***
"Bruuuk ...." Miya merasakan ada seseorang yang datang. Ia bisa melihat lelaki itu memukuli Anan. Namun, penglihatannya semakin buram. Ia masih tersadar, tapi masih tidak bertenaga. Ia sudah tak lagi dapat melihat dengan jelas.
Tak lama kemudian, Miya kembali melihat seseorang mengukung tubuhnya. Anan, ia, Miya begitu yakin. Anan kembali mengukung tubuhnya. Jadi, adegan yang samar-samar ia lihat tadi hanyalah mimpi. Ia hanya bermimpi jika ada seseorang yang menolongnya. Nihil, memangnya siapa yang mengenal dirinya, walaupun mereka tau keadaan Miya saat ini. Miya yakin mereka tidak akan menolong dirinya, tapi mereka akan bersorak ria untuk mendukung perbuatan biadab Anan padanya.
Namun, Miya masih berharap Alvin akan menolongnya. Alvin adalah satu-satunya lelaki yang mau membantunya. Hanya Alvin yang mau menjabat tangannya saat ia terjatuh. Dari sekian banyak siswa yang menertawakannya. Hanya Alvin yang mau menolongnya. Dan Miya sadar, diam-diam dia menaruh hati pada Alvin, siswa baru dengan sejuta kesempurnaannya. Senyuman tulus Alvin saat menolongnya, kebaikkan, ketampanan, kecerdasan, semua yang ada pada Alvin begitu mempesona. Dan Miya tidak dapat menolak pesona itu.
Tak lama, Miya merasakan ada benda kenyal yang menyentuh bibirnya. Hangat dan manis ia rasakan, ia begitu terbuai dengan sentuhan manis itu. Apa yang terjadi padanya. Kenapa ia malah menikmati perbuatan Anan padanya. Hatinya menolak keras apa yang Anan lakukan. Tapi, tubuhnya mengkhianati hatinya. Jelas tubuhnya menikmati sentuhan itu.
"Eeemm ...." Lenguh Miya lolos saat ciuman lembut itu perlahan turun ke leher jenjangnya. Ada gelenyar aneh yang berdesir mengalir didalam darahnya yang membuat Miya tak dapat mengelak untuk tidak mengeluarkan lenguhannya.
Entah apa yang terjadi selanjutnya tapi yang jelas, Miya merasakan benda kenyal dan hangat itu melingkar disalah satu gundukkannya. Mendapat ******n di daerah sensitif itu membuat Miya menggila. Nikmat itu benar-benar tidak dapat ditolak oleh tubuhnya.
Suara-suara erotisnya terdengar begitu manja membuat lelaki yang menggagahinya tak dapat menahan untuk terus menikmati kenikmatan ditubuh milik Miya.
Miya dapat merasakan lelaki itu membuka lebar kedua pahanya. Melepaskan rok dan kain terkahir yang menutupi daerah intinya. 'Jangan' kata itu terus Miya teriakkan. Namun yang keluar bukanlah sebuah teriakan atau bentakkan. Tapi yang keluar hanyalah sebuah lenguhan yang terdengar begitu seksi di telinga lelaki yang kini hasratnya semakin membuncah. Tak lagi dapat menahan, lelaki itu langsung malahap bibir dan inti dalam milik Miya. Dan erangan-erangan yang tak dapat Miya tahan keluar begitu saja bercampur seirama dengan suara-suara kecupan lelaki yang kini terus bermain di inti miliknya.
"Aaaaaahhh ...." Pelepasan pertama Miya dapatkan hanya dengan permainan lelaki itu. Kenikmatan yang tak dapat Miya jelaskan begitu terasa hingga ke ubun-ubunnya.
Tak sabaran lelaki itu mengarahkan senjata perkasa miliknya dan mulai berusaha menembus pertahanan Miya. Satu, dua, tiga.
"Aaaaaaaakh ...." Hentakkan paksa yang ketiga membuat Miya merasakan nyeri yang begitu terasa perih. Miya tak dapat melihat, Miya hanya dapat merasakan. Buliran bening terus berjatuhan membasahi pipinya. Ini nyatakah terjadi, benarkah lelaki itu telah merusaknya. Anan, Miya terus mengingat dan mengukir wajah itu didalam ingatannya, ia tidak ingin melupakan wajah yang begitu ia benci.
Ia akan melaporkan kejadian ini kepada pihak sekolah, ke Kantor polisi, juga meminta pertanggungjawaban kepada Anan dan pastinya melaporkan hal ini ke orangtua Anan. Miya akan mencari keadilan untuk dirinya. Ia tidak akan tinggal diam. Ini adalah tindakkan kriminal, dan ia tidak akan menerima hal itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Berdo'a saja
hemmmm
2021-12-06
0
Shakila Rassya Azahra
masih nyimak
2021-11-10
0
Suharnik
Yg memperkosa itu Anan atau Alvin y thorrr
2021-10-04
0