Bab 5 Give up everything

****

Mobil Arkan melaju dengan sangat cepat Angga yang duduk di kursi belakang tak kuasa melihat putrinya yang tak sadarkan diri. Angga terus memegangi pergelangan tangan putri nya dengan kain agar darah yang terus mengalir dapat terhambat.

" Maafin papa sayang " ucap Angga dengan air mata yang terus mengalir.

Angga sangat menyesal, air matanya mulai mengalir. Di dalam hati nya Angga begitu amat ketakutan. Ia sudah kehilangan istrinya ia tidak ingin kehilangan anak nya juga. Penyesalan begitu mendalam menghantuinya.

*** Rumah sakit ***

Bhia segera dilarikan ke ruangan operasi. Angga terduduk di sebuah bangku tangisnya tak kunjung henti. Arkan pun menghampiri Papa nya yang kini sedang kalut.

" Papa puas sekarang? " sindir Arkan yang geram melihat Angga.

Angga tidak menjawab, ia memegangi keningnya sambil menangis. Rasanya ingin sekali ia bertukar tempat dengan Bhia.

Arkan menatap papanya dengan kesedihan yang mendalam . Lalu Arkan duduk di samping Angga. Mereka terdiam begitu lama tak ada sepatah kata pun yang keluar. Dan pada saat itu, terdengar suara dering handphone Arkan membuyarkan suasana, di raba nya kantung celana Arkan. Ternyata itu dari Raisa, Rai menelfon Arkan karna mengkhawatirkan Bhia yang dari tadi tidak menjawab telfon nya.

****

" Halo Rai. "

" Halo kak. Maaf kak, aku mau tanya Bhia nya ada kak? soalnya dari tadi aku telfon nggak diangkat."

" Bhia lagi di RS. Permata Rai."

" Rumah sakit? siapa yang sakit kak.?"

" Bhia."

" Bhia??!! yaudah kak aku kesana sekarang."

" Besok aja Rai udah malem, besok juga kamu sekolah. Nanti kakak kabarin kamu, besok aja sepulang sekolah kalo kamu mau kesini. "

" Iya kak kabarin ya. "

Arkan pun menutup telfon dari Raisa dan kembali menunggu adiknya selesai di operasi.

Di tempat lain di rumah Raisa, ia merasa khawatir pada sahabat nya itu. Lalu Raisa menghubungi Alin dan memberitahunya bahwa Bhia sedang berada di rumah sakit. Alin sangat terkejut ia pun menyalahkan diri nya. Tapi Raisa terus menenangkan Alin ia mencoba berfikir secara jernih dalam keadaan seperti ini dan meminta Alin mendoakan Bhia agar tidak terjadi sesuatu yang buruk pada Bhia.

****

30 menit sudah berlalu Dokter tak kunjung keluar dari ruang operasi. Arkan dan Angga semakin khawatir dan gelisah. Lalu tak lama kemudian Dokter yang menangani Bhia keluar. Mereka segera menghampiri Dokter itu dan menanyakan keadaan Bhia. Syukurlah Bhia masih tertolong walau sempat ada kesulitan saat menangani pembuluh darah Bhia. Sayatannya terlalu dalam sehingga Bhia kehilangan cukup banyak darah. Bhia pun di pindahkan ke ruang perawatan. Arkan dan Angga akhirnya bisa menghilangkan sedikit kekhawatiran mereka,

Arkan dan Angga belum merasa lega karna Bhia belum siuman. Mereka memandangi wajah gadis malang yang berbaring tak berdaya itu dengan tatapan yang amat sedih. Sesekali Angga membelai rambut putrinya sambil mengucapkan kata maaf. Arkan yang melihat nya merasa kesal dan marah, namun ia tidak bisa marah saat ini mengingat keadaan adiknya yang sedang terbaring lemah. Arkan hanya mengepalkan kedua tangannya menahan emosinya, saat ini di dalam hatinya bergejolak bahkan ia enggan untuk memaafkan papa nya.

*** Keesokan harinya ***

Jam menunjukan pukul 07.00 Bhia belum juga tersadar. Arkan yang masih menunggu Bhia sadar masih tertidur di bangku samping ranjang pasien. Angga yang terbangun karna sinar matahari pun beranjak dari sofa ruangan pasien lalu melihat Arkan yang masih tertidur, Ia pun keluar dari ruangan dan pergi membeli sarapan untuk putranya, ia teringat Arkan belum makan dari semalam. Saat berjalan di lorong rumah sakit Angga melihat Raisa dan Alin sedang bertanya pada petugas yang ada di resepsionis. Angga pun segera menghampirinya dan memberitahukan kamar rawat Bhia. Raisa dan Alin lalu menuju ruangan dimana Bhia di rawat.

