🌻Jangan pernah memberikan seluruh hatimu kepada orang yang kamu cintai karena kamu tidak pernah tahu bagaimana ke depannya🌻
.
.
.
.
Di sekolah Valeria setelah bunyi bel istirahat masuk ia segera bergegas masuk ke dalam kelas. Sampai di kelas tak lama Rian Saputra si ketua kelas segera menyampaikan pesan dari wali kelas mereka.
"Perhatian teman-teman semua. Tadi ada pesan dari bu Wati wali kelas kita, kalau pelajaran selanjutnya hari ini tidak ada berhubung guru matematika kita sedang sakit" ucap Rian.
Seketika kelas menjadi riuh karena guru tidak masuk. Rian yang melihat teman sekelasnya sudah mulai ribut langsung memukul meja dengan kuat.
Brak...............
"Gue minta semuanya tenang" ucap Rian dengan suara tinggi.
Seketika kelas menjadi hening karena takut dengan tatapan tajam Rian. Mereka sangat tahu jika Rian mempunyai sifat tegas seperti ayahnya yang kepala sekolah SD Pelita Harapan.
"Gue harap semuanya tenang meski tidak ada guru yang masuk" ucap Rian.
"Oke ketua kelas" ucap seisi kelas dengan serentak.
Tak lama Valeria bangun dan memilih untuk ke perpustakan saja. Sari sahabat baik Valeria yang melihat Valeria berdiri segera bertanya.
"Loe mau kemana?" tanya Sari.
"Gue mau ke perpustakaan loe mau ikut ngak" ajak Valeria sambil tersenyum manis.
"Ah.....Malas gue ke perpustakaan" ucap Sari dengan malas.
"Heemm......Ya udah gue ke perpus dulu"
"Oke"
Valeria lalu beranjak pergi ke perpus, Rian yang melihat Valeria keluar kelas hanya membiarkan saja karena ia tahu pasti Valeria akan ke perpustakaan.
Bukan hal umum lagi karena Valeria adalah anak juara umum di sekolah dan selalu menghabiskan waktu di perpus.
Sampai di perpus Valeria berjalan dan mencari buku yang akan di bacanya.
Saat sedang melihat-lihat buku pandangan Valeria jatuh pada sebuah buku tentang pemrograman. Valeria mengerutkan keningnya melihat buku yang tidak sesuai dengan pelajaran anak SD.
Kenapa buku seperti ini ada di perpus? Ini kan bukan buku untuk anak SD, batin Valeria.
Karena penasaran Valeria memutuskan untuk membaca buku tersebut. Valeria yang memiliki otak cerdas dengan cepat memahami buku tersebut.
Tak di sangka ternyata ia sangat menyukai buku itu. Valeria yang mulai menyukai tentang pemrograman mencari buku-buku lain sesuai dengan buku tadi.
Setelah mencari ternyata Valeria tidak menemukan buku yang seperti buku tadi. Tak lama Valeria melihat jam di tangannya yang sebentar lagi akan pulang, karena belum selesai membaca Valeria memutuskan meminjam buku tersebut.
"Halo Valeria mau pinjam buku lagi ya" ucap bu Ani petugas perpustakaan.
"Iya bu saya mau pinjam buku ini" ucap Valeria sambil menyodorkan buku yang ia pegang.
"Tunggu sebentar ya Valeria"
Bu Ani segera mencatat buku yang akan di pinjam oleh Valeria. Setelah mencatat di buku pinjaman Valeria segera pamit keluar karena sebentar lagi bunyi bel pulang sekolah.
...》 》 》 😘 😘 😘 😘 》 》 》...
Sesuai perkiraannya baru saja ia sampai di kelas bunyi bel langsung terdengar. Valeria segera merapikan buku-bukunya dan bergegas pulang bersama dengan Sari sahabatnya.
"Mobil jemputan loe udah datang belum" ucap Sari.
"Ngak tahu" ucap Valeria.
Sampai di parkiran Valeria mengedarkan pandangannya dan tersenyum manis melihat sang kakak yang melambaikan tangan dari dalam mobil.
"Sari gue duluan ya kangmas gue udah datang"
"Hati-hati ya Val" ucap Sari sambil melambaikan tangannya.
