🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿
Pagi yang cerah secerah senyum indah dari wajah mayra.
gadis itu sudah bersiap untuk pergi ke sekolah.
Hari ini mayra di antar oleh ayahnya, di perjalanan ayah mayra memberitahu bahwa dia tidak bisa menjemputnya nanti.
tibanya di sekolah mayra segera turun dan bergegas masuk ke dalam kelas, namun sebelum masuk tiba-tiba saja ada yang menarik tangannya menuju uks. Siapa lagi kalau bukan adi, mereka masuk dan adi segera mengunci pintu uks agar tidak ada yang bisa masuk.
Mayra kaget dengan tindakan yang adi lakukan, dia heran kenapa adi bersikap seolah seperti kekasih mayra saja, memang benar mayra selalu merasakan hal aneh jika sedang bersama adi, tapi hal itu selalu ia tepis agar tak semakin dalam.
🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿
Ssreeetttt.....
Adi mengangkat Mayra hingga terduduk di atas kasur uks, di tatapnya wajah mayra, enatah ekspresi apa yang adi tunjukkan saat itu, namun hati mayra benar-benar gugup melihat adi begitu.
💋Cup..
Satu kecupan mendarat sempurna di bibir mayra, dia kaget menerima hal itu pagi ini, berbeda dengan adi yang tersenyum setelah itu.
"Aku merindukanmu mayra, anggap saja itu morning kiss untukmu, aku hanya ingin memberitahumu tanpa ada penolakan, setelah pulang sekolah kau harus ikut aku kerumahku, jika tidak aku akan melakukan hal yang tak pernah kamu bayangkan." bisik adi di telinga mayra.
Mayra hanya diam mematung, dirinya bergidik ngeri mendengar ancaman adi, tak berani menolak mayra memilih mengangguk mengiyakan perintah adi.
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
"Kalau begitu, kau masuklah sayang, tapi ingat jangan berani tersenyum bahkan mendekati laki-laki lain di belakang ku, karna aku bisa melihatmu." ucapnya menepuk pucuk kepala mayra.
Kemudian ia membuka kunci ruangan itu, lalu adi keluar lebih dulu meninggalkan mayra yang masih mematung, mayra sadar kemudian segera keluar setelah beberapa menit kepergian adi.
Hatinya terus bertanya-tanya melihat sikap adi yang aneh, ada kecemburuan seperti seorang kekasih.
"Apa maksutnya dia mengancamku? lagipula sejak kapan aku menjadi kekasihnya, seenaknya saja dia melarangku." batin mayra kesal.
🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿☺
Tanpa sadar karna mayra sibuk menggerutu dan tak melihat saat berjalan dia menabrak rangga yang baru datang, keduanya kaget, di tambah mayra yang kini merasa dirinya semakin panas setelah ulah adi, dan sekarang harus menabrak guru magang itu.
"Maaf pak, saya buru-buru." jelas mayra.
"Tak masalah mayra, lain kali kau hati-hati, jangan sampai kau jatuh, apalagi jatuh ke pelukan laki-laki lain." jelas rangga sedikit menggombal.
Untung saja saat itu sedang sepi, mayra hanya tersenyum mendengar gombalan rangga yang tak membuatnya merasakan hal apapun.
"Ya sudah kalau begitu pak, saya permisi ke kelas dulu." ucap mayra sopan.
"Pergilah mayra."
Setelah kepergian mayra, rangga juga pergi menuju ruang guru.
Hatinya sedikit senang bisa bertemu gadis yang ia sukai pagi ini, sedang mayra sudah tiba di kelasnya.
Jeni dan nana sudah menunggu mayra dengan panik, karna mereka belum mengerjakan tugas matematika nya.
"Lama banget sih kamu may, udah mepet nih." keluh jeni.
"Ishh..ini juga udah kayak biasanya, cuma kalian aja yang keburu kalau masalah pr." kesal mayra.
Tepat setelah mereka mengerjakan PR, jam masuk kelas berbunyi, ketiganya fokus dalam pelajaran, terutama mayra.
🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿
🛎🛎🛎🛎 tet..
Sekitar jam 12 siang bel pulang sekolah berbunyi..
Membuat para penghuni kelas berhamburan keluar untuk segera pulang, termasuk kedua teman mayra yang sudah di tunggu oleh jemputan mereka masing-masing.
Mayra dilema antara pulang atau mengikuti perintah adi, namun belum sempat mayra berjalan keluar gerbang sekolah adi sudah menghampiri dirinya, mengajaknya ke mobilnya.
Mayra kaget, dia hawatir ada yang melihat hal itu, dia menelisik ke segala arah, untung saja tidak ada yang melihat hal itu.
Helaan nafas panjang keluar dari mulut mayra, adi tersenyum melihat ketakutan di wajah mayra yang membuatnya semakin terlihat menggemaskan.
"Tenanglah mayra, aku sudah memastikan jika tak ada yang melihat kita, lagipula jika ada yang melihat aku tidak masalah karna kau memang milikku." ucap adi santai meraih tangan mayra.
Mayra membulatkan matanya, menatap ke arah adi yang menyunggingkan senyum untuknya, dia tidak bisa berpikir jika adi segila itu, ingin melepas genggaman adi namun hal itu tak bisa karna adi semakin mengeratkan genggamannya.
"Pak..lepasin dong." memelas, membuat wajah mayra terlihat semakin menggemaskan di mata adi.
"Tidak akan, jangan tunjukkan ekspresi itu mayra jika tidak aku akan memakammu di sini." tegasnya.
Mendengar ucapan adi, mayra menelan salivanya susah, seketika dirinya terdiam, dia kembali mengingat hal yang adi lakukan 2 hari yang lalu.
Akhirnya beberapa menit keduanya tiba di rumah adi, janji adi kemarin untuk membawa mayra ia tepati, karna sejak tadi bik jum sudah menunggu mayra, dia sudah menyiapkan segala sesuatu untuk menyambut mayra.
"Den adi beneran bawa non kemari." senang jum.
"Tentu bik, ajak dia ganti baju bik aku akan kemar dulu untuk mandi." ucap adi meninggalkan keduanya.
"Mari non." ajak jum.
"May saja bik." mengikuti bik jum.
Mayra menuruti ajakan jum yang membawanya ke kamar dimana sudah ada baju yang di siapkan untuk dirinya, tak banyak bicara meski banyak hal yang dia pikirkan untuk kedatangannya kembali ke sana.
Setelah bersiap dengan dress cream lengan pendek dan selutut yang press body mayra keluar dari kamar itu, menuju bik jum yang menunggunya di bawah.
Rambutnya tergerai indah dengan sedikit basah karna terkena percikan air saat mandi, saat hendak menuruni tangga adi juga tiba secara bersamaan dengannya.
Adi terpaku melihat mayra yang sangat cantik tanpa polesan makeup, siapa yang tidak terpesona melihat mayra saat itu, baju yang dia pakai membuat tubuh indahnya terlihat jelas, rambutnya yang sedikit basah membuat adi menelan salivanya susah, juniornya saja sudah memberontak melihat mayra saat itu.
Berbeda dengan mayra, meski melihat adi mayra berpura-pura tak melihatnya dan segera menuruni tangga di ikuti adi di belakangnya, dengan cepat adi berjalan sejajar bersama mayra layaknya pasangan suami istri, sreett...di rangkulnya pinggang mayra hingga kedua nya sangat dekat, bik jum yang melihat hal itu tersenyum lebar, rasa bahagia melihat tuannya kembali seperti dulu, serasi kata itu terlontar dari mulut bik jum yang melihat keduanya tiba di hadapannya.
Mayra tersipu malu, entah kenapa ada rasa bahagia yang bercampur gugup di pandang seperti itu oleh bik jum.
Adi yang tau akan hal itu tersenyum, kemudian berbisik kepada mayra.
"Mulai hari ini kau adalah kekasihku dan seterusnya." bisik adi.
Mayra terperanjat kaget, namun dia tetap tidak bisa lepas dari adi, segera mungkin bik jum pergi meninggalkan keduanya, tak ingin mengganggu acara tuannya.
Dengan lembut adi mengajak mayra menuju meja makan, mendudukkan mayra tepat di samping kursi meja makan.
Adi mulai mengambil nasi ke dalam piring mayra serta lauknya, mayra tertegun melihat apa yang dia lihat, dirinya tak berani bicara, dia bingung apa yang harus dia lakukan saat itu.
