak hanya mengangguk saja ]

“iya mbah…!” jawab Cheko pelan.

“Nah kan sudah jelas sekarang mau bagaimana terserah kalian saj.” Kata mbah Kidi kemudian.

“Tapi anak saya jadi terluka mbah, siapa orang tua yang tega melihat anaknya di sakiti…?” kata bapaknya Cheko pelan namun justru membuat aku yang sudah bersabar dari tadi jadi naik pitam juga.

 “Sebentar pak saya sudah diam dari tadi, karena saya merasa ini urusan anak anak biasa. Namanya anak anak sekarang berantem nanti sore rukun itu hal biasa. Kalo orang tua ikut campur itu namanya orang tua kekanak-kanakan. Disini saya tidak melihat ada yang di sakiti, tapi perkelahian anak anak itu biasa, kecuali kalo orang tua ikut mencampuri urusan anak. Kalo cheko dan Sidiq berantem kemudian saya melihat pasti saya lerai. Tapi kalo Cheko sama Sidiq berantem bapaknya cheko mau membela cheko maka musuhnya bukan Sidiq tapi bapaknya Sidiq…!!!” kataku pada bapaknya Cheko…..????

...Bersambung...

Jangan lupa mohon dukungan

Like

Komentar

Vote

dan lainya, episode awal belum masuk ke konflik.

...🙏🙏🙏...

Terpopuler

Comments

Abdul Rozak

Abdul Rozak

nah loh...

2022-10-29

0

Mat Grobak

Mat Grobak

kuapok mas yasin mulai marah

2022-09-14

0

Sugiri

Sugiri

anak 2berantem ud biasa orang tua ya jangan membela anaknya walau benar atau salah cukup dinasehati agar mereka bisa rukun kembali