Tak lama mobil ayah Sari juga sudah datang menjemputnya. Valeria yang melihat sahabatnya sudah di jemput tersenyum bahagia.
"Hay kangmas"
"Gimana sekolahnya dek?" tanya Bagas.
"Baik-baik aja kangmas seperti biasa" ucap Valeria sambil tersenyum manis.
"Baguslah kalau begitu"
Keduanya lalu bercerita di dalam mobil tentang kegiatan mereka seharian. Inilah yang paling di sukai oleh Bagas setiap hari mendengar cerita sang adik tentang kegiatannya.
~ Mansion Kusumo ~
Tak lama mobil mereka tiba di mansion, keduanya lalu bergegas keluar karena sangat cape. Saat masuk Bagas dan Valeria mencium tangan sang ibu yang sedang duduk di ruang keluarga.
"Cepat ganti pakaian lalu turun buat makan siang" ucap Arinta dengan tegas.
"Baik bu" ucap keduanya dengan serentak.
Arinta lalu bangun mengambil hp dan tasnya untuk berangkat ke tempat arisan. Teman-temannya sudah menunggu kehadiran Arinta di salah satu restoran terkenal di sana.
Valeria yang keluar lebih dulu mengedarkan pandangannya ke seluruh mansion mencari sang ibu. Karena tak menemukan keberadaan sang ibu ia segera bertanya kepada kepala pelayan.
"Bi Susi dimana ibu?" tanya Valeria dengan lembut.
"Nyonya baru saja pergi arisan nona muda" ucap bi Susi kepala pelayan.
"Oh kalau begitu tolong siapkan makan siang untuk aku dan kangmas ya bi" pinta Valeria.
"Baik nona muda"
Bi Susi segera menyuruh pelayan untuk menyiapkan makan siang buat keduanya. Tak lama Bagas turun dari lantai dua dan bergabung bersama Valeria untuk makan siang.
Setelah makan siang keduanya memilih menonton tv di ruang keluarga. Valeria sangat senang karena bisa menghabiskan waktu dengan kakaknya selagi sang ibu dan ayah tidak berada di mansion.
~ Jakarta ~
Pesawat jet pribadi milik Budi baru saja mendarat di bandar udara Seokarno Hatta. Tak lama ia keluar dengan Dion asisten pribadinya dari dalam jet.
"Ke apartemen ja***g itu" ucap Budi dengan suara dingin.
"Baik tuan" ucap Dion.
Mereka lalu bergegas menuju ke apartemen milik Siska selingkuhan Budi. Sepanjang jalan Budi mengingat kembali 10 tahun yang lalu dimana saat itu pertama kali ia bertemu dengan Siska.
Ia yang saat itu tengah melakukan bisnis di Jakarta di ajak rekannya menghabiskan waktu di club merayakan kerja sama mereka. Saat itu Budi sangat mabuk dan hal itu digunakan Siska yang sudah mengincar Budi sedari masuk club.
Karena mabuk Budi mengira Siska adalah istrinya dan menghabiskan malam panas di hotel. Saat pagi barulah Budi sadar jika ternyata ia telah tidur dengan wanita lain.
Mulai saat itu Budi di ancam oleh Siska dan akan memberitahu perihal mereka kepada Arinta. Karena tak mau Arinta mengetahui akhirnya Budi memilih menjalin hubungan terlarang dengan Siska.
Meski begitu selama 10 tahun Budi tidak pernah menikah dengan Siska. Dan Budi hanya mengurus Siska dan Bianca hasil hubungan mereka dengan uang tanpa status apapun.
Tak lama mobil mereka sudah tiba di salah satu apartemen menengah di Jakarta Selatan. Budi segera naik ke dalam lift bersama dengan Dion menuju lantai 8.
Ting.......
Bunyi lift tanda sudah sampai di lantai 8, Budi lalu keluar dengan langkah tegap menuju kamar apartemen nomor 8003 yaitu apartemen Siska.
...》 》 》 😘 😘 😘 😘 》 》 》...
Setelah pintu di buka Budi segera masuk dan langsung di sambut teriakan dari Bianca. Budi menunduk dan memeluk Bianca yang berlari menuju ke arahnya.
"Ayah" ucap Bianca dengan senang.
