Meminta Dimadu

Menikah Yang Ke-dua

Chapter 2 Meminta dimadu

"Maaf dek, aku sudah mencintai wanita lain. Lebih baik kita bercerai saja, aku ingin menikahi wanita itu" terang Anwar, meski tak tega melihat istrinya tersakiti. Tapi ini sudah menjadi keputusannya, ia ingin segera mendapatkan keturunan dari Rani wanita modis yang menjalin hubungan dengannya.

Hati Aisyah begitu perih mendengar jawaban suaminya, ia masih bersimpuh di depan suaminya. Derai air matanya membasahi kaki suaminya. Anwar perlahan meraih dagu Aisyah, wajahnya memerah karena tangisan.

Ia berusaha meyakinkan Aisyah dengan keputusannya. "Tolong jangan halangi aku dek, aku ingin sekali memiliki keturunan. Tapi sudah 2 tahun lebih kamu belum hamil juga"

"Kenapa mas Anwar nggak mau bersabar, aku yakin Allah akan memberikan rejeki itu pada kita mas" ucap Aisyah dengan sesenggukan, ia meraih kedua tangan suaminya.

Anwar mencoba melepaskan genggaman istrinya "Tolong terima keputusan ku ini dek" Anwar berdiri dari hadapan Aisyah, ia bergegas mengambil semua pakaian di almari lalu mengepaknya ke dalam koper"

Aisyah masih tetap pada posisinya, derai air matanya semakin deras, betapa perih melihat suaminya mengemasi semua pakaiannya.

"Ja....Ngan pergi mas, jangan tinggalin aku mas" Aisyah menggeser kakinya menyimpuh mendekati suaminya. Ia kembali memohon pada suaminya untuk tak meninggalkan dirinya. "Aku ikhlas kau berpoligami mas, aku ikhlas kamu menikahi wanita itu asalkan kita tidak bercerai" dengan tangisannya Aisyah mengutarakan isi hatinya, perceraian memang dibenci oleh Allah, lebih baik ia mengijinkan Anwar berpoligami daripada ia harus berpisah darinya. Entah seberapa besar kekuatan dan kesabarannya untuk menjalani hidup berpoligami, ia yakin bisa menjalaninya asalkan. Allah masih memberikan kesempatan untuk berumah tangga dengan Anwar.

Tanpa menjawab perkataan istrinya, Anwar bergegas pergi meninggalkan kediamannya.

"Tolong jangan ceraikan aku mas?" Teriak Aisyah, ia berusaha mengejar suaminya sampai dirinya tersungkur di lantai, ia terus menitihkan air matanya saat melihat suami tercintanya pergi meninggalkan dirinya. 

Hati Aisyah benar-benar hancur, bulan ramadhan yang seharusnya penuh berkah, kini menjadi bulan yang penuh dengan ujian.

Mungkin Tuhan menguji umatnya di bulan suci Ramadhan, akankah Aisyah kuat melihat Anwar lebih memilih wanita lain.

🍁🍁🍁

Sudah seminggu ini Aisyah tak mendapat kabar dari Anwar, sering kali ia menghubungi ponsel suaminya tapi tak sekalipun suaminya mau mengangkat teleponnya.

Pagi itu Aisyah berencana pergi ke kantor dimana tempat Anwar bekerja. Ia bergegas ke luar untuk mencari taksi, ia ingin sekali meluruskan masalah rumah tangganya, ia rela membujuk pacar suaminya untuk mau menerima dirinya.

Ini adalah pertama kalinya ia memasuki kantor suaminya, dengan penuh harapan ia meminta bantuan pada karyawan Bank untuk diantarkan ke ruang kerja suaminya.

"Ini kantor pak Anwar Bu" ucap pegawai itu menunjukkan ruangan bosnya

"terimakasih ya mbak" 

Dengan tangan gemetar ia memegang gagang pintu, tubuhnya terasa kaku perlahan ia membuka pintu itu. Betapa mengejutkan saat melihat suaminya tengah bermesraan dengan wanita cantik di dalam ruangannya, " inikah wanita yang dicintai mas Anwar" gumam Aisyah dalam hati

wanita itu memang terlihat lebih modis darinya, penampilannya sangat seksi, tubuhnya yang seperti gitar spanyol tampak semakin indah dipandang oleh siapapun yang melihatnya.

Anwar melepaskan tangan Rani, ia menatap sorot mata Aisyah yang berkaca-kaca.

"Ngapain kamu berdiri di situ dek, ayo masuk... sini Ku kenalkan dengan Rani" Anwar menjemput tangan istrinya, lalu ia memperkenalkannya pada Rani.

"Aisyah Mbak" ucap Aisyah sembari menjulurkan tangan kanannya, ia berusaha tegar dan kuat menutupi rasa pedihnya. Dengan mata berkaca-kaca ia memperlihatkan senyuman di bibirnya.

