Peringatan Vira

Happy Reading!😊

Semua orang berkumpul untuk makan malam bersama. Vira dan Devan sudah mulai lebih akrab. Makan malam keluarga Vira diiringi dengan percakapan riangan dan candaan.

Vira tidak suka dengan suasana seperti ini, karna Vira sudah mengetahui bagaimana sifat Dewi, Indra dan Indri yang sebenarnya. Dewi dan anak-anaknya hanya menampilkan senyum palsu.

Sebenarnya Vira tidak ingin makan malam dengan keluarganya. Hanya saja, Vira ingin memastikan kalau Devan baik-baik saja setelah meminum teh buatan Dewi. Selama makan malam, Vira terus memperhatikan Devan. Sampai saat makan malam selesai, Devan tak menunjukkan kondisi yang tidak baik.

Vira lega, mungkin pemikiran Vira yang satu ini tentang Dewi salah. Namun saat Devan hendak menuju kamarnya dan menaiki tangga, tiba-tiba tubuh Devan seperti sempoyongan.

"Ayah.." Vira berlari membantu Devan yang tampak sempoyongan.

Devan memegang kepalanya yang tiba-tiba terasa sakit.

"Ayah kenapa?" tanya Vira dengan khawatir.

"Kepala ayah pusing sayang" jawab Devan.

"Vira bantu ke kamar ya yah" tawar Vira.

Devan menyetujui tawaran Vira. Vira menuntun Devan untuk ke kamarnya.

Di sisi lain, Dewi memperhatikan Devan. Dewi tersenyum Licik.

"Heheh.." Dewi tertawa kecil. "Sebentar lagi, rencanaku akan berhasil. Terima kasih mas, karna kau sudah mau menjadi mangsaku" gumam Dewi.

Vira mendudukkan Devan di atas tempat tidurnya.

"Ayah istirahat ya" ucap Vira.

"Iya. Makasih ya sayang" Devan mengelus dan mencium kepala Vira.

Vira tersenyum. Vira senang, karna sekarang Devan sudah berubah.

"Ayah, Vira pergi ke kamar dulu ya" ucap Vira meminta izin.

"Iya sayang" balas Devan.

Sebelum pergi, Vira mencium pipi Devan sebagai tanda sayangnya. Devan tersenyum sebagai balasan atas ciuman Vira.

Vira ke luar dari kamar Devan, lalu dia masuk ke kamarnya. Vira menutup dan mengunci pintu kamarnya.

"Ternyata aku benar. Setelah minum teh dari wanita ular itu, ayah menjadi pusing. Aku tidak percaya, kalau wanita ular itu menambahkan obat pada teh ayah. Aku curiga, kalau wanita ular itu menambahkan rac*n" pikir Vira.

Vira terdiam.

"Tapi bagaimana kalau dugaanku itu salah?" Vira ragu pada pemikirannya sendiri.

Vira kembali terdiam.

"Ah,, tidak mungkin salah. Buktinya, sudah aku liat sendiri. Aku harus mengawasi lagi, wanita ular itu. Jika besok ayah pusing setelah minum teh dari wanita ular itu, berarti benar. Aku harus segera melakukan tindakan" ucap Vira berbicara pada diri sendiri.

...***...

Keesokan harinya, seperti biasa Devan pasti meminum teh buatan Dewi. Vira terus memperhatikan Devan dan mengawasi Dewi.

Vira dan keluarganya sedang sarapan bersam. Devan berada di sebelah kiri Vira. Sebelah kanan Vira ada Dewi.

30 menit setelah minum teh, Devan kembali merasa pusing. Kali ini Devan mersakan pusing saat dia sedang duduk. Vira bisa tahu kalau Devan pusing dari gekaran tubu Devan.

Diam-diam Vira melirik ke arah Dewi. Dari sudut matanya, Vira dapat melihat Dewi tersenyum licik. Dapat dipastikan, kalau Dewi tersenyum karna dia juga tahu Devan merasakan sakit di kepalanya.

Vira mengepalkan tangannya. Saat ini Vira tidak bisa melakukan apapun pada Dewi.

Singkat cerita, Vira sudah sampai di sekolahnya. Selama di sekolah, Vira tidak bisa fokus pada pembelajara. Vira terus terpikirkan kondisi Devan. Vira takut jika sesuatu terjadi pada Devan.

