Mata Lina tidak berhenti menatap lelaki yang sangat memesona. Lina tidak ada henti-hentinya meminta kepada Tuhan, sekiranya jika memang lelaki itu di takdirkan untuknya, maka jangan sampai ia jatuh hati kepada yang lain.
Namun demikian, sampai detik ini hal tersebut benar adanya. Sejak ia kelas 7 SMP hingga kini berada di kelas 11 SMA, Lina tidak pernah menyukai pria lain selain Revan.
Banyak hal yang telah ia lakukan secara diam-diam kepada Revan. Lina sering menaruh coklat di dalam tas Revan, menulis puisi dan meletakkannya di loker Revan.
Mungkin hal-hal bodoh itu telah menjadi kebiasaannya. Tapi nyatanya, Lina paling bisa menyembunyikan itu semua. Satu-satunya orang yang mengetahuinya adalah sahabat terbaiknya, orang tersebut tak lain adalah Mirna.
Mirna selalu geleng-geleng kepala melihat aksi bodohnya. Tetapi dia tidak pernah meminta Lina untuk berhenti melakukannya. Mirna juga selalu membantu dalam aksi memberi coklat, memasukkan surat ke loker Revan serta menemani Lina menulis puisi.
"Kelas tiga nanti lo masih ngarep bakal sekelas sama Revan?" tanya Mirna kepada Lina.
"Iya Mir, lo kan tau itu salah satu mimpi gua" sahut Lina.
"Yes i know, apalagi si Revan dah putus tuh sama Lia hahaha" ejek Mirna sambil tertawa.
Lina hanya tersenyum melihat tingkah sahabatnya itu. Jauh di lubuk hatinya pasti selalu berharap agar ia bisa sekelas dengan Revan.
Selain orangtua, Revan adalah alasan Lina untuk lebih banyak berubah. Lelaki itu bisa memotivasi Lina secara tidak langsung dengan pesonanya. Lina berhasil meraih peringkat satu di kelas.
Andaikan Lina sekelas dengan Revan, ia tahu bahwa Revan yang akan jadi juara satunya. Tetapi hal itu bisa saja berubah, bisa jadi Lina yang juara satu mengalahkan Revan asalkan ia terus lebih giat lagi. Gadis itu akan menantikan hal indah itu terjadi dan membuktikan kepada Revan bahwa ia adalah wanita yang cukup pantas untuk lelaki itu.
"Tringggg..." bel sekolah kembali berbunyi.
"Pulang yuk" ajak Mirna dengan cepatnya.
"Gak terasa ya Mir, ujian kenaikan kelas tinggal sebentar lagi" sahut Lina.
"Yaelah Lo gak sabaran amat sih Lin" sahut Mirna sembari tersenyum.
"Iya juga sih, lo udah gak sabaran pengen cepat-cepat sekelas sama si Revan" sahut Mirna si cerewet seraya berjalan keluar pintu kelas.
Lina berjalan cepat menyusul Mirna yang berjalan di depannya. Tetapi kemalangan kembali mendatangi dirinya.
"Bruggh.." terdengar suara buku yang ia pegang terjatuh di lantai koridor kelas.
"Lo gapapakan?" pertanyaan itu membuyarkan lamunannya akan masa SMP dulu.
Lina merasa aneh, rasanya ini untuk pertamakalinya Revan mau menanyainya. Biasanya lelaki itu akan langsung marah ketika Lina berbuat kesalahan.
"Eh gua gapapa kok, maaf ya udah nabrak Lo tadi" sahut Lina gugup.
"Iya gapapa, Lo gak berubah ya Lin, masih suka nabrak-nabrak orang? haha.." jawab lelaki itu sambil tertawa.
Dunia Lina seakan akan terbang, what? lelaki itu tahu namanya. Ini merupakan keajaiban dunia yang ia temukan.
"Haha, tadi gua nyusul Mirna makanya gua kurang hati-hati" sahut Lina lagi dengan wajah yang sumringah.
"Yaudah gua balik dulu ya Lin, hati-hati loh jangan sampe nabrak tiang listrik" balas lelaki itu lagi sambil tertawa.
Lina kembali bergegas mengejar Mirna yang pastinya sudah jauh di depan. Perasaannya tidak karuan, pipinya lebih merah dari biasanya.
"Eh gilaaa, itu kemajuan besar loh Lin" Mirna berbicara dengan antusias.
Lina sedang berada di rumah Mirna sembari menceritakan kejadian sepulang sekolah tadi. Mulut wanita itu sudah tidak sabar untuk bercerita mengenai kejadian tadi.
"Dia salah makan kaliii" balas Lina.
"Pokoknya gua gak mau tahu, lo harus dapetin Revan" seru Mirna dengan semangat.
Lina hanya tersenyum mengingat kejadian saat pulang tadi. Ada yang berubah dari Revan, Lina tidak pernah tahu bahwa Revan mengetahui namanya.
Selama ini dia hanya berbicara dengan Lina secara sinis tanpa menyebutkan nama gadis itu. Untuk pertamakalinya Revan menyebut nama Lina dengan manis serta menyapanya. Ahh, ada apa ini, kalau misalnya ini mimpi Lina tidak mau terbangun lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Zulfa S
Hai kak aku mampir bawa boom like. Jng lupa boom like balik karyaku Lentera Cinta Para Dewa. Ditunggu ya kak 😄😄😄
2020-07-19
0
Halimah Sa'adah
ceritanya menarik
2020-05-08
1
NKJC's lovers
rajin up kakak author 😍
2020-05-07
3