Disore hari yang cerah, Alessandro sedang menikmati secangkir kopi dengan kacang bersama Andres dihalaman rumah.
"Dres, besok lusa hari ulang tahunnya Laura kan?" tanya Alessandro dengan semangat
"Iyaa! Dia membuat sebuah party yang sangat mewah" jawab Andres sambil mengunyah kacang
"Apakah dia mengundangmu?" tanya Alessandro penasaran
Andres menganggukkan kepalanya, raut cemburu pun mulai terlihat di wajah Alessandro.
"Ayolah! Jangan pasang wajah seperti itu, dia juga mengundangmu, dia memberi tiga undangan padaku" ujar Andres
"Hah? Benarkah" tanya Alessandro dengan nada sedikit cuek untuk menutupi kesenangannya
"Tapi kenapa udangannya tiga??" tanyanya lagi
"Aku minta satu lagi untuk Baltasar, siapa tau dia akan menari lagi di pestanya Laura, Huaahahaha. Uhuk uhuk uhuk" ujar Andres mengejek Baltasar.
Obrolan yang menyenangkan, tapi mereka harus bersiap siap untuk menyambut pestanya Laura, mereka harus segera mempersiapkan kado untuk Laura dan pergi ke mall untuk belanja pakaian yang bagus, agar bisa menghadiri pesta dengan elegan.
"Baltasar! Where are you?" teriak Andres dengan keras
"Bisa pelankan suaramu, kenapa kau memanggilku sambil berteriak" jawab Baltasar dengan kesal
"Sorry!! Ayo siap siap kita akan pergi sekarang" ajak Andres
"Kemana?" tanya Baltasar heran
"Siap siap aja dulu, siapin Alessandro juga, kita akan pergi sekarang" ajak Andres dengan semangat.
"Iya iyaa.. " jawab Baltasar dengan kesal dan segera pergi dari sana dan mempersiapkan Alessandro dengan segera.
"Baltasar!! Cepattt jangan membuatku menunggu lama", teriak Andres dari ruang tamu.
"Hmmm..lihat sahabatmu itu, tidak ada sabarnya sedikitpun, emangnya kita mau kemana?" ujar Baltasar dengan kesal
"Kita akan pergi ke mall" ujar Alessandro dengan senyum
"Mall, untuk apa??" tanya Baltasar heran
"Kita akan mencari pakaian, untuk acara party temenku" jawab Alessandro dengan santai
"Hmm bukankah pakaianmu sangat banyak!" ujar Baltasar memberitahu
"Iyaa tau, aku perlu pakaian yang elegan, kamu juga harus mencari pakaian yang cocok untukmu" ujar Alessandro
"Aku? Tidak usah, untukmu saja" Baltasar menolak
"Kau akan pergi ke party temenku kan" tanya Alessandro
"Sepertinya tidak! Aku masih banyak pekerjaan" Baltasar menolak ajakan Alessandro dengan sopan
"Sudahlah! Temenku juga mengundangmu, lagi pula apa pekerjaanmu selain merawatku" ujar Alessandro dengan mengejek
"Maaf ya tuan Alessandro! Aku bukan hanya perawatmu tapi aku juga seorang mahasiswa" jawab Baltasar dengan sedikit kesal.
Alessandro terdiam mendengar ucapan Baltasar, "Sudahlah kamu lanjut saja dengan tugasmu, tinggalkan aku sendiri" ujar Alessandro.
"Kalian sudah siap?" tiba-tiba tanya Andres menyela pembicaraan mereka, suasana menjadi tegang
"Hey!! Kenapa dengan kalian?" tanya Andres lagi
"Andres! Tolong bawa aku pergi dari sini" ujar Alessandro
Andress dan Alesandro pun pergi meninggalkan Baltasar disana dan menuju ke halaman rumah.
"Kenapa, apa kau baik-baik saja?" tanya Andres
"Sepertinya aku tidak akan pergi ke pestanya Laura" ujar Alesandro dengan kecewa
"Kenapa?" tanya Andres dengan bingung
"Percuma saja! Baltasar tidak akan ikut" ujar Alessandro
Andres pun kebingungan dengan tingkah Baltasar, Andres mengantar Alessandro ke kamarnya lagi dan berpamitan untuk pulang, "Alesso! Aku pamit dulu ya, malam nanti aku kesini lagi" ujar Andres. Alessandro segera mengunci pintu kamarnya dan dia memikirkan ucapan Baltasar tadi, "aku hanya memikirkan diriku sendiri, aku tidak pernah memikirkan kesibukannya" ujar Alessandro.
