"Vanessa kemana sih? Dari tadi kok nggak ada muncul? Gue chat juga nggak dibalas," ucap Mona dengan sedikit kesal.
"Hai, Mon. Sorry banget ya, gue tadi pagi telat dateng ke kampus. Jadi gue di hukum buat bersihin taman di belakang kampus."
"Lo serius?"
"Ya iya, gue serius. Gue capek banget, Mon."
"Ini Mbak pesanannya."
"Makasih ya, Bu."
"Sama-sama, Mbak."
"Nih, gue udah pesenin minuman kesukaan lo."
"Mona, lo kok baik banget sih?"
"Biasa aja kali. Cepetan di minum, katanya lo capek."
"Thank you, Mon."
"Sama-sama."
"Oh iya, Mon. Gue tadi liat Zidan di depan kelas lo. Gue nggak tau itu beneran Zidan atau enggak, tapi dia mirip banget sama Zidan."
"Itu emang Zidan."
"Jadi tadi beneran dia?"
"Iya, dia pindah ke kampus ini dan ternyata satu kelas sama gue."
"Lo pasti nggak akan bisa move on kalau gini caranya."
"Gue juga nggak tau sih."
"Lo yang sabar ya, Mon. Gue akan selalu dukung lo kok."
Vanessa adalah teman dekat Mona. Vanessa sangat menyayangi Mona layaknya saudara kandung.
Vanessa memiliki pacar bernama Dion. Dion adalah teman sekelas Gibran yang sering berbeda pendapat dan kerap bertengkar dengan Gibran hanya karena masalah kecil.
Tidak lama setelah itu Celine dan kedua temannya datang menghampiri Mona juga Vanessa.
Celine datang dengan membawa sebotol air putih, lalu menyiramkannya ke rambut Mona.
Semua orang melihat kejadian itu, tetapi tidak ada satupun dari mereka yang berani ikut campur. Karena mereka tidak ingin berurusan dengan Celine dan Ayahnya.
"Lo apa-apaan sih?" tanya Mona kepada Celine.
"Lo yang apa-apaan! Lo nggak usah ganjen deh sama Gibran! Gibran itu milik gue dan nggak akan bisa jadi milik lo," balas Celine dengan nada tinggi.
Kemudian Gibran datang melihat pertengkaran di antara keduanya.
"Lo takut tersaingi sama gue?" Mona kembali bertanya.
"Lo berani sama gue?" Celine bertanya balik.
"Kenapa gue harus takut sama lo?"
"Bokap gue pemilik kampus ini, jadi gue bisa kapan aja suruh Bokap gue buat keluarin lo dari kampus ini."
"Mending lo nggak usah ngelawan Celine deh, dia itu galak banget, " bisik Vanessa.
"Lo ngomongin gue?" bentak Celine.
"Enggak kok," balas Vanessa.
"Denger ya! Gue nggak suka liat lo deket-deket sama Gibran. Dan kalau gue masih liat lo deket-deket sama Gibran, gue pastiin lo bakal di keluarin dari kampus ini."
"Lo nggak malu ngomong kayak gitu?"
"Maksud lo apa?"
"Maksud gue, lo bangga-banggain Bokap lo sebagai pemilik kampus ini. Tapi sebagai anaknya, lo nggak bisa ngerjain tugas kuliah lo sendiri. Lo nyuruh temen seangkatan gue buat ngerjain tugas kuliah lo. Dan gue juga tau kok, kalau lo selalu nyogok dosen supaya nilai ujian lo bagus. Iya, kan?"
"Dan satu lagi, gue nggak ada niatan buat deketin Gibran karena gue sama sekali nggak suka sama dia."
Celine kembali mengguyur Mona dengan minuman yang telah di pesan oleh Mona.
"Lo jangan kurang ajar ya sama gue! Gue senior di sini, jadi gue berhak ngelakuin apapun yang gue mau."
Kali ini Mona benar-benar marah dan mengguyur wajah Celine dengan minuman yang telah ia pesan untuk Vanessa.
"Lo nggak usah nguji kesabaran gue! Gue bisa beli kampus ini, dan bahkan gue juga bisa beli rumah lo!"
