Reader tercinta
Author coba perbaiki dan kurangi typo.
Mohon koreksinya di kolom komentar.
Terimakasih.
...🙏🙏🙏...
Selamat membaca
...........
Aku jadi sedikit bingung mendengar itu semua, padahal Postur tubuh Sidiq itu lebih kecil dari pada Jafar, Jafa itu punya tubuh yang lebih besar kalopun sekarang labih kecil itu karena factor usia saja. Namun ke depannya kayaknya postur tubuh Jafar akan lebih besar dari pada Sidiq, meskipun keduanya tampak mirip wajhnya. Sedangkan Nisa wajahnya justru lebih mirib dengan kakak kandungmu ibu kandungnya Rendy.
Aah aku yang keliru cara berpikirku, justru inilah keadilan Allah dan bukti Allah masih menyayangi keluargaku. Coba kalo Jafar yang mempunyai sifat seperti Sidik. Di usia seperti Sidiq saat ini jika Jafar yang memukul temennya, pasti akan lebih parah akibatnya.
Karena Jafar sejak dalam kandungan sudah diberi nama yang di ambil dari kedua Kakek leluhurnya. Dan nama itu yang member adalah Abah Guruku, sehingga aku yakin ada inner power yang kuat pada diri Jafar anakku.
Sungguh betapa terbatasnya kemampuan manusia, untuk memahami anak sendiri saja butuh proses bertahun tahun baru ketemu. Bahkan kenapa Nisa ‘cenderung’ mirp dengan Karakter Sidiq yang agak temperamental serta keras dalam pendirian pun aku uga belum bisa memahami.
Belum lagi memahami hubungan Sidiq dan Jafar yang juga sangat menyangi anak Arum dan Rofiq, Panji Ramadhan. Sedangkan Nisa lebih dekat dengan anak Khotimah dan Candra Wisnu Kartiko. Sungguh aku percaya bahwa ini semua atas kehendak Allah. Anak anak ku berkarakter beda semua, namun yang jelas membuat aku sangat bersukur adalah. Antara Sidiq, Jafar dan Nisa semua Akur bahkan Sidiq sangat care dengan kedua adik tirinya itu. sama care nya dengan adik tirinya Panji Ramadhan, anak Arum dengan Rofiq.
*****
Pagi itu setelah aku dibuatkan kopi oleh istriku, aku menyempatkan untuk mengantar Sidiq ke sekolah bersama Jafar. Karena mereka sekolah di tempat yang sama. Sidiq kelas 3 SD sedang Jafar kelas 1 SD.
Sidiq sangat dikenal karena anaknya pandai bergaul. Sedang Jafar cenderung agak introvert. Hanya kenal dengan teman satu kelasnya.
Namun beruntung hampir anak satu sekolah tahu bahwa dia adik nya Sidiq, yang teman nya merata semua kelas ada. Bahkan sampai dengan anak kelas enam pun mengenal Sidiq semua, sehingga ketika ada yang mau mengganggu Jafar pasti berpikir karena tahu adiknya Sidiq, sementara Sidiq temanya banyak bahkan sampai anak anak di luar sekolah tersebut.
Tapi kenapa sekarang ada anak yang mau mengganggu jafar dan harus berkelahi dengan Sidiq, pikirku. Baiknya aku nanti Tanya guru sekolahnya Sidiq dulu sebelum mendatangi kedua orang tua korban pemukulan Sidiq tersebut, batinku.
Sesampai disekolah aku tidak langsung berangkat kerja namun lebih dulu menemui guru sekolah Sidiq lebih dahulu. Aku berjalan menju ke ruang Guru untuk mencari guru wali kelas Sidiq.
“Selamat siang Pak, saya orang tuanya Sidiq mau bertemu Wali kelas anak saya Sidiq kelas 3.” Sapaku pada guru piket.
“Owh bapaknya Sidiq ya, tunggu sebentar pak saya panggilkan bu Rahma wali kelas Sidiq.” Jawab guru piket itu.
Aku menunggu agak lama, rupanya guru yang bernama Rahma itu masih muda banget. Mungkin juga guru baru, pikirku.
“Selamat siang pak ? Ada yang bisa saya bantu ?” Tanya guru Sidiq yang bernama Rahma itu.
“Siang juga bu, maaf mengganggu waktunya. Saya ayahnya Sidiq, saya mau menanyakan Kronologis kejadian kenapa Sidiq sampai memukul temen sekolahnya.” Jawabku pada guru Sidiq itu.
“Sebenarnya sih hanya soal sepele pak, namanya juga anak anak. Jadi kemarin itu ada anak yang mau meminta uang jajan Jafar adiknya Sidiq, terus ada yang lapor ke Sidiq. Maka terjadilah perkelahian anak anak tersebut. dan kebetulan anak yang menjadi lawan sidiq itu jatuh dan alisnya terbentur sisi lantai sampai berdarah.” Jawab Bu Rahma guru Sidiq.
Aku jadi berpikir, ternyata hanya perkelahian anak anak biasa saja gak ada yang berat, batinku. Kemudian aku meminta data anak yang berkelahi dengan Sidiq itu. Biar nanti sore aku dan Fatimah kesana untuk menyelesaikan masalah ini secara baik baik. jika memang anak itu perlu dirawat dan di obati aku sebagai ayahnya Sidiq siap bertanggung jawab.
Aku berpamitan kepada Guru Kelas Sidiq tersebut, kemudian berangkat kerja.
Sesampai di tempat kerjaku, teman temanku sudah menunggu untuk persiapan mengadakan event pentas musik.
Hari ini jadwalku menata tanaman anggur dan buat lainya di sebuah Rumah Makan bernuansa alam, di wilayah Yogya barat. Masih seperti yang dulu, di rumah untuk kegiatan masih di bantu Amir. Sedangkan untuk mengelola kios istriku juga masih mengajak mbak Surti ibunya Amir. Meski istriku juga tetap ikut jaga, tapi agak siang dan pulang lebih awal. Karena dibantu mbak Surti.
Aku berangkkat menuju lokasi yang akan di buat Rumah makan bernuansa Alam tersebut, dan bertemu dengan ownernya langsung.
“Assalaamu ‘alaikum pak…!” sapaku pada pemilik rumah makan yang sedang dibangun tersebut.
“Wa’alaikummussalam, pak Yasin ya ?” Tanya orang itu.
“Betul pak, saya yang akan menata tanaman untuk member Nuansa Alami sesuai konsep Rumah Makan ini nanti.” Jawabku pada orang tersebut.
“Owh iya,,, perkenalkan nama saya Zulkifly maaf bahasa saya agak beda soalnya saya lahir dan besar di Sumatera.” Ucap Pak Zulkifly.
“Tidak jadi masalah pak, soal bahasa dan dialek memang beragam pak di Negara kita.” Jawabku.
“Kalo boleh tahu apa bibit tanaman nya sudah siap pak ?” Tanya orang itu.
“Owh Sudah pak, hanya saja saya perlu melihat lokasi juga master plan rumah makan nya untuk menata tanaman nya nanti. Atau bapak hanya menginginkan bibitnya saja juga boleh.” Jelasku.
“Aah saya gak mau repot, soalnya saya uga tidak selalu disini. Sekalian di tanamkan saja tapi ada garansi kalo sampai ada tanaman yang mati kan ?” Tanya Pak zulkifly.
“Tanggung awab saya sampai tanaman itu tumbuh dan berbunga pak, kalo sebelum itu ada yang mati kami ganti sepenuhnya. Tapi setelah itu, kami hanya melayani perawatan saja, dan tariff sesuai kontrak kemarin pak.” Jawabku.
“It’s No Problem yang jelas kalo ada yang mati sebelum berkembang diganti penuh sampai tumbuh kan ?” Tanya pak Zulkifly memastikan.
“Iya kalo itu sudah tertulis di kontrak kerja kita pak, gak usah khawatir kita sediakan bibit juga tenaga tanamnya free dalam masa garansi tersebut.” jawabku pada pak Zulkifly.
“Saya suka jawaban tegas anda, dan saya tidak biasa basa basi dalam bicara. Langsung saja pada pokok masalah. Berapa pembayaran kontrak termin pertama sampai dengan selesai penanaman nanti ?” Tanya pak Zulkifly.
“Setengah dari nilai kontrak pak Zul, karena itu sudah termasuk pembelian bibit dan penanamanya.” Jawabku pada pak Zulkifly.
“Wah gak bisa seperempatnya dulu ?” Tanya nya berbegosiasi.
“Maaf pak, setengah dari nilai kontrak itu kalo dihitung baru harga bibit saja, sedang untuk akomodasi dan biaya penanaman belum masuk. Kalo masih dikurangi nanti kami gak bisa jalan, bagaimana nanti saya bayar tenaga kami ?” jawabku tegas.
“Well saya suka gaya kamu yang tegas, ok Deal aku transfer sekarang seperempat besok lagi yang seperempat.” Katanya.
“Ok pak, nanti saya siapkan bibit yang kan ditanam dan besuk saya mulai menanam.” Jawabku.
“Btw ada sedikit masalah yang perlu kamu tahu…!?!” ucap pak Zulkifly terhenti sejenak.
