"Mah ada apa?ara belum pulang mah." Ucap gadis itu anak ke dua dari keluarga mahadiratu.
"Ama kamu telfon adik kamu mami tiba tiba kawatir." Mami Rina langsung duduk di sofa pikirannya kalut memikirkan putrinya.
"Iya mah aq telfon Ara" Amanda sang kakak pun tak kalah gelisah dengan ibunya dia menelfon Ara.
Setelah berulang kali menelfon Sambungan telefon pun terjawab Ama yang kawatir denan adiknya pasung nyerocos tanpa memperdulikan siapa yang menjawab.
"Ara kamu itu bikin kawatir tau ,kumu di mana cepet pulang ,kamu tuh jangan sibuk pacaran sama Singgih jadi lupa keluarga, jangan jangan kamu pergi ke mall sama temenmu setidaknya bilang kalo mau_" belum selesai berceramah Ama terkejut dengan suara berat seorang lelaki dia yakin itu bukan Singgih kekasih ara.
"Siapa kamu,di mana Ara adik saya?" Ama merasa gelisah ia berpikir mungkin Ara dia di lecehkan oleh seseorang.
"Saya mau memberi tau kalo adik anda masuk rumah sakit kecelakakan." Bilang pria itu dari sebrang.
"Apa Ara kecelakaan" mata Ama membulat sempurna kaget tak karuhan mendengar adik tercintanya kecelakaan.
"Naraaa"
mami Rina yang terkejut mendengar putrinya kecelakaan pun pingsan saking syok nya,Ama langsung menelfon ayahnya dan memberi tau kalo Ara kecelakakan.
Keluarga mahadiratu telah tiba di rumah sakit,mami Rina langsung berlari dan mencari putrinya itu.
"Maaf apa ini keluarga Nara dan Singgih" seorang pria tinggi dan rupawan bertanya pada papi Bima.
"Itu anak saya dan temannya,sekarang mereka ada dimana,dan anda siapa?" Pria itu mengantar keluarga Nara ke ruangan Nara.
Pintu ruangan terbuka terlihat gadis cantik,namun terdapat perban di kepala dan juga lengan kirinya,mami Rina langsung pergi menemui putrinya.
"Nara kamu nggak apa apakan." Mami Rina melihat putrinya dengan seksama.
"Nara gak papa,tapi Singgih" Nara menoleh ke Singgih yang kaki nya patah itu.
"Ya ampun nak Singgih kaki kamu kenapa?" Mami Rina terkejut dengan kaki Singgih yang di bilang pacar putrinya itu di gantung kayak hubungan.
"Biasa Tante anak laki patah tulang." Singgih cengengesan menjawab mami Rina calon maminya juga,katanya.
"Gila tadi ada mobil gila yang nyerempet kita sampe Singgih kayak gini mah" keluh Nara tak terima kekasihnya patah tulang.
"Maaf Tante tadi Singgih gak hati-hati sampe Nara lecet" mami Rina tersenyum melihat calon mantunya yang perhatian.
"Gak papa cuman lecet tapi kamu gih,oh iya orang tua kamu udah tau?" Singgih menggeleng.
"Ortu Singgih lagi di LA Tan."
Singgih murung sedari kecil orang tuanya sibuk berkerja dan tidak ada waktu untuk singgih,cuma Nara yang selalu ada selalu bisa untuk singgih.
🌼
🌼
🌼
"Nak terima kasih udah menolong anak saya." Seseorang pria paruh baya yang terlihat masih gagah berterimakasih pada senja.
"Sama-sama adik saya dulu juga kecelakakan karena telat di tangani dia meninggal." Senja mengigat masa itu adik ke duanya meninggal karna kecelakakan.
"Maaf saya tidak bermaksud" ucap pria paruh baya dia adalah tuan Hendra.
"Tidak apa apa,itu hanya masa lalu." Senja tersenyum pada tuan Hendra dan di balas senyum tuan Hendra.
Ya yang di tolong senja bukan Nara melainkan keysa anak dari tuan Hendra seorang pria kaya raya dengan saham yang cukup besar di perusahaan musuh senja.
Setelah berbincang senja berpamitan pulang,tapi mata senja tak bisa berhenti melotot melihat gadis cantik dengan balutan perban di tangan dan kepalanya tapi tak mengurangi kecantikannya.
"widihhhh kayaknya gue dapet berkah abis nolong anak orang,mungkin dia hadiah Tuhan untuk aku yang baik hati ini." batin senja yang terpesona melihat gadis itu.
"Sen Lo kesambet suster ngepel?" Arraz bingung melihat temen sekaligus sahabatnya senyum senyum sendiri.
" Suster ngedit kali ar,mana ada suster ngepel." Senja membenarkan tak berfaedah arraz.
"La itu.." arraz menunjuk seseorang di pojokkan.
"Mana mana la itu_" senja bengong melihat suster ngepel di pojokkan ruangan.
"Astagfirullah pocong ar!" Senja menepuk pundak arraz.
"Buta ya itu kan suster ngepel"
suster yang merasa di panggil menoleh ke arah senja dan arraz,sontak mereka pun kalang kabut lari takut dengan suster ngepel.
"Suster ada apa?" Dokter itu bertanya pada suster ngepel.
"Oh tadi kayaknya ada yang ngira saya sayton dok"
suster itu bukan sayton melainkan suster rumah sakit itu yang memang gaya rambutnya agak serem.
Senja yang berlari karena takut suster ngepel itu tak sengaja nabrak gadis yang membuat dia terpesona tadi.
Sedangkan yang tertubruk itu hanya bisa meringgis karena tangannya tersenggol.
"hadeh ada Abang tampan tapi buta" batin Nara melihat senja yang bengog menatap wajahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments