3 Hari Kemudian
****
Nadine dengan semangat berjalan ke sekolah, jarak kosan dan sekolahnya yang dekat membuatnya memutuskan untuk berjalan kaki ke sekolah.
Pasalnya, hari ini kakak nya akan pulang dan menemuinya. Ia tidak sabar untuk memeluk dan bercerita pada kakak kesayangan nya itu.
Semalam ia mendapat kabar jika kakaknya pagi ini akan berangkat untuk pulang tapi akan menjemputnya terlebih dulu sebelum ke rumah kakek dan nenek. Kakaknya pun bercerita jika ia mengajak salah satu sahabat dekat nya, untuk menggantikan kakaknya saat lelah menyetir dan menemani saat diperjalanan.
Saat sampai sekolah, Nadine dengan rutinitas nya memberikan 2 bungkus nasi goreng yang ia buat pada kedua satpan digerbang sekolah.
Nadine langsung menuju kelas dengan masih senyum sumeringah dibibirnya. ia menggantungkan tas nya disisi meja nya
Dreettt... Drettt
Nama Alam muncul dilayar handphone nya, senyum Nadine seketika memudar saat melihat bahwa Alam yang menelpon nya.
Setelah kejadian 2 hari lalu, Alam sama sekali tidak memberi kabar padanya. Bahkan jika berpapasan saat di sekolah, Alam hanya diam menatap Nadine. Berbeda dengan Nadine, ia lebih memilih menghindari Alam
"Hallo nad, kamu udah disekolah?" tanya Alam
"Sudah" Jawab Nadine
"Oh kalo gitu...."
Belum selesai Alam berbicara, Nadine mematikan telpon nya dan menonaktifkan Handpone nya. ia tidak mau mood nya jelek hari ini, karna memang sebenarnya ia masih merasa kesal pada Alam
"Hei Nad, yuk ke aula" ajak Vira sambil merangkul Nadine
Vira dan Nadine berjalan menuju aula, saat melalui lorong kelas mereka berpapasan dengan Alam yang baru saja datang
"Nad" panggil Alam
"Oh iya, ada apa" jawab Nadine
"Boleh aku bicara sama kamu?" Alam menggarukan kepala sambil menunduk, dengan muka yang terlihat lesu
"Boleh, besok aja yah. hari ini aku mau bertemu kakaku" jawab nadine tersenyum
"aku duluan ya ke aula" lanjut Nadine sambil merangkul Vira dan menuju aula tanpa menghirukan Alam
****
Sudah 30 menit Nadine duduk dipos satpam menunggu kakak menjemputnya, tapi kakaknya tak kunjung datang
Saat sedang memainkan Game sims kesukaannya di Handphone terlihat motor parkir didepannya, ia enggan untuk menengok. pikirnya itu satpam atau teman bapak satpam
"Nad"
suara serak cirikhas Alam terdengar, sambil tangannya yang mengelus rambut Nadine
Nadine mengangkat kepalanya, ternyata yang baru saja berhenti didepan nya itu Alam.
"Lagi nunggu kakak?" tanya Alam dengan tangan masih mengelus lembut rambut Nadine
"Iya" jawab Nadine, kemudia kembali memainkan game
"Boleh aku temani?"
tanpa membuka suara Nadine mengangguk mengiyakan.
Alam duduk disebelah Nadine, dengan tangan nya yg masih saja mengelus lembut rambut Nadine
Sekilas Nadine melihat Alam, ada rasa aneh pada dirinya saat melihat Alam. ia tidak seperti biasanya yang selalu menggunakan nada tingginya, Nadine lebih memilih diam dan kembali memainkan game
"lepasin tanganmu"
Nadine langsung menoleh kearah suara itu, suara laki-laki yang ia rindukan.
Terlihat laki-laki yang bertubuh tinggi memakai kemeja hijau dan celana coklat dihadapannya
"Kak Gustiiii" Teriak Nadine dan langsung berlari memeluk kakak nya
Iya dia adalah Gusti Aditiya Ramadhan, kakak Nadine. Umurnya saat ini 6 tahun lebih tua dari Nadine, saat selesai menyelesaikan jenjang S1 nya di Kota yang biasa dikenal kota Apel, Gusti memutuskan langsung kerja di salah satu perusahaan milik Ayah teman nya.
