Bab 5

Sore itu sesudah praktikum Lina menyarankan Mirna untuk pulang lebih dulu dikarenakan ia piket hari ini. Ternyata hal tersebut menjadi penyesalan baginya. Lina berteduh di bawah atap taman sekolah untuk berlindung dari hujan.

"Kenapa sih gua pake acara nyuruh Mirna pulang duluan huh kesal, hujan gini lagi" keluh Lina penuh penyesalan.

"Tikk, tikk, tik..." terdengar rintik-rintik hujan dari atap tempat ia berteduh.

"Tumben sendirian, dimana sahabat Lo, biasanya berdua terus" ujar seseorang yang membuyarkan kesunyian.

"Eh, sejak kapan Lo disitu Rev?" tanya Lina dengan gugup.

"Sejak ada seorang wanita yang berbicara sendiri dikala hujan" balasnya iseng.

"Ih dasar, gua gak bicara sendiri, cuma lagi kesal aja sama keadaan" jawab Lina mulai berbicara lebih santai.

"Ternyata Lo lebih pintar dari yang gua bayangin" sahut lelaki itu.

Pujian pertama yang keluar dari mulut Revan setelah 5 tahun Lina mengenalnya. Revan terlihat tampan dengan rambut yang basah terkena hujan.

"Gua minta nomor Lo dong Lin" ujar seseorang yang tidak pernah terbayangkan oleh Mirna akan mengucapkan kalimat itu.

"Eh iya boleh" balas gadis itu sambil menerima hp Revan dan mengisi nomor teleponnya.

"Mungkin kita bisa belajar atau mendiskusikan hal-hal bareng nantinya" sahut Revan lagi.

"Iya tentu, gua pasti nantiin" balas Mirna tersipu malu.

Keheningan terjadi sesaat, "Lo masih ingat gak Lin dulu gua sering banget jahatin lo" Revan kembali membuyarkan keheningan.

"Hehe, iya ingat, tapi gua gak masalah kok Van" sambung Lina sedikit tertawa.

••••••

Suara rintik hujan terdengar lembut di jendela kamar Lina. Gadis itu teringat tentang kejadian di taman tadi. Tepat dimana Revan menceritakan kenapa perlakuannya saat SMP terkesan cuek dan jahat kepadanya.

Ternyata seorang Revan memiliki cinta pertama, namanya Diandra. Lina mengira cinta pertama Revan itu Lia, ternyata ia salah besar, selama ini Revan bahkan tidak mencintai Lia.

Lina tidak tahu angin apa yang berkunjung ke tubuh Revan sehingga dengan mudahnya lelaki itu menceritakan kehidupan masa lalunya pada Lina tadi.

"Gua gak ngomong ini ke banyak orang Lin, gua cerita berarti gua udah percaya sama Lo. Gua gak mau Lo salah paham sama gua, terlebih-lebih selama ini gua terkesan kasar sama Lo" ujar Revan tadi siang saat mereka sedang di taman.

Menurut cerita Revan, Diandra adalah sahabat masa kecil Revan. Dia baik, cantik, ramah dan sangat menyukai Revan. Diandra dan Revan tumbuh besar bersama. Rumah mereka sebelahan. Dulu, setiap hari Diandra akan mengunjungi Revan yang sebal akan kedatangannya.

"Lo ngapain sih datang terus" ujar Revan saat mereka masih SD.

"Gua mau jumpa sama pangeran gua" sahut Diandra.

Coklat, balon, permen, semua itu pemberian rutinitas dari Diandra ke Revan. Benar kata pepatah, air yang selalu mengalir dapat mengikis kerasnya batu, mungkin hal ini terjadi pada Revan melalui Diandra.

Tepat saat masuk SMP untuk pertama kalinya Revan menyukai Diandra. Walaupun terhitung cinta monyet, cinta Revan saat itu bahkan mengalahkan cinta Diandra ke Revan.

Tidak ada perempuan lain yang dapat mengalihkan perhatian Revan ke Diandra. Sayangnya Revan dan Diandra tidak satu SMP. Tetapi entah mengapa, Diandra yang selama bertahun-tahun menyukai Revan berubah di saat Revan sudah benar-benar menyukai Diandra.

Tepat setelah beberapa Minggu berada di kelas 1 SMP, Diandra menjauhi Revan dengan alasan Diandra tidak menyukai Revan lagi. Hanya itu alasan terbaik dari Diandra, setelah mengatakan itu Diandra tidak pernah sekalipun main ke rumah Revan lagi, Revan berusaha mendekati Diandra yang ternyata sia-sia.

Diandra selalu menutup pintu rumahnya dengan cepat saat melihat Revan mendekatinya. Revan tidak tahu apa yang terjadi dan berpikir bahwa wanita yang berlebihan menyukainya pasti akan meninggalkannya secara tiba-tiba dengan perubahan yang signifikan jika ia membalas cintanya.

Nyatanya jika selama ini jika Revan tidak menyukai Diandra, semuanya baik-baik saja. Diandra semakin menyukai Revan yang membencinya.

Saat melihat perlakuan Lina selama SMP, Revan sadar kalau gadis itu menyukainya, bahkan teramat menyukainya. Itulah sebabnya Revan membenci Lina, dari pertama kali mereka berjumpa dengan kejadian yang kurang mengenakkan.

Terlebih mood Revan yang kurang bagus pada saat itu. Ini dikarenakan SMP kelas 1 merupakan puncak hancurnya hubungan Revan dan Diandra yang dimulai sejak mereka masih sangat kecil.

"Gua lihat Lo banyak kemiripan dengan Diandra, gua tahu selama ini lo nulis puisi buat gua atau ngasihin coklat secara diam-diam" ujar Revan.

"Makanya gua benci banget sama Lo waktu itu" lanjut Revan saat menjelaskan kejadian antara ia dan Diandra di taman tadi.

Akhirnya Revan minta maaf pada Lina atas perlakuannya saat SMP, tentunya Lina memaafkannya. Apalagi gadis itu sudah mengetahui alasan kenapa Revan sangat membencinya saat itu.

Terpopuler

Comments

Halimah Sa'adah

Halimah Sa'adah

next

2020-05-08

1

NKJC's lovers

NKJC's lovers

author cantik semangat

2020-05-07

2

Riri Hutapea

Riri Hutapea

n3xt

2020-05-04

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!