Bab 4 Cinta dan luka

Aaaaaa....

Teriakan Tania dari dalam kamar mandi, betapa terkejutnya Tania saat menyadari bekas merah di lehernya, sedangkan Troy yang mendengar teriakan itu Hanay tersenyum seraya mengetuk pintu kamar mandi,

"Sayang... ada apa? kau baik-baik saja kan ...?" tanya Troy dari luar pintu,

"Kau... kau gila Troy..."

Teriak Tania dari dalam kamar mandi, dan teriakan marah itu malah membuat Troy semakin tertawa, tidak menunggu berapa lama kemudian, Tania sudah keluar dari kamar mandi,

Masih terlihat senyuman di bibir Troy, Tania menatapnya dengan tatapan sinis,

"Kau marah?"ucap Troy seraya memeluknya dari belakang,

"Kau keterlaluan, kau lihat bekasnya sangat banyak, bagaimana caranya aku bisa menutupi nya"Ucap Tania seraya melihat dirinya dari kaca ,

"Kenapa mau di tutupi sayang"ucap Troy seraya meletakkan dagunya di bahunya Tania,

"Troy... mereka akan melihat nya nanti"ucap geram Tania,

"Siapa yang akan melihat, tidak akan ada yang melihatnya, hanya ada aku di sini"ucap Troy lagi dengan santai,

Terdengar suara ketokan pintu, yang membuat Troy melepaskan pelukannya,

"Sebentar sarapan kita sudah datang, duduklah" ucap Troy seraya mendudukkan Tania di tepi ranjang, dan Troy pun dengan segera membuka kan pintu kamar hotel nya, dan mengambil sarapan yang di bawa pelayan hotel,

"Makanlah..."ucap Troy seraya menaruh makanan itu di depan Tania, menyiapkan piring dan menaruh beberapa makanan di atasnya,

"Biar aku saja Troy..." cegah Tania saat Troy memilih beberapa makanan, dan kini tangan mungil Tania yang memilih makanan dan memberikannya ke Troy,

Mereka pun menikmati sarapan pagi mereka yang tertunda, Sesekali Troy menyuapi istrinya itu yang di balas senyuman oleh Tania,

Saat Troy baru selesai menghabiskan sarapannya, ponsel yang dari semalam.ia non aktifkan tiba-tiba berdering setelah baru saja ia aktifkan, Troy sangat yakin kalau orang itu sudah dari semalaman menelfonnya,

"iya hallo"ucap Troy seraya melangkah menjauh dari Tania yang masih menikmati sarapannya,

"Kenapa baru aktif Troy, kau mau bikin Mama mu ini naik darah menghadapi mu"

Teriak-teriak orang di sebrang sana,

"Kalau mama menelfon ku hanya ingin membicarakan Tania, lebih baik jangan mama katakan"ucap serius Troy, ya mana mungkin laki-laki itu akan membiarkan orang lain membicarakan keburukan Tania, meski itu orang tua nya sendiri,

"Troy.. kau lebih mementingkan dia dari pada mama gitu maksudmu"

"Ma... sudah berapa kali Troy bilang, mama dan Tania sama-sama wanita yang sangat Troy cintai, sama dengan Troy yang tidak ingin orang lain membicarakan tentang mama, begitu juga dengan Tania,"ucap Troy seraya mengusap wajahnya dengan kasar,

"Mama kecewa dengan mu Troy, bisa-bisanya kau..."

Sebelum mama nya menerus kan perkataan nya, Troy langsung mematikan ponselnya, ia tahu itu tidak sopan, tapi dari pada hatinya ikut emosi terhadap wanita yang telah melahirkannya,

Troy sangat tahu keluarga nya masih tidak menyukai Tania, terutama mama dan bibiknya, betapa marahnya mereka saat Troy mengambil keputusan untuk menikahi Tania, namun saat itu, Troy bukan meminta persetujuan mereka melainkan hanya ingin memberi tahu, dan itu sudah membuat Mamanya semakin membenci Tania,

"Siapa...? apakah orang rumah?"

tanya Tania seraya membereskan sisa makanannya,

"Kita pulang kerumah mu dulu setelah ini, baru aku akan membawa mu ke rumah ku"Ucap Troy memegang ke dua bahu istrinya,

Tania tersenyum pada Troy, ia sangat tahu, suami nya tidak akan membawanya pulang kerumah besarnya,