"Halo putri ayah gimana kabarnya?" ucap Budi sambil tersenyum.
Dion yang mendengar tuannya berbicara lembut dengan anak selingkuhannya merasa bingung.
Pasalnya ia sangat tahu jika tuannya ini tidak terlalu suka dengan anak perempuan. Seketika Dion tersenyum getir karena tahu jika ini adalah salah satu siasat tuannya.
Entah apa yang akan di lakukan tuan nanti, batin Dion.
"Ayah kenapa baru datang jenguk Bianca" ucap Bianca.
"Ayah sibuk nak jadi baru bisa datang" ucap Budi sambil mengelus kepala sang anak.
"Apa ayah membawa hadiah untukku?" tanya Bianca dengan cepat.
"Pasti dong sayang" jawab Budi.
Dion segera memberikan paper bag yang di bawanya sedari tadi. Bianca yang menerima paper bag tersebut segera membukanya dengan penasaran, seketika ia tertawa bahagia karena mendapat boneka beruang berwarna pink.
"Wah bagus banget" ucap Bianca dengan senang.
"Kamu suka dengan hadiahnya" ucap Budi.
"Suka banget ayah terima kasih" ucap Bianca sambil mencium pipi Budi.
"Sama-sama sayang" ucap Budi.
Bianca lalu berlari menuju kamarnya untuk bermain dengan boneka terbarunya. Budi segera menyuruh Dion untuk menunggunya di hotel.
Tak lama Siska keluar dengan dres merah maron ketat yang menampilkan bentuk tubuhnya. Budi tersenyum melihat kedatangan Siska yang seakan mengodaya.
"Bi**h" gumam Budi dengan suara sangat pelan.
"Kamu sudah sampai sayang" ucap Siska sambil mengalungkan tangannya di leher Budi.
"Iya sayang" ucap Budi.
Siska lalu mencium b***r Budi dengan sangat rakus, Budi lalu membalas semua perlakuan Siska.
Sebentar lagi akan menjadi hari-hari terakhir kamu, batin Budi sambil tersenyum sinis dalam ciuman mereka.
"Aku sangat merindukanmu sayang" ucap Siska dengan suara mengoda.
"Aku juga sayang tapi ingat ada Bianca saat ini" ucap Budi sambil tersenyum manis.
"Aku tahu mas" ucap Siska.
Keduanya lalu menghabiskan waktu di apartemen Siska. Tak lama Bianca keluar dan mereka bertiga memilih untuk pergi ke pasar malam sesuai permintaan Bianca.
~ Mansion Kusumo ~
Arinta yang pulang sudah malam melihat suasana mansion sangat sepi. Sehabis arisan tadi Arinta segera pergi ke butik miliknya karena harus rapat dengan karyawannya untuk pameran pekan depan.
Tiba di kamar Arinta segera membersihkan tubuhnya dan menganti pakaiannya dengan baju tidur. Selesai Arinta lalu mengambil hpnya dan menghubungi sang suami. Pada dering ke empat barulah sang suami menjawab panggilannya.
"Halo sayang"
^^^"Kamu sudah tidur mas"^^^
"Belum sayang aku masih memeriksa beberapa berkas laporan" ucap Budi dari seberang.
^^^"Jangan sampai terlalu lelah sayang ingat jaga kesehatanmu mas"^^^
"Iya sayang makasih udah mengingatkan"
^^^"Itu kan tugas seorang istri mas"^^^
"Iya sayang"
^^^"Kamu berapa lama disana mas?" tanya Arinta.^^^
"3 hari lagi aku balik sayang"
^^^"Ya sudah sayang kamu hati-hati ya disana ingat makan dan jaga kesehatan suamiku"^^^
"Iya sayang"
^^^"Good night mas"^^^
"Good night too sayang"
Arinta segera mematikan panggilannya dan bergegas tidur. Tanpa dia tahu saat ini sang suami sedang bermadu kasih dengan selingkuhannya di Jakarta.
Hari berlalu dengan cepat dan tanpa terasa sudah 2 hari Budi meninggalkan Arinta di Solo. Seperti biasa Arinta pagi ini sedang sarapan bersama dengan kedua anaknya.
...》 》 》 😘 😘 😘 😘 》 》 》...