“Apa itu pak ?” tanyaku pada pak Zulkifly.
“Ada rumor dari warga sekitar, kalo di sudut lokasi tanah ini tempatnya cukup angker. Saya gak ngerti bener dan tidaknya jadi kamu hati hati saja, asal jangan berbuat syirik disini saja.” Kata pak Zulkifly.
“Owh soal itu ya pak, saya uga sudah dengar dari pegawai bapak, Insya Allah saya akan bisa mengantisipasi itu semua.” Jawabku mantap.
“Anda cukup Yakin kayaknya, apakah memang punya keahlian dalam bidang itu ?” Tanya pak Zulkifly padaku.
Aku hanya tersenyum mendengarnya.
“Gak juga pak, hanya saya percaya kekuasaan Allah selama kita berniat baik gak perlu takut dengan apapun. Kalo keahlian saya ya hanya membuat bibit tanaman dan memeliharanya, tidak lebih dari itu.” Jawabku.
“Wouw saya suka bener bener suka gaya kamu, percaya diri kamu luar biasa. Maaf tapi Anda muslim taat kan, menjalankan sholat lima waktu bukan pelaku klenik ?” Tanya pak Zulkifly berbisik dan tampak hati hati takut menyinggung mungkin.
“Saya Muslim yang menjalankan Sholat lima waktu juga kok pak, memang ada apa pak ?” tanyaku heran.
“Gak papa sih, hanya beberapa pegawai sini suka pakai kembang kembang dan lainya sebagai sesaji yang saya gak ngerti apa tujuan nya.” Kata pak Zulkifly.
Dalamm hati aku berkata, “memang ada yang salah pengertian soal sesaji. Apa itu sesaji dan semacamnya. Tapi mungkin gak perlu di bahas sekarang biar pak Zulkifly dan pegawainya dulu yang melakukan dialog.” Batinku.
“Owh iya pak, kalo boleh tahu tempat yang katanya cukup angker itu sebelah mana ya ?” tanyaku pada pak Zulkifly.
“Buat apa kamu mau lihat tempat itu ?” Tanya pak Zulkifly.
“Owh gak kok pak, maksut saya hanya pingin tahu saja. Karena dulu saya juga pernah belajar di pesantren barang kali ilmu yang saya dapat di pesantren bisa di manfaatkan agar semua yang bekerja di sini tidak terganggu oleh makhluk astral saja. Jika di perkenankan itu juga pak.” Jawabku pada pak Zulkifly.
“Of course,,, itu bonus buat saya tentunya. Jadi kamu dulu juga belajar mengaji di pesantren juga ?” Tanya pak Zulkifly.
“Aah hanya sebentar saja kok pak, gak banyak yang saya tahu. Sekedar tahu mana yang halal mana yang haram, itupun juga tidak semuanya saya tahu.” Jawabku.
“Ouw No no no…. kamu kayak merendah saja, barusan kamu terlihat PD tapi kamu sekarang begitu merendah, Why ?” Tanya pak Zulkifly. Yang kadang dengan logat inggrisnya, maklum katanya dia lama di luar negeri jadi terbiasa bicara dengan bahasa inggris sebelumnya.
“Kalo soal tanaman saya PD pak, mau bicara dengan siapun saya siap melayani, karena itu profesi saya bertahun tahun. Tapi kalo soal yang lain saya mengakui keterbatasan saya pak. Banyak yang lebih menguasai ilmu di bidang lain.” Jawabku.
Pak Zulkifly hanya tersenyum, tampaknya puas dengan jawabanku. Kemudian mengajak aku ke sebuah tempat yang katanya cukup angker. Kemudian pak Zulkifly menunjukkan tempat trersebut.
Aura negative memang aku rasakan disitu, dan ketika aku membuka lathoif Nafsiku aku memang melihat beberapa makhluk Astral berada di lingkungan itu. mereka memang merasa terusik karena tempat yang mereka anggap sebagai ‘Rumah’ mereka saat ini sedang di bongkar oleh pekerja yang membangun Rumah Makan tersebut.
“Bagaimana menurut kamu ?” Tanya pak Zulkifly.
“Ya menurut saya ni pak, kita hidup di dunia ini tidak sendirian. Selain Allah menciptakan manusia, Allah juga menciptakan Jin yang tidak tampak oleh mata. Karena mereka tidak tampak oleh kita, kadang kita melakukan sesuatu yang tidak berkenan bagi mereka. Sehingga mereka tersinggung dan mengganggu kita.” Jawabku pada pak Zulkifly.
“Tapi saya beli tanah ini, dan saya berniat bangun tempat ini untuk usaha dan membuka lapangan kerja. Mana saya tahu dengan Jin yang gak kelihatan mata. Kenapa mereka tidak mau menyingkir saja, kan tempat ini sudah aku beli…!” sahut pak Zulkifly.