2022-06-05

1

lihat semua
Episodes
1 SINOPSIS
2 Keluarga Yasin dan Fatimah
3 Sidiq mulai bikin ulah
4 Kembali muncul konflik
5 Buntut konflik di rumah Mbah Kidi
6 Jafar penuh Misteri
7 Bertemu pengikut Dalang Anyi Anyi
8 Menyelidiki keanehan pada diri Jafar
9 Fatimah periksa urat dan nadi Jafar
10 Pertemuan dengan Candra Arum Rofiq dan Khotimah
11 Dinasehati Yuyut dengan tembang Macapat
12 Dituduh jadi Trouble Maker
13 Sidiq berantem lagi
14 Sidiq mulai curiga dengan Jafar
15 Memergoki Jafar berlatih Kanuragan
16 Sidiq ikut dilatih Yuyut
17 Jafar membantu ayahnya yang di keroyok
18 Jafar mengaku telah membantu Ayahnya
19 Melihat Sidiq dan Jafar berlatih olah Kanuragan
20 Sidiq dan Jafar saling menyelidiki
21 Jafar mulai jadi incaran orang orang tertentu
22 Berita duka mengejutkan
23 Mengunjungi Sena dan Nurul
24 Langkah pertama Penyelidikan Yasin
25 Prioritas Yasin dan Rofiq menangkap Gembul
26 Aksi Sidiq dan Jafar hadapi orang Dewasa
27 Mencari markas Musuh
28 Menemukan Gembul
29 Menangkap & menghajar Gembul
30 Padepokan pak Suhadi diserang musuh
31 Terakhir kali Yasin berkelahi 1
32 Terakhir kali Yasin berkelahi 2
33 Sidiq akan masuk pesantren
34 Nasehat untuk Sidiq
35 Pembicaraan keluarga Yasin
36 Di Rumah Makan pak Zul
37 Menangkap perusuh
38 Menghadapi Bodyguard
39 Keluarga Yasin kembali terancam
40 Rahardian Undang Master Ninjitsu
41 Pertarungan Ala Ninjitsu Steve Vs Yuki
42 Penyelamatan keluarga Steve Hansaimura
43 Pertempuran dengan para Lady Ninja
44 Peran Sidiq dan Jafar
45 Pasca pertempuran dengan Lady Ninja
46 Yukimoto mau balas dendam
47 Yukimoto vs Bodyguard Rahardian
48 Pertempuran di rumah Rahardian
49 Yukimoto cs Harakiri
50 Yasin yang sedang terpuruk
51 Puber pertama Sidiq
52 Sidiq dan Jafar mulai berkiprah menggantikan Yasin
53 Sidiq jenguk Ayah bundanya
54 Yasin bertemu Steve dan Ponco lagi
55 Jafar latih tanding dengan Senior nya
56 Sidiq jaga kehormatan bundanya
57 Muncul masalah di sekolah Sidiq
58 Awal konflik Sidiq dengan gengster
59 Pertemuan Sidiq, Jafar dan Nisa
60 Pesan Yuyut ke Jafar
61 Sidiq berhadapan dengan Anak buah Ari
62 Ari dan anak buahnya ketakutan
63 Jafar diberi tugas khusus oleh abah gurunya
64 Ari kembali ke sekolah dan bikin ulah
65 Sidiq vs Ari yang licik
66 Riska terkena Lemparan Ari
67 Nia Vs Nisa 1
68 Nia Vs Nisa 2
69 Runtuhnya ego seorang Nia
70 Awal saling kontak teman santri Jafar dengan Sidiq
71 Riska minta Sidiq kenalkan keluarganya
72 Nia pamit dengan Jafar untuk mondok
73 Sidiq dan Jafar mulai terlibat kasus percintaan
74 Ari menjebak Sidiq
75 Pertemuan dengan Jalu
76 Perjanjian Jalu & Sidiq
77 Tidak sengaja Jafar bongkar Rahasia Lita
78 Jafar diserang Preman
79 Jafar menyampaikan amanah dari lita ke Vina
80 Ari ngajak damai Sidiq
81 Lita dan Riska sampai ke pesantren Jafar
82 Sidiq dihadang Bagas dikira Jafar
83 Sidiq dihukum abah gurunya
84 Jafar Terancam dikeroyok Para Preman
85 Jafar mengamuk Sidiq jadi Sedih
86 Selalu ada pro kontra
87 Nia kerumah Jafar
88 Sidiq berhadapan dengan Lawan yang sangat Kuat
89 Sidiq terluka Jafar yang bicara
90 Jaka takluk tak berkutik
91 Jafar mengaku Sidiq membalas Jaka
92 Ada miss yang rawan konflik antar pesantren
93 Jafar kembali bentrok dengan anggota Padepokan
94 Dialog jafar dan Sidiq
95 Yasin selidiki padepokan Marto sentono
96 Pengamatan Yasin hampir Terbongkar
97 Yasin beraksi, Sidiq berulah...!
98 Sidiq kena hukuman di pesantren Jafar
99 Yasin sampai di Pondok Al-Huda
100 Nia (Isna) tahu Fatimah ibunya Jafar
101 Ujian buat Sidiq
102 Ari Cs memanfaatkan kondisi merusak hubungan Sidiq dan Riska
103 Sidiq Sakit pasca Fida’ Istighfar
104 Yasin diberi Ijazah mengajar jurus Suci Hijaiyah
105 Yasin menjemput anak anaknya.
106 Yasin menjabarkan makna Jurus Suci Hijaiyah
107 Ki Martono tahu Sidiq dan Jafar anak Yasin musuh besarnya
108 Musuh musuh Yasin siap berkumpul di Padepokan Marto Sentono
109 Gede Paneluh gabung dengan Marto Sentono
110 Yasin menguji kanuragan anak anak Didiknya
111 Kemunculan Jalu dan Gede Paneluh
112 Jalu Ke Padepokan Marto Sentono
113 Jalu yang berdarah dingin
114 Reuni dengan Pak Yadi
115 Penyelidikan Yasin dan Pak Yadi
116 Yasin memberi latihan Akhir Jurus Suci Hijaiyah.
117 Jalu hendak Culik Riska
118 Bersiap melakukan pertempuran
119 Awal pertarungan Jafar vs Yasin
120 Jafar vs Gandung Santosa yang dibantu Marto Sentono
121 Jafar berhasil lumpuhkan Marto Sentono
122 Sidiq ikut mengantar Riska pulang ke rumahnya
123 Gede Paneluh dan Jalu gabung dengan Mutsashi
124 Seluruh padepokan tahu Zain = Yasin Jaka Santosa marah besar
125 Jalu Mendekati Jaka Santosa
126 Jalu dan Mutsashi mengamati Sidiq
127 Sena datang disambut Mutsashi
128 Sahabat dan Saudara Yasin mulai berkumpul satu persatu
129 Perjanjian Terlarang
130 Pertemuan Gede Paneluh dan Jalu dengan Raja Khodam Dalang Anyi anyi
131 Jafar bertempur dengan Mutsashi
132 Kedatangan Steve dan Ponco
133 Kekuatan Wanita dibalik kelembutan Wanita
134 Jafar diperkenalkan jurus jurus Ninja oleh Steve
135 Gede Paneluh dan Jalu utus wanita rusak rumah tangga Yasin
136 Lusy berhasil masuk ke rumah Yasin
137 Yasin serahkan pedang Lady Ninja 1
138 Yasin serahkan pedang Lady Ninja 2
139 Yasin bongkar penyamaran Lusy.
140 Jafar termakan isu
141 Jafar Klarifikasi berita
142 Jaka Santosa dan Bayu Aji kuasai Aji Welut Putih
143 Lusy kembali ke rumah Yasin
144 Jafar dikeroyok Jaka dan Bayu Dengan aji Welut Putih
145 Rahasia Vina diketahui Nisa
146 Vina makin dekat dengan Jafar
147 Rencana ki Marto kumpulkan para tokoh hadapi Yasin
148 Awal kembali nya konflik besa
149 Jalu mulai melakukan Nglandak
150 Sidiq bertemu mata mata ki Marto
151 Sidiq bertemu Jalu, Jaka dan gede Paneluh ( Uji Coba unsur alam buka ilmu welut
152 Sidiq bertemu Jalu, Jaka dan gede Paneluh ( 2 )
153 Rahasia Sufi
154 Rahasia Sufi 2
155 Kehadiran Bujang dari Kulon Ancam Jafar dan Sidiq
156 Ancaman buat Sidiq
157 Cerita Jalu 1
158 Cerita Jalu 2
159 Cerita Jalu 3
160 Akhir Cerita Jalu
161 Perjalanan Spiritual Jafar
162 Ancaman Pasca pertarungan
163 Orang tua Riska jadi sasaran Jalu
164 Orang tua Riska ikut ke Pesantren
165 Pertemuan Fatimah dan Riska Serta Sufi dan Nurul
166 Rumah Riska dipasang guna guna
167 Persiapan dari kedua belah kubu
168 Sidiq dan Jafar dilatih Mutsashi
169 Kelompok ki Marto rencakan menyerang Sidiq dan Jafar.
170 Mutsashi menyusul Yukimoto
171 Kala Srenggi dan Otang jatuh ke jurang
172 Rumah Riska diganggu Khodam kiriman
173 Yasin dan Farhan bantu keluarga Riska
174 Yasin bertemu Laras
175 Kisah laras yang malang
176 Mendekatkan Sufi dan Farhan
177 Upacara Pancamakarapuja 1
178 Upacara Pancamakarapuja 2
179 Upacara Pancamakarapuja 3
180 Pancamakarapuja vs Waringin sungsang
181 Pancamakarapuja vs Waringin sungsang2
182 Pancamakarapuja vs Waringin sungsang3
183 Pancamakarapuja vs Waringin sungsang 4
184 Sidiq dan Jafar mau balas dendam
185 Sidiq dan Jafar merusak markas Ki Marto
186 Yasin diobati Tabib Ali
187 Mencari yg kuat pegang Golok Hitam
188 Menguji Sidiq dan Wisnu
189 Sidiq dan Wisnu berkiprah
190 Wisnu jadi lawan Kala Srenggi
191 Penemuan Mayat Mutsashi
192 Surat Wasiat Master Sashi
193 Golok Hitam Birowo
194 Sidiq terluka karena Golok Hitam
195 Sidiq &Yasin Saling keluarkan racun
196 Wiratmojo buru Sidiq dan Jafar
197 Pertarungan penjajakan Wiratmojo
198 Pertarungan berlanjut Jafar vs Gagak Seta dan Jaladara
199 Jafar kalahkan dua murid Ki Munding Suro
200 Penyerbuan ke markas Ki Munding Suro
201 Pertempuran di markas Ki Munding Suro
202 Pertempuran di markas Ki Munding Suro 2
203 Pertempuran di markas Ki Munding Suro 3
204 Menyerahkan Tawanan ke Pak Yadi
205 Rumah Yasin ganti di teror
206 Rumah Yasin ganti di teror 2
207 Aliran darah Yasin Ada yang terbalik
208 Ujian Riyadhoh Jafar
209 Antara Pikir dan Dzikir
210 Misteri Jodoh Manusia 1
211 Misteri Jodoh Manusia 2
212 Jaka bertemu Lembayung
213 Jaka ambil rambut Lurah Broto
214 Jiwa Lurah Broto dikuasai Ki Bujang
215 Yasin melawan Ki Bujang
216 Sidiq dan Jafar selesaikan tugas Yasin
217 Sidiq dan Jafar berbagi tugas
218 Sidiq bertemu Farayaka dan anak buahnya
219 Sidiq Menangkap Ki Marto dan anak buahnya
220 Jafar diserang Dalang Anyi Anyi
221 Jafar dan Sidiq membawa Farayaka
222 Candaan Jafar dan Sidiq
223 Gagak Seta dan Jaladara mendapatkan ilmu baru
224 Ilmu Pemecah Ombak vs Jurus 'YA'
225 Ilmu Pemecah Ombak vs Jurus 'YA' 2
226 Munculnya musuh lama Yasin
227 Ilmu Hisab dan klenik 1
228 Ilmu Hisab dan klenik 2
229 Sidiq dan Jafar kejar Farayaka
230 Sidiq dan Jafar ajak Farayaka. pulang
231 Jafar dapat tugas baru
232 Sidiq bertemu Gagak Seta & Jaladara
233 Sidiq & Jafar berbagi tugas 1
234 Sidiq & Jafar berbagi tugas 2
235 Rahasia raja Khodam Dalang Anyi Anyi 1
236 Rahasia raja Khodam Dalang Anyi Anyi 2
237 Ancaman besar buat Nisa 1
238 Ancaman besar buat Nisa 2
239 Nisa bertemu Gagak Seta & Jaladara
240 Berita Nisa tertangkap sampai ke Yasin
241 Penyelamatan Nisa 1
242 Penyelamatan Nisa 2
243 Penyelamatan Nisa 3
244 Penyelamatan Nisa 4
245 Yasin Gantikan posisi Nisa
246 Rahasia kelemahan Gagak Seta
247 Farayaka Vs Gagak Seta
248 Jafar gantikan Farayaka lawan Gagak Seta
249 Munculnya Raja Khodam
250 Yasin vs Raja Khodam
251 Golok Hitam dipatahkan Raja Khodam
252 Pertempuran panjang Sidiq & Jafar Vs Dalang Anyi Anyi
253 Kehadiran Nisa membantu Sidiq & Jafar Vs Dalang Anyi Anyi
254 Ketika pertolongan datang
255 Gagak Seta Tewas di tangan Kholis
256 Akhir pertempuran ( Last Episode )
Episodes

