Bab 3 Disappointed

****

Suasana menjadi hening, Ningrum kemudian berdiri lalu pergi ke kamarnya. Ia membuka pintu kamar dan mendapati suaminya yang sedang tertidur. Ia berjalan dengan kakinya yang masih terasa lemas Ningrum duduk di pinggir tempat tidurnya dan memandangi suaminya.

Apa salahku?? Kenapa kamu tega? jeritnya dalam hati .

Ningrum tak kuasa menahan perih dan sakit di hatinya, dia ingin marah, berteriak dan memukul laki-laki yang ada didepannya itu. Tapi semua itu percuma pikirnya, itu hanya menguras tenaga dan emosinya. Ningrum beranjak mengambil sebuah koper yang dia letakkan dibawah tempat tidur. Ia membuka lemari dan mulai mengemasi semua barang-barang nya. Ia tidak bisa berfikir jernih sekarang ia bahkan tak bisa memberitahukan kepada anak-anak nya. Ningrum keluar dari rumah dan pergi meninggalkan rumahnya.

*** Sekolah ***

Bhia dan Arkan melakukan aktivitas seperti biasa di kelasnya masing-masing. Pelajaran pun terus berjalan jam pertama, jam kedua akhirnya telah usai. Bel istirahat pun berdering..

KRIIIIINNGGGGG !!!

Bhia yang biasanya langsung ke kelas IPA 2 entah kenapa hari ini ia ingin pergi ke perpustakaan. Bhia penasaran dengan sebuah buku yang diceritakan salah satu gurunya pada saat jam pelajaran tadi.

Ia berjalan di lorong sekolah sambil melihat sekitarnya menyapa teman-teman yang dilihatnya.

Dan ia mulai menaiki anak tangga menuju perpustakaan sesampainya di perpustakaan Bhia melihat Fero yang sedang berbicara dengan sahabatnya, mula nya Bhia ingin menghampirinya dan menyapa sahabatnya itu yang sedang berbicara dengan Fero.

Tapi belum sempat Bhia mengeluarkan kata-kata ia mendengar percakapan mereka yang membuat Bhia terkejut. Bhia pun langsung jongkok dan bersembunyi di belakang lemari buku dan mulai mendengar semua percakapan mereka.

" Aku nggak bisa kasih tau Bhia Fer. " Ujar Alin sambil menggenggam kedua tangan Fero.

" Aku capek Lin kita pacaran sembunyi-sembunyi kaya gini. " Keluh Fero pada Alin.

" Please Fer " Alin pun memohon pada Fero dengan wajah yang penuh harap.

Fero yang tidak tega melihat kekasihnya itu pun memeluknya, Bhia yang menyaksikannya merasa sangat amat kecewa pada Alin. Selama ini Alin tau bahwa Bhia sangat menyukai Fero. Bhia menutup mulutnya menahan isak tangisnya. saat sedang dalam posisi seperti itu Bhia melihat sepasang sepatu di depannya, seseorang sedang melihatnya yang sedang menangis dan terlihat sangat menyedihkan itu.

Bhia mendongak kan kepalanya melihat dengan seksama pria yang ada di depannya , ternyata dia adalah Gio, Bhia mengangkat jari telunjuknya lalu menempelkannya pada bibir Bhia untuk memberikan isyarat agar tidak bersuara. Gio yang melihatnya tanpa bertanya ia langsung berlalu pergi begitu saja meninggalkan Bhia.

Masih dalam posisi jongkok Bhia mencoba melihat kembali ke arah Fero dan Alin mereka masih berpelukan. Dan Bhia mencoba berdiri perlahan mengendap-endap dan pergi meninggalkan mereka berdua.

Sesampainya dikelas Bhia melihat ke arah Gio, ia menghampiri Gio dan mencoba menjelaskan. tapi tak disangka Gio amat sangat tidak perduli dan melontarkan kata-kata yang menyakitkan baginya.

" Gio, soal yang tadi di perpus " jelas Bhia mencoba menjelaskan pada Gio.

" Itu bukan urusan gue, bodo amat nggak peduli gue " jawab Gio dengan amat dingin pada Bhia.

" Bukan itu maksud gue " Bhia mencoba untuk menjelaskan lagi pada Gio.

" Trus? Nggak ada kerjaan lain apa lo? ohh iya kerjaan lo kan nguping " sindir Gio pada Bhia yang membuat Bhia makin kesal dan sedih.

" Gio !! gue kan ngomong baik-baik kenapa lo sekasar itu sih omongannya " Bhia geram dan membentak Gio hingga seisi kelas menoleh kearah mereka.

Bhia hanya ingin menjelaskan apa yang terjadi, ia tidak mau Gio salah paham terhadapnya. Bhia takut Gio yang melihat keadaannya yang menyedihkan tadi memberitahukan pada sepupunya Fero. Namun dengan sikap Gio yang seperti itu, Bhia hanya bisa pasrah apabila Gio mengadukan hal itu pada Fero.

Dikelas sepanjang pelajaran terakhir Bhia tidak bisa fokus ia selalu terbayang apa yang dilihatnya. Bahkan Bhia saat ini tidak mau menemui sahabatnya itu.

Bell pulang pun berbunyi, Bhia berjalan keluar kelas dan ia melihat 2 sahabatnya sedang menunggunya di koridor sekolah. Bhia menghampiri kedua sahabatnya itu, lalu Bhia ingin tau seperti apa reaksi Alin saat Bhia mengatakan akan mengungkapkan perasaanya pada Fero.

" Rai, Lin " panggil Bhia pada kedua sahabatnya itu.

" Lama banget lo keluarnya " keluh Raisa sambil berjalan ke arah Bhia.

" Iya tadi ada tugas dulu. oia gue mau minta saran dong dari kalian. Gue hari ini mau nembak Fero " ucap Bhia sambil melirik kearah Alin.

Sontak kedua sahabatnya itu terkejut dan saling bertatap-tatapan.

" Kenapa pada kaget gitu.? ayo temenin gue, Fero belum balik kan? " tanya Bhia pada kedua sahabatnya itu.

Bhia lalu menggandeng tangan kedua sahabatnya itu dan menarik paksa menuju kelas IPA 2. Sesampainya di depan kelas IPA 2, Bhia yang melihat Fero keluar dari kelas langsung menghampirinya.

" Fero..!! " panggil Bhia menghampiri Fero yang mau beranjak dari kelasnya itu.

" Iya.. ada apa ya? " tanya Fero kebingungan, sambil sesekali melihat ke arah Alin.

" Kamu masih inget aku kan?" tanya Bhia meyakinkan siapa dirinya pada Fero .

" Iya aku inget, kamu yang kemaren ngasi buku dari Gio kan?" ucap Fero masih dengan tatapan bingung.

" Kamu tau aku siapa?" Bhia masih menanyakan dirinya pada Fero.

" Kamu sahabatnya Alin " jawab Fero dengan lugas.

" oke aku bakal terus terang sama kamu. Aku suka sama kamu " dengan sangat yakin Bhia mengutarakan isi hatinya pada Fero.

Fero yang mendengarnya terbengong dan bingung harus berkata apa, ia melirik ke arah Alin dan Alin hanya membuang muka.

" Kok nggak dijawab?" tanya Bhia menunggu jawaban dari Fero.

" Maaf.. tapi " belum sempat Fero melanjutkan kata-katanya, Bhia sudah memotong perkataannya.

" Kenapa? kamu udah punya pacar? siapa? sekelas? " tanya Bhia beruntun, dengan maksud menyindir Alin.

Raisa yang mulai merasakan ketegangan pun menghampiri Bhia dan mencoba menarik tangan Bhia tapi Bhia menghempaskan tangan Raisa.

" Ohh jadi lo juga udah tau Rai?? " tanya Bhia dengan nada kecewa .

Raisa hanya menunduk merasa bersalah, Bhia tak habis pikir sahabatnya tega mempermainkan perasaanya selama ini.

Lalu Alin menghampiri Bhia mencoba memeluknya tapi Bhia menolak dan mendorong Alin sampai terjatuh. Fero yang melihatnya langsung membentak Bhia .

" Keterlaluan Lo!! " Bentak Fero pada Bhia.

Fero membantu Alin berdiri, Bhia yang muak melihat sahabat-sahabat nya hanya bisa tersenyum sinis lalu berjalan meninggalkan mereka. Raisa terus berusaha membujuk Bhia dan mencoba menjelaskan, ia berjalan kerah Bhia dan membalikkan badan Bhia .

" Bhi.. please. Jangan kayak gini, dengerin dulu penjelasan gue " bujuk Raisa pada Bhia.

" Apa? gue ini cuma bahan tawaan kalian aja kan, gue cuma lelucon buat kalian " ucap Bhia dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

" Nggak gitu Bhi, Alin nggak bermaksud ngehianatin lo kok Bhi " Raisa terus berusaha untuk menjelaskannya pada Bhia, namun tetap saja Bhia tidak ingin mendengar penjelasan apapun dari sahabatnya itu.

