Sahabat Manis

" Reca pulang Ma! Aww...aww..." mama Reca menggeleng-menggeleng heran, ngeliat putrinya yang punya kebiasan buruk ngebuang semua sepatunya kesembarang tempat setiap pulang sekolah.

" Ma! Habis ne Re nonton bareng anak-anak ya Ma. Ngerayain ultahnya Desy. Ga' pulang malem kok Ma. Habis nonton paling karokean bentar." Reca terus ngoceh tanpa titik koma dengan mulutnya yang penuh makanan.

" Pelan-pelan makannya Re!"

" Re udah telat ma."

" Telat dari mana, bukannya kamu bilang kemaren klo mau nonton barengnya jam 3 sore, ini juga baru jam berapa."

" Iya sih ma. Tapi masalahnya tuh klo ga' cepet pergi sekarang ntar...(Mika dateng)"

" Hallo tante." Reca langsung lemes. Mika.

Baru aja diomongin. Udah nongol aja tuh manusia, ini neh bencana yang dimaksud. Padahal niatnya tuh, buru-buru biar ga' keburu dijemput Mika. Reca capek dijadiin tameng Mika biar ga' dikerumin masa penggemarnya yang brutal, yang ga' jarang jadiin Reca pelampiasan amarah dari mereka yang ga' digubrisin Mika. Tapi setiap dia berusaha secepat apapun lebih awal buat berangkat kemana aja, maka Mika pun selalu berhasil dateng jauh lebih awal. Kaya' sekarang, bahkan Reca belum sempet ganti baju.

" Apaan sih Re?" Mika risih liat Reca yang mengendus-endus badanya, nyari bau, udah mirip kucing pelacak aja.

" Lo udah mandi belum sih, klo udah kok cepet banget. Ato lo ga' pulang kerumah? Tapi klo ngga' pulang ke rumah, trus baju lo, mandi lo? Kok bisa cepet banget sih?"

" Cepet Re!" Tegur mama dari meja makan, Reca langsung cemberut. Untung ada mama, klo ngga' habis lo. Batin Reca seraya beranjak mandi, disertai hentakkan kaki keras, artinya sumpah kesel banget.

"Pake' ini Ka?" Reca syok lantaran Mika ngejemput dia pake' motor sportnya. Waduh, ini sih nyiksa namanya. Klo pake' motor kaya' gene kan, berarti Reca harus nempel banget duduknya.

" Ngga'!" bentak Reca. Meskipun Reca tau bener, Mika ga'  akan dengerin trus klo Reca ga' nurut maka akan terjadi hal yang lebih buruk. Bisa aja kan ne orang batalin acara trus ujung-ujungnya Reca yang kena damprat sama Bayu, Desy, Raka dan Angel.

Nyampe di Theater, Reca ngeliat Bayu dkk udah lengkap disana. Tangan-tangan mereka juga udah penuh sama popcorn dan capucino, trus udah ngebeliin buat Mika sama Reca juga.

" Ini Re, seperti biasa. Popcorn rasa barbeque n...coklat dingin kesukaan lo. Trus gue udah pesen juga selera yang sama buat Mika." Bayu, Raka, Desy, Mika, dan Angel udah temenan dari SMP.

Pas mereka masuk SMA baru ketemu Sama Reca. Itu pun di akhir semester 2 kelas X. Reca anak pindahan, dan karena sekumpulan anak ini bocor banget, Reca jadi deket sama mereka. Sejak saat itu mereka sahabatan.

Dan mereka tau banget gimana kebiasaan dan selera masing-masing. Khususnya Mika, cowo' super hemat kata-kata itu akan lebih milih menu apa pun yang di sukai Reca. Entah karena males ngomong ato kebetulan

selera sama. Yang jelas Mika ga' pernah mau nyaut klo di tanya mau apa. Tuh cowo' palingan noleh ke arah Reca, yang artinya dia sama dengan tuh cewe'.

" Tau aja lo Des, thanks ya. " Belum selesai Reca menerima makanannya dengan bener, Mika udah menggeret nya masuk. Kasian banget, Reca jadi kerepotan. Desy sama Raka segera ikutan dibarengi Bayu sama Angel.

" Ne punya loh."

Mika menerima jatahnya dengan kalem, meski Reca sedikit kasar lantaran bette banget. Ga' di sekolah, ga' di rumah, ga' lagi jalan, Mika selalu aja maen geret. Emangnya gue hewan peliharaan, Batin Reca. Tapi itu ga' lama karena film udah mulai. Reca langsung aja terhanyut sama keseruan film action itu. Beda sama Mika, yang baru duduk sekitar 30 menit aja udah mulai terserang virus bosan. Dimulai ngeliat ke atas, ke samping, ke bawah, ke belakang, hingga akhirnya matanya menemukan wajah Reca yang serius banget nonton. Tangan Mika bergerak menopang dagu dan menyandar ke kursi karna bakalan merhatiin itu muka dengan khusyuk. Setengah melamun dia ngeliatin muka Reca, tapi ga jelas kenapanya. Lama banget baru Reca sadar.

" Apaan sih Ka?" Reca menempelkan tangannya dengan lembut, karna lagi konsen, ke muka Mika yang langsung terpejam. Mika menarik tangan Reca yang asyik ngunyah popcorn, pelan dan menggengamnya. Reca menoleh, diliatnya Mika mulai mengatur posisi Pe-We buat tidur. Biarin deh dari pada atuh anak ngerushin orang nonton, batin Reca. Dia ngerelain tangannya digenggam sama Mika sampe' film kelar.

" Kok berenti Re?" Desy meraih tangan Reca yang terbengong, berhenti disalah toko elektronik di mall itu. Kebetulan televisi yang dipajang lagi nyiarin berita. Reca seperti terhipnotis mendengarkan berita itu.

"Para tersangka korupsi, dana bantuan rakyat miskin dibekuk. Beberapa tersangka merupakan pejabat negara yang selama ini memiliki citra baik dimata rakyat, dan sering terlibat kegiatan sosial. Menurut keterangan polisi, masih ada tersangka lain yang belum terungkap. Polisi akan terus mencari pelaku korupsi lain, dan meminta

keterangan dari para tersangka yang diharapkan dapat membantu polisi dalam penyelidikan."

" Apaan sih?" Raka datang lantaran heran ngeliat dua cewe' itu berhenti. Mika yang juga menghampiri malah ikutan dengerin berita sambil sesekali ngeliatin Reca yang keliatan fokus. Ada apa ya? Pikirnya.

" Selamet ya Des! Umur lo sekarang udah 17. Moga lo makin-makin aja deh yang baik-baiknya. Yang buruk-buruk berkurang deh." Angel mengucapkan selamat trus meluk Desy erat banget, sekarang mereka udah di ruang karokean. Bayu sahabat sekaligus pacar Angel itu bergantian ngasih selamat diikuti Raka. Sementara Reca sibuk nyikutin Mika yang masih ngantuk, ngucek-ngucek matanya.

" Biarin lah Re. ga' apa kok. Namanya juga belom sadar penuh."

" Iya, tapi kan dia belum ngucapin selamet ke elo."

" Udah kok. Gituh-gituh ya, dia lebih keren ngucapin selamet ultah buat gue dari pada kalian." Desy seneng banget, bahkan sejak tadi pagi tak hentinya di senyum-senyum sendiri, keinget gimana Mika yang subuh-subuh dateng ke rumah Desy dengan badan setengah menggigil tereak-tereak manggilin Desy yang lagi ngorok dikamarnya dan ngucapin selamet ultah di tambah sebuket mawar merah, cantik banget. Udah kaya' pacar aja, ini anak lugu ga bisa bedain perlakuan spesial ke pacar ato emang bawaannya romantis sih?

