Berawal nahas part 04

***

Di rumah sakit :

Setelah dokter mengambil DNA milik Anan. Kini, giliran Miya untuk di periksa atau diambil sample dari bekas gigitan, keringat, dan juga cairan pada vaginanya. Begitu selesai, Miya langsung keluar dari ruangan itu.

"Miya, ibu harap kamu tidak membohongi ibu." Ujar Ibu Novi yang mulai menunjukkan raut wajah tak suka kepada Miya. Miya diam tak menjawab, dia tidak ingin banyak bicara. Dia hanya tidak ingin guru kesayangannya membenci dirinya. Tapi, apa yang bisa Miya lakukan, diam adalah pilihan terbaiknya untuk saat ini. Anan menatap Miya sudah seperti ingin memakan dirinya. Ia takut, sedikit banyak kejadian itu meninggalkan trauma dan penyesalan yang begitu mendalam bagi Miya.

Senyuman miring itu lagi, Miya ingin menjerit melihat senyuman itu. Ia benar-benar trauma untuk saat ini.

"Kau akan kalah dan kau pasti akan menyesal karena hal ini," kalimat itulah yang Miya tangkap dari gerakan bibir Anan.

"Tidak, aku tidak akan kalah. Kaulah yang akan menyesali perbuatan kejimu padaku." Batin Miya berkata tidak terima akan ucapan Anan.

Tak lama kemudian Dokter pun keluar dari ruangan laboratorium. Anan langsung menghampiri sang Dokter begitu juga dengan Miya.

"Dokter, saya ingin hasilnya keluar secepat mungkin. Saya tidak peduli berapa pun harganya." Pinta Anan.

"Iya Dokter, berapa lama paling cepat hasilnya akan keluar?" Tanya ibu Novi.

"Paling cepat 24 jam. Tapi kalau sangat dibutuhian. Akan segera kami proses. Ibu bisa kesini lagi besok pagi," jawab Dokter itu sopan.

"Baiklah, terimakasih banyak, Dokter. Kamu akan kembali lagi besok pagi." Jawab ibu Novi.

"Baik, kalau begitu saya permisi." Ujar sang Dokter lalu pergi meninggalkan ketiga orang itu disana.

"Miya, hasilnya akan keluar besok. Sekarang ayo ibu antar kamu pulang," tawar Bu Novi.

"Tidak, Bu. Aku akan pulang sendiri." Jawab Miya.

"Tidak, aku tidak akan pulang. Aku akan tetap menunggu disini, aku tidak akan memberikan kesempatan untuk Anan berbuat curang," batin Miya.

"Baiklah, kalau begitu ibu pergi. Ayo Anan kita pulang," ajak ibu Novi pada sepupu kesayangannya.

Setelah kepergian Anan dan Bu Novi, tinggallah Miya seorang diri. Miya memgehembuskan napasnya berat. Hari ini ia lalu begitu berat, sangat berat. Ada banyak masalah yang menghampirinya.

Putus Asa Miya pun duduk di salah satu kursi yang ada disana. Miya menekan perutnya erat saat rasa lapar menghampirinya. Dia baru sadar jika ia belum makan apapun hari ini. Miya membuka tas ranselnya, dia berharap ada makanan ditasnya.

Miya tersenyum kala menemukan sebungkus roti ditasnya. Walaupun roti itu berukuran kecil, setidaknya cukup untuk mengganjal perutnya hingga esok hari. Terburu-buru Miya membuka bungkus roti, lalu segera melahapnya.

Setelahnya, Miya berusaha menahan matanya agar tak terpejam. Dia benar-benar tidak akan membiarkan Anan berbuat curang. Untuk itulah ia akan terus terjaga.

Beberapa saat kemudian, akhirnya mata sembab milik Miya terpejam, kini dia sudah tertidur pulas dikursi didepan laboratorium. Sepertinya Miya sudah tidak lagi sangup menahan rasa kantuknya bercampur lelah. Hingga akhirnya tertidur tanpa dia sadari.

Keesokkan paginya :

"Nona bangun. Bangunlah Nona," ujar seorang suster membangunkan Miya perlahan.

"Ah iya maaf, suster. Saya ketiduran," jawab Miya.

"Tidak apa-apa, Nona. Hanya saja ada pasien lain yang juga ingin duduk." Jelas sang suster lalu masuk ke ruangan laboratorium.

Tak lama berselang, Bu Novi datang bersama Anan.

"Kamu menginap disini, Miya?" Tanya Bu Novi dijawab anggukan kepala oleh Miya. Bu Novi hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Miya. Sebenarnya dia merasa kasian. Tapi ketika mengingat tentang apa yang dikatakan oleh teman-teman sekelas Miya. Untuk pertama kalinya dia meragukan Miya.

"Ayo kita masuk, kita lihat apa hasilnya." Ajak Bu Novi masuk ke dalam laboratorium lebih dulu. Disusul Miya yang memang lebih tak sabaran dengan hasil itu. Sebentar lagi dia akan berhasil, dia akan menang. Dia begitu yakin hasil ya adalah positif karena memang Ananlah yang telah melecehkannya.

"Selamat pagi, dokter. Kami datang untuk melihat hasil tes DNA antara sepupu saya, dan murid saya. Kami ingin melihat hasilnya," ujar Bu Novi tenang namun tak sabar.

"Sebentar, ini dia datanya. Bisa ibu liat sendiri ini masih tersegel." Ujar sang Dokter memarkan surat itu, Miya mengangguk membenarkan. Karena memang surat itu masih tersegel.