Updated 256 Episodes

1
SINOPSIS
2
Keluarga Yasin dan Fatimah
3
Sidiq mulai bikin ulah
4
Kembali muncul konflik
5
Buntut konflik di rumah Mbah Kidi
6
Jafar penuh Misteri
7
Bertemu pengikut Dalang Anyi Anyi
8
Menyelidiki keanehan pada diri Jafar
9
Fatimah periksa urat dan nadi Jafar
10
Pertemuan dengan Candra Arum Rofiq dan Khotimah
11
Dinasehati Yuyut dengan tembang Macapat
12
Dituduh jadi Trouble Maker
13
Sidiq berantem lagi
14
Sidiq mulai curiga dengan Jafar
15
Memergoki Jafar berlatih Kanuragan
16
Sidiq ikut dilatih Yuyut
17
Jafar membantu ayahnya yang di keroyok
18
Jafar mengaku telah membantu Ayahnya
19
Melihat Sidiq dan Jafar berlatih olah Kanuragan
20
Sidiq dan Jafar saling menyelidiki
21
Jafar mulai jadi incaran orang orang tertentu
22
Berita duka mengejutkan
23
Mengunjungi Sena dan Nurul
24
Langkah pertama Penyelidikan Yasin
25
Prioritas Yasin dan Rofiq menangkap Gembul
26
Aksi Sidiq dan Jafar hadapi orang Dewasa
27
Mencari markas Musuh
28
Menemukan Gembul
29
Menangkap & menghajar Gembul
30
Padepokan pak Suhadi diserang musuh
31
Terakhir kali Yasin berkelahi 1
32
Terakhir kali Yasin berkelahi 2
33
Sidiq akan masuk pesantren
34
Nasehat untuk Sidiq
35
Pembicaraan keluarga Yasin
36
Di Rumah Makan pak Zul
37
Menangkap perusuh
38
Menghadapi Bodyguard
39
Keluarga Yasin kembali terancam
40
Rahardian Undang Master Ninjitsu
41
Pertarungan Ala Ninjitsu Steve Vs Yuki
42
Penyelamatan keluarga Steve Hansaimura
43
Pertempuran dengan para Lady Ninja
44
Peran Sidiq dan Jafar
45
Pasca pertempuran dengan Lady Ninja
46
Yukimoto mau balas dendam
47
Yukimoto vs Bodyguard Rahardian
48
Pertempuran di rumah Rahardian
49
Yukimoto cs Harakiri
50
Yasin yang sedang terpuruk
51
Puber pertama Sidiq
52
Sidiq dan Jafar mulai berkiprah menggantikan Yasin
53
Sidiq jenguk Ayah bundanya
54
Yasin bertemu Steve dan Ponco lagi
55
Jafar latih tanding dengan Senior nya
56
Sidiq jaga kehormatan bundanya
57
Muncul masalah di sekolah Sidiq
58
Awal konflik Sidiq dengan gengster
59
Pertemuan Sidiq, Jafar dan Nisa
60
Pesan Yuyut ke Jafar
61
Sidiq berhadapan dengan Anak buah Ari
62
Ari dan anak buahnya ketakutan
63
Jafar diberi tugas khusus oleh abah gurunya
64
Ari kembali ke sekolah dan bikin ulah
65
Sidiq vs Ari yang licik
66
Riska terkena Lemparan Ari
67
Nia Vs Nisa 1
68
Nia Vs Nisa 2
69
Runtuhnya ego seorang Nia
70
Awal saling kontak teman santri Jafar dengan Sidiq
71
Riska minta Sidiq kenalkan keluarganya
72
Nia pamit dengan Jafar untuk mondok
73
Sidiq dan Jafar mulai terlibat kasus percintaan
74
Ari menjebak Sidiq
75
Pertemuan dengan Jalu
76
Perjanjian Jalu & Sidiq
77
Tidak sengaja Jafar bongkar Rahasia Lita
78
Jafar diserang Preman
79
Jafar menyampaikan amanah dari lita ke Vina
80
Ari ngajak damai Sidiq
81
Lita dan Riska sampai ke pesantren Jafar
82
Sidiq dihadang Bagas dikira Jafar
83
Sidiq dihukum abah gurunya
84
Jafar Terancam dikeroyok Para Preman
85
Jafar mengamuk Sidiq jadi Sedih
86
Selalu ada pro kontra
87
Nia kerumah Jafar
88
Sidiq berhadapan dengan Lawan yang sangat Kuat
89
Sidiq terluka Jafar yang bicara
90
Jaka takluk tak berkutik
91
Jafar mengaku Sidiq membalas Jaka
92
Ada miss yang rawan konflik antar pesantren
