..."Mulai saat ini Aku menyukai Hujan yang menahan Aku dan kamu...
...Hanya Ada kita berdua...
...Hanya kita"...
Hari ini cuaca sangat panas, apalagi di tambah ada jam olahraga di kelas Aluna membuat Aluna, Keysa dan Bella bercucuran dengan keringat.
"Ya ampun panas banget, ya Allah" keluh Keysa.
" Ini gak bisa apa kita kabur ke kantin gue butuh minuman dingin" sahut Bella dengan nada lemas.
"Sabar dulu lah ... dari pada kita di hukum keliling lapangan panas-panas gini kalau ketauan" ucap Aluna sambil ber kipas-kipas menggunakan tangan nya.
Meskipun rambut ketiganya di kuncir dengan sembarang serta make up tipis mereka telah luntur tak membuat kecantikan mereka bertiga pudar, malah terkesan seksi dimata para lelaki.
"Ahhh... leganya" ucap ketiga nya setelah menyeruput es teh manis di kantin sekolah.
"Gilaa gilaa gilaa... Muka gue bisa gosong kalau setiap olahraga panasnya full" ucap Keysa sambil bercermin melihat wajah meraka yang sudah tampak luntur oleh aliran keringat.
Padahal jika orang lain yang melihat mereka maka akan mengatakan "keringetan aja cantik.. atau rambut dikuncir sembarang aja cantik.. apalah daya daku kalau dikuncir seperti mereka pati telihat seperti bik iyem yang siap menerima titah.."
"Ngaca mulu key.. mending lu tanya pesenan kita udah dibuatin belum" rupanya Aluna sudah tak sabar lagi menahan rasa laparnya.
"Sabar kali Lun.. bentar lagi juga sampe" sahut Bella, dengan menyeruput es teh nya yang tampak nya sudah mulai habis.
"Aku mau pesen es lagi, kalian mau titip gak" ucap Bella menawarkan diri.
"Aku deh Bel 1 ya" jawab Aluna.
"Aku juga Bel 1 masih haus banget ini." Sambung Keysa masih dengan membenahi penampilan nya.
"Bukan kah itu Raka" bisik Aluna dalam hati, seketika Aluna merampas kaca dari tangan Keysa dengan semangat empat lima membenahi penampilan nya.
"Ihhh Aluna ma..Aku kan belum selesai" Gerutu keysa sambil cemberut tak suka kacanya dirampas.
"Pinjem bentar pangeran gue ada disini .. gue harus terlihat cantik" ya Aku harus cantik siapa tahu dengan begitu Raka bisa membalas cintaku.
Keysa menengok kanan dan kiri pandangan nya melihat Raka beserta kedua sahabat nya yang sedang memesan makanan.
"Heeh Raka lagi Raka lagi.. cape gue liat lo ngejer-ngejer dia mulu" Cibir keysa tak suka Aluna seperti wanita tak laku menghabis waktu nya hanya untuk mengejar Raka.
"Nama nya juga usaha, siapa tau hari ini Raka terpesona dengan gue" kata Aluna dengan penuh semangat.
Aluna menambahkan sedikit bedak diwajahnya dan merapihkan rambut dengan menggerai rambutnya. Setelah memastikan penampilan nya sempurna Aluna bersiap memanggil Raka untuk mengajak makan bersama di bangku nya.
"Semoga kali ini berhasil" Aluna berdo'a dalam hati nya.
"Raka" Teriak Aluna memanggil Raka.
Raka dan kedua teman nya memberhentikan langkah kakinya.
"Sini duduk disini .. masih cukup kok untuk kalian bertiga" Aluna menepuk-nepuk bangku kosang disebelah nya dengan senyuman yang mengembang, berharap Raka akan menerima tawaran dari nya.
"Ka kantin penuh.. kita duduk disana aja bareng Aluna sama temen-temen nya" usul zico melihat suasana kantin yang sangat ramai akan sangat susah untuk mereka mencari meja yang kosong.
Lama Raka hanya diam tak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh laki-laki itu.
"Elah ka lama banget.. udah ah ayok gak usah kelamaan mikir" Alex merangkul bahu Raka sambil menggiring nya ke arah bangku Aluna.
"Sini ka samping aku" Aluna menggeser sedikit tubuh nya mempersilahkan Raka untuk duduk.
