Love Struggle

Love Struggle

Chapter 1

🌻Tak perlu mengatakan ketulusan cintaku kepada semua orang, asal kau tahu saja itu sudah cukup bagiku🌻

.

.

.

.

"Aku tidak akan pernah lupa dengan semua perbuatan kalian" teriak seorang gadis dengan wajah dan tubuh penuh darah.

Gadis dengan luka di sekujur tubuhnya adalah Valeria Anastasia Kusumo, putri semata wayang dari pasangan Budi Kusumo dan Arinta Cahya Winata - Kusumo yang saat ini berumur 15 tahun.

Valeria menatap ayah dan ibunya dengan tatapan kebencian dan dendam. Semua perlakuan kasar ia dapatkan dari kedua orang tuanya semenjak kehadiran anak selingkuhan ayahnya.

Valeria masih ingat dengan jelas saat kedatangan saudara tirinya yang seumuran dengannya. Mulai saat itu kehidupan Valeria berubah drastis dari sebelumnya.

5 Tahun yang lalu

Valeria Anastasia Kusumo adalah putri semata wayang Budi Kusumo. Valeria saat ini berumur 10 tahun memiliki seorang kakak yang berumur 5 tahun diatasnya bernama Bagas Panji Kusumo.

Ayah dan ibunya adalah seorang yang sangat di hormati di daerah tempat tinggal mereka.

Mereka berasal dari Solo dan saat ini tinggal di Solo, ayah Valeria adalah seorang pengusaha batu bara di Papua dan kantor pusatnya berada di Solo sedangkan ibunya adalah seorang desainer, sekaligus putri bangsawan yang memiliki galeri butik terbesar di Solo dan beberapa kota besar di Indonesia.

Arinta Cahya Winata adalah putri kedua dari Raden Arya Winata dan Putri Cahya Winata. Mereka adalah keturunan bangsawan Surakarta di Jawa Tengah.

Darah ningrat yang mengalir di tubuh ibu Valeria membuat didikannya kepada anak-anaknya sangat keras.

Didikan keras dari kedua orang tuanya membuat Valeria menjadi pribadi yang introvert dan kurang bersosialisasi di dunia luar. Sedangkan kakaknya Bagas di didik langsung oleh ayahnya untuk menjadi pewaris bisnisnya kelak.

Valeria memiliki wajah cantik dan ayu seperti ibunya. Rambutnya hitam panjang, kulit putih pucat khas orang Asia, mata bulat agak sipit, hidung mancung, dan bibir mungil berwarna pink alami seperti buah chery.

Sejak kecil Valeria sudah di ajar sesuai dengan budaya keraton dan etika sopan santun yang tinggi. Ada begitu banyak peraturan yang tidak boleh ia langgar tetapi Valeria menjalani kehidupannya dengan riang demi berbakti pada orang tua.

Hari ini adalah ulang tahun eyang putri dari sang ibu, sudah dari pagi ibunya menyuruh Valeria bersiap untuk ke keraton tempat tinggal sang eyang kakung dan eyang putri.

Nb: eyang kakung berarti kakek dan eyang putri berarti nenek

"Apa kita harus memakai pakaian adat bu?" tanya Valeria.

"Kamu itu jangan sampai mempermalukan ibu di sana ya" ucap Arinta dengan tatapan tajam tidak menanggapi pertanyaan putrinya.

"Ba..ik bu" ucap Valeria dengan gugup.

Arinta menatap putrinya dengan tatapan dingin seakan tidak memperdulikan putrinya sendiri. Baginya semua yang sudah ia atur harus berjalan sesuai kemauannya.

Tak lama sosok pria paruh baya dengan tubuh tegap dan wajah tegas muncul. Dia adalah ayah Valeria yang sangat tegas dan tidak segan-segan memukul anaknya jika mempermalukan namanya di depan umum.

"Apa semuanya sudah siap" ucap Budi dengan suara tegas.

"Sudah mas" ucap Arinta sambil tersenyum manis.