93
Jafar kembali bentrok dengan anggota Padepokan
94
Dialog jafar dan Sidiq
95
Yasin selidiki padepokan Marto sentono
96
Pengamatan Yasin hampir Terbongkar
97
Yasin beraksi, Sidiq berulah...!
98
Sidiq kena hukuman di pesantren Jafar
99
Yasin sampai di Pondok Al-Huda
100
Nia (Isna) tahu Fatimah ibunya Jafar
101
Ujian buat Sidiq
102
Ari Cs memanfaatkan kondisi merusak hubungan Sidiq dan Riska
103
Sidiq Sakit pasca Fida’ Istighfar
104
Yasin diberi Ijazah mengajar jurus Suci Hijaiyah
105
Yasin menjemput anak anaknya.
106
Yasin menjabarkan makna Jurus Suci Hijaiyah
107
Ki Martono tahu Sidiq dan Jafar anak Yasin musuh besarnya
108
Musuh musuh Yasin siap berkumpul di Padepokan Marto Sentono
109
Gede Paneluh gabung dengan Marto Sentono
110
Yasin menguji kanuragan anak anak Didiknya
111
Kemunculan Jalu dan Gede Paneluh
112
Jalu Ke Padepokan Marto Sentono
113
Jalu yang berdarah dingin
114
Reuni dengan Pak Yadi
115
Penyelidikan Yasin dan Pak Yadi
116
Yasin memberi latihan Akhir Jurus Suci Hijaiyah.
117
Jalu hendak Culik Riska
118
Bersiap melakukan pertempuran
119
Awal pertarungan Jafar vs Yasin
120
Jafar vs Gandung Santosa yang dibantu Marto Sentono
121
Jafar berhasil lumpuhkan Marto Sentono
122
Sidiq ikut mengantar Riska pulang ke rumahnya
123
Gede Paneluh dan Jalu gabung dengan Mutsashi
124
Seluruh padepokan tahu Zain = Yasin Jaka Santosa marah besar
125
Jalu Mendekati Jaka Santosa
126
Jalu dan Mutsashi mengamati Sidiq
127
Sena datang disambut Mutsashi
128
Sahabat dan Saudara Yasin mulai berkumpul satu persatu
129
Perjanjian Terlarang
130
Pertemuan Gede Paneluh dan Jalu dengan Raja Khodam Dalang Anyi anyi
131
Jafar bertempur dengan Mutsashi
132
Kedatangan Steve dan Ponco
133
Kekuatan Wanita dibalik kelembutan Wanita
134
Jafar diperkenalkan jurus jurus Ninja oleh Steve
135
Gede Paneluh dan Jalu utus wanita rusak rumah tangga Yasin
136
Lusy berhasil masuk ke rumah Yasin
137
Yasin serahkan pedang Lady Ninja 1
138
Yasin serahkan pedang Lady Ninja 2
139
Yasin bongkar penyamaran Lusy.
140
Jafar termakan isu
141
Jafar Klarifikasi berita
142
Jaka Santosa dan Bayu Aji kuasai Aji Welut Putih
143
Lusy kembali ke rumah Yasin
144
Jafar dikeroyok Jaka dan Bayu Dengan aji Welut Putih
145
Rahasia Vina diketahui Nisa
146
Vina makin dekat dengan Jafar
147
Rencana ki Marto kumpulkan para tokoh hadapi Yasin
148
Awal kembali nya konflik besa
149
Jalu mulai melakukan Nglandak
150
Sidiq bertemu mata mata ki Marto
151
Sidiq bertemu Jalu, Jaka dan gede Paneluh ( Uji Coba unsur alam buka ilmu welut
152
Sidiq bertemu Jalu, Jaka dan gede Paneluh ( 2 )
153
Rahasia Sufi
154
Rahasia Sufi 2
155
Kehadiran Bujang dari Kulon Ancam Jafar dan Sidiq
156
Ancaman buat Sidiq
157
Cerita Jalu 1
158
Cerita Jalu 2
159
Cerita Jalu 3
160
Akhir Cerita Jalu
161
Perjalanan Spiritual Jafar
162
Ancaman Pasca pertarungan
163
Orang tua Riska jadi sasaran Jalu
164
Orang tua Riska ikut ke Pesantren
165
Pertemuan Fatimah dan Riska Serta Sufi dan Nurul
166
Rumah Riska dipasang guna guna
167
Persiapan dari kedua belah kubu
168
Sidiq dan Jafar dilatih Mutsashi
169
Kelompok ki Marto rencakan menyerang Sidiq dan Jafar.
170
