ELLE WEDDING.
[Episode 1 ~ Pengenalan]
Elle
Hai nama ku adalah Elle Wardoyo.
Aku adalah seorang anak yatim dari seorang janda miskin dan aku adalah seorang anak tunggal.
Hidup miskin sungguh membuat ku tersiksa dan lebih tersiksa lagi saat Ibu ku menikah lagi saat aku masih kelas lima SD dan itu membuat ku begitu terabaikan dan merasakan tidak di inginkan.
Mengapa begitu?
Aku sejak bayi di asuh oleh nenek ku di kampung dan Ibu ku berkerja di Ibukota, terkadang pulang ataupun tidak.
Dan hal-hal seperti itu membuat ku tidak dekat dengan Ibu kandung ku sendiri bahkan aku merasakan tidak mempunyai ikatan apapun.
Yang aku rasakan hanya kasih sayang nenek ku.
" Hei Elle, kenapa melamun? " tanya Tante Nana yang tiba-tiba membuyarkan lamunanku tentang kehidupan ku yang menyedihkan beberapa tahun lalu.
" Nggak apa-apa kok Tan. " Kata ku pada Tante Nana dengan senyuman canggung ku.
" Nggak baik anak perawan melamun nanti kesambet loh. " Kata Tante Nana dengan candaan nya yang garing.
" Garing Tan. " Kata ku pada Tante Nana dengan malas.
" Eh di bilangan malah ngeyel, ini seriusan loh. " Kata Tante Nana dengan ngotot.
" Iye-iye serius. " Kata ku lagi dengan malas.
" Ck, di bilangin juga ngeyel. " Kata Tante Nana dengan bersungut-sungut.
Dan aku mengabaikan nya dan aku tetap mengerjakan pekerjaan ku paking barang olshop ku.
" Eh Ell, ngomong-ngomong soal serius... ini kamu kok nggak pernah kelihatan jalan sama cowok? " tanya Tante Nana dengan heran.
" Tan, Tante kan tau sendiri gimana tipe calon cowok ku lagian aku tuh malas harus jalan pengen nya dapat satu serius lalu nikah, happy ending deh. " Kata ku dengan gaya menyebalkan.
" Iya tauk, cowo yang mapan kan? Banyak Ell ya mau sama kamu tuh... tapi kamu kalau ada yang nge chat kamu jawab nya seminggu kemudian gimana ada yang serius? " kata Tante Nana dengan nada jengkel nya.
Memang aku seperti itu, entah kebiasaan ataupun lupa.
Karena aku selalu membalas chat seseorang beberapa hari kemudian paling lama seminggu kemudian.
" Alasan nya chat tenggelam lah, cihhhhh... mana percaya aku tuh dengan alasan mu itu. " Kata Tante Nana dengan nada yang masih jengkel.
" Hahahaha, kok Tante yang marah sih kayak nge chat aku lalu aku balas seminggu kemudian aja. " Kata ku terkekeh.
" Eh, emang nggak seminggu kemudian ya, tapi setelah tiga hari kemudian.. itu kamu marah apa gimana? " kata Tante Nana dengan nada jengkel lagi.
" Udah Tan, jangan di bahas lagi karena Tante selalu marah kalau bahas tentang chat yang berlalu biarlah berlalu. " Kata ku mencari jalan aman.
Karena kalau di lanjutkan Tante Nana pasti akan terus marah-marah.
Arsya
" Loe di jodohin ya bro? " tanya temen ku dengan tangan nya yang terus saja mengelus paha wanita seksi yang duduk di atas pangkuan nya.
" Yap seperti itu lah. " Jawab ku malas.
Karena aku di jodohkan dengan seorang guru ngaji, padahal kelakuan ku masih bejat begini masih saja datang ke club padahal seminggu yang lalu aku sudah bertunangan dengan Shaila calon istri ku.
" Cih calon istri. " Kata ku berdecih dalam hati.
" Udah terima aja Ars, lagian pasti calon istri loe itu masih suci dan juga masih disegel belum pernah di jamah lagian loe nggak bakal rugi apapun itu yang ada calon istri loe yang rugi dapatkan loe yang notabene sudah bekas banyak orang lagi dan lebih rugi lagi loe itu bekas ******. " Kata temen ku dengan nada mengejek nya dan tawa nya yang kencang sehingga membuat orang yang ada di sekitar nya menoleh ke arah meja yang aku duduki.
" Sialan loe. " Umpat ku dengan dengan keras, aku ingin sekali memukul wajah nya itu tapi rasanya tidak asik kalau yang aku pukul itu orang mabuk.
Nggak ver.
" Ah sialan loe, ke kamar sono nge *** di sono nggak tau malu apa loe? Malah mau nge *** di sini... S h i t!!! " kata ku dengan kesal saat melihat temen ku yang akan nge *** dengan seorang ****** yang dari tadi membelit nya seperti ular.
" Bacot loe, pergi sono!! nanti loe pengen nge *** juga lagi kayak gue hahaha. " Kata temen ku dengan nada menyebalkan dengan tangan nya yang sudah meremas dengan kencang payudara sintal seorang jala ng.
" Loe kan nggak boleh jajan sembarangan lagi, bisa-bisa di ruqiah sama guru ngaji lagi. " Ejak temen ku lagi.
Oh ****!
" Dasar stress. " Umpat ku lagi dan segera beranjak dari meja pojok itu saat melihat temen ku yang sudah setengah menindih jala ng dan siap nge *** sepanjang malam tidak peduli dengan tempat yang terbuka dan di lihat banyak orang yang penting kenikmatan bisa tercapai.
____
" Jam segini baru pulang hah. " Kata papa ku yaitu Pak Othoman dengan suaranya yang menggelegar di malam yang sudah larut dan sunyi ini.
" Ingat Ars, calon istri mu itu gadis yang sholehah... apa kamu nggak malu nanti pada istri mu itu kalau nggak bisa menjadi kepala rumah tangga yang beriman hah? " kata Papa ku dengan nada membentak.
" Lagian itu kan karena perjodohan, bukan mau aku yang mau menikah dengan gadis guru ngaji itu. " Kata ku dengan kesal pada Papa ku.
" Berani-berani nya kamu menjawab perkataan orang tua. " Kata papa ku dengan mata melotot marah.
" Aku tidak peduli apapun itu, aku hanya ingin menjadi diri ku sendiri... stop mengatur ku!! aku sudah 28 tahun aku tau mana yang terbaik untuk hidup ku. " Kata ku dengan marah dan langsung menuju ke kamar ku walaupun aku mendengar papa ku memanggil nama ku dengan teriakan nya tapi aku tidak peduli lagi.
Aku hanya ingin menjadi diri ku sendiri.
Aku langsung membuka pintu kamar ku dan tanpa melepaskan jaket yang aku kenakan, aku langsung merebahkan badan ku di atas tempat tidur, memejamkan mata ku dan memikirkan kehidupan ku yang terasa kacau.
Shaila
" Cie yang seminggu lagi nikah. " Kata kembaran ku dengan nada menggoda nya.
" Apasih. " Jawab ku malu-malu dengan memalingkan wajah ku yang terasa panas dan memerah.
Aku adalah Shaila, anak bungsu dari empat bersaudara.
Abang ku ada dua, dan aku mempunyai kembaran dan semua Abang ku dan kembaran ku belum ada yang menikah.
Tapi diri ku yang seorang anak bungsu menikah lebih dulu, seminggu lagi aku akan menjadi seorang istri dari seorang pria yang tidak aku kenal.
Bisakah aku menggantung hidup ku kepada pria yang tidak aku kenal?
Aku di jodohkan oleh kedua orang tua ke teman bisnis nya.
Masih ku ingat sebulan yang lalu Abi mengajak ku berbicara berdua dan mengatakan kalau ada yang meminang ku, setelah melihat photo ku dan photo kembaran ku... ternyata yang di pilih adalah aku, entahlah haruskah aku senang atau sedih?
" Tapikan Abi, Sha belum mengenal siapa pria itu... lagian Abang-abang dan kembaran Sha belum ada yang menikah bagaimana Sha menikah lebih dulu dari mereka? " jawab ku pada Abi dan memberikan alasan.
" Soal mengenal nanti setelah menikah juga pasti bisa langsung kenalan dan tentang Abang-abang mu dan kembaran Sha biar nanti Abi yang berbicara pada mereka yang penting ini jawaban Sha, mau apa nggak nya. " Jawab Abi dengan tenang dan mencoba menyakinkan ku.
" Kamu tau kan kalau Abi dan Umi juga dulu pasangan yang menikah karena perjodohan dan sekarang Abi dan Umi hidup bahagia sampai sekarang dan di karuniai empat anak-anak. " Jawab Abi lagi masih mencoba menyakinkan ku lagi.
" Entahlah Abi, biarkan Sha istiqorah dulu untuk menentukan pilihan yang tepat. " Jawab ku lagi dengan perasaan bimbang walaupun dari tadi Abi mencoba menyakinkan aku.
" Baiklah, Abi akan memberikan kamu waktu dan setelah mendapatkan jawaban dari pertanyaan Abi, Abi harap Sha langsung memberitahukan nya kepada Abi. " Jawab Abi dengan tenang dan mengelus puncak kepala ku yang berbalut hijab.
" Hei, Sha malah melamun. " Kata kembaran ku dengan memegang bahu ku.
" Ish, heboh aja sih lagian aku yang mau nikah kok kamu yang heboh sih. " Jawab ku dengan kesal karena dari tadi kembaran ku itu tidak berhenti bicara.
" Cie yang lagi pms, tapi jangan lama-lama ya nanti gagal malam pertama lagi. " Goda kembaran ku lagi yang membuat ku ingin pergi dari dalam kamar menuju ke pintu Doraemon, pintu kemana saja yang bisa membuat ku kabur dari situasi ini.
____
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Hayu Sedasa
arsya oh arsya
2021-12-03
1
SERENA MCRUKEN
Next
2021-09-11
2
Ira Nur Mutiara
mampir ya thor..... 😍😍😍😍
2021-09-09
2