****
Setelah mengirimkan pesan pada Alam, Nadine langsung memasukan Handphone nya ke dalam saku dan menon aktifkan Handphone nya
"Ko di nonaktifkan?" tanya Gusti pada Nadine
"Biar kak, pasti Alam telfonin aku terus-terusan" jawab Nadine dengan pandangan lurus kedepan sambil memakan gorengan
"kamu ngga pernah cerita tentang Alam sama kakak dek?" tanya Gusti kembali
"Aku takut saja kakak sedang sibuk jika cerita lewat telfon" jawab Nadine
"Lain kali, kalau ada yang deketin kamu cerita ke kakak ya. Kalau kakak tidak angkat telfon, kamu boleh voice note nanti di waktu senggang pasti kakak dengarkan" lanjut Gusti dan mengelus lembut rambut Nadine
"Lain kali kalau ada yang tembak kamu, harus izin dulu ke kakak ya hahaha" lanjut Gusti sambil tertawa
"kalau misalnya gue yang jadi pacar Nadine gimana" ucap Aldi dengan cengiran nya
Gusti yang mendengar ucapan Aldi, reflek memukul pelan Aldi
"Yehhh, maksud lo apa?" jawab Gusti pada Aldi
"yakan Manusia ngga ada yg tau kedepan nya seperti apa, siapa tau besok atau satu bulan lagi atau satu tahun lagi gua yang jadi pacar Nadine, atau bahkan suaminya nanti" jawab Aldi dengan nada candaan nya
"Sial lo" jawab Gusti dan langsung memalingkan pandangan nya
Nadine hanya diam mendengar candaan Aldi, ia masih memikirkan bagaimana lusa di sekolah saat bertemu Alam. apa yang akan Alam lakukan padanya, atau mungkin akan menamparnya lagi seperti bulan lalu dan mengancam nya saat ia meminta mengudahkan hubungan dengan Alam
****
Gusti merasa ada yang aneh pada Nadine setelah tadi diwarung, Nadine nampak seperti orang yang sedih dan tidak bersemangat.
Waktu menunjukan pukul 1 siang, Gusti ingin mengajak Aldi dan Nadine memakan mie rebus diwarung. ia mengelilingi villa mencari Aldi.
Aldi yang baru saja berenang di kolam belakang villa terkejut saat melihat Gusti yang berdiri tempat di depan pintu
"Heh ngapain lo, ngintipin gue berenang ya" canda Aldi pada Gusti
"Geer banget si, ayo kita makan mie rebus ke warung" ajak Gusti
"Kenapa di warung si, disini kan bisa" jawab Aldi sambil melilitkan handuk dipinggang nya
"Eh iya juga ya, ko gue ngga kepikiran si" sahut Gusti kemudian berlari meninggalkan Aldi
Gusti langsung menuju dapur, membuka lemari-lemari yang ada didapur dan menemukan Mie Instan kemudian memasak nya
Aldi yang baru saja selesai berenang langsung mengganti pakaian nya ke kamar, setelah mengganti pakaian nya ia keluar kamar. Tapi langkah nya terhenti melihat pintu kamar Nadine yang tertutup rapat
Setelah dari warung pagi tadi, Nadine langsung masuk kamar dan sampai siang ini belum juga keluar kamar.
Aldi berinisiatif memanggil Nadine, mengajaknya untuk makan siang dengan mie rebus sambil melihat pemandangan kebun teh bersama dengan Gusti
Tokk tokk tokk
Aldi mengetuk pintu kamar Nadine
"Masuk aja" ucap Nadine didalam kamar
Aldi membuka knop pintu kamar Nadine dan membuka nya, ia melihat Nadine yang sedang merebahkan badan nya dan membalikan badan
Aldi melangkah kesamping kasur Nadine
"De, makan mie rebus yu. Gusti udah nunggu didapur" ajak Aldi
Nadine langsung membalikan badannya, ia kira yang baru saja mengetuk pintu itu kakak nya. Ia merasa malu pada Aldi, Nadine menutup wajah nya malu karna ia baru bangun tidur
"Eh kak Aldi aku kira kak Gusti" sahut Nadine sambil menutup wajahnya
"Kenapa? ko tutup muka" tanya Aldi penasaran sambil tertawa kecil
"Gapapa kak, aku malu aja baru bangun tidur" jawab Nadine malu
Aldi menggelengkan kepala nya, Nadine nampak lucu menurutnya
"Buka dong tangan nya, sayang tau wajah cantik masa ditutupi" canda Aldi
"ih kak Aldi apaan si" jawab Nadine malu langsung menutupi badan nya dengan selimut
Aldi masih tertawa kecil melihat tingkah Nadine
"Yasudah, aku duluan ya ke dapur" lanjut Aldi
"Oke kak" jawab Nadine
Aldi melangkah keluar dari kamar Nadine
