Calista menjatuhkan tubuhnya di ranjang miliknya, matanya menatap langit-langit kamarnya. Pikirannya kembali tertuju pada permintaan Darren tadi. Bukan permintaan lebih tepatnya desakan yang tak boleh ditolak.
Sedari tatapannya Calista mengerti jika pria itu mempunyai niat tersembunyi dari balik pernikahannya. Ingin menolak, tapi ia sudah berjanji di depan makam Breana.
"Saya kasih kamu waktu 24 jam untuk berfikir Nona. Hubungi saya jika kau bersedia,” kata Darren sambil memberikan kartu namanya.
Pria bermata perak dengan tatapan tajam entah kenapa setiap kata yang keluar dari bibir pria itu membuat bulu kuduk Calista berdiri. Apa dia memang begitu menakutkan.
Seandainya, kecelakaan itu tak terjadi mungkin hidup Calista tidak akan serumit ini, harus menikah dengan pria yang tak kenal sebelumnya. Lalu, bagaimana dia akan memberitahukan ayah dan ibunya.
Pikirannya kembali menerawang mengingat kecelakaan itu.
"Mau kemana Calista?" tanya Mona melihat Calista memakai pakaian rapi.
"Ibu, aku segera pergi temanku sudah menungguku,” sahutnya.
"Kau di rumah saja, Ibu merasa gelisah sejak tadi,” pinta Mona.
"Hanya sebentar Ibu, tenanglah semua baik-baik saja.”
Meski tak mendapat ijin dari Mona, Calista tetap pergi. Mengambil mobilnya Calista mulai melajukan mobilnya. Tangan kirinya terus berbicara pada temannya lewat ponsel, sementara tangan kanannya ia gunakan untuk memegang stir kemudi. Wanita itu terus menambahkan kecepatan laju mobilnya, hingga kini wanita itu mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi.
Ponsel Calista terjatuh, ia bermaksud mengambilnya, sedikit menunduk. Namun, Calista lupa jika mobilnya telah melaju dengan kecepatan tinggi.
Dari arah depan terlihat ada sebuah mobil yang mogok melintang. Mata Calista terbelalak jarak dengan mobil itu hanya tinggal beberapa centi dengan rasa gemetar Calista mencoba menekan rem kemudinya. Namun, anehnya tidak dapat ia jangkau karena rasa panik yang ia rasa.
Brakkk!!
Mobil Calista berhasil menabrak mobil di depannya.
"Aaaa....” teriak seseorang dari balik mobil itu. Mobil itu terlihat terpental terbalik hingga beberapa meter.
Duarr!! Sejurus kemudian mobil itu meledak. Calista berhasil memberhentikan mobilnya. Ia menggeleng tak percaya akan kejadian yang tadi ia lihat. Orang-orang mulai berdatangan menyuruhnya untuk segera turun dan mempertanggung jawabkan semuanya.
Badannya tampak gemetar takut, ia ingin menjerit sekuat tenaga hatinya. Air matanya menetes.
Kini, Calista mengusap sudut matanya yang basah. Dia tidak menduga jika mobil ya ia tabrak saat itu berisi seorang wanita calon istrinya seorang Darren. Meski Calista tak mengenalnya, dia tau pria itu terlihat teramat mencintai Breana.
Haruskah ia menerima permintaan Darren, ia tau jika ia menerima pria itu hanya akan menjadikan dirinya alat balas dendam akibat perbuatan dirinya.
"Calista,” teguran Mona sang ibu dari pintu membuat lamunan Calista buyar.
"Iya bu,” sahutnya, merubah posisinya menjadi duduk di tepi ranjang.
Mona berjalan mendekat menghampiri Calista. "Kau baru pulang, kenapa bisa selarut ini?" tanya Mona. Mengingat kejadian sebelumnya membuat perempuan setengah baya itu merasa cemas sejak tadi kala Calista meminta ijin untuk pergi.
"Maaf ibu aku terlalu asyik bertemu teman-temanku," dustanya. Tersenyum kecut kala harus kembali berbohong dari ibunya.
Calista merebahkan dirinya di pangkuan ibunya. Mona mengusap dan membelai pipi Calista.
"Sepertinya ada yang kau pikirkan, katakan sayang?” tanya Mona dengan lembut, naluri seorang ibu memanglah sangat peka.
Calista terdiam haruskah ia mengatakan semuanya sekarang, pikirnya.
"Ibu, bagaimana jika aku menikah?” Perkataan itu terlontar begitu saja dari bibir ranum wanita cantik itu.
Deg!
Mona menghentikan gerakannya tangannya, ia terlonjak kaget akan perkataan putrinya. Wanita paruh baya itu hanya terdiam dengan berbagai pertanyaan berkecamuk di pikirannya, selama ini Calista tidak pernah membawa pria manapun ke rumahnya dan sekarang ia mengatakan ingin menikah tentu saja itu membuat Mona terkejut. Ada apa gerangan dengan putri tunggalnya itu..
🌹🌹
Jangan lupa
Like
Komentar
Hadiahnya
Vote bagi yang punya
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Yunita Poetra Daus Pratama
Knpa Bohong Calista jujur ajja Sama Ibunya biar Ada Solusinya😓😓😓
2021-09-11
1
yanti ryanti
pasti nanti ujung"nya si Darren jadi bucin
2021-07-19
2
Yayah Badriyah
menarik lanjut thorr
2021-07-19
1