Gadis Kecilku

..."Kau seperti monster untukku, mengatas namakan cinta untuk melegalkan tindakan mu membuat ku percaya itu bukanlah cinta aku hanyalah obsesi bagimu"...

...Raka Argantara...

Raka pov

Aku tau aku telah menyakiti Aluna dengan kata-kata kasar ku, tapi itu semua aku lakukan untuk membuatnya berhenti menyakiti orang lain.

Bagaimana mungkin aku bisa menjatuhkan hatiku dengan wanita yang menindas orang lain untuk mendapatkan diriku.

Aku akui dia sangatlah cantik, tapi cantik saja tak cukup untuk membuatku jatuh hati, sebab hatiku telah dimiliki oleh gadis masa kecilku, gadis dengan mata indah penuh dengan kelembutan.

Sampai sekarang aku belum juga mampu menemukan gadisku, aku berjanji saat aku menemukan nya nanti aku tak akan pernah meninggalkan dirinya.

Ingatanku kembali pada masa awal pertemuan ku dengan gadis ku.

"Hiks... hikss...hikss" saat itu aku mendengar suara tangis seorang gadis yang duduk sendirian di bangku tempat wisata yang aku kunjungi.

Aku langkahkan kakiku menuju gadis itu, sembari menunggu ibuku kembali membawa es krim yang aku ingin kan.

"Hei kamu kenapa menangis disini" diriku yang saat itu masih berusia lima tahun berdiri dihadapan gadis kecil itu dengan tatapan polos khas anak kecil.

Ku lihat gadis kecil itu menatapku dengan mata yang berurai dengan air mata "Hikss... hiksss Aku kehilangan mamah dan papah ku" ia berbicara sambil menghapus ingus dari hidung nya.

Ku ambil sapu tangan dari dalam kantung ku dan ku berikan padanya "Ini hapus ingus mu dengan ini" kataku sambil menyerahkan sapu tangan ku padanya.

"Hiks hiks hiks mamah papah" ia tetap menangis dengan tangan mengambil sapu tangan dari tangan ku dan kembali membuang kotoran dari hidung nya.

"Jangan menangis lagi Aku akan membantu mu mencari papah dan mamah mu" kataku dengan senyuman.

"Beneran kamu mau bantu aku" dia berkata sambil tersendat sendat karena tangis nya.

"Iya Aku janji, tapi kita tunggu bunda dulu, setelah bundaku datang kita baru mencari papah dan mamah mu bagaimana."

Dia menganggukkan kepalanya tanda dia menyetujui usul dari ku.

"Kalau begitu jangan nangis lagi ya!!" kataku sambil menghapus sisa-sisa air mata nya.

"Ayo ikut aku disana, bundaku tadi menyuruh ku untuk menunggu disana" Aku menggandeng tangan nya menuju bangku yang aku duduki tadi.

Kulihat Bundaku mendekat kearah kami sambil melambaikan tangan nya dengan membawa dua es krim di tangan nya.

"Maaf ya sayang lama ya nunggu nya" Bundaku langsung memberikan es krim dari tangan nya untukku.

"Ehh anak cantik ini siapa" bunda ku langsung berjongkok mensejajarkan tinggi nya dengan kami berdua.

"Bunda dia kehilangan papah dan mamah nya disini, aku berjanji untuk membantunya mencari kedua orang tua nya" Aku yakin bunda ku juga akan membantu mencari ibu dan ayah gadis ini sebab bunda ku sangat baik aku bangga memiliki bunda sepertinya.

"Jadi begitu, yaudah nanti kita keruangan informasi ya nanti kita minta bantu sama petugas, okey" ku lihat ibu ku mengusap dengan lembut pipi chabby gadis kecil disamping ku.

kalian tau pipinya sangat gembul, membuatku ingin sekali mencubit pipinya, tapi aku takut menyakitinya dan membuatnya menangis lagi.

"Kalau tante boleh tau Nama kamu siapa" astaga iya juga aku belum tau siapa namanya dari tadi aku sibuk membuat nya untuk berhenti menangis dan lupa menanyakan namanya

"Nama ku Dira tante" katanya sambil sibuk memakan es krim yang baru saja diberikan oleh bunda ku padanya.

"Nama yang cantik secantik orang nya" lihatkan bunda ku sangat baik, apa lagi jika dengan anak perempuan, karena ibuku sangat menyukai anak perempuan, tapi sayang sampai saat ini aku belum juga mempunyai adik wanita.

"Kalian habiskan dulu es krim nya setelah itu baru kita menemui petugas" aku dan dara mengangguk dan asik menjilat es krim dengan lahapnya.

