Motor hitam yang mengikuti Dario melewatinya begitu saja. Dario memicingkan matanya. Di belakangnya ada mobil pengawalnya yang mengikuti. Ia merasa lega. Berarti ia aman.
Dario kembali ke rumahnya sore itu. Nyonya Sanio sedang memberi makan ikan koi kesayangannya. Celia terlihat tak ada di rumah.
"Kemana Celia pergi, Ma?" Tanya Dario begitu ia duduk di samping Nyonya besar itu.
"Nggak tahu. Katanya pergi sama temannya," katanya tanpa memandang sama sekali ke arah Dario. Ia lebih senang melihat ikan warna-warni besar-besar yang berlalu-lalang.
Dario pergi Lalu naik ke kamarnya. Beberapa Minggu terakhir, Celia memang lebih cuek dengannya. Biasanya ia posesif dan suka mengikutinya pergi. Kadang juga ke kantor untuk menindas gadis-gadis yang menggodanya agar nyalinya menciut atau sekedar untuk mengusik Julie dan mencemburuinya.
Celia dan dia dulu dijodohkan oleh orang tua mereka. Namun Celia yang naksir Dario lebih dulu. Dario adalah kakak tingkatnya semasa kuliah. Dario yang populer dan tampan adalah kepala para gadis. Celia yang tak terlalu cantik dan populer tak bisa menjangkaunya. Tentu saja perjodohan itu adalah seperti memenangkan lotere baginya. Dario menjadi miliknya tanpa susah payah. Rasa cemburunya ia lampiaskan dengan bersikap posesif padanya. Ia takut Dario berpaling. padahal Dario setia padanya.
***
Celia pulang larut dan pergi pagi-pagi benar. Dario tak sempat bertanya. Ia juga tak peduli. Pikirannya hanya berfokus pada Julie dan anak di kandungannya.
Ia menelpon Grace, sekretaris penggantinya bahwa ia ingin mengosongkan jadwalnya seharian ini. Ia sudah membuat janji temu dengan Anna Tomya.
Dario mengendarai mobilnya menuju Rumah Asuh. Julie menunggu sambil duduk di kursi kayu di bawah pohon mapel. Ia tak sepucat kemarin. Namun bagi Dario yang sudah mengenalnya bertahun-tahun, ia menyadari bahwa Julie tak sesegar dulu. Ia terlihat seperti orang sakit.
Julie langsung masuk ke dalam mobil. Ia sengaja berjalan cepat agar Dario tak membukakan pintu mobil untuknya. Ia merasa begitu konyol. Dulu ia biasa melayani pria itu, membukakan pintu mobil, mengambilkan minum, membelikan kopi. Sekarang Dario memperlakukannya bak ratunya. Ia merasa geli dan tak nyaman. Itu berlebihan untuknya.
Ia dan Dario biasa menghabiskan waktu berdua saja selama setahun penuh ini. Dulu sekretaris lamanya Nona Angie keluar karena menikah dan hamil, Julie ditunjuk untuk menggantikannya.
Mereka berdua terbiasa satu mobil saat perjalanan bisnis. Tapi situasi kali ini amatlah berbeda dan nampak begitu canggung.
Dario meliriknya berkali-kali sambil fokus mengemudi. Julie menyadari Dario mencuri pandang padanya. Ia tetap cuek sembari melihat jalanan di depannya. Ia tak peduli.
Mereka tiba di Rumah Sakit Pusat Kota Suresh. Julie berjalan tanpa menatap Dario. Mereka menuju ruang Dokter Anna.
Dokter Anna seusia Dario. Ia berkacamata dan berambut pirang. Ia menatap penuh arti pada Dario saat dilihatnya ia masuk bersama seorang gadis yang bukan istrinya.
Dario tersenyum manis. Matanya mengirim kode pada Anna agar ia tutup mulut dan tak bertanya lebih jauh lagi. Dokter Anna tahu, ia hanya dokter, memeriksa pasien tak peduli pada latar belakangnya, sekalipun itu wanita simpanan sahabatnya sendiri.
Dokter Anna mengenal Celia. Wanita itu tak mau terlalu akrab. Celia akan mencemburui kedekatannya dengan Dario. Padahal mereka bersahabat sejak lama. Anna mengerti perangai istri sahabatnya itu.
