Aisyah pulang kampung

Menikah Yang Ke-dua

Chapter 3 Aisyah pulang kampung

Tangisan Aisyah semakin pecah, dadanya terasa sesak tubuhnya pun ikut bergetar. Ia tak kuat menerima kenyataan tersebut, dengan penuh harapan ia tetap ingin mempertahankan keutuhan rumah tangganya yang ia bina selama dua tahun ini.

Rani juga tak menyetujui permintaannya, begitu juga dengan Anwar suaminya. Martabatnya sebagai seorang istri kini sudah tak ada lagi, Anwar tetap kekeuh ingin menceraikannya.

Aisyah menghela nafas panjang, akhirnya ia bersedia menerima keputusan suaminya, dengan berat hati ia meninggalkan ruang kerja suaminya.

"Terimakasih mas, kamu udah milih aku ketimbang istri mu itu" ujar Rani senang, ia begitu bahagia melihat raut wajah Aisyah yang penuh dengan kekecewaan. Entah ada rahasia apa dibalik ini semua, kenapa Rani tega menyakiti hati sesama perempuan.

"Iya sayang, aku seneng akhirnya Aisyah menerima keputusan ku, besok aku akan mengurus perceraian ku dengannya, bulan depan kita menikah ya" terang Anwar meraih tengkuk Rani, ia memeluk Rani dengan penuh kasih sayang.

Anwar sebenarnya tak rela melepas kepergian Aisyah, tetapi rasa dihatinya terkalahkan oleh rasa cintanya pada Rani.

Aisyah berjalan menyusuri jalanan, sesekali ia mengusap tetesan air mata yang membasahi pipinya. Sepanjang jalan tak henti hentinya ia mengadu pada Tuhan nya.

"Ya Allah kenapa begitu berat ujian yang kau berikan, aku tak yakin bisa melewati ini semua. Ku mohon jangan pisahkan aku dengan suamiku"

Jeritnya dalam hati

Langkahnya mulai terengah, ia memutuskan untuk pulang ke rumah menggunakan taksi. Setibanya di rumah, ia melihat Anwar dan Rani tengah duduk di ruang tamu menunggu kedatangannya. 

Rani berdiri dengan memegang gagang kopernya, kedua mata Aisyah terfokus pada koper di depan Rani. "Mas Anwar, apa Rani akan tinggal di rumah kita" tanya Aisyah pelan

"Iya" jawab Anwar singkat. Rani terlihat tersenyum mendengar jawaban dari Anwar.

"Tapi mas kalian kan belum sah menikah, kalau mas masih mengijinkan Rani tinggal disini itu namanya berzina mas, perbuatan itu sangat dilarang oleh Allah. Lebih baik Rani jangan tinggal di sini dulu, sebelum mas Anwar menikahinya." Jelas Aisyah, lagi-lagi ia tak menyetujui keputusan suaminya yang sebentar lagi akan jadi mantan suami. Aisyah berbuat seperti itu karena tak ingin Anwar mendapatkan hukuman dari Allah atas perzinahan yang mereka lakukan.

Anwar menatap ke arah Rani

"Iya sayang lebih baik kamu tinggal di hotel dulu ya, tolong bersabarlah sampai aku resmi bercerai."

Rani melangkah mendekat, kedua tangannya merangkul pinggang Anwar.

"Aku ingin tinggal disini sama kamu mas, aku janji nggak akan berbuat yang aneh-aneh, boleh ya mas?" Pinta Rani dengan manja

Mata Rani melotot ke arah Aisyah "Astagfirullah... Wanita ini benar-benar berniat untuk merebut suamiku, tolong sadarkanlah suamiku ya Allah" Aisyah menepuk dadanya, kata hatinya mulai bersuara. 

"Ya udah nggak papa kamu bisa tidur dikamar tamu, sekarang senyum dong, jelek tau kalau manyun begitu" ucap Anwar mesra sambil mencubit pipi Rani.

Aisyah  yang melihat pemandangan itu semakin membuat hatinya sakit, Anwar semakin menggores luka hatinya dengan memperlakukan Rani lebih darinya.

Karena tak kuat melihat suaminya bermesraan dengan Rani akhirnya ia bergegas masuk ke dalam kamar, ia mengepak semua barang-barangnya. Ia memutuskan untuk pulang kampung tinggal bersama kedua orangtuanya.

