Berkumpul keluarga

Menikah Yang Ke-dua

Chapter 4 Berkumpul keluarga

Aisyah pun pergi meninggalkan kediamannya,  Anwar merasa khawatir dan bersalah saat melepaskan kepergian Aisyah.

Tengah malam Aisyah berangkat ke kampung menggunakan bus antar kota, ia menghubungi adiknya Akhmad untuk menjemput di terminal kota.

Perjalanan dari kota ke kampung membutuhkan waktu setengah hari penuh, mungkin ia bisa sampai di terminal kota tujuan keesokan harinya. 

Siang hari sepulang sekolah Akhmad langsung bergegas menuju terminal kota. Ia dengan sabar menunggu kepulangan kakaknya. Kedua orang tua Aisyah merasa khawatir dengan Putri sulungnya, biasanya ia pulang kampung selalu bersama suaminya, tetapi  kali ini putrinya pulang seorang diri. 

Di teras rumah kedua orang tua Aisyah duduk menunggu kepulangan putri tercintanya, dengan perasaan khawatir mereka berdua penasaran tentang kepulangan Aisyah yang mendadak itu. Bahkan saat ditanya melalui telepon, Aisyah juga tak memberi alasan yang masuk akal. Ia cuma bilang akan pulang ke kampung dan tinggal bersama mereka.

Akhirnya Akhmad pulang dengan motor buntutnya, di belakang terlihat ia membonceng Aisyah yang memangku kopernya di tengah. Kasihan sekali Aisyah, dulu ia menikah dengan Anwar karena saling mencintai, mereka di pertemukan oleh kepala yayasan di pondok tempatnya dulu menuntut ilmu. Hanya karena Allah belum mempercayainya untuk mendapatkan keturunan, akhirnya Anwar menceraikannya. 

Aisyah bergegas turun dari motor, ia mengangkat kopernya lalu meletakkan dilantai. Dengan langkah sayu ia menarik kopernya memasuki rumah, di teras sudah ada kedua orangtuanya yang berdiri menjemput kedatangannya.

"Assalamualaikum Abi... Umi... Aisyah kangen dengan kalian" Aisyah lagi-lagi rapuh, ia tak kuasa menitihkan air matanya, ia mencium tangan kedua orangtuanya serta memeluk mereka berdua. 

"Wa'alaikumsalam nak... Bagaimana kabarmu? Apa kamu baik-baik saja nak!" Tanya Abi sembari mengelus jilbab putrinya yang tak rapi, beberapa helai rambutnya keluar, Aisyah begitu sedihnya sampai tak memperhatikan penampilannya

"Ayo masuk dulu Ais... Kita bicara di dalam, nggak enak nanti dilihat tetangga" terang uminya meminta seluruh anggota keluarga untuk masuk ke dalam rumah.

Mereka semua memasuki rumah.

Seluruh orang duduk di ruang tamu, Abi kembali melontarkan pertanyaan pada Aisyah.

"Bagaimana kabarmu nak, kenapa Anwar tidak mendampingimu pulang?" 

Aisyah langsung berlutut di kaki abinya, ia berusaha kuat menceritakan badai rumah tangganya.

"Maafkan Aisyah Abi, Ais nggak bisa mempertahankan rumah tangga Ais.... Mas Anwar bersikeras ingin menceraikan ku Abi" tangis Aisyah kembali pecah, suasana haru menyelimuti seluruh keluarga, mereka ikut menanggung beban kesedihan yang dipikul putrinya.

"Kenapa kalian berpisah nak, apa ini tidak bisa dibicarakan dulu. Ais kan tahu, perceraian itu paling dibenci Allah SWT." Terang Abi sambil terus menyisipkan rambut putrinya yang masih terlihat keluar dari jilbabnya, Aisyah menangis histeris menyandarkan kepalanya dipangkuan abinya.

"Iya Ais... Lebih baik bicarakan lagi dengan suami mu, jangan sampai memutuskan keputusan karena emosi sesaat. Dalam hubungan pernikahan, pertengkaran dan masalah pasti akan ada. Pasangan suami istri dituntut untuk bisa saling membantu dalam menyelesaikan masalah. Jangan sampai hubungan kalian  harus berakhir di pengadilan" imbuh ibunya setuju dengan pendapat suaminya.