Alin membuka pintu ruangan dengan perlahan ia melihat sahabatnya yang berbaring tak berdaya itu. Tanpa sadar ia meneteskan air matanya dan mulai menangis terisak, Raisa menepuk-nepuk pundak Alin dan mencoba menenangkan Alin ia berusaha untuk tegar. Arkan yang mendengar isakan tangis Alin pun terbangun.

" Kenapa kalian disini? kalian nggak sekolah?" tegur Arkan pada Raisa dan Alin.

" Aku khawatir kak " jawab Raisa.

" Bhia kenapa kak? " tanya Alin sambil memegang tangan Bhia yang di balut dengan perban.

Arkan menatap adiknya itu, ia tak tau harus menjawab apa. Itu sangat memalukan bagi nya, keluarganya hancur dalam waktu kurang dari satu hari. Arkan terdiam cukup lama, ia menimbang-nimbang apakah dia akan menceritakan semuanya jika menjadi Bhia. Arkan pun mencoba bertanya pada Alin dan Raisa.

" Apa Bhia selalu menceritakan segala hal apapun itu tentang kehidupannya pada kalian? " Arkan bertanya untuk meyakinkan dirinya.

Alin dan Raisa mengangguk mereka berkata Bhia tidak pernah merahasiakan apapun dari mereka, tapi merekalah justru yang merahasiakan hal besar kepada Bhia. Arkan berfikir sejenak lalu memutuskan untuk menceritakannya pada Alin dan Raisa.

Setelah mereka mendengar cerita Arkan betapa terkejutnya mereka. Di hari yang sama Bhia mengalami penghianatan dari orang-orang yang di sayangi nya. Alin menangis memeluk Raisa, Raisa yang tadi nya mencoba untuk tegar pun ikut meneteskan air mata. Sungguh malang nasib sahabatnya hingga membuatnya terbaring seperti ini. Setelah menceritakan segalanya pada Alin dan Raisa Arkan pun berlalu meninggalkan mereka berdua, ia berjalan menuju kamar mandi. Tidak lama setelahnya Alin dan Raisa yang masih menangis melihat jari jemari Bhia mulai bergerak perlahan. Mereka sangat senang Raisa segera memanggil suster yang berjaga. Setelah suster selesai memeriksa kondisi Bhia suster itu pun kembali ke tempatnya.

Bhia mulai membuka matanya perlahan di lihatnya langit- langit plafon rumah sakit yang berada diatasnya ia mulai menengok kan kepalanya. Terlihat dua sahabatnya sedang menatapnya lalu ia kembali menatap langit-langit. Tubuhnya terasa lemas, area mulutnya terasa kering. Arkan yang baru keluar dari kamar mandi langsung menghampiri Bhia ia sangat senang melihat adiknya siuman.

" Bhi.. Alhamdulillah kamu udah sadar " ujar Arkan yang langsung berlari menghampiri ranjang Bhia.

Bhia menatap kakak nya itu, ia mencoba berbicara dengan sangat lirih dan hanya terdengar samar-samar.

" Kha, kha, " ucapnya lirih.

" Iya Bhi, " Arkan mendekatkan telinganya ke wajah Bhia.

" Mha, mha.." Bhia kembali menanyakan Ningrum.

Tiba-tiba Angga membuka pintu ruangan dan melihat putri nya telah siuman. Ia langsung menghampirinya dan menggenggam tangan putrinya .

" Pha," suara Bhia terdengar sangat tidak bertenaga.

" Iya sayang," ucap Angga sambil menggenggam tangan putrinya.

" Mha, mha.. " Bhia mengulangi perkataannya pada Arkan tadi.

Angga terdiam lalu mencium kening putrinya.

" Maaf sayang, papa belum bisa menemukan mama." Angga menjawab dengan penuh sesal di hatinya.

Bhia memejamkan mata nya sejenak lalu membukanya kembali. Bhia berharap semua yang terjadi hanyalah mimpi. Tapi itu semua nyata, dan kenyataan itu yang membuat Bhia semakin terpuruk. Lalu Bhia melihat ke arah sahabatnya yang berdiri di belakang punggung kakaknya itu. Ia menatap mereka masih dengan tatapan kecewa, walau begitu Bhia merasa senang dalam situasi seperti ini sahabat nya masih di samping nya.

Hati nya yang terluka memang cukup sulit untuk di sembuhkan namun Bhia ingin memulai kembali lembaran-lembaran baru dalam hidup nya. Bhia mencoba memaafkan sahabatnya itu.

Ia yakin mama nya juga punya suatu alasan untuk pergi. Bhia mencoba memahami jika di situasi mama nya, ia berharap suatu hari nanti saat mamanya sudah bisa mengatasi luka yang di berikan oleh papanya itu mulai berkurang, mama nya akan kembali padanya dengan senyuman bukan lagi penderitaan. Bhia mencoba merelakan semua yang terjadi dan menjadikannya sebuah pengalaman dan pelajaran dalam perjalanan hidupnya.

****

Ma**kasih ya yang udah mau baca story novel aku terus dukung aku ya jangan lupa like comment and vote..

Boleh kok kasih saran dan masukannya di bawah tulis di kolom komentar ya terima kasih.. ❤️❤️**

Terpopuler

Comments

Karen_gold

Karen_gold

kalau liat tulisan author terdahulu suka ngiri sama cara penyampaian bahasa nya, masuk banget ke otak, giliran aku yang nulis kok kayak susah di pahami ya🥴

2022-07-05

0

Yuni Verro

Yuni Verro

ttp smngt bhia

2022-06-05

0

Rina Bita

Rina Bita

hadirrrrt thoooor...😎

2021-11-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab1 Introduction
2 Bab 2 Destruction
3 Bab 3 Disappointed
4 Bab 4 Hurt Heart
5 Bab 5 Give up everything
6 Bab 6 Life Learning
7 Bab 7 The real Truth
8 Bab 8 Dreams Come True
9 Bab 9 Stories on Sunday
10 Bab 10 New Friendship
11 Bab 11 Growing Feelings
12 Bab 12 A Secret
13 Bab 13 Dilemma
14 Bab 14 Complicated
15 Bab 15 Ensuring Feelings
16 Bab 16 Wrong Expression
17 Bab 17 Weird Attitude
18 Bab 18 Study Together
19 Bab 19 Sleepy
20 Bab 20 Jealous and Happy
21 Bab 21 Hurt Again
22 Bab 22 Shy Cat
23 Bab 23 Not Sensitive
24 Bab 24 Tears
25 Bab 25 A long Day
26 Bab 26 Sudden Dating
27 Bab 27 Shocking Confession
28 Bab 28 Waiting for Love
29 Bab 29 Traumatic Feeling
30 Bab 30 Annoyed
31 Bab 31 Jealousy Heart
32 Bab 32 Red Moon
33 Bab 33 Midnight
34 Bab 34 Tragedy
35 Bab 35 Deep Pain
36 Bab 36 The One and Only Family
37 Bab 37 Trying Strong
38 Bab 38 Jealous
39 Bab 39 Confession
40 Bab 40 Fero and Gio's past
41 Bab 41 My Girlfriend
42 Bab 42 Forced to Hurt
43 Bab 43 Daddy is Daddy
44 Bab 44 Smile Because of You
45 Bab 45 Explanation
46 Bab 46 Threats and Warnings
47 Bab 47 Bad Feeling
48 Bab 48 I Love You
49 Bab 49 Trust
50 Bab 50 Worried
51 Bab 51 New Class
52 Bab 52 Bhia Sick
53 Bab 53 Obsession
54 Bab 54 Unexpected meeting
55 Bab 55 Work
56 Bab 56 With Gio
57 Bab 57 Lost
58 Bab 58 Feeling Jealous
59 Bab 59 Watching movies
60 Bab 60 Explanation
61 Bab 61 Rainy day
62 Bab 62 Troublemaker
63 Bab 63 Lost Trust
64 Bab 64 Confused
65 Bab 65 Rossi's Change
66 Bab 66 Killed and Suicide
67 Bab 67 Suspicion
68 Bab 68 Regret
69 Bab 69 Missing in the Heart
70 Bab 70 future
71 Bab 71 Hold Laugh
72 Bab 72 Longing
73 Bab 73 Arkan's Plan
74 Bab 74 Arkan's Plan 2
75 Bab 75 Haven't Let You Go
76 Bab 76 Back to school
77 Bab 77 Ensuring Work
78 Bab 78 Sunday Night Date
79 Bab 79 discuss plans
80 Bab 80 Australia and the Conflict
81 Bab 81 Memories with mom
82 Bab 82 A Mother's Figure
83 Bab 83 New life
84 Bab 84 Curious
