Seminggu berlalu, tiada kabar dari Martin. Pria itu tidak pulang ke rumah ataupun mengirim pesan pada Anthea. Ya, Anthea sendiri tidak mengharapkan apa-apa. Toh mereka berdua hanyalah teman ranjang saja.
Anthea
Aku enggak punya gaun yang bagus. Padahal malam ini mau pergi ke acara reunian. Apa aku pergi belanja saja, ya? Lagian Martin bilang aku boleh pakai uangnya. Kalau begitu, aku telepon Desy saja buat temenin ke mall.
Anthea meraih telepon kemudian mendial nomor Desi, sahabatnya.
Anthea
Halo, Desy.
Desi (Sahabat Anthea)
Anthea, ada apa?
Anthea
Kamu ada waktu? Temankan aku ke mall, yuk?!
Desi (Sahabat Anthea)
Boleh, kebetulan aku juga tidak tahu mau ngapain, nih. Kita ketemuan di mall saja, bagaimana?
Anthea
Ide bagus. Aku segera berangkat sekarang. Kamu tunggu aku.
Desi (Sahabat Anthea)
Oke.
Sambungan telepon diputus. Anthea mengambil tas selempang yang berada di atas tempat tidur, lalu segera pergi meninggalkan rumah.
Sesampainya di mall.
Desi (Sahabat Anthea)
Hai, Anthea. Sudah lama menunggu?
Anthea
Baru saja datang. Temankan aku cari gaun buat ke acara reuni malam ini.
Desi (Sahabat Anthea)
Kamu diundang?
Anthea
Tidak, tapi Brian mengajakku.
Desi (Sahabat Anthea)
Brian? Maksudmu Brian teman kampus kita?
Anthea
Memangnya Brian mana lagi yang kukenal? Kami tidak sengaja bertemu di mall.
Desi (Sahabat Anthea)
Apa di semakin tampan, setelah pulang dari luar negeri?
Anthea
Dia tampan.
Desi (Sahabat Anthea)
Aku rasa Brian masih menyukaimu. Kalau begitu, kamu harus tampil cantik malam ini.
Comments
Mifta Siregar
tu kan brian suka sma anthea
2022-03-15
0