Karena hari ini adalah hari sabtu Valeria dan Bagas tidak bersekolah. Sekolah mereka hanya 5 hari beroperasi dan hari ke-6 itu adalah hari libur.
"Apa hari ini kamu ada les sayang?" tanya Arinta ke Bagas.
"Hari ini ada latihan basket aja bu buat lomba senin nanti" ucap Bagas.
"Ingat vitamin kamu" ucap Arinta.
"Iya bu" ucap Bagas.
"Valeria kamu ikut sama ibu ke butik sebentar" ucap Arinta.
"Tapi hari ini aku ada les piano bu" ucap Valeria.
Arinta baru ingat jika setiap hari sabtu anaknya itu ada les piano. Ia lalu berpikir untuk mengajak Valeria ke butik saja tidak menghadiri les karena ia akan menyuruh Valeria untuk menjadi model baju anak terbarunya.
"Nanti ibu minta ijin sama guru les piano kamu" ucap Arinta.
"Iya bu" ucap Valeria dengan pasrah.
Melihat sang adik yang seperti tidak mau mengikuti ibunya membuat Bagas menjadi kasihan.
"Bu nanti aku juga ke butik ya setelah latihan" ucap Bgas.
"Memangmya kamu latihan jam berapa" ucap Arinta.
"Jam 10:00 pagi bu" ucap Bagas.
"Baiklah" ucap Arinta.
Bagas tersenyum sambil mengedipkan sebelah mata ke Valeria. Melihat hal tersebut seketika Valeria menjadi senang karena bisa di temani oleh kangmasnya.
Selesai sarapan mereka lalu sibuk dengan kegiatan masing-masing. Tepat pukul 09:30 Bagas segera pergi ke tempat latihan di sekolahnya tanpa lupa memberi pesan ke Valeria.
Kangmas😍
"Tunggu kangmas ya dek jangan takut disana nanti"
Valeria tersenyum membaca pesan dari Bagas, melihat sang putri yang senyum-senyum membuat Arinta penasaran. Ia segera berdeham agar Valeria melihat kearahnya.
"Ibu mau ngomong sesuatu sama kamu" ucap Arinta dengan tegas.
"Iya bu"
"Selama ini ibu keras sama kamu agar ke depannya kamu bisa menjadi gadis yang kuat dan tidak lemah, kamu lihat sendiri kan bagaimana keluarga besar ibu mereka sangat suka mencari kesalahan kita dan ingin menjatuhkan kita tapi dengan sikap tegas, kita harus kuat untuk melawan semuanya" papar Arinta.
"Iya bu aku tahu"
"Dunia ini sangat keras dan kamu harus menjadi tangguh untuk melawan semuanya itu" ucap Arinta dengan suara tegas.
"Baik bu" ucap Valeria.
Keduanya lalu pergi ke butik milik Arinta, sepanjang jalan Valeria hanya menatap keluar jendela tidak berbicara apa pun. Arinta yang sibuk memilih desain untuk pamerannya tidak memperdulikan Valeria.
~ Arinta butik ~
Tiba di butik sang ibu Valeria melihat nama butik sang ibu yang tertera dengan jelas. Keduanya lalu di sambut oleh para karyawan yang bekerja di sana.
Valeria melihat deretan baju-baju rancangan sang ibu dari yang modern sampai tradisional. Bahkan ibunya memiliki pabrik sendiri untuk pembuatan semua baju rancangan mereka di butik.
"Bagaimana persiapannya" ucap Arinta.
"Semua sudah berjalan 75% nyonya" ucap Ana asisten Arinta.
"Kumpulkan semuanya kita meeting sekarang" ucap Arinta.
"Baik nyonya" ucap Ana.
Ana segera keluar dari ruangan Arinta untuk mengumpulkan semua karyawan butik. Valeria di suruh Arinta untuk memilih beberapa karya rancangannya yang menurutnya paling bagus.
...》 》 》 😘 😘 😘 😘 》 》 》...
Arinta lalu memulai meeting bersama dengan semua karyawannya untuk pameran pekan depan. Semuanya turut memberikan ide-ide dan konsep tentang pameran kali ini.
~ Jakarta Selatan ~
Saat ini Budi sedang berbicara hal penting dengan Dion asistennya. Siska dan Bianca yang sedang ke supermarket tak mengetahui dengan apa yang sedang direncanakan oleh Budi.