Senyum itu seketika memudar saat Raka lebih memilih duduk di bangku yang sama dengan keysa.
"Udah Lun duduk sama babang zico aja" zico langsung menduduk kan diri nya di sebelah kanan Aluna.
"Iya Lun sini udah sama kita berdua aja" Alex melakukan hal yang sama dengan mendudukkan tubuh nya di sebelah kiri Aluna.
"Apaan sini geser dikit sana gak usah deket-deket" ketus Aluna sambil mendorong bahu zico dan Alex.
"Kenapa sih Ka duduk disebelah Aku aja kamu gak mau, segitu gak suka nya kamu sama Aku ka" Aluna berkata didalam hatinya sambil memandang Raka dengan tatapan kecewa sedangkan yang di pandang hanya sibuk dengan ponsel yang ada didalam genggaman nya.
****
Entah kemana Panas terik matahari tadi lihat lah kini Awan tampak mendung sebentar lagi mungkin rintik-rintik hujan itu akan turun.
Sekolahan sudah tampak sepi, hanya saja seorang gadis masih menunggu jemputan nya datang, hari ini Aluna tak membawa mobil nya karena sedang di perbaiki di bengkel jadilah Aluna menunggu sopir menjemput dirinya yang sampai sekarang belun juga tiba.
"Lama banget sih pak karman" keluh Aluna, ia sudah setengah jam menunggu di sini tapi belum juga ada tanda-tanda pak karman datang.
Sebuah motor berhenti didepan Aluna... Aluna sangat mengenal motor itu, dia adalah Raka "kenapa Raka berhenti disini" bisik Aluna dalam hati dengan wajah yang mengernyit bingung.
"Naik" ucap Raka dengan ketus
"Hah apa" Aluna kaget dan ingin memastikan bahwa ia tak salah dengar.
"Buruan naik, dalam hitungan ketiga kalau lo belum naik gue tinggal" sahut Raka kesal karena Aluna masih bengong tak mengikuti perintah dari nya.
"Satu.." hitungan dari Raka menyadarkan Aluna, Aluna langsung beranjak dari tempat nya dan menghampiri Raka.
"Raka gimana aku naik nya" ucap Aluna, motor yang digunakan Raka adalah motor ninja Aluna bingung bagaimana menaiki nya dengan rok pendek yang ia gunakan.
Dilirik Aluna saat Raka memberikan tas nya pada Aluna "Pegang" Aluna bingung kenapa malah ia diberikan tas oleh Raka.
Ternyata Raka melepaskan jaket nya dan diberikan nya pada Aluna "Pakai di pinggang lo, mangkanya pakai rok itu gak usah pendek-pendek mau sekolah apa jual diri lo" entah kenapa meskipun kata-kata Raka sangat kasar tetapi Aluna sangat bahagia saat ini, ia tetap tersenyum dengan lebar sambil melingkarkan jaket Raka di pinggang nya.
"Pegang bahu gue naik nya" kali ini Raka mengucap kan nya dengan nada yang biasa.
Kini Aluna bersama Raka membelah jalanan, Perlahan Aluna melingkarkan tangan nya di pinggang Raka, Aluna sudah bersiap kalau saja Raka melepaskan tangan nya.
Benar saja tak lama kemudian Raka melepaskan tangan Aluna "bukan muhrim gak usah peluk-peluk" ucap Raka sedikit berteriak agar terdengar oleh Aluna.
"Iya maaf, repleks tadi" jawab Aluna di iringi dengan cengiran.
"Gak papa ka, di boncengin kamu aja Aku udah seneng banget" kata Aluna dalam hatinya sambil tersenyum memandang punggung Raka dan mencium Aroma tubuh Raka.
Raka semakin mempercepat laju motornya takut hujan turun sebelum Aluna sampai dirumah nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
KIA Qirana
huwaaaaa nasib orang cantik
2021-08-09
1
LiDyra
Janji Palsu Tuan Muda
Tuan muda yang jatuh cinta pada pandangan pertama pada seorang gadis penuh luka akibat disiksa oleh papanya. Disisi lain tuan muda terkena penyakit jantung yang parah. Bisakah mereka bersatu?
Mampir sebentar ke novelku yuk💞
2021-08-09
1
Dhina ♑
Itu tandanya rok Aluna kurang pendek, makanya ribet, ga bisa naik
2021-07-27
0