Setelah selesai sekolah, Vira bergegas pulang ke rumahnya. Vira ingin menemui Devan, dia ingin memastikan keadaannya. Namun Devan belum pulang dari bekerja.

Setelah berganti baju, Vira memakan makanan yang dibuatkan oleh mbok Ayu. Vira makan dengan tidak semangat. Bahkan saat Vira melakukan latihan beladiri seperti biasa, Vira tidak fokus.

Disela-sela latihan, Vira selalu teringat pada senyum licik Dewi. Mengingat itu, Vira menjadi marah. Nafas Vira memburu. Tangannya terkepal dengan kuat. Sorot matanya berubah menjadi sangat tajam dan mematikan.

"Non, non Vira kenapa?" tanya mbok Ayu yang menyadari perubahan Vira.

"Non Vira sakit?" tanya mang Setno.

Tanpa menjawab pertanyaan dari mbok Ayu dan mang Setno, Vira berjalan dengan tergesa-gesa menuju Dewi.

Tampak Dewi sedang mengecat kukunya sambil menonton siaran televisi. Vira berdiri di hadapan Dewi. Dewi menyadari kehadiran Vira. Dewi hanya melihat sekilas, lalu melanjutkan aktivitasnya mengecat kuku.

"Tante, apa yang tante masukan pada teh ayah?" tanya Vira dengan nada menginterogasi.

"Kamu ini ngomong apa sih?" Dewi balik bertanya.

"Tante gak denger aku tanya apa? Aku tanya, apa yang tante masukin ke dalam teh ayah?" Vira menjawab pertanya Dewi dengan pertanyaan.

"Tante kan sudah bilang sama kamu, tante masukin obat di teh ayah kamu. Kamukan sudah tau, kenapa nanya lagi?" jawab Dewi.

"Obat apa yang tante masukin?" tanya Vira.

"Em,, obat,, pusing. Ya, obat pusing" jawab Dewi dengan gugup.

"Obat pusing? Kalo tante kasih obat pusing ke ayah, kenapa pusing ayah tidak hilang-hilang? Sekarang pusing ayah malah tambah sering" Vira mencoba menahan amarahnya.

"Em,, itu.." Dewi bingung harus menjawab apa. "Heh, kamu itu cuma anak kecil. Jadi gak usah so tau. Masih bocah ing*san kamu!" bentak Dewi.

"Tente, denger ya. Meskipun aku masih kecil, tapi aku punya otak tante. Jangan kira aku gak tau apa-apa" Vira hampir tidak bisa mengendalikan emosinya.

Vira mengatur nafasnya. Dewi seketika kaget, karna dia tidak menyangka kalau Vira berani mengatakan semua itu padanya.

"Aku kasih peringatan ke tante. Hentikan ini, atau aku akan laporin ke ayah" Vira memberi peringatan keras pada Dewi.

Dewi sangat marah pada Vira yang sudah berani memberinya peringata. Dewi mengangkat tangannya dan mengayunkannya pada Vira.

Vira menangkap tangan Dewi yang hendak menamparnya. Mata Vira dan Dewi saling bertatapan. Vira menatap Dewi dengan tajam.

Krek,,

Vira memutar pergelangan tangan Dewi. Dewi meringis kesakitan.

"Tante, dulu aku diam saja saat tante nyakitin aku. Tapi sekarang tidak. Aku tidak akan tinggal diam. Aku tidak akan segan-segan berbuat kasar pada tente" Vira menghempaskan tangan Dewi.

Vira berjalan menuju kamarnya di lantai 2.

Dewi memegang tangannya yang sakit akibat ulah Vira. Dewi sangat kaget dengan tindakan Vira. Dewi menatap Vira dengan penuh kebencian.

"Kurang ajar. Berani sekali anak itu. Sepertinya, aku harus mempercepat rencanaku. Aku juga harus meny*ngk*rkan anak s*alan itu" gumam Dewi.

Tbc..