Bhia berpaling dari Raisa dan berjalan secepat mungkin menuju parkiran. Bhia menunggu Arkan yang tak kunjung datang. Namun Bhia malah bertemu dengan Gio yang membuatnya makin kesal dan emosi. Saat mata mereka saling bertatapan Bhia sengaja langsung memalingkan pandanganya dengan sinis. Gio berjalan melewatinya dan tiba-tiba berhenti.

" MENYEDIHKAN " ucap Gio tiba-tiba saja.

Kata-kata itu keluar dari mulut Gio dan saat Bhia ingin memaki laki-laki itu Arkan pun datang dan menyuruh Bhia segera masuk kedalam mobil.

Dalam perjalanan pulang Bhia hanya bisa menekuk wajah nya dan sesekali mengelap air matanya yang menetes tanpa ia sadari. Arkan yang melihatnya bertanya, tapi Bhia hanya menjawab. " Nggak papa" Arkan makin bingung dan hanya bisa menggelengkan kepalanya.

*** RUMAH BHIA ****

" Ma, Bhia pulang " teriak Bhia.

Namun tidak ada yang menjawab, Bhia mengulangi panggilannya 1 kali lagi.

" Mama..! "

Terimakasih buat yaang udah pada baca, terus dukung dan support karya ku ya.

Jangan lupa like comment and vote,makasihh dadah, ✋ terus dukung aku ya.

Terpopuler

Comments

Imarin

Imarin

hello aku mampir lagi..