" Ooooo...." Ucap mereka bersama setelah tau ceritanya. Reca tersenyum dan mengacak rambut Mika dengan kedua tangannya, Mika membiarkannya. Dalam hati Reca sedikit kagum, tampang aja yang cuek tapi sebenernya Mika itu orangnya hangat. Reca membungkukan badanya sedikit kemudian berbisik ditelinga Mika.

" Gue cinta lo Ka." Mika Cuma senyum tipis dan kembali terlelap sementara yang lain asyik karokean.

*****

Episodes
1 Hati yang Berbintang
2 Sahabat Manis
3 Hati yang tersenyum
4 Letupan Rasa yang menggelitik
5 Air mata tanpa Suara
6 Aku Putuskan Bersama Mu
7 Lembaran Masa Lalu yang tersingkap
8 Ada Apa dengan Ku
9 Jeritan Hampa
10 Mimpi yang Berulang
11 Senyum Kelinci
12 Siapa Kamu Cantik?
13 Pemain Hati, Tak Punya Hati
14 Poker Face
15 Wajah yang Membelah Hati
16 Dia yang Dirindukan
17 Saat Gelap dan Terangku
18 Saat Gelap dan Terangku 2
19 Rahasia yang Mengusik Ketenangan
20 Lubang Dalam tanpa Dasar
21 Bersandarlah Padaku
22 Jadi yang Pertama Melangkah
23 Pintu Hati yang Diketuk
24 Datang dan Pergi Sesukamu
25 Dia yang Datang Dari Masa lalu
26 Mencari yang Tidak Diketahui, Menghindari yang Tidak Tampak
27 Perfume Mystery
28 The Recorded Voice
29 Cinta adalah Perasaan yang Tidak berperasaan
30 PLEASE
31 Winter Glow
32 Pria Bertopeng Senyum
33 Akhir yang Menjadi Awal
34 Poker Faced or Just Poker Face?
35 Heart Attack
36 Cinta yang Dirindukan
37 Aku Hanya Ingin Mencintaimu
38 Cerita Tentang Dia
39 Hanya Rindu
40 Wajah yang Dikenali Tapi tidak Mengenali
41 Selamatkan Aku dari Pesonamu
42 Jeritan Kerinduan
43 Mata Bicara untuk Bibir yang Bisu
44 Antara Mimpi dan Kenangan
45 Singa Merah
46 Mawar Cantik tapi Melukai
47 Dongeng Sebelum Tidur, Winter Glow
48 Temukan Jejak Sang Pengelana
49 Melepaskan Tangan yang Meraih
50 Semakin Menginginkanmu
51 Hati yang Dicuri, Dibawa Lari
52 Kau Tidak Pernah Melihat
53 Labirin Misteri
54 Tulisan yang Bersembunyi di balik lukisan
55 Darmawangsa
56 Cinta Pertama Mika
57 Dalam Sebuah Kebetulan
58 Muliapati
59 Matahari yang Memergoki Bulan
60 Persahabatan Yang Dikira Dangkal
61 Tertarik Oleh Takdir
62 Kamu, Kelemahanku
63 Jatuh Cinta Berkali-kali
64 Satu Tambah Satu
65 Pandangnya Sejak Awal Tertuju Padamu
66 Cause I`m Yours
67 Putri Kristal
68 Aku Miliknya
69 Aku Miliknya 2
70 Kunci Pembuka
71 Derra Restaurant
72 Toko Mainan Leliom
73 Kau Asaku
74 Mawar Di Tengah Gurun
75 Salah Siapa
76 Tergores Diluka yang Sama
77 Ketika Keindahan Permata Dibandingkan, apakah Zamrud atau Berlian ?
78 Sang Pemilik
79 Jantung Singa Merah
80 Kilau yang Tidak Diharapkan
81 Pangeran yang Tidak Berdaya
82 Sebegitu Sukanya Kah?
83 Tolong Cintai Aku
84 Tolong Cintai Aku 2
85 Dibalik Senyummu yang Baik-baik Saja
