Malam itu, salah satu hotel berbintang di Den Haag menjadi lokasi yang di pilih oleh Anton Moorsel untuk menjamu para tamu yang akan datang.
Anton, seorang pengusaha di bidang industri penerbangan. Moorsel Industries memiliki sektor yang menciptakan, menguji, mengoperasikan, dan pemeliharaan kendaraan penerbangan.
Kini, Anton merupakan tuan rumah yang mensponsori acara besar yang dihadiri oleh para penguasa dari berbagai kalangan.
Ballroom dari Convention Hotel yang di sewa selama dua hari dua malam itu kini mulai di hadiri oleh beberapa pengusaha ternama. Semakin jam berdetak, orang-orang yang di undang mulai hadir memenuhi tempat acara.
Beberapa wartawan dan fotografi dari sumber berita internasional terkemuka sebisa mungkin memotret objek yang mampu menjadi halaman baru untuk disiarkan atau pun di cetak dalam koran dan majalah.
Tepat pada pukul 21:45, sebuah limousine hitam tiba di depan lobi utama dengan dua buah mobil SUV di depan dan belakangnya. Menarik banyak pasang mata pada pintu limousine yang terbuka oleh supir saat dua orang keluar dengan bergandengan tangan.
Semua orang mengenalinya sebagai Maurice Richenle dan Ella Smith. Pasangan yang berasal dari dua keluarga terpandang Inggris dan Amerika. Mereka terlihat serasi dengan stelan berwarna abu senada.
Langkah kakinya diikuti oleh Jackson Lester. Pria yang terkenal selalu mendampingi keluarga Richenle semenjak lulus dari Universitas Oxford dengan pencapaian yang menjanjikan.
Tiga orang itu berjalan masuk ke tempat acara tanpa mempedulikan para wartawan.
Membuat orang-orang mengalihkan pandangan ke arah lain saat Maurice, Ella, dan Jack sudah menghilang dari batas penglihatan.
Objek yang mendapat perhatian setelahnya adalah Lucy Weber. Wanita yang menjadi asisten kepercayaan Tuan Muda Richenle. Dia kini berdiri di samping pintu limousine bersama sosok yang samar-samar menjelajah ingatan beberapa orang.
Isaac Alejandro, tangan kanan kepercayaan Arvand Xiuelhamn dan Gricella Jersville Hernandez. Pria yang dulu sering muncul dalam surat kabar karena sering menghadiri acara-acara penting bersama atasannya, Arvand.
Dua orang itu terlihat menunggu sesuatu untuk keluar dari limousine.
Pada saat menyadari hal tersebut, orang-orang melihat satu sosok yang keluar dengan jas hitam mengkilat. Dari segala sisi penilaian, mereka tahu bahwa dialah Ziv Richenle.
Pengusaha muda yang terkenal dengan reputasinya yang jarang tersenyum dan enggan terlalu banyak berbicara. Dari pembawaan penuh intimidasi yang di lengkapi oleh netra hijau tajam, perlu bagi siapa pun untuk berpikir dua kali jika ingin mencari masalah dengan dirinya.
Malam ini, pria yang jarang terjerat berita miring itu terlihat mengulurkan tangan pada wanita muda bergaun merah yang menawan.
Tak sedikit orang yang bertanya-tanya mengenai identitas dan posisinya namun, bagi beberapa orang yang sudah mendengar topik hangat belakangan ini tahu siapa wanita itu.
Chelsea Nathalie.
Wanita yang mengencani Ziv Richenle itu di beritakan merupakan seorang dari CIA. Hal tersebut di dukung dengan beredarnya foto Chelsea Nathalie bersama Direktur CIA yang menghadiri beberapa acara pemerintah. Salah satunya ketika wartawan menangkap interaksi yang terjadi antara wanita itu dan Menteri Pertahanan di Kongres satu tahun lalu.
Sampai saat ini, tak ada yang mengonfirmasi berita yang pada kenyataanya adalah kebenaran. Media juga enggan untuk memberi berita semena-mena semenjak mereka di peringati langsung secara pribadi oleh Maurice Richenle.
Karena itulah, melihat sosok yang sama yang pernah mengejutkan beberapa kalangan entertainment, para wartawan tak bisa menahan diri untuk mengajukan banyak petanyaan pada wanita yang kini melangkah masuk bersama Ziv Richenle.