2022-07-19

0

Yuni Verro

Yuni Verro

sad banget

2022-06-05

0

Iis Istiyani

Iis Istiyani

suka ceritanya . keren

2022-05-25

2

lihat semua
Episodes
1 Bab1 Introduction
2 Bab 2 Destruction
3 Bab 3 Disappointed
4 Bab 4 Hurt Heart
5 Bab 5 Give up everything
6 Bab 6 Life Learning
7 Bab 7 The real Truth
8 Bab 8 Dreams Come True
9 Bab 9 Stories on Sunday
10 Bab 10 New Friendship
11 Bab 11 Growing Feelings
12 Bab 12 A Secret
13 Bab 13 Dilemma
14 Bab 14 Complicated
15 Bab 15 Ensuring Feelings
16 Bab 16 Wrong Expression
17 Bab 17 Weird Attitude
18 Bab 18 Study Together
19 Bab 19 Sleepy
20 Bab 20 Jealous and Happy
21 Bab 21 Hurt Again
22 Bab 22 Shy Cat
23 Bab 23 Not Sensitive
24 Bab 24 Tears
25 Bab 25 A long Day
26 Bab 26 Sudden Dating
27 Bab 27 Shocking Confession
28 Bab 28 Waiting for Love
29 Bab 29 Traumatic Feeling
30 Bab 30 Annoyed
31 Bab 31 Jealousy Heart
32 Bab 32 Red Moon
33 Bab 33 Midnight
34 Bab 34 Tragedy
35 Bab 35 Deep Pain
36 Bab 36 The One and Only Family
37 Bab 37 Trying Strong
38 Bab 38 Jealous
39 Bab 39 Confession
40 Bab 40 Fero and Gio's past
41 Bab 41 My Girlfriend
42 Bab 42 Forced to Hurt
43 Bab 43 Daddy is Daddy
44 Bab 44 Smile Because of You
45 Bab 45 Explanation
46 Bab 46 Threats and Warnings
47 Bab 47 Bad Feeling
48 Bab 48 I Love You
49 Bab 49 Trust
50 Bab 50 Worried
51 Bab 51 New Class
52 Bab 52 Bhia Sick
53 Bab 53 Obsession
54 Bab 54 Unexpected meeting
55 Bab 55 Work
56 Bab 56 With Gio
57 Bab 57 Lost
58 Bab 58 Feeling Jealous
59 Bab 59 Watching movies
60 Bab 60 Explanation
61 Bab 61 Rainy day
62 Bab 62 Troublemaker
63 Bab 63 Lost Trust
64 Bab 64 Confused
65 Bab 65 Rossi's Change
66 Bab 66 Killed and Suicide
67 Bab 67 Suspicion
68 Bab 68 Regret
69 Bab 69 Missing in the Heart
70 Bab 70 future
71 Bab 71 Hold Laugh
72 Bab 72 Longing
73 Bab 73 Arkan's Plan
74 Bab 74 Arkan's Plan 2
75 Bab 75 Haven't Let You Go
76 Bab 76 Back to school
77 Bab 77 Ensuring Work
78 Bab 78 Sunday Night Date
79 Bab 79 discuss plans
80 Bab 80 Australia and the Conflict
81 Bab 81 Memories with mom
82 Bab 82 A Mother's Figure
83 Bab 83 New life
84 Bab 84 Curious
85 Bab 85 Unexpected Surprise
86 Bab 86 Winter
87 Bab 87 Victim
88 Bab 88 Worried
89 Bab 89 Memory loss
90 Bab 90 Gio's Arrival
91 Bab 91 Seeing Memories
92 Bab 92 Well received
93 Bab 93 Go home
94 Bab 94 Asleep
95 Bab 95 Almost
96 Bab 96 Chat Room
97 Bab 97 Re-approach
98 Bab 98 A little memory
99 Bab 99 Roof Top
100 Bab 100 A beautiful day
101 Bab 101 The Beginning of the Revealed Truth
102 Bab 102 Curiosity about the Truth
103 Bab 103 Cruel Memories
104 Bab 104 All memories Back
105 Bab 105 Happy Ending
106 Bonus Pict
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab1 Introduction
2
Bab 2 Destruction
3
Bab 3 Disappointed
4
Bab 4 Hurt Heart
5
Bab 5 Give up everything
6
Bab 6 Life Learning
7
Bab 7 The real Truth
8
Bab 8 Dreams Come True
9
Bab 9 Stories on Sunday
10
Bab 10 New Friendship
11
Bab 11 Growing Feelings
12
Bab 12 A Secret
13
Bab 13 Dilemma
14
Bab 14 Complicated
15
Bab 15 Ensuring Feelings
16
Bab 16 Wrong Expression
17
Bab 17 Weird Attitude
18
Bab 18 Study Together
19
Bab 19 Sleepy
20
Bab 20 Jealous and Happy
21
Bab 21 Hurt Again
22
Bab 22 Shy Cat
23
Bab 23 Not Sensitive
24
Bab 24 Tears
25
Bab 25 A long Day
26
Bab 26 Sudden Dating
27
Bab 27 Shocking Confession
28
Bab 28 Waiting for Love
29
Bab 29 Traumatic Feeling
30
Bab 30 Annoyed
31
Bab 31 Jealousy Heart
32
Bab 32 Red Moon
33
Bab 33 Midnight
34
Bab 34 Tragedy
35
Bab 35 Deep Pain
36
Bab 36 The One and Only Family
37
Bab 37 Trying Strong
38
Bab 38 Jealous
39
Bab 39 Confession
40
Bab 40 Fero and Gio's past
41
Bab 41 My Girlfriend
42
Bab 42 Forced to Hurt
43
Bab 43 Daddy is Daddy
44
Bab 44 Smile Because of You
45
Bab 45 Explanation
46
Bab 46 Threats and Warnings
47
Bab 47 Bad Feeling
48
Bab 48 I Love You
49
Bab 49 Trust
50
Bab 50 Worried
51
Bab 51 New Class
52
Bab 52 Bhia Sick
53
Bab 53 Obsession
54
Bab 54 Unexpected meeting
55
Bab 55 Work
56
Bab 56 With Gio
57
Bab 57 Lost
58
Bab 58 Feeling Jealous
59
Bab 59 Watching movies
60
Bab 60 Explanation
61
Bab 61 Rainy day
62
Bab 62 Troublemaker
63
Bab 63 Lost Trust
64
Bab 64 Confused
65
Bab 65 Rossi's Change
66
Bab 66 Killed and Suicide
67
Bab 67 Suspicion
68
Bab 68 Regret
69
Bab 69 Missing in the Heart
70
Bab 70 future
71
Bab 71 Hold Laugh
72
Bab 72 Longing
73
Bab 73 Arkan's Plan
74
Bab 74 Arkan's Plan 2
75
Bab 75 Haven't Let You Go
76
Bab 76 Back to school
77
Bab 77 Ensuring Work
78
Bab 78 Sunday Night Date
79
Bab 79 discuss plans
80
Bab 80 Australia and the Conflict
81
Bab 81 Memories with mom
82
Bab 82 A Mother's Figure
83
Bab 83 New life
84
Bab 84 Curious
85
Bab 85 Unexpected Surprise
86
Bab 86 Winter
87
Bab 87 Victim
88
Bab 88 Worried
89
Bab 89 Memory loss
90
Bab 90 Gio's Arrival
91
Bab 91 Seeing Memories
92
Bab 92 Well received
93
Bab 93 Go home
94
Bab 94 Asleep
95
Bab 95 Almost
96
Bab 96 Chat Room
97
Bab 97 Re-approach
98
Bab 98 A little memory
99
Bab 99 Roof Top
100
Bab 100 A beautiful day
101
Bab 101 The Beginning of the Revealed Truth
102
Bab 102 Curiosity about the Truth
103
Bab 103 Cruel Memories
104
Bab 104 All memories Back
105
Bab 105 Happy Ending
106
Bonus Pict

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!