Laura merasa sangat sedih dan kecewa. Mereka pulang dengan makian dari Laura, malam semakin larut tidak ada satu pun taksi yang lewat, dengan langkah kaki yang kecil, mereka menyusuri jalan. Baltasar mendorong kursi roda Alessandro hingga kelelahan dan memutuskan untuk berhenti sejenak.
"Kita berhenti sebentar, aku sangat lelah" ujar Baltasar
"Kenapa kamu buat ulah disana? Kamu tidak lihat Alesso sampai terjatuh dari kursi roda" tanya Andres dengan kesal melihat Baltasar
"Kamu seperti tidak kenal Bonito saja, dia kan selalu mencari gara-gara denganku" ujar Alessandro
"Emang siapa dia?" tanya Baltasar penasaran
"Saingan kami dalam olahraga basketball" ujar Alessandro dengan senyum sinisnya
"Jadi kenapa kalian bisa jadi berantem??" tanya Andres dengan bingung
"Dia menghinaku karena aku seorang pria yang cacat dan tidak pantas untuk ikut berpesta, saat Baltasar menghinanya balik dia malah menghajarnya" ujar Alessandro dengan kesal
"Dasar!! Sekarang bagaimana, Laura pasti marah besar" ujar Andres
"Iyaa keliatan dari wajahnya, sorry ya Alesso, gara-gara ku, kau tidak bisa menikmati pestanya" ujar Baltasar dengan rasa bersalah
"Iyaa tidak masalah, lagi pula ini bukan salahmu" jawab Alessandro dengan tersenyum
Tiba-tiba datang sebuah mobil menghalangi jalan mereka pulang. Itu adalah Bonito dengan teman temannya, yang ingin membalas dendam atas kejadian tadi di pesta Laura. Bonito dan temannya turun dari mobil dan menghampiri mereka.
"Hey para bajingan" ujar Bonito dengan mengejek
"Masih belum puas dengan tojokkanku" ujar Baltasar..
"Belum! Sekarang giliran kami yang menghabisi kalian" ujar Bonito
"Alessandro, kau jadi sangat pendiam sekarang, dulunya kamu kan sok jagoan bermain basket didepan kami semua" ujar salah satu temennya Bonito
"Apa kamu iri dengan tim kami" ujar Andres dengan tegas
"Iri? Sorry bro, saya tidak pernah iri dengan kalian yang memenangkan permainan dengan cara yang curang, lagi pula semua orang tau kalau aku pemain basket terhebat di University Of Valencia" ujar Bonito dengan bangga
"Oh yaa! Bisakahku uji kemampuanmu?" tanya Baltasar
"Apakah ini sebuah tantangan!" tanya Bonito balik dengan tegas
"Tepat sekali!" ucap Baltasar dengan santai
"Apa yang kamu katakan!" tegur Alessandro melihat Baltasar
Baltasar mengangkat tangannya untuk tidak ikut bicara.
"Baiklah, aku tunggu kalian di lapangan University minggu depan" ujar Bonito sambil menunjuk jarinya ke wajah Baltasar. Kemudian Bonito dan temennya beranjak pergi dari sana
"Apa yang kamu katakan, kau kan tak bisa main basket!" ujar Alessandro.
"Aku bisa belajarkan?" ujar Baltasar dengan semangat
"Belajar dalam waktu satu minggu?" ucap Alessandro dengan mengejek
"Tenang Alesso!!, aku bisa mengajarinya" ujar Andres
"Terserah kalian lah, kau tau kan cara main mereka begitu kasar!" ujar Alessandro
Dalam perjalanan pulang, langkah demi langkah, akhirnya mereka sampai ke tempat dimana mobilnya Andres ditinggalnya tadi, terpaksa mereka membawa pulang mobil itu dengan ban yang bocor.
.....................
Kringgggg. Kringgggg suara alarm pun berbunyi, mereka bersiap-siap untuk ke kampus, sebelum berangkat mereka menikmati sepotong roti dan segelas teh. Sesampainya di kampus seperti biasanya Alessandro menggunakan kedua tangannya untuk menggeser wheel rim agar kursi rodanya bisa berjalan, terkadang dia harus bisa sendiri, saat temannya tidak ada disampingnya. Tiba-tiba seseorang mendorong kursi roda Alessandro.
"Siapa itu? Tolong hentikan" ujar Alessandro dengan panik
"Tenangggg,, kita harus bergegas, ini udah hampir terlambat" ujar Laura
"Ka ka kamu!" ucap Alessandro dengan gugup. "Iyaa" jawab Laura
"Maaf soal pestamu semalam, kami tidak bermaksud" ujar Alessandro dengan gugup
"Sudahlah aku sudah melupakan kejadian itu" jawab Laura memotong pembicaraannya.
............................
Di dalam ruang kelas dosen memberikan materi kuliah seperti biasanya, suasana kelas sangat membosankan.
