Kabar duka
Aldian yang mendengar cetusan istrinya merasa khawatir.
Aldian
Adek butuh bantuan?
Salma
Tidak Mas, cuma urusan kantor.
Aldian
Ya sudah, pergilah.
Aldian
Nanti Mas yang bawa Dani dan Dion pulang.
Salma mengangguk tanda setuju, ia pun bergegas pergi meninggalkan tempat itu.
Salma tau ancaman yang di ucapkan oleh Rafael bukanlah sekedar gurauan, ia sudah mengenal pria itu selama 2 tahun menjalin hubungan dengannya saat masih kuliah di Jerman. Pria berhati dingin yang tidak mengenal toleransi terhadap orang lain, selain itu Salma tidak ingin Rafael tau rahasia yang di sembunyikannya.
Luka lama yang sudah terkubur rapat, jika terbongkar kebahagiaan kecil yang di milikinya sekarang bisa musnah seketika. Itulah alasan kenapa ia berbohong tentang identitasnya, meski ia sadar kebohongan demi kebohongan akan terus berlanjut untuk menutupi satu kebohongan.
Waktu pun berlalu, Rafael sedang duduk dengan kaki disilangkan di sofa ruang tamu. Salma yang datang sambil berlari membawa tumpukan berkas, terlihat begitu lusuh saat sampai dihadapannya.
Rafael
Kamu terlambat 5 menit!
Rafael
Saya dengar kamu punya riwayat penyakit.
Rafael
Kalau cuma lari semenit saja kamu sudah tidak tahan, lebih baik kamu cari pekerjaan lain saja!
Rafael
karena ini kesalahan pertama kamu, saya kasi keringanan.
Rafael
Bulan depan gaji kamu akan dipotong setengah.
Sudah jatuh tertimpa tangga, rasa kecewa yang dirasakan Salma atas sikap dan perkataan Rafael padanya, membuatnya tak bisa berkata-kata.
Setelah Ia beranjak pergi, Sam datang menghampiri Rafael.
Sam
Tuan muda… kenapa tuan bersikap seperti itu?
Sam
Tuan tau jarak dari tempatnya ke sini memang tidak mungkin untuk datang tepat waktu.
Rafael
Wanita sepertinya memang tidak pantas jadi sekretaris!
(tamatan SMA).
Rafael
Cepat atau lambat pasti bakal keluar sendiri...
Sam
Maaf jika saya terkesan menggurui
Sam
Saya cuma tidak ingin tuan muda menyesal seperti tuan besar.
Sam berusaha menyampaikan pesan dari perkataannya, namun Rafael yang terlalu kesal tak ingin memperpanjang percakapan mereka. Amarah dan kecemburuan yang di pendamnya selama bertahun-tahun lalu, seakan mau meledak seketika. Dia sudah berusaha menahan emosinya demi tidak membuat keributan untuk ayahnya yang sedang sakit.
Malam hari, Rafael duduk di depan layar laptop dan mengecek email yang di kirim oleh James. Dengan raut wajah serius, ia memperhatikan setiap detail informasi yang diberikan.
Salwa Latisha Utari dan Salma Latisha Usha adalah anak kembar identik. Mereka diadopsi dari bayi oleh pasangan yang tidak bisa memiliki keturunan di panti asuhan harapan. Namun sayangnya orang tua angkat mereka, meninggal ketika mereka berumur 7 tahun karena kecelakaan tabrak lari.
Saat umur 10 tahun Salma pernah di rawat di rumah sakit dengan gejala penyakit kanker darah, sang adik hanya bisa belajar di rumah sampai tingkat sekolah menengah atas. Kesehatannya membaik setelah kemoterapi berulangkali dijalankan.
Sementara sang kakak, Salwa berhasil mendapat beasiswa kuliah di Jerman. Setelah tamat dia menikah dengan pria bernama Aldian Wahyu Iskandar dan meninggal dunia karena dampak pasca operasi persalinan.
Matanya memerah menahan amarah, tangannya mengepal kuat seakan ingin melampiaskan kekesalan yang ia pendam selama bertahun-tahun.
Comments
Alfi Nita
tau ah lanjut aja
2021-07-18
0
Nila Fin
lupakan sajalah
2021-07-18
0
Mommy Gyo
3 like hadir thor mampir di karyaku cantik tapi berbahaya
2021-07-14
0