"Coba ceritakan apa masalah kalian, kalau memang bisa diperbaiki, Abi yang akan berbicara dengan suamimu." Tanya Abi.

Aisyah kembali berdiri, ia duduk di tengah Abi dan uminya, sedangkan Akmad hanya diam tak tega melihat kesedihan kakaknya. 

"Akhmad... Kamu masuklah ke kamar, cepat ganti pakaian mu" suruh umi

"Baik umi" Akhmad pun bergegas masuk ke kamarnya.

Aisyah mulai menceritakan permasalahan rumah tangganya pada Abi dan uminya, mungkin tak pantas ia melibatkan kedua orang tuanya dalam permasalahan rumah tangganya, tapi ia benar-benar nggak kuat menahan kerapuhannya seorang diri, ia tak kuat memikul beban kesedihannya.

"Mas Anwar mau menikahi wanita lain ..Abi,

Ais meminta untuk dimadu, mas Anwar menolak, ia bersikeras ingin menceraikan Ais karena Ais nggak bisa ngasih keturunan." Jelas Aisyah menceritakan pokok permasalahannya.

"Astaghfirullah hal adzim, begitu besar masalah yang kamu hadapi, sabar ya nak, pasti ada hikmah di balik semua ini. Semoga Allah memilihkan jalan yang terbaik untuk mu... Abi dan umi selalu mendoakan yang terbaik untuk mu." Abi kembali mencurahkan kasih sayangnya, umi memeluk Aisyah, beliau juga menangis melihat kondisi putrinya.

Orang yang beriman hendaknya bersabar atas segala ujian, cobaan dan musibah yang datang kepadanya. Percaya bahwa Allah tidak akan menguji hamba-Nya diluar batas kemampuannya. Ketika mendapatkan cobaan, maka bersabar dan ikhlas dengan apa yang terjadi. Karena sesungguhnya Allah itu bersama dengan orang-orang sabar.

Terpopuler

Comments

Ummu Ikhsan

Ummu Ikhsan

lanjut kk

2025-04-28

0

Sukliang

Sukliang

thor plisss ya buat mandul tu suami laknut

2021-11-24

0

susan susanti

susan susanti

mdah2an yg gak bisa punya anak nya dari anwarnya,,supaya nyesel nntinya😡😣

2021-08-31

0

lihat semua
Episodes
1 Talak
2 Meminta Dimadu
3 Aisyah pulang kampung
4 Berkumpul keluarga
5 Surat perceraian
6 Belajar hidup tanpa suami
7 Sahabat lama
8 Salah paham
9 Sikap Farid
10 Farid buta agama
11 Farid adalah bos baru Anwar
12 Rani Si pelakor
13 Lebaran yang menyedihkan
14 Mengejutkan
15 Ancaman sahabat
16 Rencana kakak beradik
17 Anwar masih perhatian dengan Aisyah
18 Kelebihan Aisyah yang belum terlihat
19 Cinta yang membutakan mata hati
20 Dalil cinta menurut hadist
21 Sisi baik Farid Hardja Diningrat
22 Ciuman yang memaksa, Aisyah marah
23 Farid mengalami kecelakaan
24 Terjebak dalam kegelapan
25 Aisyah menolak Fina
26 Farid melamar Aisyah
27 Ta'aruf cinta
28 Pemecatan Rani
29 Pertengkaran Anwar dan Rani
30 Prosesi menuju khitbah
31 Acara ijab qobul
32 Resepsi pernikahan Farid dengan Aisyah
33 Malam pertama (Romantis)
34 Ya Zawjatii
35 Siapa Azizah ?
36 Kejujuran
37 Berlibur ke Malioboro
38 Rani menghina Aisyah
39 Aisyah hamil ?
40 Kehamilan Aisyah
41 Azizah kenapa?
42 Azizah mencintai Farid
43 Permintaan terakhir Azizah
44 Kematian Azizah
45 Janin Kembar
46 Iri dengan kehamilan Aisyah
47 Kekesalan Anwar
48 Kekesalan Anwar
49 Anwar menalak Rani
50 Aisyah doyan makan
51 Reaksi Rani
52 Kehadiran Umi
53 Sakit datang dari Allah
54 Cinta Fina
55 Bawaan bayi
56 Perhatian seorang suami
57 Perjalanan bisnis
58 Melepaskan kepergian suami
59 Di Singapura
60 Klien Nggak berakhlak
61 Kepekaan hati seorang istri
62 Mendadak pulang
63 Kekasih Fina
64 Hari pernikahan Fina
65 Racun sianida untuk Aisyah
66 Kabar duka
67 Menolak otopsi jenazah Akhmad
68 Akhirnya Rani tertangkap
69 Aisyah juga manusia
70 Proses kelahiran si kembar
71 Kelahiran si kembar
72 Aqiqah si kembar
73 Kelucuan si kembar
74 Abang Al belum khatam Al-Quran
75 Albiru
76 Kebahagiaan
77 Kedatangan Anwar
78 Perasaan Anwar
79 Jodohkah Ema dan Anwar
80 Anwar dan Ema salting
81 Barbeque bersama
82 Pendekatan menuju khitbah
83 Melamar
84 Pertemuan keluarga yang mengejutkan
85 Penyatuan Keluarga (Cinta)
86 Pengumuman
87 Kedatangan keluarga David
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Talak
2
Meminta Dimadu
3
Aisyah pulang kampung
4
Berkumpul keluarga
5
Surat perceraian
6
Belajar hidup tanpa suami
7
Sahabat lama
8
Salah paham
9
Sikap Farid
10
Farid buta agama
11
Farid adalah bos baru Anwar
12
Rani Si pelakor
13
Lebaran yang menyedihkan
14
Mengejutkan
15
Ancaman sahabat
16
Rencana kakak beradik
17
Anwar masih perhatian dengan Aisyah
18
Kelebihan Aisyah yang belum terlihat
19
Cinta yang membutakan mata hati
20
Dalil cinta menurut hadist
21
Sisi baik Farid Hardja Diningrat
22
Ciuman yang memaksa, Aisyah marah
23
Farid mengalami kecelakaan
24
Terjebak dalam kegelapan
25
Aisyah menolak Fina
26
Farid melamar Aisyah
27
Ta'aruf cinta
28
Pemecatan Rani
29
Pertengkaran Anwar dan Rani
30
Prosesi menuju khitbah
31
Acara ijab qobul
32
Resepsi pernikahan Farid dengan Aisyah
33
Malam pertama (Romantis)
34
Ya Zawjatii
35
Siapa Azizah ?
36
Kejujuran
37
Berlibur ke Malioboro
38
Rani menghina Aisyah
39
Aisyah hamil ?
40
Kehamilan Aisyah
41
Azizah kenapa?
42
Azizah mencintai Farid
43
Permintaan terakhir Azizah
44
Kematian Azizah
45
Janin Kembar
46
Iri dengan kehamilan Aisyah
47
Kekesalan Anwar
48
Kekesalan Anwar
49
Anwar menalak Rani
50
Aisyah doyan makan
51
Reaksi Rani
52
Kehadiran Umi
53
Sakit datang dari Allah
54
Cinta Fina
55
Bawaan bayi
56
Perhatian seorang suami
57
Perjalanan bisnis
58
Melepaskan kepergian suami
59
Di Singapura
60
Klien Nggak berakhlak
61
Kepekaan hati seorang istri
62
Mendadak pulang
63
Kekasih Fina
64
Hari pernikahan Fina
65
Racun sianida untuk Aisyah
66
Kabar duka
67
Menolak otopsi jenazah Akhmad
68
Akhirnya Rani tertangkap
69
Aisyah juga manusia
70
Proses kelahiran si kembar
71
Kelahiran si kembar
72
Aqiqah si kembar
73
Kelucuan si kembar
74
Abang Al belum khatam Al-Quran
75
Albiru
76
Kebahagiaan
77
Kedatangan Anwar
78
Perasaan Anwar
79
Jodohkah Ema dan Anwar
80
Anwar dan Ema salting
81
Barbeque bersama
82
Pendekatan menuju khitbah
83
Melamar
84
Pertemuan keluarga yang mengejutkan
85
Penyatuan Keluarga (Cinta)
86
Pengumuman
87
Kedatangan keluarga David

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!