Setengah jam kemudian ia menuruni anak tangga, air matanya kini tak lagi menetes. Ia sudah yakin dengan keputusannya, mungkin dengan cara ini ia bisa segera melupakan Anwar.

Anwar tiba-tiba menghentikan langkahnya,

"Kamu mau kemana malam-malam begini dek?" Tanyanya 

"aku mau pulang kerumah Abi  mas, nanti suratnya mas kirim ke rumah Abi aja" ucap Aisyah dengan penuh keyakinan, tatapannya sudah tak lemah seperti tadi. Ia berusaha terlihat tenang di depan Anwar dan Rani

Rani yang melihat Aisyah akan meninggalkan rumah, ia langsung tersenyum lebar. Akhirnya ia berhasil menyingkirkan Aisyah, ia akan menjadi wanita satu-satunya yang dicintai oleh Anwar.

"Ini sudah malam loh dek, besok pagi aja aku antar antar pulang ya? Sekalian mas mau minta maaf ke Abi dan umi." Anwar memang merasa bersalah dalam hal ini, rasa cintanya terkalahkan oleh keinginannya untuk memiliki keturunan.

"Nggak usah mas, aku pulang naik bus saja... mas Anwar jaga diri baik-baik ya, jangan lupa kunyit madunya diminum" ucap Aisyah menolak tawaran suaminya. Sebelum pergi ia juga mengingatkan Anwar untuk minum kunyit madu bikinannya, sejak menikah ia selalu membuatkan kunyit madu untuk Anwar, mengingat Anwar memiliki penyakit maag dan tifus. 

"Assalamualaikum mas" Aisyah mencium punggung tangan Anwar cukup lama, mungkin ini jadi yang terakhir ia mencium tangan suaminya.

Terpopuler

Comments

Sukliang

Sukliang

nah kan thor buat crita sistah yg sangat sefihhhhh

2021-11-24

0

Rachmah Dedy Mukrie

Rachmah Dedy Mukrie

gk kuat 😭Athoor nya naro bwang nih..

2021-10-03

0

Bintang kejora

Bintang kejora

Hadeeeeeh, Anwar kau melepaskan berlian 🙈🙈..

Rani bnr² perempuan ular, gak tau malu 😠😡..
Liat saja Anwar, penyesalan akan segera menghampiri mu....