Mutsashi menyusul Yukimoto
171
Kala Srenggi dan Otang jatuh ke jurang
172
Rumah Riska diganggu Khodam kiriman
173
Yasin dan Farhan bantu keluarga Riska
174
Yasin bertemu Laras
175
Kisah laras yang malang
176
Mendekatkan Sufi dan Farhan
177
Upacara Pancamakarapuja 1
178
Upacara Pancamakarapuja 2
179
Upacara Pancamakarapuja 3
180
Pancamakarapuja vs Waringin sungsang
181
Pancamakarapuja vs Waringin sungsang2
182
Pancamakarapuja vs Waringin sungsang3
183
Pancamakarapuja vs Waringin sungsang 4
184
Sidiq dan Jafar mau balas dendam
185
Sidiq dan Jafar merusak markas Ki Marto
186
Yasin diobati Tabib Ali
187
Mencari yg kuat pegang Golok Hitam
188
Menguji Sidiq dan Wisnu
189
Sidiq dan Wisnu berkiprah
190
Wisnu jadi lawan Kala Srenggi
191
Penemuan Mayat Mutsashi
192
Surat Wasiat Master Sashi
193
Golok Hitam Birowo
194
Sidiq terluka karena Golok Hitam
195
Sidiq &Yasin Saling keluarkan racun
196
Wiratmojo buru Sidiq dan Jafar
197
Pertarungan penjajakan Wiratmojo
198
Pertarungan berlanjut Jafar vs Gagak Seta dan Jaladara
199
Jafar kalahkan dua murid Ki Munding Suro
200
Penyerbuan ke markas Ki Munding Suro
201
Pertempuran di markas Ki Munding Suro
202
Pertempuran di markas Ki Munding Suro 2
203
Pertempuran di markas Ki Munding Suro 3
204
Menyerahkan Tawanan ke Pak Yadi
205
Rumah Yasin ganti di teror
206
Rumah Yasin ganti di teror 2
207
Aliran darah Yasin Ada yang terbalik
208
Ujian Riyadhoh Jafar
209
Antara Pikir dan Dzikir
210
Misteri Jodoh Manusia 1
211
Misteri Jodoh Manusia 2
212
Jaka bertemu Lembayung
213
Jaka ambil rambut Lurah Broto
214
Jiwa Lurah Broto dikuasai Ki Bujang
215
Yasin melawan Ki Bujang
216
Sidiq dan Jafar selesaikan tugas Yasin
217
Sidiq dan Jafar berbagi tugas
218
Sidiq bertemu Farayaka dan anak buahnya
219
Sidiq Menangkap Ki Marto dan anak buahnya
220
Jafar diserang Dalang Anyi Anyi
221
Jafar dan Sidiq membawa Farayaka
222
Candaan Jafar dan Sidiq
223
Gagak Seta dan Jaladara mendapatkan ilmu baru
224
Ilmu Pemecah Ombak vs Jurus 'YA'
225
Ilmu Pemecah Ombak vs Jurus 'YA' 2
226
Munculnya musuh lama Yasin
227
Ilmu Hisab dan klenik 1
228
Ilmu Hisab dan klenik 2
229
Sidiq dan Jafar kejar Farayaka
230
Sidiq dan Jafar ajak Farayaka. pulang
231
Jafar dapat tugas baru
232
Sidiq bertemu Gagak Seta & Jaladara
233
Sidiq & Jafar berbagi tugas 1
234
Sidiq & Jafar berbagi tugas 2
235
Rahasia raja Khodam Dalang Anyi Anyi 1
236
Rahasia raja Khodam Dalang Anyi Anyi 2
237
Ancaman besar buat Nisa 1
238
Ancaman besar buat Nisa 2
239
Nisa bertemu Gagak Seta & Jaladara
240
Berita Nisa tertangkap sampai ke Yasin
241
Penyelamatan Nisa 1
242
Penyelamatan Nisa 2
243
Penyelamatan Nisa 3
244
Penyelamatan Nisa 4
245
Yasin Gantikan posisi Nisa
246
Rahasia kelemahan Gagak Seta
247
Farayaka Vs Gagak Seta
248
Jafar gantikan Farayaka lawan Gagak Seta
249
Munculnya Raja Khodam
250
Yasin vs Raja Khodam
251
Golok Hitam dipatahkan Raja Khodam
252
Pertempuran panjang Sidiq & Jafar Vs Dalang Anyi Anyi
253
Kehadiran Nisa membantu Sidiq & Jafar Vs Dalang Anyi Anyi
254
Ketika pertolongan datang
255
Gagak Seta Tewas di tangan Kholis
256
Akhir pertempuran ( Last Episode )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!