Pagi yang dingin, Emilia memulai harinya dengan membaca buku tentang tanaman Alstroemeria, dia mempelajari setiap kalimat yang dibaca sambil mondar mandir didapan jendela kamarnya.
"Banyak hibrida dan setidaknya 190 kultivar telah dikembangkan, menampilkan banyak tanda dan warna yang berbeda, termasuk putih, kuning, orange, aprikot, merah muda, merah, ungu, dan lavender. Hibrida paling populer dan mencolok yang biasa ditanam saat ini dihasilkan dari persilangan antara spesies dari Chili (tumbuh di musim dingin) dengan spesies dari Brasil (tumbuh di musim panas)" membaca Emilia dengan fokus.
"Tok tok tok" suara pintu kamar
"Siapa" tanya Emilia
"Teo" jawab Teo
"Sebentar!" Emilia bergegas membuka pintu
Emilia membukakan pintu kamarnya, terlihat Teo sudah siap-siap untuk berangkat.
"Kau?" tanya Emilia heran
"Bagaimana kau tau nomor kamarku, kau memata-matai ku?" tanya Emilia lagi dengan kesal
"Bukan, bukan begitu!! Aku hanya ingin memastikan kamu sampai ke kamarmu dengan selamat, sehabis aku mengantarmu pulang dari makan malam" Teo memberi penjelasan
"Hmmm"
"Iyaa, ayo kita berangkat!" ajak Teo dengan semangat
"Kemana?" tanya Emilia kebingungan
"Gunung Teide" jawab Teo
Emilia terdiam dan kebingungan sejenak.
"Tunggu tunggu tunggu,, apa aku mengajakmu?" tanya Emilia dengan kesal
"Ayolah, kau akan membutuhkan bantuanku, aku akan menemani disana, apa kau tidak tau disana ada beruang yang sangat ganas agrrrrrrauuuuuggr" ujar Teo dengan wajah serius
"Uhhhhh, benarkah kau membuatku takut!" Emilia menutup pintu kamarnya
"Emilia,, buka pintunya, Emilia!! Aku akan membantumu mencari bunga Alstroemeria... Aku tau dia mana dia tumbuh" Teo memohon
Emilia membukakan pintu kamarnya lagi dan menatap Teo dengan tatapan sinis.
"Pleaseee" ujar Teo
"Oke baiklah, aku terima bantuanmu" ujar Emilia tersenyum
"Thank you" berterimakasih Teo
Sambil menunggu Emilia, Teo langsung memesan taksi dan membeli beberapa snack untuk cemilan mereka diperjalanan. Saat semuanya siap mereka langsung bergegas menuju ke gunung Teide, dalam perjalanan mereka mengobrol dan mengenal lebih jauh satu sama lain. Saat asik mengobrol tiba tiba mereka dihentikan oleh polisi yang sedang melakukan pemeriksaan untuk setiap kendaraan di perbatasan kota Calle Islas Canarias.
"Tok tok tok tok" polisi itu mengetuk jendela mobil, pak supir membukakan jendela mobilnya
"Permisi pak! Kalian mau kemana?" Interogasi polisi itu
"Ke gunung Teide" jawab Emilia dengan menggoda
"Boleh kami memeriksa kartu indentitas anda" tanya polisi itu
"Of course" jawab Emilia
Mereka memberikan kartu identitas itu untuk diperiksa oleh polisi tersebut, terlihat Teo terdiam dan sedikit gugup, membuat polisi itu jadi curiga.
"Oke makasih! Maaf pak sudah mengganggu perjalanan anda" ujar polisi itu ke supir taksi
"Iya sama-sama pak" jawab supir itu
Mereka langsung bergegas pergi dari sana dan melanjutkan perjalanannya, hari mulai sore perjalanan masih sangat jauh mereka singah sebentar kota kecil bernama Garachico.
"Nona! Ini sudah malam saya hanya bisa mengantarkan kalian sampe disini" ujar pak supir
"Gimana kalau beristirahat disini sebentar" ajak Teo ke Emilia
"Tidak, kita cari taksi lain, kita harus teruskan perjalanan ini" ujar Emilia
"Tapi ini sudah malam, apa kau gila! Sangatlah berbahaya bagi kita kalau melanjutkan perjalanannya" bantah Teo dengan kesal
"Iya nona, ini sangat berbahaya" jawab pak supir
"Ouh okelah, saya akan menunggu sampe besok" ujar Emilia dengan cemberut
Mereka menginap di sebuah motel dikota Garachico, Emilia tidak bisa tidur, dia ingin mempercepat penelitiannya, sebelum musim dingin berakhir, sambil menikmati secangkir kopi cafe con miel, Emilia mempelajari karakteristik bunga Alstroemiria. Tiba-tiba Teo menghampiri kamar Emilia.
"Emilia, apa kau sudah tidur?" tanya Teo mencoba mencari perhatian
"Tidak, masuklah" jawab Emilia
"Apa yang sedang kamu lakukan" tanya Teo lagi
"Hmm.. sedikit review tentang Alstroemeria" jawab Emilia dengan cuek
"Cukuplah itu, kau butuh energi untuk besok" Teo memberi perhatiannya.
"Sedikit lagi! Aku akan segera tidur" ujar Emilia cuek
"Oke kalau begitu aku kekamarku dulu" Teo berpamitan
"Iyaaa .. Teo!!" Panggil Emilia
"Iyaa" ujar Teo heran
"Thanks you atas perhatiannya" ujar Emilia tersenyum
"Oke nice" jawab Teo tersenyum bahagia
..............................
Keesokan harinya badai salju pun turun sangat lebat, sehingga menutup jalan. Hal ini membuat perjalanan Emilia menjadi susah. Musim dingin akan berakhir beberapa hari lagi.
"Sialan! Kenapa harus sekarang?" teriak Emilia
"Emilia kau baik baik saja" Teo menghampiri Emilia dengan cemas
"Ouh aku baik" jawab Emilia dengan mendesah
"Siapkan barang-barangmu! Kita akan pergi" ujar Emilia dengan kesal
"Kemana?" tanya Teo
"Teide!! Apa kau lupa tujuan kita" Emilia semakin kesal dengan pertanyaan Teo
"Emilia kau tidak liat badai salju begitu lebat, kita tidak bisa pergi sekarang, kita tunggu badai salju berhenti" ujar Teo memberitahu
"Aku tidak mau menunggu, waktu ku tidak banyak" ucap Emilia sambil berkemas
"Aku harus segera kesana!" ujar Emilia lagi
Emilia pun langsung bergegas beres-beres dan berangkat dari sana. Tidak ada satu kendaraan pun yang lewat, terpaksa Emilia pergi dengan berjalan kaki. Teo mencoba mencegahnya, tapi Emilia tetap keras kepala dengan keputusannya.
"Emilia! Wait me" panggil Teo sambil mengejar Emilia
"Aku ikutt!!" ujar Teo lagi
"Hmm! Cepat Teo aku tak punya waktu lama" ujar Emilia buru-buru
"Iya iya" jawab Teo
Melewati badai salju yang lebat mereka pergi ke gunung Teide. Emilia sangat kedinginan, tapi dia tidak peduli, dia harus segera mendapatkan bunga Alstroemeria itu, badai semakin reda dan hari semakin gelap.
"Emilia, boleh kita beristirahat sejenak malam ini" ujar Teo kelelahan.
"Disana ada sebuah desa! Kita bisa menginap disana untuk malam ini". ujar Teo lagi
"Aku tidak ada waktu, kita teruskan perjalanan!!" jawab emilia cuek
"Tapi aku begitu lelah" wajah Teo terlihat kecapean.
"Aku yang cewek aja masih sanggup berjalan!" Emilia menyindir
"Tapi aku benar-benar lelah Emilia, tolonglah" ujar Teo
"Hmm, Baiklah! ayo kita kesana" ujar Emilia terpaksa
Mereka pun pergi ke desa itu dan mengetok setiap pintu rumah disana, tidak ada satu pun yang merespon mereka.