Dokter itu langsung membuka surat itu dan membacanya dengan lantang.

Dan hasilnya menunjukkan ....

Terpopuler

Comments

Shakila Rassya Azahra

Shakila Rassya Azahra

hadeuh ko aku meragukan dokter nya ya 🤔

2021-11-10

0

Suharnik

Suharnik

Pasti hasilnya ada yg d rekayasa

2021-10-04

0

Nazwah Azahrah

Nazwah Azahrah

hedeh apakah akan berhasil...

2021-09-26

0

lihat semua
Episodes
1 Berawal nahas part 01
2 Berawal nahas part 02
3 Berawal nahas part 03
4 Berawal nahas part 04
5 Berawal nahas part 05
6 Miya Hamil
7 Salahkah aku bila membenci janin ini
8 Dikelurkan dari sekolah
9 Menggugurkan Kandungan
10 Anugrah bukan Noda
11 Tuan Robert?
12 Naumi Patrisia
13 Sendiri Lagi
14 Leukemia
15 Ingin Bertemu Ayah
16 Pertemuan
17 Kejang-kejang
18 Pilihan Miya
19 kamar 333
20 Cemburunya Alvin
21 Sebenarnya Tangguh
22 Istri Kontrak
23 Kesembuhan Naumi
24 Pria bertato kelinci
25 Gangster kelinci hitam
26 Akankah Bucin
27 Mengobati luka
28 Makan Malam
29 Miya Sakit
30 Apa Dokter Mau Jadi Ayah Naumi
31 Ayah Naumi
32 Ayah kandung Naumi
33 Ayah Alvin
34 Pergi Ke Pesta
35 Diatas atau dibawah
36 Serangan Gangster Kelinci hitam
37 Ketangguhan Miya
38 Tuan dibalik Tuan
39 Alvin memandikan Miya
40 Tragedi Di Kamar Mandi
41 Calon Istri Alvin
42 Alvin Tau Segalanya
43 Musuh
44 Ayahku adalah Ayah Alvin
45 Sayang
46 Jalan-jalan
47 Kedatangan Yirien Bulleci
48 Bingung judulnya apa
49 Tidak ada judul
50 Monica Loven?
51 Pengumuman
52 Amnesia
53 Kembali Diserang
54 Masuk jebakan
55 Alvin vs Gangster KH
56 Akhir dari Gangster KH
57 Rencana Yirien
58 Hukuman 24 jam
59 Miya Hamil
60 Nasi Goreng
61 Ancaman Naumi
62 Tanpa Judul
63 Potongan Pazle
64 Terkuak
65 Tanpa Judul
66 Lepaskan Aku
67 Diculik
68 Pertemuan
69 Terbongkarnya Rahasia
70 Kritis!
71 Pengumuman pemenang give away
72 Pengumuman Novel baru
73 Novel terbaru
74 Bonchap • 1
75 Bonchap • 2
76 Bonchap • 3
77 Bonchap • 4
78 Bonchap • 5
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Berawal nahas part 01
2
Berawal nahas part 02
3
Berawal nahas part 03
4
Berawal nahas part 04
5
Berawal nahas part 05
6
Miya Hamil
7
Salahkah aku bila membenci janin ini
8
Dikelurkan dari sekolah
9
Menggugurkan Kandungan
10
Anugrah bukan Noda
11
Tuan Robert?
12
Naumi Patrisia
13
Sendiri Lagi
14
Leukemia
15
Ingin Bertemu Ayah
16
Pertemuan
17
Kejang-kejang
18
Pilihan Miya
19
kamar 333
20
Cemburunya Alvin
21
Sebenarnya Tangguh
22
Istri Kontrak
23
Kesembuhan Naumi
24
Pria bertato kelinci
25
Gangster kelinci hitam
26
Akankah Bucin
27
Mengobati luka
28
Makan Malam
29
Miya Sakit
30
Apa Dokter Mau Jadi Ayah Naumi
31
Ayah Naumi
32
Ayah kandung Naumi
33
Ayah Alvin
34
Pergi Ke Pesta
35
Diatas atau dibawah
36
Serangan Gangster Kelinci hitam
37
Ketangguhan Miya
38
Tuan dibalik Tuan
39
Alvin memandikan Miya
40
Tragedi Di Kamar Mandi
41
Calon Istri Alvin
42
Alvin Tau Segalanya
43
Musuh
44
Ayahku adalah Ayah Alvin
45
Sayang
46
Jalan-jalan
47
Kedatangan Yirien Bulleci
48
Bingung judulnya apa
49
Tidak ada judul
50
Monica Loven?
51
Pengumuman
52
Amnesia
53
Kembali Diserang
54
Masuk jebakan
55
Alvin vs Gangster KH
56
Akhir dari Gangster KH
57
Rencana Yirien
58
Hukuman 24 jam
59
Miya Hamil
60
Nasi Goreng
61
Ancaman Naumi
62
Tanpa Judul
63
Potongan Pazle
64
Terkuak
65
Tanpa Judul
66
Lepaskan Aku
67
Diculik
68
Pertemuan
69
Terbongkarnya Rahasia
70
Kritis!
71
Pengumuman pemenang give away
72
Pengumuman Novel baru
73
Novel terbaru
74
Bonchap • 1
75
Bonchap • 2
76
Bonchap • 3
77
Bonchap • 4
78
Bonchap • 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!