Mona langsung menarik tangan Vanessa dan pergi dari sana.
"Berani banget sih dia sama lo, Lin?" tanya Selena.
"Celine, itu kan jus buah naga. Muka lo keliatan jelek banget," ucap Audrey dengan polosnya.
"Diam lo!" bentak Celine.
"Ngapain lo semua liatin gue? Bubar semuanya!"
Zidan menyaksikan pertengkaran itu dari kejauhan, ia sangat kagum dengan sikap Mona. Zidan lalu tersenyum dan pergi menyusul Mona.
Gibran juga dibuat terkagum dengan sikap Mona yang berani melawan Celine di depan banyak orang.
"Baru kali ini gue liat ada orang yang berani ngelawan Celine."
Mona dan Vanessa pergi ke kamar mandi untuk membersihkan rambut dan juga baju Mona yang basah.
"Mon, kok lo berani sih ngomong kayak tadi ke Celine? Celine sampai kicep gitu gara-gara omongan lo," ucap Vanessa.
"Orang kayak dia tuh emang pantes digituin. Dia nggak malu apa? Kampus ini milik Bokapnya, tapi tugas kuliah masih nyuruh orang lain yang ngerjain dan ujian juga harus nyuap dosen biar dapet nilai bagus."
"Emang kebangetan ya si Celine. Gayanya doang yang gede, tapi otaknya kosong."
"Baju gue kayaknya nggak mungkin kering deh, Van."
"Gimana kalau kita nanti mampir ke mall. Kan udah lama kita nggak hangout bareng."
"Boleh, tapi kan gue nggak bisa ke mall pakai baju basah gini."
Zidan masuk ke toilet wanita dan menghampiri Mona juga Vanessa yang sedang berada di depan cermin.
"Zidan, kamu ngapain di sini? Ini kan toilet cewek," ucap Mona.
"Aku cuma mau ngasih baju ini ke kamu. Aku nggak mau kamu kedinginan dan masuk angin gara-gara pakai baju basah," balas Zidan.
"Cie ... cie ..." ledek Vanessa.
"Aku--" ucapan Mona terputus.
"Aku nggak mau kamu nolak pemberian aku, karena sebelumnya kamu juga nggak pernah nolak apapun dari aku. Kamu ganti baju sekarang, aku nggak mau kalau kamu sakit."
"Makasih ya, Zidan. Mona pasti pakai baju pemberian lo kok."
Zidan tersenyum lalu pergi meninggalkan Mona dan Vanessa.
"Mon, lo pake aja deh baju pemberian Zidan. Nanti kalau lo sakit gue juga yang kepikiran."
"Iya deh iya."
"Gitu dong. Kalau gitu gue mau keluar dulu."
Setelah keluar dari toilet, Vanessa menghampiri Zidan yang ternyata masih menunggu Mona di luar.
"Lo masih di sini?"
"Gue mau pastiin kalau Mona pakai baju pemberian gue."
"Mona pasti pakai baju yang lo kasih kok, lo tenang aja."
Dion pun datang dan mengagetkan Vanessa dari belakang.
"Sayang, kok kamu di sini?" tanya Vanessa kepada Dion.
"Kamu lupa kalau kita udah janjian tadi malem? Katanya mau temenin aku ke toko alat musik," balas Dion.
"Astaga, aku lupa kalau aku ada janji sama kamu."
"Ini siapa?"
"Ini Zidan, mantan pacarnya Mona."
Dion dan Zidan saling berjabat tangan dan tersenyum.
"Gue Dion."
"Gue Zidan."
"Gue kayaknya nggak pernah liat lo deh. Lo anak baru di sini?"
"Iya, gue baru dateng ke Indonesia."
"Eee ... Zidan, gue tadi mau pergi ke mall sama Mona, tapi gue lupa kalau gue ada janji sama cowok gue. Lo bisa kan gantiin gue buat nemenin Mona ke mall?"
"Gue bisa."
"Kalau gitu gue sama Dion pergi dulu ya. Jagain temen gue baik-baik!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments