Begitulah kehidupan pernikahan Nino dan Franda selama hampir tiga tahun belakangan. Mereka sudah berusaha untuk mendapatkan anak, tapi belum membuahkan hasil sampai saat ini. Franda yang awalnya bisa melupakan kata-kata mertuanya mulai tidak tahan, Mama Rossa selalu menyalahkan Franda. Ia tidak terlalu memikirkannya jika Mama Rossa mengatakan hal itu hanya didepannya dan keluarga, tapi kemarin Mama Rossa mengatakannya ditempat umum.
Saat itu mereka sedang menghadiri pesta pernikahan Chloe, adik sepupu Elnino.
Franda dan Nino masuk diiringi tatapan kagum siapapun yang melihat mereka. Pasangan paling sempurna, bukan hanya cantik dan tampan, tapi juga sukses. Nino dengan perusahaannya sendiri yang bergerak di bidang kontraktor, Franda dengan butik yang ia bangun sejak sebelum menikah dengan Nino. Keduanya sukses dengan jalan masing-masing.
Sejak kecil Franda tinggal dengan keluarga pamannya yang selama ini Ia panggil Ayah Satya dan Ibu Marissa. Orangtuanya meninggal akibat kecelakaan ketika ia berumur 4 tahun. Franda sangat disayang oleh keluarga pamannya, tidak ada perbedaan ketika mereka menyayangi anak-anak mereka. Edward dan Mia, kakak dan adik sepupu Franda juga sangat menyayanginya. Ia sangat bersyukur dengan kehidupannya. Meskipun tidak banyak waktu yang ia ingat dengan orangtua kandungnya, ia sangat bahagia dengan keluarga pamannya, yang juga keluarganya saat ini.
Saat di pesta kemarin, Franda yang melihat Mama Rossa duduk bersama teman-temannya menghampiri mereka ketika Nino sedang berbincang dengan rekan kerjanya.
"Hai, Ma! Mama cantik sekali hari ini." Franda berbasa-basi, tersenyum cerah dan memeluk Mama Rossa.
"Iya, Nino kemana?" tanya Mama Rossa tanpa menngucapkan terimakasih untuk pujiannya.
"Sedang berbicara dengan temannya, Ma." jawab Franda masih tersenyum hangat. Lalu mengalihkan pandangan ke teman-teman mertuanya.
"Halo, Tante! Apa kabar?" tanya Franda sambil memeluk mereka satu persatu. Mereka semua mengenal Franda dengan baik.
"Baik. Kamu sendiri bagaimana? Sudah ada kemajuan?" tanya salah satu teman Mama Rossa.
"Belum, Tante. Mohon doanya, ya." jawab Franda yang sudah terbiasa dengan pertanyaan itu. Hampir setiap hari selalu saja ada yang bertanya tentang kehamilannya. Sampai Ia bosan menjawab hal yang sama.
"Dia tidak akan bisa memberikan Nino anak. lihat saja, sudah hampir tujuh tahun tapi belum ada anak satupun, bahkan belum pernah hamil sama sekali." kata Mama Rossa tiba-tiba, sambil menatap sinis Franda.
Franda yang mendengar itu langsung terdiam, senyumnya hilang. Hatinya sangat sakit. Bagaimana tidak, mertuanya mengatakannya di depan orang banyak. Siapapun yang mendengar langsung melihat ke arah Franda. Sebagian sinis, sebagian lagi iba.
Tante Diana yang sebelumnya menanyakan kehamilan Franda merasa tidak enak saat melihat wajah Franda.
"Kak Rossa, tidak boleh begitu. Ini hanya masalah waktu, bukankah Franda dan Nino sudah banyak melakukan tes? Mereka baik-baik saja, kak." kata Tante Diana sambil mengusap punggung Franda dengan halus, berusaha menghiburnya.
"Tidak apa-apa, Tante. Aku mengerti Mama hanya ingin memiliki cucu." Franda berbicara sambil bersusah payah berusaha tersenyum.
Lalu Nino datang untuk mengajak Franda untuk mengucapkan selamat kepada Chloe. Nino tidak menyadari apa yang terjadi sebelumnya karena saat Ia datang, Franda sedang tersenyum.
"Mama cantik sekali hari ini." kata Nino sambil memeluk dan mencium pipi mamanya.
"Mama selalu cantik setiap hari, apalagi sejak kamu lahir, kecantikan Mama bertambah, hehe." Mama Rossa mengucapkan itu dengan sengaja. Seolah-olah ingin mengatakan bahwa perempuan akan cantik ketika menjadi seorang ibu.
Nino yang tahu maksud mamanya langsung menatap Franda. Istrinya masih tersenyum, tidak terlihat terganggu sama sekali. Lalu menarik Franda kearah Chloe dan suaminya, setelah sebelumnya pamit kepada Mama Rossa dan teman-temannya.
Franda dan Nino berjalan ke arah Chloe dan suaminya untuk mengucapkan selamat atas pernikahan mereka. Sesekali mereka juga berbincang dengan rekan kerja Nino. Ada beberapa dari mereka yang dikenal oleh Franda.
Sejenak Franda lupa yang terjadi sebelumnya saat Ia bersama Mama Rossa. Ia terlihat menikmati malam itu sampai mereka pulang.
Tidak sedikitpun ia berbicara kepada suaminya tentang kejadian tadi. Ia berusaha melupakan. Memaafkan perkataan Ibu mertuanya.
Sampai saat pulang dan berada dikamar bersama Nino setelah acara selesai, barulah Ia mengingat kejadian itu.
.
Matahari sudah mulai naik, cahaya yang menerobos tirai jendela tanpa malu-malu seakan memaksa sepasang suami istri itu untuk membuka mata. Nino bangun dan melihat istrinya masih terlelap karena membelakangi tembok kaca dikamar mereka, tidak terganggu dengan cahaya tersebut.
Ia memperhatikan wajah istrinya, mengagumi betapa sempurnanya ciptaan Tuhan yang ada dihadapannya saat ini. Kulit wajah yang bersinar, putih dan mulus. Alisnya yang tebal, hidung mancung, dan bibir seksi yang sangat disukai olehnya. Mata istrinya sedikit sembab karena menangis tadi malam. Ia sedih sekaligus merasa bersalah atas apa yang terjadi pada mereka. Mengingat istrinya selalu disalahkan oleh mamanya.
Nino tidak ingin istrinya terus disakiti, namun Ia juga tidak tahu harus berbuat apa. Ada rahasia yang disimpannya. Sangat ingin rasanya mengatakan pada istrinya, namun Ia takut Franda akan meninggalkannya.
Benar. Nino memalsukan semua hasil tes yang dilakukan selama ini sejak 4 tahun lalu. Pertama kali mereka melakukan tes, Nino yang mengambil hasilnya dan sangat terkejut melihat bahwa dirinya yang bermasalah. Nino yang sulit memiliki keturunan, dokter menjelaskan bahwa kemungkinan mereka akan memiliki anak sangat kecil.
Nino yang mendengar itu seakan tidak percaya, ia terduduk lemas. Memikirkan bagaimana cara mengatakannya kepada Franda dan keluarganya. Mungkin dengan keluarganya tidak akan bermasalah, karena mereka tetap akan mendukungnya, bukan? Tapi bagaimana dengan Franda? Apakah Franda bisa menerimanya? Apakah Franda akan bertahan dengannya? Pertanyaan semacam itu terus muncul dibenaknya.
Sampai pada akhirnya ia memalsukan hasil tes tersebut. Mengganti hasilnya yang sebelumnya Ia bermasalah menjadi baik-baik saja. Tidak ada yang salah dengan mereka berdua. Empat tahun lamanya Nino menyembunyikan hal itu, setiap hari berharap keajaiban datang kepadanya. Ia tidak sanggup harus kehilangan Franda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 246 Episodes
Comments
Bundanya Robby
nah tuh kan..shi mertua bisanya ..menyalah kan menantu aja lah ..
2021-10-04
1
Agent Dybala
ditutupin bagaimana pun jg, pasti suatu saat akan ketahuan
2021-09-30
1