"Makanlah, jika tidak aku akan memakanmu sayang." lembut adi.
mendengar kata itu mayra mulai makan, meski rasanya dia sudah kenyang dan tak berselera, pikirannya berputar-putar mencari ide agar bisa keluar dari situasi saat itu.
sedangkan adi makan dengan lahap, hingga ia selesaipun makanan mayra masih belum menghabiskan makanannya.
"Kenapa tidak di makan? apa kau tak suka? atau tidak enak?" tanya adi.
"Bukan pak, hanya saja saya kenyang." jawab mayra dengan gugup.
"Ya sudah, ayo ikut aku." ajak adi berdiri, dia melangkah menuju ruang tengah, kemudian duduk di sofa 3 in 1 yang cukup panjang, di ikuti mayra di belakangnya.
Sebelum mayra duduk adi lebih dulu menyuruh mayra duduk di pangkuannya, meski mayra menolak namun dengan mudahnya adi mengangkat mayra ke atas pangkuannya.
"Kau berani menolakku sayang." lembut adi membelai wajah mayra yang terus menunduk.
Mayra gemetar badannya terasa lemas berada di pangkuan adi, apalagi adi yang terus membelai rambut mayra yang tergerai.
"Apa kau takut padaku sayang?" bisik adi ke telinga mayra.
Tak bisa menjawab mayra hanya mengangguk pelan, dan hal itu membuat adi tersenyum.
🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿
"Lihat aku mayra, tatap mataku." ucap adi menatap wajah mayra. Pandangan keduanya bertemu saat mayra memberanikan diri menatap adi.
"Jangan takut mayra, aku tidak akan melukaimu, percayalah padaku." jelas adi.
"Kenapa bapak melakukan hal ini?" gugup mayra.
"Mayra..aku menyukaimu, aku tertarik padamu, bahkan aku juga mencintaimu sayang." lembut adi.
"Tapi ini salah pak...bapak sudah menikah." sela mayra.
"Tak ada yang salah mayra, apalagi perasaanku padamu, dan kau masih menganggapku masih memiliki istri? kau belum percaya soal statusku? jadi karna itu kau terus menghindar dariku?" tanya adi masih menatap intens mata mayra.
Mayra mengangguk pelan, rasanya dia ingin kabur dari sana namun kakinya serasa lemas.
"Aku sudah bercerai 3 tahun lalu mayra, dan sekarang aku ingin kamu menjadi masa depanku, aku jujur mayra, jangan pernah mencoba menjauh dariku atau pergi meninggalkan aku, karna itu tak akan baik untukmu mayra, aku tak suka melihatmu dekat dengan laki-laki lain, karna kau hanya milikku."
🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿
"Tapi, bapak itu guruku." bantah mayra mengalihkan pandangannya, hatinya berdegup kencang ada gelayar aneh yang ia rasakan, pipinya kian merona mendengar pernyataan guru yang dulu pernah ia suka.
"Aku tak perduli, karna sebuah perasaan tak pernah mengenal status apapun, yang jelas aku mencintaimu mayra." lembut adi.
"Tapi pak.." kata mayra namun terpotong saat adi bicara.
"Tidak ada tapi-tapian, aku tau kalau dulu kau juga pernah menyukai diriku, dan saat ini kau hanya bisa berusaha menepis rasa itu saat kembali hadir di hatimu mayra, dan percayalah aku mencintaimu tak ada yang salah dari perasaan kita berdua, bukalah hatimu mayra, belajarlah menerima diriku, jadi apa kau mau menjadi kekasihku?" tanya adi setelah sekian kali nya ia menyakinkan gadis sma itu.
Tak berani menjawab, mayra tersipu malu, memang benar yang adi katakan dan bagaimana dia bisa tau, mayra hanya menggangguk pelan. Hal itu membuat adi bahagia sehingga membuat adi menjatuhkan mayra kedalam pelukannya.
🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿
sorry ya semua..mom baru sempet up..
hehehe...semoga tetep suka ya sama cerita mom..
insyaallah bakalan semangat up..
minta dukungannya ya semua..👍❤🗯
Trimakasih..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Melamar jadi kekasih??umur bapak bukannya muda lagi lho?? lamar langsung jadi istri lah,,,
2022-11-02
0