.......................
Cahaya kilat menyambar menyinari gelapnya malam, dengan lebatnya hujan membuat sebagian kota Valencia mengalami masalah arus listrik, sehingga lampu dipadamkan untuk sementara.
"Dimana cemprong dirumah ini?" ujar Baltasar sambil mengobrak-abrik lemari dapur
"Hmmm disini kau rupanya!" sambil menyalakan api. Kemudian Baltasar segera menuju ke kamar Alessandro, memanggilnya untuk makan malam.
"Alesso, waktunya makan malam!" ujar Baltasar sambil membuka pintu kamarnya
"Alesso, kenapa pintu kamarnya terkunci?" tanya Baltasar dengan heran, tapi tidak ada jawaban dari dalam kamarnya
"Alesso kamu mendengarku! Apa kamu baik-baik saja.. Alesso!!" teriak Baltasar
Baltasar pun sangat panik memikirkan keadaan Alessandro, dia terus memanggil Alessandro tapi tetap saja tidak ada sahutan dari kamar itu. Tiba-tiba "Tok tok tok" suara ketukan pintu rumah dari luar, "Siapa tanya Baltasar", "Tok tok tok tok" ketukan pintu terdengar lagi, "Iya sebentar" Baltasar segera turun dan membukakan pintu.
"Selamat malam tuan!" sapa andres
"Kamu dres, silahkan masuk" ujar Baltasar
"Dimana Alesso" tanya Andres sambil melihat ke semua ruang
"Dia dikamar, dari tadi aku mengetuk pintu kamarnya tidak ada jawaban, padahal dia belum makan apapun dari tadi" ujar Baltasar dengan cemas, mereka segera bergegas ke kamar Alessandro.
"Alesso,,Alesso!! Ini aku Andres, tolong bukakan pintunya! Aku hitung sampai tiga ya! Jika kamu tidak membukanya, maka akan ku dobrak pintu ini. Satu! dua! tiga!!" teriak Andres
"Droakkk!!" Pintu pun di dobrak Andres dengan kuat, terlihat disana Alesandro hanya terduduk diam di kursi rodanya sambil melihat hambaran kilat lewat jendela kamar, Baltasar pun bertanya "Kamu kenapa!? Apa kamu baik-baik saja?" ujar Baltasar, Alesandro hanya terdiam menatap kearah jendela.
"Jika aku membuatmu tersinggung tadi sore aku minta maaf! Jangan sampai kamu tidak mau makan, tugasku merawatmu disini, ibumu mempercayaimu padaku" ujar Baltasar dengan nada rendah, tetap Alessandro tidak mau merespon.
Baltasar menghampiri Andres, "Sebenarnya dia kenapa?" tanya Baltasar dengan wajah serius
"Mungkin karena kamu tidak mau ikut ke pesta ulang tahunnya Laura?" ujar Andres
"Pesta ulang tahunnya Laura! Laura perempuan yang disukai oleh Alessandro itu?" tanya Baltasar dengan suara pelan
"Hem em" mengangguk Andres
"Jadi itu masalahnya! Laura?" ujar Baltasar dengan senyum. Baltasar pun kembali datang ke kamar Alessandro dan membujuknya lagi.
"Yakin kamu tidak mau makan?" ujar Baltasar, Alessandro tetap tidak mau menjawab.
"Ya sudah, aku pikir jika kamu makan mungkin aku akan ikut ke pesta temenmu itu, dan mencarikanmu pakaian yang super elegan" ucap Baltasar sambil pergi meninggalkan Alessandro
"Aku makan dikamar saja" jawab Alessandro dengan sedikit kesal.
"Hmmm baiklah, akan ku ambil makananmu" ujar Baltasar "Kenak juga kau kan" ujarnya lagi didalam hati.
...................
Gelapnya malam mereka habiskan dengan membuat lelucon dan bermain musik, Alessandro adalah orang yang sangat berbakat dalam memainkan gitar, banyak karya lagu yang dia ciptakan, salah satunya ialah Roxane, sebuah lagu yang menceritakan kisah cinta yang terpendam, cinta yang tidak bisa diutarakan, cinta yang hanya bisa dimengerti oleh tatapan mata.
"Wow bravo Alesso, aku baru tau kau sangat berbakat dibidang musik" ujar Andres memuji
"Iya aku belajar dari ayahku" jawab Alessandro dengan sedih
"Ya sudah, besok kita akan pergi untuk berbelanja keperluan kita? Sekarang kita tidur" ucap Baltasar mengalihkan pembicaraan.
....................