Soal Julie, Dario tak memberinya banyak informasi. Ia hanya ingin janin itu dites apakah DNA nya cocok dengan dirinya atau tidak. Dario bilang wanita itu berusia 20an. Mungkin selisih 10 tahun dengannya. Anna tak banyak tanya. Tapi jelas saja ia menduga bahwa Julie pasti selingkuhan atau wanita simpanannya.
"Saya dokter Anna," kata perempuan itu mengulurkan tangannya.
Julie menjabat tangannya sambil tersenyum. "Saya Julicia Sanders," balasnya.
"Oke, jadi kita mulai dengan tanggal terakhir menstruasi kamu untuk memperkirakan usia kehamilan kamu," kata dokter Anna.
Julie menjelaskannya dengan rinci. Termasuk tanggal kejadian malam itu. Dario hanya menyimaknya saja.
"Ada keluhan lain soal kehamilan ini?" tanya dokter Anna.
"Morning sickness. Saya mual kadang-kadang. Pusing, kemas juga. Saya juga sensitif terhadap banyak hal," jawab Julie.
Dario menyimaknya dengan serius. Berapa menderitanya mengandung bayi, batinnya. Pasti tak mudah bagi Julie. Ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan memperlakukannya dengan istimewa.
"Itu wajar di trimester awal kehamilan. Jangan sungkan untuk konsultasi ya. Jadi, sesuai permintaan Dario, hari ini kita akan menjalani prosedur amniosentesis untuk mengambil sample cairan amnion. Karena usia kehamilan sudah lebih dari 10 minggu dan itu cukup untuk memenuhi syarat. Kamu siap?" Tanya dokter Anna.
Julie mengangguk. Ia hanya ingin melakukannya agar Dario puas. Iapun sudah tahu hasilnya. Dario adalah laki-laki pertama yang tidur dengannya. Anak siapa lagi di kandungannya kalau bukan anak Dario?
"Untuk Dario hanya akan ada sample pengambilan darah. Hasilnya akan keluar paling cepat 14 hari. Cukup akurat. Kalian harap bersabar," katanya menjeleskan.
***
Dario beberapa kali ingin menemuinya di Rumah Asuh selama menunggu masa 14 hari itu. Ia membawa banyak makanan dan buah-buahan. Selama setahun bekerja bersama, Dario tahu kalau Julie sangat menyukai buah.
Nyatanya Julie enggan menemuinya. Athena yang keluar dan menyambutnya ramah dan meminta Dario pulang saja karena percuma. Julie sangat tak ingin bertemu dengannya. Athena selalu kembali dengan keranjang-keranjang buah dan makanan-makanan yang disambut gembira oleh anak-anak di sana.
Julie mau ke rumah sakit untuk mengambil hasil tes DNA itu. Dario menjemputnya lagi. Dua minggu yang panjang untuk Dario. Ia tak sabar menunggu hasilnya walaupun ia yakin itu memang anaknya.
Dario diam-diam menyiapkan apartemen mewah di dekat kantornya. Bukan seperti apartemen lama Julie. Yang ini khusus satu lantai dibuat untuknya. Ada penjaga di pintu lift dan pelayan untuk melayaninya. Tak masalah, Dario kaya raya. Berapa triliun mampu ia keluarkan untuk apa yang ia mau.
Julie tak tahu apa-apa. Athena diam-diam bertemu Dario dan membantunya mengemasi barang-barangnya untuk pindah.
Sejujurnya Anthena prihatin dengan kondisi sahabatnya. Ia terlihat depresi. Melihat anak-anak di Rumah Asuh hanya akan membuatnya makin nelangsa karena teringat masa kecilnya yang sedih karena yatim piatu.
Dario meyakinkan Anthena bahwa ia akan merawat Julie dan bayinya dengan baik. Athena tahu, Dario mampu melakukannya. Ia menyetujui untuk membantunya walaupun ia tahu pasti Julie akan marah dengannya nantinya.
Hari itu, dokter Anna menatap mereka dengan serius. Dario merasa tegang. Ia sangat ingin tahu hasilnya. Julie nampak biasa saja.
Dokter Anna mengatakan hasilnya. Membuat Julie tak menyangka dan terkejut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Wirda Lubis
lanjut..
2023-10-15
0
nieta chandra
bgs ko👍😊
2021-08-30
1
bunda fz
kembar
2021-08-27
1