"Rani mbak" jawab Rani menjabat tangan Aisyah, ia membalas senyuman Aisyah dengan senyum tipisnya. Entah apa yang difikiran Rani saat itu, ia tega merebut lelaki yang masih berstatus menikah dengan wanita lain.

"Silahkan duduk mbak, aku permisi dulu" ucap Rani tak enak melihat expresi istrinya Anwar, dia memang bersalah atas hal ini, tapi ia juga tak memungkiri kalau dirinya sudah jatuh hati pada Anwar. Rasa cintanya semakin tumbuh saat mengetahuinya kalau Anwar juga menaruh rasa pada dirinya, karena saling mencintai satu sama lain, akhirnya mereka memutuskan untuk berpacaran di belakang Aisyah. Hubungan yang mereka jalin sudah berjalan setengah tahun, Rani mendesak Anwar untuk segera menikahinya. Ia ingin memiliki Anwar seutuhnya.

"jangan pergi dulu mbak, aku ingin bicara sama kalian" ucap Aisyah menghentikan langkah Rani. 

Mereka bertiga pun duduk di sofa ruangan tempat Anwar bekerja, Aisyah duduk di tengah ia meraih tangan Rani, dengan menggenggam ia memohon pada wanita yang sudah merebut suami tercintanya.

"Mbak tolong kasih tau suamiku, aku nggak mau bercerai mbak.... Tolong ijinkan aku tetap menjadi suaminya mbak, aku rela dimadu dengan mbak Rani" 

Rani bingung dengan perkataan Aisyah, ia menatap wajah Anwar dari belakang tubuh Aisyah.

"Maaf mbak, untuk perceraian kalian itu sudah keputusan mas Anwar, maaf aku nggak bisa membantu mu mbak" jawab Rani dengan tenang, di hatinya ia tak rela Anwar mempertahankan Aisyah, ia ingin menjadi wanita satu-satunya di hati Anwar.

Aisyah berlutut di hadapan Rani, ia terus menerus memohon belas kasihan Rani. Tak sedikit pun Rani mau mengasihinya, sesama wanita Rani tak mengerti hancurnya perasaan Aisyah.

Anwar tak tega melihat kesedihan istrinya, ia mengangkat bahu Aisyah dan menenangkannya. "Sudah jangan keras kepala seperti ini dek, terima saja keputusan ku, kamu juga masih muda, aku berharap kamu bisa menemukan lelaki yang lebih baik dari ku" 

Dengan tangisan Aisyah menggeleng tak mau terima "Nggak mas... Aku nggak bisa hidup tanpa kamu mas, tolong jangan ceraikan aku mas... Bujuklah Rani untuk mau menerima ku, aku janji nggak akan mempersulit kalian berdua" rengek Aisyah terus memohon

Hati istri mana yang kuat meminta suaminya untuk memadu dirinya dengan selingkuhannya, bahkan selingkuhannya lebih berarti di mata suaminya ketimbang istri yang sudah setia menemaninya selama dua tahun ini.

Terpopuler

Comments

mentari

mentari

ya ampun.. lemah banget sih jadi wanita. sampai mengemis ngemis gitu.. ngga punya harga diri banget

2022-03-28

0

Sukliang

Sukliang

thor bspa buat peran aisyah gitu lemah
ai dak suka aku wanita lemah
hrs buktikan kita bisa hebattttt

2021-11-24

0

Yayak Probolinggo

Yayak Probolinggo

mo baca udh ga mood, masak segitu nya jadi wanita hrs bersimmpuh dihadappan pelakor, yg bener aja.....wanita solehah sy kira ga seperti itulah yao.....bersainglah dg cara elegan tp jgn jadi pengemis gitu.....