Menjawab orang yang seperti pak Zulkifly ini harus dengan dasar yang logis gak cukup Normatif apa lagi hanya teoritis saja, pikirku. Sejenak aku merenung mencari kata kata yang tepat untuk menjelaskan kepada beliau ini.
“Saya tahu pak, kalo bapak membeli tanah ini dengan Syah. Tapi kalo bangsa Jin kan gak kenal jual beli pak, mana tahu kalo bapak membeli tanah ini ?” jawabku pada Zulkifly.
“Bumi ini kan diciptakan untuk manusia, bukan untuk Jin ?” ucap pak Zulkifly.
Agak kesulitan uga aku menjelaskan kepada pak Zulkifly ini bagaimana manusia harus hidup berdampingan dengan makhluk lain.
“Begini pak, misalkan bapak masuk hutan dan ingin istirahat. Kemudian mencari tempat untuk istirahat apakah langsung istirahat atau membersihkan tempat itu terlebih dahulu dari binatang melata yang berbisa atau asal menempati saja ?” tanyaku pada pak Zulkifly.
“Ya tentu saja dibersihkan dulu lah bisa berbahaya kalo tidak.” Jawab pak Zulkifly.
“Nah itu maksut saya pak, mungkin di tempat ini juga di tempati Jin sebelumnya dan tidak dibersihkan. Sehingga mereka terusik dan membuat ulah.” Awabku.
Pak Zulkifly termenung sejenak, nampaknya mulai mengerti maksut pembicaraanku.
“Apa yang harus saya perbuat kalo keadaan sudah seperti ini ?” Tanya pak Zulkifly.
“Adakan doa bersama, dan bersedekah karena sedekah itu menjauhkan kita dari bala. Agar pekerja bapak tidak terganggu saat bekerja, mungkin sudah ada yang pernah kerasukan juga sebelum ini.” Jawabku singkat.
“Sekalian saja kamu yang melaksanakan, perlu tambahan biaya berapa ?” Tanya pak Zulkifly.
Jika tidak sabar mungkin akan tersinggung dengan perkataanya, namun aku paham jika itu adalah gaya bahasa beliau.
“Gak pak, kalo soal itu bukan profesi bagi saya. Dalam soal mencari Rizqi profesi saya adalah jualan bibit tanaman. Soal doa bersama bukan bisnis pak, jadi gak perlu biaya.’ Jawabku.
“It’s ok I know,,,, tapi bisa kan bantu saya ?” Tanya pak Zulkifly.
“Insya Allah, tapi lebih baik jika bapak melibatkan masyarakat sekitar sini juga. Agar lebih banyak yang mendoakan dan merasakan manfaat keberadaan bapak di sini.” Kataku pada pak Zulkifly.
“Tapi saya gak mau pakai budaya sini yang pakai tumpeng atau apa itu gak jelas.” Kata pak Zulkifly.
“Itu bisa dijelaskan pak, karena itu budaya saja. Yang bernilai simbolis, asal niatnya benar tidak jadi masalah.” Jawabku.
“Baiklah besuk sore kamu ikut kesini biar tahu proses budaya di sini baru kemudian kamu kasih komentar. Sekalian kamu lihat ika sore hari sering ada yang gangguin tenaga saya. Kalo bisa kamu usahakan biar tidak mengganggu tenaga saya lagi.” Kata pak Zulkifly.
“Insya Allah pak, saya hanya bisa berusaha tapi, soal hasil Allah yang menentukan nanti.” Jawabku.
Sudah cukup lama aku berada di situ dan sudah saatnya pulang untuk menyiapkan bibit tanaman yang akan aku tanam besuk. Agar bisa mengejar dead line waktu yang di berikan. Aku pun pamit kepada pak Zulkifly dan segera pulang kerumahku. Karena masih harus menyelesaikan permasalahan Sidiq yang kemarin berantem sama teman sekolahnya.
Semoga saja orang tua anak tersebut bisa diajak bicara baik baik, batinku.
...*****...
...Bersambung...
Jangan lupa mohon dukungan
Like
Komentar
Vote
dan lainya, episode awal belum masuk ke konflik.
...🙏🙏🙏...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 256 Episodes
Comments
Abdul Rozak
lanju thor
2022-10-29
0
✪⃟𝔄ʀ sⷡεͬɴͦɢͫᴏͦᴛ ʰᶦᵃᵗ🦈
keren kak,,jadi began bacanya
2022-02-20
2
🌸Tya김
semangat up nya thorr 👌👌👌👌
2022-02-11
2