Terpopuler

Comments

گسنيتي

گسنيتي

orng jahat di beri jalan sekali lmbt laun berjaln lncar hingga tak taw batasan dsr manusia ular

2021-12-07

1

Naila Safira

Naila Safira

lanjut thoor makin seru niih

2021-08-09

2

mona

mona

up

2021-08-08

2

lihat semua
Episodes
1 Kesedihan Vira
2 Tamparan
3 Jurus Buaya
4 Ada Yang Tidak Beres
5 Peringatan Vira
6 Pengakuan Dewi
7 Kematian Devan
8 Tersangka
9 Rencana Robi
10 Kemarahan Vira
11 Sama-sama Lemah
12 Introgasi
13 Pengiriman Vira
14 Teman Baru
15 Ungkapan Hati
16 Pikiran Jahat
17 Ikat Rambut
18 Rencana Dimulai
19 Terlampiaskan
20 Berita Viral
21 Kedatangan Dewi
22 Pertunjukan
23 Pertunjukan Berakhir
24 Pengurus Baru
25 Vira Si Gadis Licik
26 Pulang
27 Hinaan
28 Vira Masih Seperti Dulu
29 Mataku Sudah Ternodai
30 Wanita Misterius
31 Iblis Dalam Bentuk Gadis Kecil Yang Lugu
32 Kepergian April
33 Kepergian April 2
34 Rencana Vira
35 Kota Baru
36 Penangkapan Vira
37 Anak Angkat
38 Rumah Baru
39 Mulai Dekat
40 Kejutan
41 Hari Pertama Sekolah
42 Main Di Rumah Vira
43 Perasaan Nathan
44 Mayat Di Gudang
45 Akbar Afriansyah
46 Luka
47 Kebenaran Bima
48 Bertengkar
49 Baikan
50 Vira
51 Kelicikan Vira
52 Hadiah Untuk Bima
53 Rencana Vira 2
54 Surprise
55 Nathan Posesif
56 Wanitaku
57 Awal Rencana
58 Pemilik Hotel Yang Baru
59 Mobil Limousin
60 Rencana Dimulai
61 Terjun
62 Hanny
63 Jadilah Gigolo Ku
64 Club
65 3 Jari
66 Bertaruh
67 Tidak Akan Kalah
68 Diskusi
69 Ancaman Hanny
70 Terjun 2
71 Tidak Asing
72 Tersesat
73 Bantuan
74 Kabur
75 Penyelamatan
76 Bersama
77 CD3B 2 Sudah Rilis
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Kesedihan Vira
2
Tamparan
3
Jurus Buaya
4
Ada Yang Tidak Beres
5
Peringatan Vira
6
Pengakuan Dewi
7
Kematian Devan
8
Tersangka
9
Rencana Robi
10
Kemarahan Vira
11
Sama-sama Lemah
12
Introgasi
13
Pengiriman Vira
14
Teman Baru
15
Ungkapan Hati
16
Pikiran Jahat
17
Ikat Rambut
18
Rencana Dimulai
19
Terlampiaskan
20
Berita Viral
21
Kedatangan Dewi
22
Pertunjukan
23
Pertunjukan Berakhir
24
Pengurus Baru
25
Vira Si Gadis Licik
26
Pulang
27
Hinaan
28
Vira Masih Seperti Dulu
29
Mataku Sudah Ternodai
30
Wanita Misterius
31
Iblis Dalam Bentuk Gadis Kecil Yang Lugu
32
Kepergian April
33
Kepergian April 2
34
Rencana Vira
35
Kota Baru
36
Penangkapan Vira
37
Anak Angkat
38
Rumah Baru
39
Mulai Dekat
40
Kejutan
41
Hari Pertama Sekolah
42
Main Di Rumah Vira
43
Perasaan Nathan
44
Mayat Di Gudang
45
Akbar Afriansyah
46
Luka
47
Kebenaran Bima
48
Bertengkar
49
Baikan
50
Vira
51
Kelicikan Vira
52
Hadiah Untuk Bima
53
Rencana Vira 2
54
Surprise
55
Nathan Posesif
56
Wanitaku
57
Awal Rencana
58
Pemilik Hotel Yang Baru
59
Mobil Limousin
60
Rencana Dimulai
61
Terjun
62
Hanny
63
Jadilah Gigolo Ku
64
Club
65
3 Jari
66
Bertaruh
67
Tidak Akan Kalah
68
Diskusi
69
Ancaman Hanny
70
Terjun 2
71
Tidak Asing
72
Tersesat
73
Bantuan
74
Kabur
75
Penyelamatan
76
Bersama
77
CD3B 2 Sudah Rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!