Malam ini berjalan dengan sangat indah bagi kedua pasangan, meski tanpa ada acara malam penyatuan itu, namun dengan penuh kasih sayang nya, Troy memeluk dan mengelus kepala Tania, di ciumnya selalu wajah itu,
"Kau tau ... hanya dengan memelukmu begini, aku bisa merasakan betapa indahnya kehidupan ku setelah keberadaan mu"Ucap Troy seraya memeluk Tania, memandang wajah yang kini terlihat berbeda dengan pertama kali saat bertemu, wajah dulu yang penuh amarah dan kebencian, kini terlihat lemah dan sayu,
Wajah itu kini penuh dengan ketenangan,
"Benarkah...kalau begitu kau harus berterima kasih padaku, karena aku sudah bersedia ada di dekatmu"ucap Tania dengan penuh senyuman dan candaan, Tania membalas tatapan mata Troy, kini pandangan itu bertemu dan terkunci hingga tanpa sadar wajah mereka kini semakin dekat dan semakin dekat, seperti magnet yang mendekat tanpa terasa,
Ciuman itupun terjadi, Tania dan Troy kini saling berperang melewati Bibir masing-masing, ciuman itu terjadi hingga nafas mereka sama-sama terasa panas, menyadari hal itu, Troy memegang wajah Tania dengan kedua tangannya, ..
"Terimakasih .. sekali lagi terimakasih atas kehadiran mu, Tania... berjanji lah kau akan selalu berada di sisiku"
"Tanpa kau minta pun aku akan selalu ada di sampingmu, tidak peduli apapun rintangan nya, kecuali kau yang menyuruhku pergi, maka aku akan pergi"
Troy menenggelamkan tubuh Tania dalam dekapannya,
"Tidurlah sayang.. kau sudah lelah seharian ini, emmm Bagaimana? Apakah masih nyeri"ucap Troy seraya memegang perut Tania,
"Tidak... sudah tidak nyeri lagi, terimaksih"ucap Tania seraya menatap wajah Troy, dan mengecup sekilas bibir Troy, membuat sang pemilik bibir tersenyum,
Kini sang mentari sudah menggantikan sang rembulan,
kedua pasangan itu masih enggan membuka matanya, Sedangkan pasangan yang lain sudah siap dengan aktifitas masing-masing,
*****
"Bagaiamana tidurmu... sudah puas membuat papa tidur sendirian semalam?"Goda sang papa pada Vairus,
"Aiss .. hanya semalam aku mengambil mama, papa udah sewot gitu"Jawab Vairus dengan wajah cemberut,
"Setelah ini gantian dong, masak iya hanya dengan mama, sini peluk papa"ucap Tuan Arya seraya merentangkan kedua tangannya, dan Vairus pun menghambur memeluk sang papa, meski umurnya sudah dewasa dan lebih tua dari Ara, tapi Mama dan papa nya ingin sekali memanjakan Vairus, mengingat mereka tidak sedetikpun merawat Vairus dari kecil,
"Sayang .. maafkan papa atas kejadian masa lalu"ucap tuan Arya seraya mencium kening Vairus,
"Itu sudah masa lalu pah, udah gak usah bahas lagi, lagian dengan kejadian ini, aku bisa mempunyai dua papa yang sama-sama menyayangi ku"Ucap centil Vairus pada papanya,
"Kau tidak ingin memeluk kakak mu"
ucap Arion yang kini sudah turun dari tangga rumahnya,
"Kau jangan aneh-aneh, aku sudah dewasa ya...entar istrimu cemburu loh"ucap Vairus dengan nada mengejek,
"Cihh... Ara tidak kekanak-kanakan sepertimu ya,"
Ucap Arion seraya memeluk Vairus,
"Bagaimana urusan mu di sana?"
"Sudah jauh lebih baik, kau tidak mau menanyakan untuk apa uang itu?"
ucap Vairus seraya mendongakkan kepalanya melihat ke wajah Troy yang mana mereka masih saling berpelukan manja,
"Aku percaya padamu, untuk apa aku menanyakan lagi, "
"Tapi aku ingin kau bertanya kepadaku...jadi aku bisa menyombongkan diriku, kalau sebenarnya aku sudah berhasil menghajar pria hidung belang" ucap Vairus dengan ceplas-ceplos, dan itu berhasil membuat semua yang ada di situ terkejut,
"Kau berkelahi? Abbas jelaskan ini padaku..kau bilang kau tidak akan membiarkan adikku berada dalam kesulitan tapi apa ini"
"Tuan..."
"kakak.. jangan sok cemas begitu ahh... aku tidak apa-apa, lagian saat itu Abbas sedang tidak ada, dia aku tugaskan untuk meninjau proyek, dan juga kalian masih lihat aku sehat kan.. jadi jangan cemas" Icao Vairus seraya menarik tangan Arion dan segera duduk di ruang makan,
"Kakak ipar.. kenapa kakak tidak bicara? cemburu kah?"ucap Vairus seraya menatap Ara yang tidak bicara dari tadi,
"Kau jangan bicara seperti itu, mana ada aku cemburu padamu" ucap Ara seraya duduk di dekat Arion,
"Kalau begitu, kenapa tidak bicara, setidaknya kau bilang Waw gitu"
"Cih... "Jawab Ara seraya membalikkan piring yang ada di hadapannya,
"Vai.. udah jangan ganggu kakak iparmu" ucap sang mama,
"Ara.. kami kenapa sayang.. kau baik-baik saja kan..?" tanya sang mama, dan itu berhasil membuat Ara melihat ke arahnya,
"Ara tidak apa-apa ma.... hanya saja entah kenapa Ara merasa tidak enak badan ma" Ucap Ara dengan diiringi senyuman,
"Itu hak biasa sayang bagi orang hamil, bagaimana kalau mama temani kau periksa, "
"Baiklah ma...." ucap Ara dengan senyuman,
"Semalam aku bilang begitu ma, cuma dia gak mau"ucap Ara,
Memang semenjak kehamilan ini Ara tidak suka berdekatan dengan suaminya, kadang ingin selalu memarahi Arion meski ia tahu Arion tidak berbuat salah, hanya saja rasa jengkelnya terhadap suaminya selalu datang, ..
"Makanlah... kalau ada masalah cepat selesaikan"ucap sang papa,
"pa... Kakak kemana ?"
"Kakak mu tadi pagi sudah berangkat,orang tua Riki sedang sakit, dan juga, mereka sudah lama tidak pulang kan? ucap tuan Arya,
"Kenapa kakak tidak menunggu kami"ucap Ara
"Kalian terlalu siang bangunnya" timpal vairus
"Sudah.. makanlah, nanti keburu dingin"ucap sang mama, sedangkan Abbas ia makan di ruang belakang, meski Vairus sudah memintanya untuk makan bersama, namun Abbas cukup sadar diri, siapa dirinya,
Saat Vairus selesai dengan sarapannya, ia langsung beranjak pergi meninggalkan keluarganya dan mencari Abbas,
saat ia memasuki ruang belakang, Ia mendengar Tawa Abbas dengan beberapa pembantu di sana,
*****
"Sudah siang bangunlah, ayo sarapan dulu"ucap Troy seraya mencium kening Tania penuh kasih, dengan mata masih enggan terbuka, bibir wanita itu tersenyum, ini pertama kali bagi nya di bangunkan secara romantis seperti itu,
...Indahnya Menikah...
...Begitulah gumaman Tania dalam hati,...
"Kenapa senyum-senyum seperti itu"ucap Troy yang menyadari bibir istrinya sedang senyum-senyum,
"Terimakasih sayang... "Ucap Tania seraya merenggangkan otot tangannya, Tania pun melihat ke jam dinding, betapa terkejutnya dirinya saat ia melihat jam sudah menunjukkan pukul 10 siang,
"Troy.. kenapa batu bangun kan aku...?"
"Kau terlihat sangat lelah... mana mungkin aku tega membangunkan mu"Ucap Troy yang kini duduk di samping Tania,
"Jangan terlalu memanjakan aku Troy, nanti aku kebiasaan"Ucap Tania seraya mengikat rambutnya dengan sembarang, wajah khas baru bangun tidurpun tak luput dari pandangan Troy, ia senyum-senyum sendiri melihat bekas merah di leher sang istrinya,
Aiiis... semalam Troy tidak bisa tidur akhirnya ia mengukir peta di leher sang istri, Dasar kau Troy ... pelajaran dari mana coba membuat Peta di leher seseorang.
Jangan lupa like dan kominnya ya, dan jangan lupa ketik love untuk karya ini, biar tambah semangat, jika baik hati kasih Vote dan hadiah juga buat karya ini
Heheheh othor nya banyak minta nih.... canda sayang...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
𝕹𝖚𝖗𝖚𝖘𝖞𝖘𝖞𝖎𝖋𝖆
peta mana yang kau gambar, Troy ..
🤣🤣🤣🤣
2021-11-21
1
Nyonya B
nyimak kak
2021-11-20
0
Alya lii
Nikah itu enak tapi capek..
capek kalo pas gas, beras, tagihan listrik habis bersamaan 🤣🤣
#penaAutoon
2021-11-20
5