"Apa tuan" ucap Dion dengan kaget.
"Aku hanya perlu menyingkirkan ja***g itu sebelum merusak rumah tanggaku" ucap Budi dengan emosi.
"Tapi kenapa harus saya tuan" ucap Dion dengan tidak percaya.
"Karena kamu itu orang yang paling aku percaya" ucap Budi dengan tatapan tajam.
"Baiklah tuan saya akan membantu tuan" ucap Dion yang rela melakukan apapun untuk Budi demi membalas semua kebaikan Budi selama ini.
Waktu berlalu dengan cepat dan tanpa terasa sudah malam hari. Budi dan Dion masih sibuk berkutat dengan berkas-berkas di atas meja.
Budi lalu memberikan isyarat kepada Dion untuk memulai rencana mereka. Saat melihat Siska pergi ke dalam kamar Bianca, Dion segera mencampur serbuk putih ke dalam minuman Siska.
Dion bergegas kembali ke ruang tamu untuk melanjutkan kembali memeriksa berkas bersama Budi. Siska yang keluar dari kamar sang anak segera mengambil minumannya yang baru saja ia teguk sedikit tadi.
Budi tersenyum puas melihat Siska yang minum minuman tadi sampai habis. Setelah minum Siska lalu masuk ke dalam kamar meninggalkan Budi dan Dion.
"Bagaimana kameranya?" tanya Budi.
"Semua sudah terpasang tuan" ucap Dion sambil menunjuk kamera kecil di dekat tv.
"Good selanjutnya giliran kamu"
"Iya tuan"
Budi lalu bergegas masuk ke dalam kamar Bianca dan menguncinya. Lampu dapur sudah mati tinggal ruang tamu, Dion lalu melepaskan jasnya dan membuka kancing kemejanya semua.
Di dalam kamar Siska tidak bisa tidur karena merasa tubuhnya sangat panas. Ternyata obat yang diberikan oleh Budi dan Dion adalah obat perangsang dengan dosis tinggi.
"Dimana mas Budi?" tanya Siska dengan napas memburu.
"Tuan sedang keluar nona" ucap Dion.
Siska yang melihat perut kotak-kotak Dion menelan salivanya dengan kasar. Dion tersenyum licik melihat Siska yang berdiri dengan tidak tenang.
"Sepertinya obat itu sudah bekerja" gumam Dion dengan pelan.
Tak kuasa Siska lalu menghambur ke atas pangkuan Dion. Siska mencium Dion dengan cepat dan penuh napsu, Dion yang sudah terbakar napsu tak membuang kesempatan itu.
Keduanya lalu melakukan hubungan suami istri di dalam kamar Siska. Keesokan harinya Budi bangun dan melihat ternyata sudah pagi.
Saat keluar ia tersenyum sinis melihat pakaian Siska dan Dion yang berserakan di lantai. Budi lalu masuk ke dalam kamar dan melihat kedua orang di depannya yang tidur dengan tubuh polos.
"Jadi begini kelakuanmu ja***g" ucap Budi dengan suara tinggi.
Seketika Siska terbangun saat mendengar suara Budi. Saat bangun ia kaget melihat tubuhnya yang polos bersama Dion, Siska menelan salivanya dengan susah melihat wajah merah padam Budi di depannya.
"Mas ini ngak seperti yang kamu pikirkan" ucap Siska dengan panik.
Plak........plak.......
Bunyi dua tamparan bergema di dalam kamar. Siska tak menyangka akan mendapat tamparan seperti itu dari Budi orang yang sudah dicintainya.
"Mulai saat ini kita tidak ada hubungan apa-apa lagi ja***g" bentak Budi dengan suara tinggi.
❄❄❄❄❄
To be continue...............
Jangan lupa beri dukungan kalian lewat vote, like, dan komen yang sebanyak-banyaknya ya guys😘❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 194 Episodes
Comments
Galuh Faisal
boleh ralat sedikit ga thor....d keraton tdk ada penyebutan kakek dan nenek...paling gampang d jaman modern ky gini penyebutannya Eyang Kakung dan Eyang Putri...maaf thor, hnya sekedar saran..hehe
2021-07-22
2