"Hari ini kita akan mempelajarinya kriteria suatu bangunan, berbicara mengenai kretiria! Vitruvius seorang old master arsitek dalam buku Ten Books of Architecture mengatakan bahwa, ada tiga kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah bangunan, yaitu Firmitas (ketahanan), Utilitas (fungsi) dan Venustas (keindahan). Maka tugas kalian untuk dua bulan kedepan adalah mendesain suatu bangunan berdasarkan kriteria Vitruvius, saya akan membagikan kalian kelompok, dalam satu kelompok terdiri dari dua orang" ujar dosen memberikan materinya.
............................
Kuliah pun selesai, mereka segera pulang untuk memanjakan tubuhnya. Jam telah menunjukkan angka 3:45 pm, di kediaman Alessandro, Baltasar merebahkan tubuhnya di atas sofa yang empuk.
"Hari yang melelahkan, bagaimana kuliahmu hari ini?" tanya Baltasar.
"Bagus! Aku mendapat tugas dari dosen untuk mendesain bangunan" ujar Alessandro dengan semangat
"Hmmm!! Kerja lagi" ucap Baltasar dengan nada lesu
"Iya sih! sedikit melelahkan, tapi kabar baiknya aku satu kelompok dengan Laura" ujar Alessandro dengan semangat
"Benarkah? Apa dia tidak marah lagi soal pestanya?" tanya Baltasar dengan penasaran
"Enggak!! Dia malah melupakannya" jawab Alessandro dengan santai
"Syukurlah!! Aku takut sekali melihatnya semalam" ucap Baltasar sambil mengelus-elus dada
"Tapi tetap cantikkan?" tanya Alessandro
"Hmmmmm, eh ibumu kapan pulang dari Granada?" tanya Baltasar
"Entah?, katanya hanya beberapa bulan saja" jawab Alessandro
"Kalau Emilia! Kapan dia selesai melakukan penelitiannya?" tanya Baltasar lagi
"Mungkin itu membutuhkan waktu yang agak lama, lagi pula itu adalah tugas dari kampusnya?" Jawab Alessandro dengan raut wajah bingung
.......................
Siang hari yang begitu panas, Baltasar mulai melatih teknik-teknik dasar bermain basket, sesekali Alessandro tertawa melihat Andres kelelahan mengajarkan Baltasar.
"Cara melakukan dribbling itu dengan memantulkan bola ke lantai, secara berulang ulang sambil membawanya!" cakap Andres memberi tahu
"Iyaa,, tapi susah mengendalikan bola ini, kita ganti bola lain saja" jawab Baltasar dengan raut wajah yang letih
"Bukan masalah dibolanya, tapi kamunya! Belajarlah mengendalikan bola, jangan bola yang mengendalikan kamu" ujar Alessandro
"Kalau tidak bisa gak usah dipaksa! Minggu depan gak usah kita pergi" ujar Alessandro lagi sambil mengejek
"Apa? Mereka akan mengecapku sebagai pecundang, aku yang menantang mereka, aku pulak yang gak datang" jawab Baltasar dengan nada kesal
"Itulah kamu, tantangin orang gak mikir dulu" tutur Alessandro meremehkan Baltasar
"Jadi sekarang kamu membela mereka! Kalian tidak perlu mengajariku, aku akan belajar sendiri" ujar Baltasar sambil meninggalkan mereka
"Apa aku salah ngomong?" tanya Alessandro
"Gak tau!" ujar Andres sambil mengangkat kedua bahunya.
Tak tinggal diam! Mereka menyusul Baltasar, Alessandro meminta maaf atas omongannya tadi, sebagai seorang teman seharusnya dia memberikan semangat, bukan malah membuatnya down. Dengan semangat yang tinggi dan kesabaran yang total, Andres mengajari teknik- teknik dasar dalam permainan basket dan Alessandro memberikan penjelasan tentang aturan, larangan serta memberikan penjelasan tentang teori-teori dalam permainan basket untuk dipahami.
.............................
Hari yang dinantikan pun tiba, ini adalah hari dimana kedua pihak tim akan membuktikan kehebatan mereka dalam permainan basket. Pertandingan ini bukan hanya sekedar sebuah tantangan, tetapi hasil pertandingan ini akan menentukan tim terbaik yang mewakili nama University Of Valencia selama 2 tahun kedepan. Dilapangan pertandingan begitu banyak penonton yang menyaksikannya, Laura juga berada dibarisan penonton untuk memberikan dukungannya, Baltasar sangat gugup melihat begitu banyak penonton yang menyaksikan pertandingan mereka. Baltasar mengantarkan Alessandro ke barisan penonton tepatnya disamping Laura dan meminta doa untuknya agar mereka bisa memenangkan pertandingan ini.
"Kau begitu terlihat gugup! Jangan pikirkan para penonton, fokus saja sama pertandinganmu, Andres berjuang bersamamu disana" ujar Alessandro memberi dukungan kepada Baltasar
"Iyaa! Tolong berdoa untukku" ujar Baltasar
"Semoga berhasil!" ucap Alessandro sambil menganggukkan kepalanya
"Semangat, kami dipihakmu" kata Laura menyemangati Baltasar
Pertandingan pun dimulai, tip off dimenangkan oleh tim Bonito dan tim Baltasar bersiap untuk deffense, namun pertahanan tim Bonito dapat ditembus sehingga point pertama diciptakan oleh tim Baltasar. Quarter pertama tim Baltasar sempat unggul jauh dari tim Bonito dengan skor 8 – 2, namun di quarter kedua entah kenapa tim Baltasar tidak sama sekali mencetak point hasilnya tim Bonito mengungguli mereka 12 - 8, di quarter selanjutnya pertahanan tim Bonito sangat kuat dan solid, mereka hanya diberi kesempatan untuk menciptakan 4 point. Tim Bonito mengungguli tim Baltasar dengan skor 19 -12. Di menit awal quarter terakhir, tim Bonito melakukan kesalahan ketika offense dan Andres langsung memanfaatkan kesalahan mereka dengan melakukan serangan balik, bola itu digiring oleh Andres, dia melihat posisi Baltasar yang lebih berpeluang untuk mencetak point, langsung saja dia memberikan bola itu pada Baltasar yang tengah berada dalam posisi kosong diluar garis three point, Alessandro berkata “ easy point lay up!!!” namun Baltasar malah melakukan shot diluar garis three point tersebut jelas Alessandro sangat kesal, tiba tiba pemain dari tim Bonito mengejar Baltasar untuk memblok shot yang Baltasar lakukan namun ia gagal, tangannya malah mengenai tangan Baltasar, tak disangka-sangka bola itu masuk kedalam ring, semua penonton yang menyaksikan jalannya pertandingan bersorak " prok prok prok prok". Entah kenapa rekan tim Baltasar langsung kembali bersemangat, mungkin sorakkan penonton tadilah yang membuat mereka kembali semangat dan percaya diri bisa mengalahkan tim Bonito. Dengan semangat yang bergejolak akhirnya tim Baltasar mengungguli tim Bonito, bahkan mereka tidak sama sekali memberikan point kepada tim Bonito, tim Baltasar unggul 24 – 21. Dua puluh detik lagi tersisa, Gabrio yang merupakan point guard tim Baltasar sedang berada diposisi yang kosong, langsung saja Baltasar berikan bola yang berada digenggamannya kepadanya, kelincahan Gabrio mengolah bola tentu sangat merepotkan tim Bonito bahkan dua orang yang akan memblok finishingnya ia lewati dengan double clucth, semua penonton kembali bersorak dengan sangat kencang. Sepuluh detik, tersisa tim Bonito meminta time out untuk mengendorkan situasi. Time out pun usai, mereka kembali bergegas deffense, tidak rapinya deffense tim Baltasar sehingga ada pemain kosong yang tak terjaga tim Bonito langsung mencetak 3 angka dengan mudah, beruntung point tim Baltasar tidak terkejar dengan 3 angka tersebut dan hingga pertandingan usai tim Baltasar unggul dengan skor tipis 26-24.
..............................
Pertandingan yang sangat menegangkan, penonton bersorak kegirangan memuji tim Baltasar. Tim Baltasar adalah tim basket terbaik dan mewakili nama University Of Valencia selama dua tahun ke depan. Sorakan itu membuat Bonito kesal "Sialan" ujar Bonito dan bergegas pergi dari sana.
"Felicidades! Eres tan genial Baltasar" ucap Laura memberikan selamat
"Ternyata kau sangat berbakat!" ujar Alessandro melihat Baltasar dengan bangga
"Ehemmm! Jangan lupakan siapa pelatihnya" ujar Andres dengan nada menyombongkan diri
"Saya tidak akan melupakanmu pak" ucap Baltasar dengan tersenyum
Untuk merayakan kemenangan, Laura mengajak tim Baltasar untuk makan siang di restoran terenak di kota Valencia.
"Bagaimana kalau hari ini kita pergi untuk makan siang! Semuanya aku yang bayarin".
"Hmm! Tawaran ini sangat susah bagiku untuk menolaknya" ujar Andres kegirangan.
...*********...
Kisah selanjutnya akan berfokus pada Emilia Cosuella! Bagaimanakah perjalanan Emilia Consuella dalam melakukan penelitiannya terhadap bunga alstroemeria!!
Next eps selanjutnya!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Author yang kece dong
kak mau tanyak emang pemainnya itu nama2 pemain sepak bola a kak ? 😁✌
2022-05-11
1
Dpaaz
Mampus Kau bonito,,,jgn sok keras anj
2021-08-08
2
MabaMLyok
nice,,,lanjutt
2021-07-28
1