86 Lawan atau Kawan?
87 Tak Mampu Menatap Matamu. Cantik!
88 Caraku Mencintaimu
89 Hi
90 Korbankan Ekormu untuk Selamatkan Tubuhmu
91 Selalu
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Hati yang Berbintang
2
Sahabat Manis
3
Hati yang tersenyum
4
Letupan Rasa yang menggelitik
5
Air mata tanpa Suara
6
Aku Putuskan Bersama Mu
7
Lembaran Masa Lalu yang tersingkap
8
Ada Apa dengan Ku
9
Jeritan Hampa
10
Mimpi yang Berulang
11
Senyum Kelinci
12
Siapa Kamu Cantik?
13
Pemain Hati, Tak Punya Hati
14
Poker Face
15
Wajah yang Membelah Hati
16
Dia yang Dirindukan
17
Saat Gelap dan Terangku
18
Saat Gelap dan Terangku 2
19
Rahasia yang Mengusik Ketenangan
20
Lubang Dalam tanpa Dasar
21
Bersandarlah Padaku
22
Jadi yang Pertama Melangkah
23
Pintu Hati yang Diketuk
24
Datang dan Pergi Sesukamu
25
Dia yang Datang Dari Masa lalu
26
Mencari yang Tidak Diketahui, Menghindari yang Tidak Tampak
27
Perfume Mystery
28
The Recorded Voice
29
Cinta adalah Perasaan yang Tidak berperasaan
30
PLEASE
31
Winter Glow
32
Pria Bertopeng Senyum
33
Akhir yang Menjadi Awal
34
Poker Faced or Just Poker Face?
35
Heart Attack
36
Cinta yang Dirindukan
37
Aku Hanya Ingin Mencintaimu
38
Cerita Tentang Dia
39
Hanya Rindu
40
Wajah yang Dikenali Tapi tidak Mengenali
41
Selamatkan Aku dari Pesonamu
42
Jeritan Kerinduan
43
Mata Bicara untuk Bibir yang Bisu
44
Antara Mimpi dan Kenangan
45
Singa Merah
46
Mawar Cantik tapi Melukai
47
Dongeng Sebelum Tidur, Winter Glow
48
Temukan Jejak Sang Pengelana
49
Melepaskan Tangan yang Meraih
50
Semakin Menginginkanmu
51
Hati yang Dicuri, Dibawa Lari
52
Kau Tidak Pernah Melihat
53
Labirin Misteri
54
Tulisan yang Bersembunyi di balik lukisan
55
Darmawangsa
56
Cinta Pertama Mika
57
Dalam Sebuah Kebetulan
58
Muliapati
59
Matahari yang Memergoki Bulan
60
Persahabatan Yang Dikira Dangkal
61
Tertarik Oleh Takdir
62
Kamu, Kelemahanku
63
Jatuh Cinta Berkali-kali
64
Satu Tambah Satu
65
Pandangnya Sejak Awal Tertuju Padamu
66
Cause I`m Yours
67
Putri Kristal
68
Aku Miliknya
69
Aku Miliknya 2
70
Kunci Pembuka
71
Derra Restaurant
72
Toko Mainan Leliom
73
Kau Asaku
74
Mawar Di Tengah Gurun
75
Salah Siapa
76
Tergores Diluka yang Sama
77
Ketika Keindahan Permata Dibandingkan, apakah Zamrud atau Berlian ?
78
Sang Pemilik
79
Jantung Singa Merah
80
Kilau yang Tidak Diharapkan
81
Pangeran yang Tidak Berdaya
82
Sebegitu Sukanya Kah?
83
Tolong Cintai Aku
84
Tolong Cintai Aku 2
85
Dibalik Senyummu yang Baik-baik Saja
86
Lawan atau Kawan?
87
Tak Mampu Menatap Matamu. Cantik!
88
Caraku Mencintaimu
89
Hi
90
Korbankan Ekormu untuk Selamatkan Tubuhmu
91
Selalu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!