Ding dong, Ding dong suara jam dinding ding-dong bandul menunjukkan jam 12:00 pm. Baltasar pun terbangun mendengar suara jam bandul itu, "Kenapa aku terasa pegal sekali ya?" ujar Baltasar. "Ay dios mío, udah jam 12:00, aku kesiangan" bergegas Baltasar menyiapkan makan siang. Kemudian dia menuju ke kamar Alessandro untuk membangunkannya.
"Alesso, bangun kita hampir terlambat untuk berbelanja, sekarang sudah siang" ujar Baltasar sambil membuka gorden jendela.
Kemudian dia menuju ke kamarnya Andres menginap, "Andres bangun hari sudah siang! Segera kamu bersih-bersih, terus turun untuk makan siang kita akan terlambat untuk berbelanja, malam ini kan acara pestanya" ujar Baltasar sambil membangunkan Andres
"Hmm iyaa, astaga! Sekarang jam dua belas" ujar Andres dengan kaget melihat jam tangannya.
"Makanya cepat bergerak" ujar Baltasar sambil membuka gorden jendela
Kemudian Baltasar segera ke kamar Alessandro lagi untuk memandikannya, dan menyiapkannya, setelah semua selesai, baru dia membersihkan dirinya sendiri, kemudian mereka menuju ke meja makan, untuk menyantap makan siang.
"Apa ini!!?" tanya Andres kebingungan dengan menu makan siangnya.
"Ini pasta! Apa kamu lupa dengan nama makanan ini" ujar Baltasar dengan sedikit kesal
"Makan siang kita hanya pasta?" tanya Andres dengan mengeluh
"Itu yang sempat ku buat! Makanlah jangan banyak mengeluh" ujar Baltasar dengan kesal.
"Uekkk" Andres memuntahkan makanannya
"Rasanya sangat asin! Ini garam semua" ujar Andres dengan mengejek
"Hahahahahahah" Alessandro menertawakan Andres.
"Pasta ku enak enak aja kok" kata Alessandro.
"Ah sudahlah! Ayok kita keluar, kita makan siang diluar saja" ujar Andres.
"Tapi..." bantah Baltasar
"Ayolah!!" ujar Andres dengan nada kesal
Akhirnya mereka bertiga pergi berbelanja sekalian makan siang diluar, sesampainya di mall mereka berfoto-foto dengan mencoba segala pakaian yang ada disana.
"Itu tidak bagus untukmu Alesso! coba liat kemeja ini, wow! Ini cocok buatmu" ujar Andres.
"Baju apa ini! Perempuan gak bakal suka melihat baju yang terlalu mencolok seperti itu!' ujar Baltasar mengejek "Nah ini dia baru elegan", ujar Baltasar lagi sambil mengambil pakaian buat Alessandro
"Gak gak! itu gak bagus warnanya, gak sesuai sama karakter Alesso" ujar Andres lagi.
Alessandro pun bingung dengan pertentangan antara mereka berdua yang tidak ada ujungnya, " Permisi nona! bisa kesini sebentar" Alessandro memanggil seorang perempuan yang lewat didepan mereka.
"Iya kenapa?" tanya nona tersebut dengan kebingungan sambil tersenyum.
"Bisakah kamu menolongku, memilih pakaian untukku agar tampak elegan" ujar Alessandro meminta tolong
"Hmmm, bisa" ujar nona tersebut, nona cantik itu pun memilih pakaian untuk Alessandro, "Menurutku ini sangat elegan dipakai oleh para cowok, akan keliatan lebih cool" ujar nona tersebut, "hee em, gracias senyorita" ujar Alessandro.
................
Malam pesta yang dinanti pun tiba, mereka bersiap-siap pergi ke pestanya Laura. Dalam perjalanan, tiba-tiba ban mobil Andres bocor, sehingga membuat mereka terlambat untuk menghadiri pesta Laura, mereka segera mencari taksi, dan bergegas pergi ke partynya Laura.
"Hey Laura! Maaf kami sedikit terlambat, apakah pestanya sudah berakhir?" ujar Andres sambil tersenyum
"It's okay, silahkan masuk, pestanya baru dimulai" ujar Laura sambil tersenyum.
"Aku kebelet ni, toiletnya disebelah mana?" tanya Andres
"Naik aj ke lantai dua, kemudian belok kiri lalu kekanan jalan terus diujung lorong, disitu ada pintu berwarna coklat" jawab Laura.
Baltasar melihat Laura dengan tatapan yang heran, sepertinya dia pernah berjumpa dengan Laura sebelumnya.
"Maaf sebelumnya,, sepertinya aku pernah melihatmu! Bukannya kamu yang menabrakku dikampus waktu itu" tanya Baltasar dengan raut wajah penasaran
"Ouhh iyaa, aku ingat! Aku benar-benar minta maaf soal itu" ujar Laura sambil menyatukan telapak tangannya
"Bagaimana keadaanmu sekarang Alesso?" tanya Laura kepada Alessandro
"Lebih baik dari sebelumnya!!" jawab Alessandro dengan gugup.
Laura pun mengajak mereka masuk, disana mereka berpesta, sambil menikmati wine.
"Silahkan nikmati pestanya, aku permisi sebentar" ujar Laura sambil tersenyum
Pelayan mengantarkan wine ke semua para tamu, Kemudian Baltasar memanggil pelayan itu untuk menggambil dua gelas wine.
"Berikan aku segelas" ujar Alessandro
"Kau tidak boleh minum wine!" tegur Baltasar kepada Alessandro
"Terus!! Dipesta aku harus minum susu begitu?" ujar Alessandro dengan kesal.
"Ya, temanmu benar kau tidak pantas minum wine dan juga tidak pantas berada di pesta ini!" jawab seorang pria menyela pembicaraan mereka.
"Hmm,, ternyata kamu juga disini Bonito?" tanya Alessandro dengan senyuman sinis
"Kenapa? Apa kau terkejut, seharusnya aku yang terkejut! Bisa-bisanya Laura mengundang pria cacat ke pestanya, merepotkan sekali!" ujar Bonito sambil tertawa
Semua orang menertawakan Alessandro dan ikut mengejeknya. Baltasar yang mendengar ejekan itu tidak tahan dan langsung menghampiri Bonito
"Ternyata kau lebih cacat dari padanya" ujar Baltasar dengan santai
"Siapa kau? Beraninya mengejekku" tanya Bonito dengan suara keras sambil menarik kerah baju Baltasar
"Aku tidak perlu memperkenalkan diriku hanya untuk mengungkapkan bahwa kamu lebih cacat dari temenku ini kan!" ujar Baltasar.
"Apa kau buta! Liat temanmu itu duduk di kursi roda dan aku berdiri tepat dihadapanmu" ujar Bonito dengan raut wajah marah
"Iyaa, kamu benar!! Temanku emang cacat, kakinya lumpuh, tapi tidak separah dirimu, kau bahkan tidak bisa melihat apa yang cacat didirimu! Tenang saja, aku tidak akan membuatmu penasaran, akan ku beritahu, otakmu,, otakmu itu cacat!!" ujar Baltasar dengan kesal sambil menunjuk jari di wajah Bonito.
"Aaaaaaaaaaaggggr!!" teriak Bonito langsung menghajar Baltasar habis-habisan, Baltasar pun juga membalas serangannya, baku hantam pun terjadi diantara mereka, tanpa sadar mereka telah merusak pestanya Laura. Semua orang hanya melihatnya, Alessandro mencoba memisahkan mereka, dia pun ikut terpental dari kursi rodanya, "Andresss!!" teriak Alessandro. Baltasar menonjok wajah Bonito dengan sangat kuat sehingga membuat Bonito terjatuh kelantai.
"Apa apaan kalian! Kalian mengacaukan pestaku, lihat semua kekacauan ini!!" ujar Laura dengan nada tinggi
Semua orang terdiam melihat Laura yang marah, tak lama kemudian datang Andres dari kamar mandi dan melihat pesta sudah berantakan.
"Astaga! Alessandro, kamu kenapa?" Ujar Andres dengan kaget sambil mengangkat Alessandro ke atas kusir rodanya
"Aku menyesal mengundang kalian berdua! Keluar kalian semua" ucap Laura dengan sangat marah
"Maaf! A aku,," ujar Baltasar
"Saharusnya kau tidak perlu datang kesini” ujar Laura memotong pembelaan Baltasar
"Laura, ini semua dia yang mulai" ujar Bonito sambil menunjuk Baltasar
"Kau juga sama! Aku tau siapa kamu Bonito, biang masalah! Sekarang semuanya keluar dari rumahku" teriak Laura dengan kesal.
Dengan rasa penuh kebencian, Bonito menyimpan dendam kepada Alessandro.
...***********...
Akankah Bonito membalas semua penghinaan yang dia terima??
Next eps selanjutnya!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Author yang kece dong
aku udah mampir kak
2022-05-11
0
Rezza
Cinta dalam diam penuh dengan misteri
2022-01-17
1
Andra
Sangat mencengangkan
2022-01-11
1