Budi lalu menyuruh mereka semua untuk segera naik ke mobil. Di dalam perjalanan hanya ada keheningan saja, Valeria yang duduk bersama dengan kakaknya tidak mengeluarkan sepatah kata pun.

...》 》 》 😘 😘 😘 😘 》 》 》...

Bagas melirik adiknya dan sangat kasihan kepada sang adik yang masih berumur 10 tahun sudah di didik dengan keras. Meski didikan ayahnya keras tapi tidak sekeras didikan ibunya.

"Kamu baik-baik saja kan dek?" tanya Bagas dengan khawatir.

"Aku takut buat malu ibu dan ayah disana kangmas" jawab Valeria dengan suara pelan.

"Tenang ada kangmas yang nanti dampingi kamu disana" ucap Bagas sambil tersenyum manis.

"Terima kasih kangmas" ucap Valeria dengan senang.

Hanya kakaknya saja yang tidak membuat dia takut. Sedari dulu kakaknya selalu membantu Valeria saat Valeria di beri hukuman oleh ibu atau ayah karena masalah sepele.

~ Keraton Winata ~

Tak lama mobil mereka memasuki pintu gerbang keraton Winata tempat tinggal nenek dan kakeknya. Begitu banyak pengawal yang berdiri di sepanjang jalan menjaga ketertiban acara hari ini.

Saat masuk ke halaman keraton Valeria mendadak gugup melihat begitu banyak tamu undangan hari ini. Meski acaranya sore tapi sudah banyak tamu yang hadir lebih awal hanya untuk bisa bertemu langsung dengan keturunan ningrat Surakarta.

"Kangmas Valeria takut" ucap Valeria dengan mata berkaca-kaca.

"Kamu tenang ya dek ada kangmas disini pokoknya kamu harus berani" ucap Bagas menenangkan sang adik.

Tak lama keduanya keluar dari mobil setelah melihat ayah dan ibu mereka sudah keluar dari mobil mereka. Valeria mengandeng tangan kakaknya dan berjalan dengan angun menuju orang tua mereka.

"Selamat datang putri Arinta dan pangeran Budi" ucap pengawal di depan pintu masuk keraton.

Keluarga Valeria lalu masuk ke dalam setelah melakukan beberapa pengecekan. Saat masuk ke dalam semua tatapan keluarga besar dari ibu Valeria menatap mereka dengan tatapan sinis.

Valeria tahu maksud pandangan itu karena memang semua yang berada di sini tidak menyukai keluarganya. Menurut mereka keluarganya adalah keluarga yang sombong dan suka menarik perhatian Raden dan Kanjeng Ayu Winata.

"Arinta menghadap ayah dan ibu" ucap Arinta sambil mencium tangan kedua orang tuanya.

"Budi menghadap ayah dan ibu" ucap Budi sambil mengikuti apa yang dilakukan Arinta tadi.

"Valeria dan Bagas menghadap eyang kakung dan eyang putri" ucap Valeria dan Bagas dengan serentak.

"Kalian sudah sampai" ucap Arya dengan suara tegas.

"Iya ayah" ucap Budi mewakili keluarganya.

"Selamat ulang tahun ibu" ucap Arinta sambil memeluk sang ibunda.

"Terima kasih nak" ucap Putri sambil membalas pelukan putri keduanya.

Budi dan kedua anaknya juga turut mengucapkan selamat ulang tahun kepada Putri. Setelah mengucapkan selamat Valeria dan keluarganya lalu berbaur bersama dengan keluarga besar mereka.

Pesta perayaan ulang tahun eyang putri diadakan dengan mewah di keraton Winata. Semua tamu penting baik dari pemerintahan dan rekan kerja mereka datang memberi ucapan.

Bahkan masyarakat sekitar sedari pagi tadi juga sudah berdiri di depan keraton mengucapkan selamat ulang tahun kepada Kanjeng Ayu Putri Cahya Winata. Mereka juga turut mendoakan agar nenek Valeria berumur panjang.

Valeria sedari tadi sangat senang karena sang kakak tidak meninggalkannya sendiri. Bahkan Valeria yang bertemu dengan sepupunya berbicara dengan formal seperti ajaran sang ibu.

Awalnya Valeria risih tapi karena semua perintah sang ibu mau tak mau Valeria melakukannya, tapi hanya jika berada di depan umum. Ia tahu ia akan dianggap sombong oleh sepupunya tapi itu lebih baik dari pada mendapat hukuman dari sang ibu.

Acara demi acara sudah berjalan dengan sangat meriah, bahkan saat ini waktu sudah menunjukan pukul 22:00 malam. Para tamu undangan satu persatu sudah pamit undur diri tersisa keluarga inti saja.

...》 》 》 😘 😘 😘 😘 》 》 》...

"Wah Arinta kamu mempunyai keluarga yang sangat sempurna" ucap Wina istri dari Raden Aji Winata kakak Arinta.

"Anak yang lahir dari keluarga yang baik akan mempunyai keluarga yang baik mbak" ucap Arinta dengan sombong.

Semua keluarga besar mereka seketika diam tidak bisa berkata apa-apa. Mereka merasa minder sendiri karena kebanyakan dari mereka memiliki keluarga yang jauh dari kata sempurna.

Arinta tersenyum smirk lalu pergi dari sana, Wina menatap adik iparnya dengan tatapan tajam dan emosi. Ia akui jika dia berasal dari keluarga yang biasa tapi tidak perlu di rendahkan seperti itu.

"Awas kamu Arinta suatu saat kamu akan merasakan apa yang aku rasakan" gumam Wina dengan suara sangat pelan.

Arinta lalu berjalan menghampiri suaminya yang sedang berbicara dengan sang kakak. Mereka lalu pamit pulang karena sudah malam dan para tamu sudah tidak ada lagi.

~ Mansion Kusumo ~

Saat masuk ke mansion Arinta lalu membawa Valeria menuju kamarnya. Bagas yang melihat sang adik di tarik oleh ibunya hanya bisa diam saja.

Ingin membantu adiknya tapi tidak bisa, ia hanya anak berumur 15 tahun yang masih duduk di bangku SMP. Bagas lalu menuju kamarnya di lantai dua, Budi yang melihat sang anak sudah masuk ke kamar segera menghampiri sang istri.

Sampai di dalam kamar ia melihat Valeria yang menangis sambil memegang pipinya. Bukannya kasihan atau melerai Budi hanya menatap putrinya dengan tatapan datar dan tidak perduli.

Budi Kusumo hanya mementingkan anak laki-laki saja ketimbang anak perempuan. Menurutnya anak perempuan hanya beban saja dan sangat menyusahkan.

"Lain kali ibu tidak mau lihat kamu seperti anak penakut di depan umum" bentak Arinta dengan suara tinggi.

"Maaf bu.......hiks.......Valeria salah.......hiks hiks" ucap Valeria sambil menangis.

"Sudahlah Arinta toh dia tidak mempermalukan nama kita tadi" ucap Budi dengan santai.

"Kembali ke kamarmu sana" hardik Arinta dengan suara tinggi.

"Iya bu" ucap Valeria.

Setelah melihat Valeria sudah pergi Budi segera membawa istrinya ke atas ranjang. Arinta hanya membiarkan suaminya karena ini sudah tugasnya melayani sang suami.

Valeria yang sudah masuk ke dalam kamar seketika menangis terisak. Beruntung kamarnya kedap suara jadi tidak ada yang mendengar tangisannya saat ini, Valeria lalu bangun dan mencurahkan semua isi hatinya dalam buku diary miliknya.

Hari berlalu dengan sangat cepat dan tak terasa sudah pagi. Seperti pagi biasanya para pelayan sudah bangun dari subuh membersihkan mansion dan menyiapkan sarapan.

Seperti biasa peraturan di mansion tidak boleh ada yang berbicara saat sedang makan. Suasana di meja makan hanya ada bunyi garpu dan sendok yang terdengar.

