"Melamun aja teros sampe di sambar petir baru tau rasa", ujar ina mengejutkan Elis yang sedang melamun,
"mikirin apa sih?", "menyesal jadi bujangan yah?".
"apa an sih", "orang cuman cape doang kok", "balas elis, "hmmmm".... "cape doang tapi bengong mulu", "emang ada yah orang cape bengong?", "yang ada tu orang cape penuh penyesalan", ujar Ina, "iiiihhhh", "apa an sih", "sewot banget daritadi", "noh", "ditungguin nyonya besar noh di dapur", ujar Elis berusaha menjauh dari Ina, dengan alasan di tunggu nyonya besar, karena mereka sering mengganggu ibunya dengan julukan nyonya besar, "iya iya", tapi entar cerita yah", ujar Ina, "ngga ada yang perlu di ceritain", ujar Elis sambil berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya,
"El, kamu ngga ikut?", tanya ayahnya, "ikut kemana pah"?, tanya Elis balik, "loh", "emang kamu lupa yah"?, "emang kak El ngga liat apa ada tenda di depan"?, kata adiknya Jo, "huuffff"..... "papa sama yang lain aja deh", "Elis cape mo tidur", kata Elis, "jangan gitu dong", "kita semua harus hadir", "Papa ngga enak sama om Leo", ujar papanya, "iya deh", "aku siap siap dulu"...
om Leo adalah tetangga mereka sekaligus kerabat keluarga Elis, om Leo lah yang selalu membantu keluarga Elis di saat mereka sedang kesusahan, kapan pun mereka butuh, om Leo akan selalu siap membantu dalam hal apapun, termasuk biaya sekolah Elis,
oleh karena itu ayahnya selalu merasa hutang budi terhadap om Leo, walaupun terkadang Elis merasa kasihan dengan ayahnya dan perasaan hutang budinya, namun karena Elis adalah anak yang sangat menghargai dan menghormati orang tuanya, sehingga apapun yang di minta ayahnya, selalu dia turuti..
Hari ini om Leo sedang mengadakan acara syukuran ulang tahun anaknya, pukul 18.00, Elis dan keluarganya sudah hadir di kediaman om Leo, terlihat acara yang begitu meriah, dengan di hadiri sebagian besar warga desa, Elis pun mencari keberadaan teman temannya, namun tampaknya belum ada satu pun temannya yang hadir, "hiiissss, pasti mereka hanya menunggu party time", "dasar anak anak nakal", kesal elis bergumam...
"nunggu best friend nya yah kak?", kata Uci, adik bungsu Elis, "iya nih", "biarin ajalah", mereka pasti lagi di luar menunggu parti time", ujar Elis menjawab pertanyaan Uci, "sudah pasti itu kak", ujar uci sambil tersenyum melihat Elis yang merasa kesepian,
iya, Elis mempunyai dua orang sahabat, Christy dan Elin, mereka selalu menghabiskan waktu bersama..
namun karena Elis tidak begitu suka dengan tempat keramaian, Elis pun harus harus di temani oleh ke dua sahabatnya itu bila memang di haruskan hadir di tempat tempat seperti itu.
Tidak lama kemudian acara pun di mulai, terlihat MC yang sudah membuka acara, setelah itu acara tiup lilin dan pemotongan kue ulang tahun, kemudian ucapan terima kasih dari om Leo untuk para warga desa yang sudah hadir, namun Elis tidak perduli dengan apa yang terjadi di panggung, dia masih terlihat mencari sosok sahabat sahabatnya di antara tamu undangan yang hadir, sambil berharap bisa menemukan mereka, tiba tiba pandangan Elis tertuju pada 2 pria yang membuat Elis terkejut, hah? ada dia?, terlihat dolfin dan Devi yang sedang berbincang, jadi benar di tinggal di desa ini juga? gumam Elis dalam hati sambil tersenyum, nyatanya dia memang sangat mengharapkan kehadiran pria itu, ternyata pria itu adalah Dolfin, Dolfin juga turut hadir di acara tersebut, bagaimana tidak? Devi sahabat dolfin adalah keponakan om Leo, tidak heran jika Dolfin juga ada di tempat itu.
Tapi siapa pria di sampingnya itu? wajahnya tampak tidak asing, gumam Elis dalam hati, Elis dan Devi memang adalah sahabat sedari kecil sebelum keluarga devi pindah ke kota, mereka sempat berteman dan menjadi teman bermain, namun karena ayah Devi menemukan pekerjaan di kota, membuat mereka terpisah, tiba tiba pandangan Devi menuju ke arah Elis, dan devi pun tekejut, "Elis"?, kata devi, "Siapa dev"?, "ikut aku", kata devi sambil melambaikan tangannya memberi kode pada dolfin untuk mengikuti langkahnya, dolfin pun menuruti tanpa bertanya.
"Elis"..... panggil devi, Elis pun melihat ke arah suara yang memanggilnya, oh tidak, jangan bilang kalo yang manggil aku adalah temannya itu, aduuhhh... kenapa jantung ku kumat lagi sih?... gumam Elis dalam hati...
Devi dan dolfin pun mendekat ke arah Elis, "om Arya", "tante Mira", sapa Devi kepada orang tua Elis, "maaf", "siapa yah"?, tanya Arya, ayah Elis, "Devi om", "Devi"?, ayah dan ibu Elis pun bingung, "oohhh".... "Devi anaknya Rita"?, tanya ibu Elis, "iya om", "benar sekali", ujar Devi, "ya Ampun Dev", "kamu sudah dewasa yah"?, "tante ngga nyangka", ujar ibu Elis, "iya dong tante", Elis aja udah dewasa", masa aku ngga?, "kan kita seumuran", kata devi sambil tersenyum, "hai Deni", "hai ina", "hai Jo", "hai uci", "hai Elis", sapa Devi, "haiiiii", sapa saudara saudara Elis spontan bersamaan, lain halnya dengan Elis yang nampak gugup karena kehadiran Dolfin, "semuanya kenalin", "ini Dolfin teman aku", "dia lagi liburan di sini", kebetulan ibu nya juga dari sini asalnya, ujar Devi sambil memperkenalkan Dolfin pada Elis dan keluarganya, "oh yah"?, "Siapa nama ibu mu nak?" tanya ayah Elis, "nama ibu saya Welna om", jawab dolfin, "ohhh", Welna yang nikah sama wijaya"?, ujar ayah Elis, "iya om", saya anaknya yang bungsu", jawab dolfin, ohhh... jadi dia temannya si Devi, asiikkk, jadi gampang dong PDKT nya, gumam Elis dalam hati, Elis memang bukanlah wanita yang agresif, namun jika ada alasan untuk itu, maka dia akan menjadi sedikit agresif, walaupun sedikit agak gengsi.
mereka pun berbincang bincang selama acara berlangsung.
#hai dears,
lanjutan pertemuannya sudah pasti ada di lanjutan episode dong.
mohon dukungannya yah biar author bisa lebih semangat lagi, maaf yah kalo belum sempurna,
maklum pendatang baru 😂😂😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments