Chapter 3

Nadine berlaru berhamburan ke dalam pelukan nenek saat sampai dirumah nenek dan kakeknya, ia sangat merindukan nenek dan kakeknya.

Kakek mengelus lembut rambut Nadine dan tersenyum, begitupun dengan Gusti yang tersenyum melihat orang-orang yang ia sayangi

Gusti mengulurkan tangan pada kakek dan nenek dan mencium tangan kakek dan nenek, begitupun dengan Aldi teman Gusti

"Nenek senang sekali kalian datang" ucap Nenek tersenyum melihat Nadine dan Gusti

"teman Gusti yah?" tanya Kakek pada Aldi

"iya kek, perkenalkan, saya Aldi teman kuliah dan kerja nya Gusti saat ini" jawab Aldi tersenyum

Kakek dan Nenek mengangguk mengerti

"ayo masuk, Nenek sudah masak buat kalian" ajak Nenek sambil menggandeng Nadine dan memasuki rumah

Gusti melihat sekeliling rumah kakek dan nenek nya, tidak ada yang berubah dari rumah ini menurutnya.

Hanya saja, terdapat bebrapa foto dirinya dan Nadine saat kecil disudut ruang tamu yang mungkin baru saja dipasang

Aldi tertawa geli saat melihat foto Gusti yang terpajang

"Hahahaha" tawa Aldi geli sambil menutup mulutnya

"Knapa lo" tanya Gusti

"Gus, muka lo tuh hahaha gemeshhh sekali" lanjut Aldi tertawa

Gusti yang nampak kesal dengan ledekan Aldi berlalu pergi meninggalkan Aldi

Aldi memandang anak perempuan didalam foto itu, anak perempuan yang mempunyai hidung mancung dan mata yang indah memakai costum Doraemon dengan pose yang menggemaskan.

Tanpa sadar ia tersenyum dan mengelus foto anak perempuan dihadapannya itu, siapa lagi kalau bukan foto Nadine saat ia masih kecil

"Di, ayo makan dulu" ajak Gusti tiba-tiba dibelakang nya

"Oh iya ayo" jawab Aldi mengikuti Gusti yang sudah berjalan ke arah dapur

*****

Gusti melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang, melalui padat nya jalanan Ibu Kota sambil mendengarkan lagu dari One Direction kesukaan nya

Setelah makan, Nadine yang mengira akan bermalam di rumah kakek dan nenek cemberut kesal pada kakak nya.

Kakak nya ternyata punya rencana lain, ia mau mengajak Nadine liburan di Villa milik Aldi di Puncak

Gusti sudah mengajak Kakek dan Nenek nya untuk ikut tapi kakek dan nenek tidak mau melainkan keadaan kakek dan nenek yang sudah tidak kuat untuk berpergian jauh

Setelah 3 jam menempuh perjalanan, akhirnya mereka sampai di Villa milik Aldi.

Nadine berjalan melihat pemandangan disekitar Villa, waktu menunjukan pukul 9 malam. Nadine melihat gemerlap lampu-lampu yang menghiasai pemandangan dihadapan nya

"Ayo de, masuk. Diluar dingin" ajak Gusti yang sudah menggendong tas dipunggung nya

Aldi membuka kunci pintu villa nya itu, dan mempersilahkan Gusti dan Nadine masuk.

Nadine melihat sekeliling isi villa ini, villa ini cukup besar untuk hanya di isi dengan 3 orang saja menurutnya.

Aldi mempersilahkan Nadine untuk beristirahat di kamar yang letak nya tidak jauh dari ruang tamu

"ini kamar kamu ya de, kamarku dan Gusti ada disebelah sana" ucap Aldi dan menunjuk ke arah kamar yang tepatnya berada disebrang kamar Nadine

Nadine mengangguk mengerti dan memasuki kamarnya

Kamar yang berukuran sedang yang terdapat kasur yang cukup besar dan sofa yang megarahkan ke jendela

Sambil merebahkan badan nya dikasur, Nadine membuka handphone nya yang sedari tadi ia simpan saja di tas nya.

Alam banyak sekali memiscall nya dan banyak pesan yang Alam kirimkan untuknya, ia membaca satu persatu pesan yang Alam kirimkan

"Nad, kamu udah sampai rumah nenek?"

"*Ko ngga dibalas si nad, lagi asik banget ya"

"Heii"

"Kita jadi kan besok ketemu?"

"Besol weekend loh, kamu mau kan main sama aku?"

"Nad, balas dulu dong"

"Ada yang mau aku bicarakan"

"Nad"

"Sibuk banget yah?"

"Asik banget si, sampe lupa sama aku"

"Nad"

"Jangan cukein dong"

"Hehh"

"Lo ya, sering banget bikin gua kesel"

"Dimana lo sekarang?"

"BALAS*"

Nadine menghela nafasnya, dan memijat pelan keningnya.

Drettttt...Dretttt

Getaran handphone nya membuyarkan lamunan nya, nama Alam tertera di layar Handphone nya.

"Hallo" terdengar suara Alam dengan nada yang cukup tinggi

"Iya" jawab Nadine dengan lesu

"Dari mana aja lo, dari tadi ngga angkat telfon dan bales wa gue" tanya Alam dengan nada yang masih tinggi

"Handphone nya aku simpan di tas, dan asik mengobrol dengan kakek nenek" jawab Nadine

"kebiasaan banget si, lo lupa ya kalo ada orang yang harus lo kasih kabar"

Nadine diam, dan mencoba menutup mata nya. Ia malas sekali untuk kembali berdebat dengan Alam

Tanpa sadar Nadine tertidur dengan Handphone yang masih menempel di telinga nya

"*Hallo"

"Hallo"

"Hallo"

"Eh B*ngs*t"

"Hallo"

"Woy*"

Terdengar suara Alam dengar keras, Nadine yang sudah merasa lelah dan tertidur tidak menghiraukan Alam

Gusti yang baru saja selesai mandi, menuju kamar Nadine untuk mengajaknya menikmati jahe hangat diwarung dekat villa. ia memasuki kamar Nadine

Terlihat Nadine yang sudah tertidur lelap dengan handphone yang masih menempel ditelinga nya

Gusti meraih Handphone Nadine, dan mendengarkan suara grutukan Alam di telpone dengan kasar

"Putusin adik gue" ucap Gusti pada Alam di telpon dengan kesal

"Kak Gusti? eh maaf kak" jawab Alam yang merasa malu pada Gusti

"Kasar banget ya omongan lo ke adik gue"

"Maaf kak, ngga bermaksud seperti itu kak" jawab Alam merasa takut

Tanpa menjawab, Gusti mematikan telpon nya dan menyimpan Handphone Nadine dimeja yang terletak disebelah kasur.

Gusti keluar meninggalkan kamar Nadine dan menghampiri Aldi yang sudah menunggu nya diteras villa

"Mana Nadine Gus?" tanya Aldi pada Gusti

Gusti tidak menjawab, dan langsung berjalan ke arah warung, di ikuti dengan Aldi.

Aldi merasa ada yang tidak beres pada Gusti

"Bu, susu jahe nya satu" Ucap Gusti pada Ibu warung saat ia telah sampai di warung

"satu lagi ya bu" lanjut Aldi

Gusti diam melamun, ia masih merasa kesal mendengar omongan kasar Alam tadi ditelpon untuk adik kesayangannya itu

"Ini silahkan" ucap Ibu warung sambil menyodorkan 2 gelas susu jahe pada Gusti dan Aldi

Gusti meminum pelan susu jahe, dan menghembuskan nafas nya kasar

"Why?" tanya Aldi pada Gusti

Gusti kembali membuang nafas kasar

"Tadi gua denger pacarnya ade gua ngomong kasar ke ade gua ditelpon" jawab Gusti

"Ade gua tidur, tapi handphone nya masih nempel ditelinga nya. Gua ambil dan gua denger kalo pacarnya ngomong kasar, mungkin karna ade gua ngga jawab omongan dia karna tertidur" lanjut Gusti

Aldi mengangguk mengerti maksud Gusti

"Gua ga rela siapapun berbuat kasar ke ade gua, gua akan minta ade gua buat putusin pacarnya itu besok" lanjut kembali Gusti

*****

Terpopuler

Comments

GYouL

GYouL

bangs*t toxic banget si alam...

2021-08-13

0

Restviani

Restviani

God job ka Gusti...👍

2021-07-12

1

R.F

R.F

3 like + rate 5 hadir, cemungut, like balik iya
Istriku mantanku
Istriku ternyata cinta pertamaku

2021-07-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!