Budi yang sudah selesai sarapan lalu mengelap mulutnya dan bangun. Valeria, Bagas, dan sang ibu lalu bangun dan menyelami tangan sang ayah sebelum ayahnya pergi.

"Aku akan ke Papua selama 1 minggu buat tinjau tambang kita disana" ucap Budi.

"Iya mas kamu hati-hati disana" ucap Arinta sambil mencium tangan suaminya.

"Jaga anak-anak kita terlebih Bagas penuhi semua keperluannya sayang"

"Iya mas"

"Aku berangkat dulu sayang"

"Hati-hati mas" ucap Arinta sambil melambaikan tangannya.

Setelah mobil sang suami sudah tidak kelihatan Arinta segera masuk ke dalam mansion. Baru tiba di ruang tamu Valeria dan Bagas sudah muncul dari arah meja makan.

...》 》 》 😘 😘 😘 😘 》 》 》...

"Ibu Bagas berangkat ke sekolah dulu ya" ucap Bagas sambil mencium tangan sang ibu.

"Balajar yang rajin ya nak" ucap Arinta sambil mengelus kepala Bagas.

"Iya bu" ucap Bagas.

"Bu aku juga pamit mau berangkat ke sekolah" ucap Valeria sambil mencium tangan sang ibu.

"Hemmm.......Jangan buat masalah di sekolah yang mencoreng nama baik ayah dan ibu" ucap Arinta dengan suara tegas.

"Iya bu" ucap Valeria sambil tersenyum getir.

Valeria dan Bagas segera pergi ke sekolah. Valeria yang saat ini berada di kelas 4 SD dan Bagas yang berada di kelas 3 SMP segera naik ke mobil yang akan mengantar mereka.

~ SD Pelita Harapan ~

Valeria di antar lebih dulu ke sekolahnya baru menuju sekolah Bagas. Sampainya di SD Pelita Harapan Valeria lalu turun dan bergegas masuk ke dalam sekolah tanpa lupa mengucapkan perpisahan pada kakaknya.

"Hati-hati ya kangmas" ucap Valeria sambil melambaikan tangan kepada Bagas.

"Kamu belajar yang rajin ya dek" ucap Bagas.

"Iya kangmas"

Valeria lalu berlari masuk ke dalam sekolah menuju teman sekelasnya yang sedang menunggunya. Bagas tersenyum melihat kelakuan sang adik.

Setidaknya kamu masih bisa tertawa bahagia di sekolah dek, batin Bagas dengan sedih.

"Pagi semuanya" ucap Valeria dengan senyum manis.

"Pagi juga Valeria" ucap teman sekelas Valeria dengan serentak.

Valeria tersenyum manis karena setidaknya disini ia tidak harus merasa sedih. Teman-teman sekelasnya tidak sama seperti ibunya yang membuat peraturan berteman harus dengan orang tertentu saja.

Tak lama bel masuk berbunyi tanda waktunya pelajaran akan di mulai. Veleria mengikuti pelajaran sambil mendengarkan penjelasan guru dengan antusias.

~ Kusumo group ~

Di perusahaan *Kusumo*Group tepatnya lantai 40 Budi sedang berbicara dengan seseorang dengan suara lembut. Ia tersenyum melihat wajah cantik itu di layar hpnya.

"Kapan kamu kesini mas" ucap seorang perempuan dengan suara mengoda.

^^^"Sebentar aku akan kesana sayang"^^^

"Yang benar sayang"

^^^"Iya sayang"^^^

"Aku udah ngak sabar pengen ketemu sama kamu sayang"

^^^"Aku juga sayang"^^^

"Aku akan beritahu Bianca pasti dia senang ayahnya datang"

^^^"Jangan sayang biar ini jadi kejutan untuk putri kita" ucap Budi sambil tersenyum manis.^^^

"Iya mas kalau gitu sampai jumpa mas"

^^^"Iya sayang"^^^

Budi lalu mematikan panggilannya dan seketika raut wajahnya berubah. Ia akui Bianca adalah anak hasil perselingkuhannya tapi ia sangat mencintai istrinya Arinta.

"Secepatnya aku harus mengurus perempuan ja***g itu" ucap Budi dengan rahang mengeras.

❄❄❄❄❄

To be continue............

Hay para readersku semua ini adalah karya aku tentang Valeria dan Thomas ya.

Semoga kalian suka dengan ceritanya dan mohon maaf jika ada kesalahan pengucapan kata atau gelar, karena author sendiri baru pertama kali nulis cerita dengan alur yang mempunyai gelar ya, jadi author mohon di maklumi ya😉😍😍😍

Jangan lupa beri dukungan kalian lewat vote, like, dan komen yang sebanyak-banyaknya ya guys😘❤

Terpopuler

Comments

范妮·廉姆

范妮·廉姆

Hai kak perkenalkan saya poicpan dan Gc Bcm, kita di gc akan belajar bersama kaka mentor senior jg kita kemarin sudah mengadakan event tertentu dan mendapatkan reward.


Saya Mau mengajak kaka untuk bergabung bersama kami

caranya hanya wajib follow akun saya pemilik Gc Bcm ya, maka otomatis akan mendapatkan undangan.

Terima Kasih.?

2024-10-04

0

Jade Meamoure

Jade Meamoure

keluarga keraton kejawen koq nama bule ya

2022-07-07

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142
143 Chapter 143
144 Chapter 144
145 Chapter 145
146 Chapter 146
147 Chapter 147
148 Chapter 148
149 Chapter 149
150 Chapter 150
151 Chapter 151
152 Chapter 152
153 Chapter 153
154 Chapter 154
155 Chapter 155
156 Chapter 156
157 Chapter 157
158 Chapter 158
159 Chapter 159
160 Chapter 160
161 Chapter 161
162 Chapter 162
163 Chapter 163
164 Chapter 164
165 Chapter 165
166 Chapter 166
167 Chapter 167
168 Chapter 168
169 Chapter 169
170 Chapter 170
171 Chapter 171
172 Chapter 172
173 Chapter 173
174 Chapter 174
175 Chapter 175
176 Chapter 176
177 Chapter 177
178 Chapter 178
179 Chapter 179
180 Chapter 180
181 Chapter 181
182 Chapter 182
183 Chapter 183
184 Chapter 184
185 Chapter 185
186 Chapter 186
187 Chapter 187
188 Chapter 188
189 Chapter 189
190 Chapter 190
191 Chapter 191
192 Chapter 192
193 Promo Novel Heartless 2
194 Promo Novel Penyesalan Anak Durhaka
Episodes

Updated 194 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142
143
Chapter 143
144
Chapter 144
145
Chapter 145
146
Chapter 146
147
Chapter 147
148
Chapter 148
149
Chapter 149
150
Chapter 150
151
Chapter 151
152
Chapter 152
153
Chapter 153
154
Chapter 154
155
Chapter 155
156
Chapter 156
157
Chapter 157
158
Chapter 158
159
Chapter 159
160
Chapter 160
161
Chapter 161
162
Chapter 162
163
Chapter 163
164
Chapter 164
165
Chapter 165
166
Chapter 166
167
Chapter 167
168
Chapter 168
169
Chapter 169
170
Chapter 170
171
Chapter 171
172
Chapter 172
173
Chapter 173
174
Chapter 174
175
Chapter 175
176
Chapter 176
177
Chapter 177
178
Chapter 178
179
Chapter 179
180
Chapter 180
181
Chapter 181
182
Chapter 182
183
Chapter 183
184
Chapter 184
185
Chapter 185
186
Chapter 186
187
Chapter 187
188
Chapter 188
189
Chapter 189
190
Chapter 190
191
Chapter 191
192
Chapter 192
193
Promo Novel Heartless 2
194
Promo Novel Penyesalan Anak Durhaka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!