Happy Reading!😊
Vira berangkat ke sekolah dengan semangat, karna dia dijanjikan setelah pulang sekolah akan diajari ilmu bela diri oleh mang Setno. Tapi, kebahagiaan Vira tidak berlangsung lama. Di sekolah sudah banyak orang yang siap membullynya seperti hari-hari biasa.
Vira tidak menanggapi para pembully itu. Vira akan melawan jika si pembully itu udah menghina ibunya yang sudah meninggal. Vira akan marah sekali.
Namun Vira tidak pernah memberi tahu pada Devan, soal dia sering dibully di sekolah. Vira pernah mau memberi tahu Devan, namun Devan lebih tertarik pada cerita Indra dan Indri. Hal itu membuat Vira tidak mau lagi memberi tahu masalahnya pada Devan.
Devan sering dipanggil ke sekolah karena ulah Vira. Vira dituduh melukai temannya. Padahal Vira hanya melawan, karna dia dibully oleh anak itu. Vira mendapat skors selama 3 hari. Devan menghukum Vira karena perlakukannya. Devan tidak bertanya kenapa Vira berbuat seperti itu. Vira juga tidak mau menjelaskan, karna dia tahu. Seberapa panjang, seberapa lebar, seberapa luas Vira jelaskan pada Devan, Devan tidak akan pernah mempercayainya.
Seharian di sekolah Vira terus saja dibully. Mulai dari buku catatannya dirobek, disembunyikan, bahkan dibuang. Tak kala tas, baju, sepatu Vira juga menjadi korban. Indra dan Indri selaku saudara tiri Vira, tidak pernah membantu Vira. Malah merekalah yang memprovokasi anak-anak lain agar membully Vira.
Jika Indra dan Indri membully Vira, Vira hanya bisa menatap dan bergumam dalam hati saja.
"Lihatlah, suatu hari nanti aku akan membuat kalian semua memder*ta" gumam Vira.
Vira pulang ke rumah dengan keadaan seragam sokolahnya yang kotor. Sebelum pulang, Vira dibully dulu. Vira dijatuhkan di got yang penuh dengan lumpur.
Vira tidak mau melawan. Vira tetap pulang dengan berjalan kaki. Banyak tatapan warga yang kasihan, aneh dan jijik pada Vira.
Mang Setno membukakan gerbang untuk Vira.
"Eh,, non Vira kenapa bajunya kotor?" tanya mang Setno.
"Ah,, tidak papa mang. Tadi Vira tidak hati-hati, jadi kotor" jawab Vira berbohong. "Mang, jadikan mau ajarin Vira ilmu bela diri?" Vira menagih janji mang Setno.
"Jadi donk. Tapi non Vira ganti baju dulu, terus makan" jawab mang Setno.
"Ok siap mang. Ya udah, Vira masuk dulu ya" ucap Vira.
"Iya non" balas mang Setno.
Vira mandi, lalu dia memakan makanan yang sudah disiapkan oleh mbok Ayu. Vira ingin belajar bela diri, karena dia ingin bisa menjaga dirinya sendiri. Vira tidak mau bergantung pada orang lain.
Kini Vira sedang belajar bela diri bersama mang Setno. Vira juga ditemani mbok Ayu. Mang Setno mengajarkan Vira teknik kuda-kuda.
"Lebarin sedikit non kakinya" instruksi mang Setno.
Vira melebarkan kakinya.
"Nah badannya tekuk sedikit" ucap mang Setno.
Vira menekuk badannya.
"Non, teknik ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan saat menyerang maupun bertahan" ucap mang Setno.
Vira menganggukkan kepalanya.
Skip.
Cukup banyak Vira mendapatkan pembelajaran dari mang Setno. Vira memberi tahu mang Setno kalau dia ingin setiap hari latihan bela diri. Dan meng Setno pun mengiyakannya.
Hari-hari berlalu. Vira sudah cukup lancar dengan bela dirinya. Hanya saja, dia belum mempraktekan secara langsung pada orang lain. Vira juga tidak ingin menyakiti orang lain.
...***...
Sehabis Maghrib, Vira berjalan ke dapur, dia ingin mengambil minum. Di dapur, Vira melihat Dewi sedang membuatkan teh untuk Devan. Tapi diakhir pembuatan, Vira melihat Dewi mencampurkan sesuatu di teh yang akan diberikan pada Devan.
Vira bukan hanya sekali melihat Dewi mencampurkan sesuatu pada teh Devan. Setahun belakangan ini, Dewi sering melakukan hal yang sama. Namun Vira tidak menaruh curiga apapun.
Kali ini, Vira sangat penasaran apa yang dicampurkan Dewi pada teh Devan. Vira memberanikan dirinya untuk bertanya pada Dewi secara langsung.
"Tante" panggil Vira.
Dewi sedikit kaget dengan langgilan Vira.
"Eh,, Vira. Apa yang kamu lakukan?" tanya Dewi dengan gugup.
"Tante kenapa gugup? Apa yang tante masukan pada minuman ayah?" tanya Vira dengan serius.
"Em,, tante gak masukin apa-apa kok" jawab Dewi.
"Jangan bohong tante. Vira liat dengan mata kepala Vira sendiri, kalau tante masukin sesuatu" ucap Vira.
"Bohong apa sih? Heh, denger ya. Kamu itu cuma anak kecil. Jadi jangan sok bersikap dewasa. Tante itu cuma masukin obat" ucap Dewi. "Kamu juga tau sendiri, kan? Ayah kamu sering sakit kepala? Ayah kamu kalo disuruh minum obat gak pernah mau. Ya udah, tante masukin aja ke teh nya" lanjut Dewi.
Dewi pergi meninggalkan Vira di dapur.
Vira hanya terdiam. "Benar juga apa yang dikatakan tente Dewi. Sekarang ayah selalu mengeluhkan pusing di kepalanya" gumam Vira. "Tapi masa dari dulu pusing ayah gak sembuh-sembuh. Sekarang ayah malah tambah parah. Jangan-jangan ada yang tidak beres ni" lanjut Vira.
Tbc..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
گسنيتي
manusia jahannam
2021-12-07
1
Rhiya Myesha
lnjut thor
2021-08-07
1
mona
up
2021-08-07
2