Bab 4

Pagi yang cerah untuk memulai hari dengan semangat. Lina menebarkan senyuman termanis untuk menyapa hari baru.

"Cerah amat muka lo" ledek Mirna dengan wajah manisnya.

"Emang iya masalah?" canda Lina dengan muka sok tegas.

"Minggu depan kita UAS, memuakkan" sahut si cerewet lagi.

Mirna sangat membenci UAS berbeda dengan Lina yang sangat menanti-nantikan UAS dan kenaikan kelas. Pastinya kalian tahu alasannya tanpa beritahu.

"Selamat pagi anak-anak" kata Pak Farid yang merupakan guru biologi mereka.

"Nanti kita latihan praktikum sebelum UAS, berhubung waktunya sedikit nanti kelas kalian digabung dengan kelas IPA 1 yaa" sahut Pak Farid lagi.

"Jodoh emang gak kemana ya, IPA 1 gabung sama IPA 3, Lo bakal jumpa sama kekasih idaman Lo" ejek Mirna yang tak ada habis-habisnya.

Kebahagiaan meliputi hati Lina, belakangan ini terlalu banyak kebahagiaan yang mendatanginya. Mungkin benar adanya pepatah berkata roda pasti akan selalu berputar. Lina yang selama ini merasakan cinta yang bertolak belakang mendadak semangat untuk meraih Revan.

"Tringggggg..." bel kembali berbunyi menandakan istirahat telah tiba.

"Rutinitas yok" ajak Mirna yang mendapat balasan anggukan dari Lina.

"Lo pesanin gua bakso Lin, gua cari bangku dulu" ujar Mirna sambil melihat-lihat bangku yang kosong.

Semua bangku terisi penuh selain bangku ujung, kalian tahu bangku siapa, Revan dan sahabat nya Rio. Sepertinya Mirna bukan sengaja duduk disitu, kebetulan tidak ada lagi kursi yang kosong selain kursi yang berada di depan Revan dan Rio.

"Sini Lin" teriak Mirna, Lina hanya bisa ternganga melihat Revan berada di meja yang akan ia pakai.

"Mana pesanan gua" ujar Mirna kembali seakan tahu bahwa Lina masih terkejut.

"Nih bakso lo" balas Lina sambil duduk di depan bangku Revan.

"Eh, btw Mir kelas lo nanti bakal gabungkan bareng kelas gua, soalnya Pak Farid ngabarin gitu kemaren" Rio memulai pembicaraan dengan Mirna.

"Iya nih, tadi sih Pak Farid ngabarin gitu juga ke kelas kita" balas Mirna.

Lina secara sadar mengambil cabe yang tersedia di meja dalam jumlah yang banyak. Wajar saja Lina melakukan itu, sejak kecil ia sangat menyukai cabe. Makanan tanpa cabe akan terasa hambar di lidahnya.

"Banyak banget, gak takut sakit perut?" tanya suara yang tak pernah Lina lupakan dan selalu ia inginkan layaknya candu.

"Hehe.. gua emang suka Van sama cabe" balas Lina.

"Dia ratu cabe Van tapi bukan cabe-cabean loh" canda Mirna.

Lina ikut tertawa mendengar candaan Mirna dalam hatinya berkata lain. Dia benar-benar menyukai pria yang duduk di depannya itu.

"Gua emang suka cabe Van, tapi gua lebih suka sama Lo" ucap Lina dalam hati.

"Eh Van, bentar lagi bel masuk nih, bayar gih" ujar Rio membuyarkan keheningan sejenak.

"Kita duluan yah Mir, Lin" ucap Rio sambil beranjak pergi meninggalkan bangkunya.

"Makan yang banyak, kita duluan ya" ujar Revan menghadap Lina yang sudah diam terpaku.

"Acieee... ada yang baper nih, makan yang banyak yaaaa" sahut Mirna yang tak ada henti-hentinya mengejek sahabatnya.

"Sehabis makan temenin gua ke toilet ya Lin" ucap Mirna lagi.

"Giliran ada maunya aja suara lo lembut gitu" balas Lina mengejek.

Mereka tertawa bersama sambil menghabiskan sisa bakso. Sorenya mereka melakukan praktikum percobaan sebelum praktikum UAS.

Seperti yang dikatakan Pak Farid, kelas mereka bergabung dengan kelas Revan. Tim dibagi menjadi sembilan kelompok, Mirna, Dedi, Sinta, David, dan Lala berada di kelompok Lina sebagai ketua tim.

Revan sekelompok dengan mantannya Lia dan beberapa orang temannya. Selama praktikum Lina tidak bisa fokus. Matanya terus memandangi Revan yang bekerjasama dengan Lia.

Hatinya sakit, tapi ia tidak akan menyerah hanya karena hal seperti itu. Lina berusaha fokus memberi nilai terbaik untuk kelompok. Gadis itu memastikan bahwa kelompoknya lah yang akan meraih nilai terbaik.

"Ayo semangat teman-teman waktu kita tidak banyak" ujar Lina sebagai ketua kelompok.

Alhamdulillah, teman-teman Lina juga mengerjakannya dengan semangat dan antusias. Mereka beruntung memiliki ketua kelompok seperti Lina.

"Baiklah anak-anak kalian sudah bekerja semaksimal mungkin, bapak bangga kepada kalian, semoga di UAS nanti kalian bisa mempertahankan kinerja kalian bahkan dapat meningkatkannya" ujar pak Farid.

"Kelompok dengan predikat tertinggi jatuh kepada kelompok Revan dan Lina, kedua kelompok ini imbang dari segi nilai, tapi jika dilihat dari kekompakan kelompok, Bapak lebih suka kelompok Lina, beri meraka tepuk tangan yang meriah" lanjut Pak Farid lagi.

"Secara ketua kelompoknya bawel Pak, hahaha" ejek Mirna.

"Gua emang bawel Mir, tapi lo jauh lebih bawel" balas Lina tak mau kalah yang disambut cubitan pelan dari Mirna.

Terpopuler

Comments

NKJC's lovers

NKJC's lovers

bagus banget alurnya kakak author 🧡

2020-05-07

1

Riri Hutapea

Riri Hutapea

lanjut kak

2020-05-04

1

Dwi Lestari

Dwi Lestari

next kak

2020-05-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!