85 Bab 85 Unexpected Surprise
86 Bab 86 Winter
87 Bab 87 Victim
88 Bab 88 Worried
89 Bab 89 Memory loss
90 Bab 90 Gio's Arrival
91 Bab 91 Seeing Memories
92 Bab 92 Well received
93 Bab 93 Go home
94 Bab 94 Asleep
95 Bab 95 Almost
96 Bab 96 Chat Room
97 Bab 97 Re-approach
98 Bab 98 A little memory
99 Bab 99 Roof Top
100 Bab 100 A beautiful day
101 Bab 101 The Beginning of the Revealed Truth
102 Bab 102 Curiosity about the Truth
103 Bab 103 Cruel Memories
104 Bab 104 All memories Back
105 Bab 105 Happy Ending
106 Bonus Pict
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab1 Introduction
2
Bab 2 Destruction
3
Bab 3 Disappointed
4
Bab 4 Hurt Heart
5
Bab 5 Give up everything
6
Bab 6 Life Learning
7
Bab 7 The real Truth
8
Bab 8 Dreams Come True
9
Bab 9 Stories on Sunday
10
Bab 10 New Friendship
11
Bab 11 Growing Feelings
12
Bab 12 A Secret
13
Bab 13 Dilemma
14
Bab 14 Complicated
15
Bab 15 Ensuring Feelings
16
Bab 16 Wrong Expression
17
Bab 17 Weird Attitude
18
Bab 18 Study Together
19
Bab 19 Sleepy
20
Bab 20 Jealous and Happy
21
Bab 21 Hurt Again
22
Bab 22 Shy Cat
23
Bab 23 Not Sensitive
24
Bab 24 Tears
25
Bab 25 A long Day
26
Bab 26 Sudden Dating
27
Bab 27 Shocking Confession
28
Bab 28 Waiting for Love
29
Bab 29 Traumatic Feeling
30
Bab 30 Annoyed
31
Bab 31 Jealousy Heart
32
Bab 32 Red Moon
33
Bab 33 Midnight
34
Bab 34 Tragedy
35
Bab 35 Deep Pain
36
Bab 36 The One and Only Family
37
Bab 37 Trying Strong
38
Bab 38 Jealous
39
Bab 39 Confession
40
Bab 40 Fero and Gio's past
41
Bab 41 My Girlfriend
42
Bab 42 Forced to Hurt
43
Bab 43 Daddy is Daddy
44
Bab 44 Smile Because of You
45
Bab 45 Explanation
46
Bab 46 Threats and Warnings
47
Bab 47 Bad Feeling
48
Bab 48 I Love You
49
Bab 49 Trust
50
Bab 50 Worried
51
Bab 51 New Class
52
Bab 52 Bhia Sick
53
Bab 53 Obsession
54
Bab 54 Unexpected meeting
55
Bab 55 Work
56
Bab 56 With Gio
57
Bab 57 Lost
58
Bab 58 Feeling Jealous
59
Bab 59 Watching movies
60
Bab 60 Explanation
61
Bab 61 Rainy day
62
Bab 62 Troublemaker
63
Bab 63 Lost Trust
64
Bab 64 Confused
65
Bab 65 Rossi's Change
66
Bab 66 Killed and Suicide
67
Bab 67 Suspicion
68
Bab 68 Regret
69
Bab 69 Missing in the Heart
70
Bab 70 future
71
Bab 71 Hold Laugh
72
Bab 72 Longing
73
Bab 73 Arkan's Plan
74
Bab 74 Arkan's Plan 2
75
Bab 75 Haven't Let You Go
76
Bab 76 Back to school
77
Bab 77 Ensuring Work
78
Bab 78 Sunday Night Date
79
Bab 79 discuss plans
80
Bab 80 Australia and the Conflict
81
Bab 81 Memories with mom
82
Bab 82 A Mother's Figure
83
Bab 83 New life
84
Bab 84 Curious
85
Bab 85 Unexpected Surprise
86
Bab 86 Winter
87
Bab 87 Victim
88
Bab 88 Worried
89
Bab 89 Memory loss
90
Bab 90 Gio's Arrival
91
Bab 91 Seeing Memories
92
Bab 92 Well received
93
Bab 93 Go home
94
Bab 94 Asleep
95
Bab 95 Almost
96
Bab 96 Chat Room
97
Bab 97 Re-approach
98
Bab 98 A little memory
99
Bab 99 Roof Top
100
Bab 100 A beautiful day
101
Bab 101 The Beginning of the Revealed Truth
102
Bab 102 Curiosity about the Truth
103
Bab 103 Cruel Memories
104
Bab 104 All memories Back
105
Bab 105 Happy Ending
106
Bonus Pict

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!