2021-09-03

1

lihat semua
Episodes
1 Talak
2 Meminta Dimadu
3 Aisyah pulang kampung
4 Berkumpul keluarga
5 Surat perceraian
6 Belajar hidup tanpa suami
7 Sahabat lama
8 Salah paham
9 Sikap Farid
10 Farid buta agama
11 Farid adalah bos baru Anwar
12 Rani Si pelakor
13 Lebaran yang menyedihkan
14 Mengejutkan
15 Ancaman sahabat
16 Rencana kakak beradik
17 Anwar masih perhatian dengan Aisyah
18 Kelebihan Aisyah yang belum terlihat
19 Cinta yang membutakan mata hati
20 Dalil cinta menurut hadist
21 Sisi baik Farid Hardja Diningrat
22 Ciuman yang memaksa, Aisyah marah
23 Farid mengalami kecelakaan
24 Terjebak dalam kegelapan
25 Aisyah menolak Fina
26 Farid melamar Aisyah
27 Ta'aruf cinta
28 Pemecatan Rani
29 Pertengkaran Anwar dan Rani
30 Prosesi menuju khitbah
31 Acara ijab qobul
32 Resepsi pernikahan Farid dengan Aisyah
33 Malam pertama (Romantis)
34 Ya Zawjatii
35 Siapa Azizah ?
36 Kejujuran
37 Berlibur ke Malioboro
38 Rani menghina Aisyah
39 Aisyah hamil ?
40 Kehamilan Aisyah
41 Azizah kenapa?
42 Azizah mencintai Farid
43 Permintaan terakhir Azizah
44 Kematian Azizah
45 Janin Kembar
46 Iri dengan kehamilan Aisyah
47 Kekesalan Anwar
48 Kekesalan Anwar
49 Anwar menalak Rani
50 Aisyah doyan makan
51 Reaksi Rani
52 Kehadiran Umi
53 Sakit datang dari Allah
54 Cinta Fina
55 Bawaan bayi
56 Perhatian seorang suami
57 Perjalanan bisnis
58 Melepaskan kepergian suami
59 Di Singapura
60 Klien Nggak berakhlak
61 Kepekaan hati seorang istri
62 Mendadak pulang
63 Kekasih Fina
64 Hari pernikahan Fina
65 Racun sianida untuk Aisyah
66 Kabar duka
67 Menolak otopsi jenazah Akhmad
68 Akhirnya Rani tertangkap
69 Aisyah juga manusia
70 Proses kelahiran si kembar
71 Kelahiran si kembar
72 Aqiqah si kembar
73 Kelucuan si kembar
74 Abang Al belum khatam Al-Quran
75 Albiru
76 Kebahagiaan
77 Kedatangan Anwar
78 Perasaan Anwar
79 Jodohkah Ema dan Anwar
80 Anwar dan Ema salting
81 Barbeque bersama
82 Pendekatan menuju khitbah
83 Melamar
84 Pertemuan keluarga yang mengejutkan
85 Penyatuan Keluarga (Cinta)
86 Pengumuman
87 Kedatangan keluarga David
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Talak
2
Meminta Dimadu
3
Aisyah pulang kampung
4
Berkumpul keluarga
5
Surat perceraian
6
Belajar hidup tanpa suami
7
Sahabat lama
8
Salah paham
9
Sikap Farid
10
Farid buta agama
11
Farid adalah bos baru Anwar
12
Rani Si pelakor
13
Lebaran yang menyedihkan
14
Mengejutkan
15
Ancaman sahabat
16
Rencana kakak beradik
17
Anwar masih perhatian dengan Aisyah
18
Kelebihan Aisyah yang belum terlihat
19
Cinta yang membutakan mata hati
20
Dalil cinta menurut hadist
21
Sisi baik Farid Hardja Diningrat
22
Ciuman yang memaksa, Aisyah marah
23
Farid mengalami kecelakaan
24
Terjebak dalam kegelapan
25
Aisyah menolak Fina
26
Farid melamar Aisyah
27
Ta'aruf cinta
28
Pemecatan Rani
29
Pertengkaran Anwar dan Rani
30
Prosesi menuju khitbah
31
Acara ijab qobul
32
Resepsi pernikahan Farid dengan Aisyah
33
Malam pertama (Romantis)
34
Ya Zawjatii
35
Siapa Azizah ?
36
Kejujuran
37
Berlibur ke Malioboro
38
Rani menghina Aisyah
39
Aisyah hamil ?
40
Kehamilan Aisyah
41
Azizah kenapa?
42
Azizah mencintai Farid
43
Permintaan terakhir Azizah
44
Kematian Azizah
45
Janin Kembar
46
Iri dengan kehamilan Aisyah
47
Kekesalan Anwar
48
Kekesalan Anwar
49
Anwar menalak Rani
50
Aisyah doyan makan
51
Reaksi Rani
52
Kehadiran Umi
53
Sakit datang dari Allah
54
Cinta Fina
55
Bawaan bayi
56
Perhatian seorang suami
57
Perjalanan bisnis
58
Melepaskan kepergian suami
59
Di Singapura
60
Klien Nggak berakhlak
61
Kepekaan hati seorang istri
62
Mendadak pulang
63
Kekasih Fina
64
Hari pernikahan Fina
65
Racun sianida untuk Aisyah
66
Kabar duka
67
Menolak otopsi jenazah Akhmad
68
Akhirnya Rani tertangkap
69
Aisyah juga manusia
70
Proses kelahiran si kembar
71
Kelahiran si kembar
72
Aqiqah si kembar
73
Kelucuan si kembar
74
Abang Al belum khatam Al-Quran
75
Albiru
76
Kebahagiaan
77
Kedatangan Anwar
78
Perasaan Anwar
79
Jodohkah Ema dan Anwar
80
Anwar dan Ema salting
81
Barbeque bersama
82
Pendekatan menuju khitbah
83
Melamar
84
Pertemuan keluarga yang mengejutkan
85
Penyatuan Keluarga (Cinta)
86
Pengumuman
87
Kedatangan keluarga David

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!