****
Gusti membawa 3 mangkok mie rebus ke halaman belakang villa, meletakan nya dimeja yang terdapat 4 kursi yang menghadap ke kebun-kebun teh dan jalanan puncak
"Wah, udah jadi nih" ucap Aldi duduk dikursi
"Gua panggil Nadine dulu ya" sahut Gusti
"Udah gua panggil barusan, sebentar lagi juga datang" jawab Aldi kemudian mengambil satu mangkok mie
"Oke deh" terus Gusti
Gusti melamun entah kemana pikiran nya, sambil menunggu adik nya datang. berbeda dengan Aldi yang sudah melahap mie rebus nya
"Wih wangi banget nih" ucap Nadine yang baru saja datang, dan langsung duduk di kursi sebelah Gusti
"Yuk makan, keburu dihabisi si Aldi" ajak Gusti
Nadine terkekeh kecil saat mendengar candaan kakak nya, kemudian melahap mie rebus nya
"Gimana dek respon Alam?" tanya Gusti saat selesai makan
"Gatau kak, handphone nya blum aku aktifkan" jawab Nadine santai
"Kamu sayang dia?" tanya Gusti tiba-tiba membuat Nadine terdiam cukup lama
Aldi yang sedang memainkan Handphone nya, merasa sangat penasaran dengan jawaban Nadine
Nadine menghela nafas, ia menunduk. Air matanya sudah membendung dikelopak matanya
"Kalau soal sayang, aku sayang dia kak. Dia memang kasar padaku, tapi dibalik itu semua. Sebenarnya Alam baik, dan terlihat sayang sama aku. Hanya saja, dia tidak bisa menahan dan mengendalikan amarahnya" jawab Nadine yang masih menundukan kepala nya, dan mengusap air mata yang baru saja menetes
"Tadi setelah joging kakak menelfon Amel dan Vira teman kelasmu, minta mereka menceritakan semua tentang Alam dengan mu" ucap Gusti dan memegang tangan Adik nya yang basah dengan air mata
Nadine terdiam, ia hanya bisa menundukan kepala nya
"Kakak ngga habis pikir dengan semua perlakuan kasar Alam padamu" lanjut Gusti menghela nafas nya dengan kasar
Nadine hanya bisa diam, ia teringat kembali saat baru saja menjalin hubungan dengan Alam. Alam tiba-tiba berubah dari saat ia Pdkt dengan Alam
Pernah suatu hari, saat weekend Nadine dan teman-teman nya pergi ke taman untuk membuat video tugas dari guru nya.
Nadine berboncengan dengan Rizky teman kelas nya, Alam yang mengetahui Nadine berboncengan dengan laki-laki lain langsung datang ke kosan Nadine saat Nadine sudah selesai mengerjakan tugas dan kembali ke kosan.
Alam menjambak rambut Nadine, sambil memaki-makinya didepan kosan. Beruntung ada teman kosan nya yang baru saja datang diantar Ojek Online, Alam yang mengetahui ada oranglain langsung melepas jambakan nya dari rambut Nadine dan pergi begitu saja.
Begitupun saat Nadine tidak membalas pesan Alam, Alam selalu memaki-makinya di telfon.
Kejadian yang Nadine tidak pernah bisa lupakan saat Alam menampar dan memukul nya hingga membuat rahang Nadine begitu sakit hingga tidak bisa membuka mulut untuk makan
Saat itu Nadine menolak untuk mengerjakan tugas Alam, Nadine mengeluh jika ia tidak bisa mngerjakan tugas Alam karna memang berbeda jurusan. Tapi Alam mengelak, dan meninta Nadine untuk belajar dengan teman kelas Alam agar bisa mengerjakan tugas nya. Nadine kembali menolak, dengan alasan ia juga punya banyak tugas.
Alam langsung menampar nya saat di parkiran sekolah yang sudah cukup sepi, Nadine hanya bisa menangis meringis kesakitan. Alam yg melihat Nadine nangis langsung membawa Nadine pulang ke kosannya dan pergi begitusaja setelah mengantarkan Nadine
Keesokan harinyapun Alam nampak biasa saja menjalani hari-hari kesekolah, nampak seperti tidak punya salah pada Nadine.
Amel dan Vira yang selalu melihat mata Nadine bengkak saat sekolah selalu bertanya dan meminta Nadine untuk bercerita, Nadine selalu menolak tapi dengan rayuan hebat kedua sahabatnya itu Nadine akhirnya menceritakan hal-hal yang Alam lakukan padanya saat sahabatnya tidak berada di sisi nya.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Restviani
ish, kejam kali alam, Thor...🤦
2021-07-12
1