2021-08-19

0

lihat semua
Episodes
1 Talak
2 Meminta Dimadu
3 Aisyah pulang kampung
4 Berkumpul keluarga
5 Surat perceraian
6 Belajar hidup tanpa suami
7 Sahabat lama
8 Salah paham
9 Sikap Farid
10 Farid buta agama
11 Farid adalah bos baru Anwar
12 Rani Si pelakor
13 Lebaran yang menyedihkan
14 Mengejutkan
15 Ancaman sahabat
16 Rencana kakak beradik
17 Anwar masih perhatian dengan Aisyah
18 Kelebihan Aisyah yang belum terlihat
19 Cinta yang membutakan mata hati
20 Dalil cinta menurut hadist
21 Sisi baik Farid Hardja Diningrat
22 Ciuman yang memaksa, Aisyah marah
23 Farid mengalami kecelakaan
24 Terjebak dalam kegelapan
25 Aisyah menolak Fina
26 Farid melamar Aisyah
27 Ta'aruf cinta
28 Pemecatan Rani
29 Pertengkaran Anwar dan Rani
30 Prosesi menuju khitbah
31 Acara ijab qobul
32 Resepsi pernikahan Farid dengan Aisyah
33 Malam pertama (Romantis)
34 Ya Zawjatii
35 Siapa Azizah ?
36 Kejujuran
37 Berlibur ke Malioboro
38 Rani menghina Aisyah
39 Aisyah hamil ?
40 Kehamilan Aisyah
41 Azizah kenapa?
42 Azizah mencintai Farid
43 Permintaan terakhir Azizah
44 Kematian Azizah
45 Janin Kembar
46 Iri dengan kehamilan Aisyah
47 Kekesalan Anwar
48 Kekesalan Anwar
49 Anwar menalak Rani
50 Aisyah doyan makan
51 Reaksi Rani
52 Kehadiran Umi
53 Sakit datang dari Allah
54 Cinta Fina
55 Bawaan bayi
56 Perhatian seorang suami
57 Perjalanan bisnis
58 Melepaskan kepergian suami
59 Di Singapura
60 Klien Nggak berakhlak
61 Kepekaan hati seorang istri
62 Mendadak pulang
63 Kekasih Fina
64 Hari pernikahan Fina
65 Racun sianida untuk Aisyah
66 Kabar duka
67 Menolak otopsi jenazah Akhmad
68 Akhirnya Rani tertangkap
69 Aisyah juga manusia
70 Proses kelahiran si kembar
71 Kelahiran si kembar
72 Aqiqah si kembar
73 Kelucuan si kembar
74 Abang Al belum khatam Al-Quran
75 Albiru
76 Kebahagiaan
77 Kedatangan Anwar
78 Perasaan Anwar
79 Jodohkah Ema dan Anwar
80 Anwar dan Ema salting
81 Barbeque bersama
82 Pendekatan menuju khitbah
83 Melamar
84 Pertemuan keluarga yang mengejutkan
85 Penyatuan Keluarga (Cinta)
86 Pengumuman
87 Kedatangan keluarga David
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Talak
2
Meminta Dimadu
3
Aisyah pulang kampung
4
Berkumpul keluarga
5
Surat perceraian
6
Belajar hidup tanpa suami
7
Sahabat lama
8
Salah paham
9
Sikap Farid
10
Farid buta agama
11
Farid adalah bos baru Anwar
12
Rani Si pelakor
13
Lebaran yang menyedihkan
14
Mengejutkan
15
Ancaman sahabat
16
Rencana kakak beradik
17
Anwar masih perhatian dengan Aisyah
18
Kelebihan Aisyah yang belum terlihat
19
Cinta yang membutakan mata hati
20
Dalil cinta menurut hadist
21
Sisi baik Farid Hardja Diningrat
22
Ciuman yang memaksa, Aisyah marah
23
Farid mengalami kecelakaan
24
Terjebak dalam kegelapan
25
Aisyah menolak Fina
26
Farid melamar Aisyah
27
Ta'aruf cinta
28
Pemecatan Rani
29
Pertengkaran Anwar dan Rani
30
Prosesi menuju khitbah
31
Acara ijab qobul
32
Resepsi pernikahan Farid dengan Aisyah
33
Malam pertama (Romantis)
34
Ya Zawjatii
35
Siapa Azizah ?
36
Kejujuran
37
Berlibur ke Malioboro
38
Rani menghina Aisyah
39
Aisyah hamil ?
40
Kehamilan Aisyah
41
Azizah kenapa?
42
Azizah mencintai Farid
43
Permintaan terakhir Azizah
44
Kematian Azizah
45
Janin Kembar
46
Iri dengan kehamilan Aisyah
47
Kekesalan Anwar
48
Kekesalan Anwar
49
Anwar menalak Rani
50
Aisyah doyan makan
51
Reaksi Rani
52
Kehadiran Umi
53
Sakit datang dari Allah
54
Cinta Fina
55
Bawaan bayi
56
Perhatian seorang suami
57
Perjalanan bisnis
58
Melepaskan kepergian suami
59
Di Singapura
60
Klien Nggak berakhlak
61
Kepekaan hati seorang istri
62
Mendadak pulang
63
Kekasih Fina
64
Hari pernikahan Fina
65
Racun sianida untuk Aisyah
66
Kabar duka
67
Menolak otopsi jenazah Akhmad
68
Akhirnya Rani tertangkap
69
Aisyah juga manusia
70
Proses kelahiran si kembar
71
Kelahiran si kembar
72
Aqiqah si kembar
73
Kelucuan si kembar
74
Abang Al belum khatam Al-Quran
75
Albiru
76
Kebahagiaan
77
Kedatangan Anwar
78
Perasaan Anwar
79
Jodohkah Ema dan Anwar
80
Anwar dan Ema salting
81
Barbeque bersama
82
Pendekatan menuju khitbah
83
Melamar
84
Pertemuan keluarga yang mengejutkan
85
Penyatuan Keluarga (Cinta)
86
Pengumuman
87
Kedatangan keluarga David

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!