Tak ada yang bisa mengelak bahwa wanita itu merupakan sosok menawan yang diam-diam juga memiliki kesan dominan. Dengan wajah tenang dan senyum tipis di bibirnya, kini mereka mulai percaya kenapa Ziv Richenle mampu terpaku padanya.
Selain betapa menawannya sosok itu, kepercayaan diri yang di tampilkan cukup untuk semua orang mengakui bahwa dia juga sosok yang mengimbangi kemampuan Ziv Richenle.
Hanya saja, sebelum para wartawan mampu mengajukan sepatah dua patah kata, tangan-tangan kekar para pengawal berseragam Richenle Company mendahului langkah mereka.
Jika dengan adanya Lucy Weber dan Isaac Alejandro saja sulit untuk para wartawan memberanikan diri bersikap lancang, maka keberadaan para pengawal itu menjadi pengingat yang cukup telak bahwa sosok-sosok penting yang keluar dari limousine hitam itu membuat dinding pembatas yang sulit di tembus.
***
Nyatanya, tangan kiri Ziv yang terus-menerus bertengger di pinggangnya tak membuat Chesa terusik. Ia tetap berjalan tenang menuju Convention Hall bersama Lucy dan Isaac yang mengikuti di belakang selagi Ella, Maurice, dan Jack lebih dulu di depan.
Ia sebenarnya cukup antusias menghadiri pertemuan bisnis ini. Kesempatan untuk melihat sosok-sosok di balik layar yang menopang perekonomian dunia, tentu menjadi kesempatan baik untuk Chesa yang baru belajar dalam ilmu Manajemen Bisnis.
Selain itu, dengan adanya rencana tentang pengumuman pernikahannya dengan Ziv, bukankah pantas bagi Chesa untuk bersemangat?
Meski sedari awal keluar dari limousine Ziv selalu menampilkan wajah tanpa ekspresi, Chesa yakin pria itu senang dengan pernikahan yang akan di adakan di pertengahan musim semi nanti.
Hal yang membuat Ziv tak senang adalah dengan kenyataan bahwa tak lama lagi dunia akan mengetahui sosok menawan yang menjadi tunangan dan calon pasangan hidupnya.
Mengesampingkan hal-hal itu, Chesa lebih ter pokus pada Anton Moorsel yang menyambut mereka tepat di pintu utama Convention Hall dengan segelas anggur merah di tangannya.
Pria yang Chesa yakini berusia sekitar 50 tahun itu, menjabat tangan Maurice dan Ella dengan senyum terkembang. Lalu beralih ke arah Jack yang membungkuk dengan sopan.
Pandangan Anton berakhir ke belakang. Matanya menatap Ziv Richenle, Lucy Weber, dan pria lainnya yang cukup membuat ingatan Anton mengatakan bahwa ia mengenal pria yang wajahnya terlihat familiar.
Namun, dibanding tertuju pada Isaac, Anton lebih tertarik dengan wanita yang di pinggangnya melingkar tangan Ziv Richenle. Wanita muda dengan gaun merah yang Anton kenal sebagai orang CIA berdasar berita beberapa pekan lalu.
Rumor yang tersebar di kalangan kelas atas, membuat Anton mulai mempertanyakan kebenaran kabar tersebut. Jika yang di bicarakan adalah Ziv Richenle, -pemuda dengan tingkat kepedulian yang sangat minim- Anton sudah pasti mengira bahwa berita yang tersebar mengenai kencan rahasia pengusaha muda dengan wanita misterius itu pasti hanya kebohongan.
Namun saat melihat di depan matanya, bagaimana Anton memahami reaksi tubuh Ziv pada wanita itu, ia yakin bahwa semuanya merupakan kebenaran.
"Kalian berhutang banyak cerita padaku." Anton tersenyum penuh arti pada Ella dan Maurice. Sembari kepalanya mengangguk pada Ziv.
Yang di balas anggukan kecil oleh pria muda itu. Lalu Anton berlalu masuk bersama Maurice dan Ella selagi Jack berjalan ke arah bar.
Berdasar pada interaksi kecil antara Ziv dan Anton, Chesa paham sejauh mana hubungan rekan yang terjalin di antara keduanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Aya Yeyet
Akh suka suka syuuukaaa
2021-08-20
1
D'vee
aku suka...
2021-08-07
1
^2Ye9x0lgn7^
Gk sabar nunggu kelanjuatanny♡
2021-07-29
6