"Permisi!! Hello... can you help us?” tanya Emilia
"Hello......... Sialann!!" teriak Emilia sambil menendang pintu rumah itu, sehingga membuat teo kaget
"Emilia! Kita cari rumah lain saja" ujar Teo dengan tenang
"Tok tok tok tok, pemisi!!" sapa Teo
"Yaa" jawab seorang wanita tua membukakan pintu rumahnya. Dengan buru-buru langsung Emilia menghampiri wanita tua itu.
"Bisakah kami menginap di rumahmu untuk malam ini?" tanya Emilia sambil memelas
"No!!!" jawab wanita tua itu
Wajah Emilia langsung berubah kesal. Saat wanita tua itu hendak menutup pintu rumahnya kembali, Teo menahannya.
"Pleaseee. Help me! Kami akan memberikanmu uang lima euro untuk satu malam " ujar Teo sembil tersenyum manis dan segera memberikan uang kepada wanita tua itu
Tanpa bicara wanita tua itu pun mengantarkan mereka ke kandang kuda miliknya.
"Lima euro untuk kandang kuda" ujar wanita tua itu dengan cuek dan langsung pergi dari sana.
Untuk malam ini mereka menginap dikadang kuda itu dan membuat sedikit api unggun untuk menghangatkan tubuh mereka. Karena merasa sangat kelelahan setelah berjalan kaki seharian, Teo pun segera tidur di atas tumpukan jerami.
"Hmmmmm.......Aku mengiris kulitmu...hmmm...aku suka bau darahmu!!...." Emilia bernyanyi
Teo pun terbangun mendengar nyanyian serem dari Emilia dan melihat Emilia sedang membakar sosis. Teo dengan langkah yang gemetar menghampiri Emilia.
"Emiliaaa" sapa Teo
"Yeah" jawab Emilia
"Apa kamu baik-baik saja" tanya Teo dengan nada ketakutan
"Tentu saja, aku sedang membakar sosis" jawab Emilia tersenyum mengerikan
"Sini biar aku saja yang melakukannya, kau dari tadi tidak tidur, tidur dulu sana, nanti jika sudah siap aku bangunin kamu" ujar Teo dengan gugup
"Terimakasih Teo" ujar Emilia
"Hmm iyaaa" jawab Teo "Wanita mengerikan" ujar Teo lagi
.........................
Dikediaman tuan Ricard, pak inspektur mencari informasi tentang perampokan yang terjadi kemarin malam.
"Sebelum perampokan itu terjadi ada seekor anjing datang mengganggu kami, dia terus bergonggong tidak jelas" ujar penjaga rumah
"Malam itu aku melihat pintu ruang kerja tuan Richard terbuka dan keesokan harinya, saat aku membesihkan ruang kerja tuan Richard, aku menemukan ini jatuh dilantai." ujar pelayan sambil memberikan sebuah liontin ke pak inspektur
”Pak inspektur langsung mencari tau liontin siapa itu?” dia bertanya ke nyonya Richard.
"Apakah ini liontin anda?" tanya pak inspektur itu
Nyonya Richard menggelengkan kepalanya
Pak inspektur terus mengamati liontin itu, ternyata didalam liontin itu tertulis sebuah nama. Merasa informasi yang didapat cukup membantu, mereka melacak lebih lanjut tentang pemilik liontin ini.
...***********...
Liontin siapakah itu? Akankah pak inspektur mengetahui siapa para perampok itu?
Next eps selanjutnya!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Author yang kece dong
aku mampir kakak
2022-05-12
0
Sasuke uchiha
OOO itu maksudnya Alstroemeria?
tambah ilmu aja gw baca novel ni
anak kampus ni keknya Arthur nya
2021-08-20
2
Arif Munandar
kapan upload, penasaran eps selanjutnya
2021-08-01
2