Disini lah kami sekarang menunggu kedua orang tua dara diruang informasi, tadi petugas sudah menyiarkan tentang dara yang kehilangan orang tua nya kami disuruh menunggu kedatangan kedua orang tua dara.

Aku mengeluarkan mainan kubik yang kubawa untuk ku main kan bersama dara sambil menunggu kedatangan orang tua nya.

"Dira ayo kita bermain ini" ajak ku pada dara

"Tapi aku gak bisa main ini" jawab nya dengan wajah bingung.

"Memang nya biasanya kamu main apa" tanyaku.

"Emmm aku biasanya main boneka main barbie sama main masak-masakan" ia bercerita sambil memasang ekspresi yang lucu.

"Aku gk punya barbie aku cuman bawa ini kalau aku ajarin kamu mau."

"Jadi nanti kamu liatin aja dulu aku main nya" lanjutku mencoba meyakinkan dirinya.

"Okey deh" dia tersenyum dengan lebar senyum nya cantik sekali waktu itu.

"Sayang, Dira sayang" ketika aku dan Dara sedang asyik bermain dari arah pintu muncul seorang wanita dewasa yang sudah penuh dengan air mata, dan disusul oleh pria dibelakang nya ya.

"Mamahh papah ..." dara langsung berlari memeluk ibunya.

Mama Dira mencium seluruh wajah putrinya, sebentar kemudian dara sudah berpindah di pelukan papahnya.

"Sayang kamu gak papa kan hmm, bilang sama papah gak ada yang jahatin dira kan" papah nya dara menggendong anak nya dan membelai sayang rambut putrinya.

"Enggak pah Aku ditolong sama temen ku untuk cari papah sama mamah" ucap Dira sambil menunjuk aku dan Bunda

"Terimakasih bu, berkat ibu kami menemukan Dira" mama dara langsung mengambil tangan bunda dan mengucapkan terima kasih.

"Sama-sama bu saya juga punya anak tau bagaimana cemasnya saat kehilangan anak" jawab Bunda.

"Ini pasti Raka ya" mama nya dara berjongkok mensejajarkan tingginya dengan ku.

Aku hanya mengangguk kan kepalaku menjawab pertanyaan ibunya Dira

"Terimakasih ya sudah membantu dara, Raka baik sekali, makasih ya sayang" Aku tersenyum membalas perkataan mama nya dara, mama nya dara sangat lembut sama seperti bunda.

"Ayo ma kita harus segera ke bandara pesawat kita akan terbang 1 jam lagi" Jadi Dira bukan dari kota ini itu berarti aku tak bisa lagi bertemu dengan Dira, aku langsung menunduk sedih setelah mendengar ucapan ayah nya Dira.

"Sekali lagi terimakasih bu sudah membantu Anak saya."

"Tak masalah bu saya senang melakukan nya, Dira nanti kalau main lagi jangan lepas tangan mama nya ya" Bunda membelai wajah dara untuk terakhir kalinya.

"Papah Dira mau turun" Gadis kecil itu memberontak dari pelukan ayah nya.

"Ini untuk Raka dari Dira disimpen ya, nanti kalau kita ketemu lagi raka tunjukin aja pita ini sama Dira, Dira pasti tau kalau itu raka" Dira mrmberikan ku sebuah pita cantik dari rambutnya.

"Ehmm Nanti kalau aku sudah besar aku pasti cari kamu" kataku sambil tersenyum.

" Janji ya, nanti kalau Raka ketemu aku Raka pasti ngenalin Dira kan" tanya nya.

" Pasti" kataku sambil mengangkat cari kelingkingku sebagai pengikat janji.

"Dira pulang dulu Raka dadah" perlahan tubuh dara menghilang dari pandangan mataku.

Sejak saat itu aku tak pernah lagi bertemu dengan Dira, kata bunda ku rumah Dira ada di jakarta, kelas 3 smp aku pindah ke jakarta saat itu aku sangat senang sekali karena kemungkinan aku bertemu dengan Dira sangat besar.

Ternyata aku salah jakarta adalah kota yang sangat besar, aku tak tahu Dira berada di kota jakarta yang mana.

Tapi aku yakin aku pasti akan menemukan gadis kecilku itu.

Terpopuler

Comments

🦈Bung𝖆ᵇᵃˢᵉ

🦈Bung𝖆ᵇᵃˢᵉ

sen

2021-08-11

0

ᴷᶜ Riska Febriani MangaTo͜on

ᴷᶜ Riska Febriani MangaTo͜on

semangat kak

2021-08-09

0

KIA Qirana

KIA Qirana

apa kelak mereka berjodoh

2021-08-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!