"Maafkan aku... untuk saat ini aku belum bisa membawa mu ke rumah besar, tapi aku akan usahakan, suatu saat pandangan mereka terhadap mu akan berubah"ucap Troy seraya memeluk istrinya,

"Aku bisa mengerti mereka, kalau aku jadi mereka mungkin aku akan begitu juga, membenci pembunuh anak mereka, aku yang salah dalam hal ini, kau jangan marah lagi terhadap keluarga mu, kita tidak bisa memaksa orang untuk menyukai kita, Troy.. kamu pulanglah... bicaralah sama mama, aku akan menunggumu di sini" ucap Tania seraya membelai pipi suaminya itu,

"Kau istriku... kemana pun aku pergi... kau akan ikut bersama ku"

"Aku tahu itu, tapi untuk menemui ibu mu kali ini aku tidak bisa, emosinya belum stabil aku belum sanggup melihat amarahnya"

"Ada aku.. mereka tidak akan melakukan apapun terhadap mu, kita pulang,"ucap Troy

"emmmm baiklah... aku ikut hufftt.... Tania pasti bisa"ucap Tania menguatkan hatinya, dan itu di balas dengan cubitan di hidung nya,

"Bersiaplah... "Troy berkata seraya mengusap kepala Tania,

Tania pun tersenyum lalu berganti pakaian dengan baju yang sudah di belikan Troy, sebelum Tania bangun tadi,

Selama di perjalanan hati Tania merasa gelisah, ia meremas tangannya sendiri yang sudah berkeringat, dimana Tania yang dulu, yang selalu berani melawan siapapun, dimana Tania yang dulu, yang emosi nya selalu ia andalkan..

Menyadari itu, Troy pun menggenggam tangan Tania yang berkeringat,

"Ak..aku tidak apa-apa"

"Jangan gugup, ada aku sayang"

"iy..iya..."Ucap Tania seraya tersenyum pada Troy,

*****

"Berhenti....!" Suara wanita yang terdengar marah menghentikan langkah Tania dan Troy

Troy tidak ingin menghiraukan suara itu dengan terus menarik tangan Tania, tapi tidak dengan Tania, ia berhenti meski tangannya tertarik oleh Troy, sejenak Troy berhenti dan melihat ke arah Tania,

"Apakah begini cara mu masuk kedalam rumah.. "

"Ma...hentikan ..."ucap Troy dengan tangan masih menggenggam tangan Tania,

"Diam kau...."ucap mama Troy seraya mengangkat jari telunjuk nya di hadapan Troy,

"Dan kau.. Tania... karena kau anakku yang selalu menghormati ku, kini ia berani padaku... kau memang jauh dari Ara, mencintaimu anakku menjadi laki-laki yang tidak mengenal kata hormat, mencintaimu, anakku jadi menjauh dari ibunya, apakah kau sudah bahagia Tania...?" ucap keras mama Troy,

"A.. aku.. maaf..maafkan aku"ucap gugup Tania dengan mata yang membendung air,

"Cukup ma .. kenapa mama membawa nama Ara dalam hal ini, " ucap Troy,

"Karena Ara wanita yang baik"

"Tapi dia istri orang ma.."ucap sarkas Troy pada sang mama,

"Aku tahu.. aku bukan wanita yang baik, tapi .. aku tulus mencintai Troy, "

"Tahu apa kau tentang ketulusan... dulu kau mengejar Arion sampai anakku yang kau korbankan, apakah itu cinta yang tulus menurutmu... kau pembunuh Tania, kau pembunuh adik nya Troy, dan sekarang kau denah tidak tahu diri menjadi istrinya, "

"Cukup... aku tahu aku pembunuh, iya aku pembunuh, aku pembunuh"ucap Tania dengan air mata yang sudah tidak lagi bisa di bendung, Tania berlari keluar dari rumah itu,

"Apakah sudah puas!" teriak Troy pada sang mama, lalu mengejar sang istri,

Dengan cepat Troy mengejarnya, dan menarik tubuh Tania dalam pelukannya,

"Maafkan aku.. maafkan aku.. aku janji, ini adalah pertama dan terakhir kau menginjakkan kaki di sini, aku tidak akan membiarkan mama ku terus menyakitimu seperti ini" ucap Troy seraya meng eratkan pelukannya, terasa jelas guncangan tubuh sang istri karena isakan tangisnya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***