Di sebuah ruang penjara yang berukuran sempit, wanita berpakaian kaos warna biru, di belakangnya tertulis TAHANAN. Calista menelungkup kan wajahnya menekuk kedua lututnya, tampak badannya bergetar, air matanya terus menetes. Ia tidak menduga jika kini ia akan berakhir mendekam di penjara.
Menyesal, Calista sungguh menyesal ketika ia tidak mengindahkan kata Mona sang ibu yang melarangnya pergi di waktu itu. Andai saat itu ia tetap berdiam diri di rumah, pasti saat ini ia masih bebas berkeliaran di sana.
Bayangan ledakan mobil di depannya waktu itu kembali terlintas, rasa bersalah kembali menghampiri hatinya. Apalagi ketika ia mendengar wanita itu tidak dapat terselematkan. Apakah kini ia memang telah dinyatakan seorang pembunuh.
Pasrah, ya Calista memilih pasrah pada nasibnya kini, tidak mengapa dia akan berdiam di penjara asalkan rasa bersalahnya itu dapat berkurang. Seorang polisi wanita menghampiri Calista, dan membuka sel tahanan.
"Nona Calista hari ini anda kami bebaskan!" kata polisi itu.
Calista mendongak dan menatap bingung pada polisi itu. "Bagaimana bisa?" tanyanya.
"Seseorang telah menjamin anda," tutur polisi itu.
Calista masih tak percaya jika ia akan bebas dalam waktu sesingkat ini. Ia berdiri menghampiri polisi itu.
"Ayo Nona."
Calista menurut keluar dari sana mengikuti polisi itu.
"Ayah?" panggilnya ketika ia melihat ayahnya sudah berdiri di ruang tunggu.
"Sayang?" sahut Aeron ayah kandung Calista.
Usai dinyatakan bebas Aeron membawa Calista keluar dan menyuruhnya masuk ke mobil.
Tidak jauh dari sana seorang pria berkaca mata hitam di dalam mobil miliknya memandang tajam keduanya.
"Sialan, dasar manusia licik. Hebat sekali belum satu minggu wanita itu sudah bebas dari penjara!" umpatnya marah. Darren mencengkram stir kemudinya dengan kasar.
🌹🌹
"Ayah kenapa kau membuat keputusan untuk membebaskan ku dengan cara menjamin menggunakan kekuasaan uangmu?" kata Calista dengan sendu.
"Ayah terpaksa, mamamu terus menangisi dirimu. Ayah juga tidak mungkin membiarkanmu mendekam di penjara selama-lamanya. Kau putriku satu-satunya," jawab Aeron sembari menyetir mobilnya menuju rumahnya.
Calista menghela nafasnya. "Tapi Ayah, apa kau tau dengan kau melakukan ini aku seperti wanita pecundang yang lari dari tanggung jawabku."
"Kau tidak bersalah nak. Ayah yakin itu," sanggah Aeron.
Bagaimana mungkin karena video itu sudah membuktikan segalanya, meski Calista merasa ada yang janggal namun ia tidak mendapatkan bukti apapun. Yang jelas saat ini merasa sangat berdosa dan bersalah.
Mobil tiba di rumahnya, Calista berjalan masuk terlihat di ambang pintu Mona sang ibu telah menantikan kehadirannya.
"Ibu?" pekik Calista ia berlari memeluk ibunya. Mona merentangkan tangannya lalu memeluk putrinya, tangisnya pecah ia sangat senang putrinya telah kembali.
"Maaf, membuat ibu sedih," ucapnya lirih.
Mona tersenyum tipis. "Ayo masuk, ibu sudah memasak masakan kesukaanmu."
Calista mengangguk menuruti perintah ibunya lalu di susul Aeron.
Dari balik gerbang Darren tampak mengamati interaksi keluarga itu, usai mendapati Calista bebas ia memilih mengikuti mobil Calista.
"Jadi ini rumahnya." Darren memicingkan matanya, tak lama ia juga menggertakkan giginya.
"Pantas dia mudah bebas dari penjara ternyata ia merupakan seorang putri tunggal dari seorang pria yang berpengaruh di muka bumi ini," sambungnya.
"Akan ku pikirkan nanti bagaimana aku bisa membalaskan dendamku, tunggu saja tanggal mainnya," ucapnya sebelum kemudian ia memacu mobilnya meninggalkan area rumah Calista.
Calista terdiam mengaduk-aduk makanannya di atas piring, pikirannya kembali melayang akan kesalahan dirinya.
"Calista, apa masakan Ibu tidak enak?" tanya Mona.
Aeron pun sama menatap putrinya.
"Tidak ibu, apapun yang ibu masak itu selalu enak. Aku hanya merasa lelah karena kurang tidur," dustanya, ia tidak mau kembali membuat ibunya bersedih.
"Kalau begitu selesaikanlah makanmu, setelah itu pergilah ke istirahat," titah Mona
Calista menganggukan kepalanya, ia pun mulai menyuapkan makanannya ke mulut sesuap demi sesuap hingga habis tak tersisa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
🌷Tuti Komalasari🌷
masih nyimak dengan jalan ceritanya...🤔🤔🤔🤔🤔
2021-09-13
1
Yunita Poetra Daus Pratama
Filling Aq Bilang Calista nggk Bersalah,Deres Pasti Cuma Salah Paham 😓😓😓
2021-09-11
1
MoonStar
penasaran
2021-08-23
0