"Hei, apa kabar anak baik" Tanya kakak, membalas pelukan Nadine
"Baik kak, kakak lama sekali" oceh Nadine dengan manja
"Maaf yah, jalanan macet sekali tadi. Kakak juga ketiduran tadi, jadi ga tau kalau kamu telfon" jawab kakak tersenyum
Alam hanya bisa diam melihat adik dan kakak dihadapannya itu.
Alam melihat kakak Nadine tersenyum, ini kali pertama ia bertemu dengan kakak Nadine setelag satu tahun berpacaran dengan Nadine. Sebelumnya Alam hanya bisa melihat kakak Nadine dari sosial media saja.
Secara jelas Alam melihat, Wajah kakak Nadine benar-benar mirip Nadine, dengan alis tebal dan mata yang terlihat indah dihiasi bulu mata yg melengkung lentik.
Kakak Nadine melihat Alam yg dihadapan nya, ia melepaskan pelukan Nadine dan menghampiri Alam
"Namamu siapa?" tanya gusti
"Hai kak, aku Alam" jawab Alam tersenyum
"Pacar adikku?" tanya Gusti dengan alisnya yg sedikit naik
Alam mengangguk tersenyum malu pada Gusti dan melirik Nadine yang dibelakang Gusti
"Ayo kak, kita ke kosanku" ucap Nadine langsung menggandeng kakaknya
"Alam mau ikut?" tanya Gusti
sebelum Alam menjawab, Nadine langsung menjawab pertanyaan kak Gusti. ia tidak mau kalau Alam ikut, dan menggangu waktunya untuk quality time dengan kakaknya.
"Alam tadi bilang mau kerja kelompok kak, yakan Alam" Ucap Nadine pada Gusti sambil melirik pada Alam
Alam yang langsung mengerti maksud Nadine hanya bisa tersenyum paham
"iya kak, maaf gabisa ikut. aku lagi ada tugas kerja kelompok" jawab Alam tersenyum
"Oke kalo gitu, kita pamit ya" lanjut Gusti dan kemudian berlalu menuju mobil sambil menggandeng Nadine
Tittttttt...
Alam melambaikan tangan nya, saat klakson mobil Gusti berbunyi. lalu, ia bergegas menaikkan motornya dan kembali ke kosan nya.
****
Heningg, hanya terdengar suara dentunan musik dari One direction yang terdengar saat perjalanan menuju kosan Nadine.
Kak gusti yang memainkan Handphone nya, dan teman kak Gusti yang fokus menyetir
"Kosan mu yang mana de?" tanya Aldi teman Gusti
"Didepan kak, pagar putih" jawab Nadine sambil menunjuk ke arah kosan nya
Kali pertama untuk Gusti mendatangi kosan adik nya ini, dan kali pertama juga untuk Nadine mengajak laki-laki masuk ke kosan nya.
Kosan putri tempat Nadine tinggal ini terbilang kosan yang sangat nyaman, dengan adanya ruang tamu di lantai bawah yang disediakan untuk para tamu yang datang atau orangtua yang menjenguk anak-anaknya yang mengekos.
Terlebih kosan ini, mempunyai peraturan untuk tidak boleh membawa laki-laki ke dalam kamar. walaupu ia kakak atau ayah nya sendiri
Di dekat ruang tamu tersedia kamar kosong dan kamar mandi yang disediakan khusus untuk tamu yang mau bermalam, tentunya atas izin dari pemilik kosan
****
Gusti merebahkan tubuhnya diatas sofa kosan Nadine, ia merasa sangat lelah. Pasalnya saat pulang kerja dan mendapatkan cuti, ia langsung bergegas menuju Ibu Kota untuk menjenguk Adik dan Kakek Neneknya.
Begitupun dengan Aldi teman nya Gusti, ia merebahkan lelah tubuhnya pada sofa setelah mengambil minum air putih di dapur umum yang letaknya tepat bersebelahan dengan ruang tamu yang hanya disekat dengan mini bar makan
Nadine berlari menaiki tangga menuju kamarnya, ia langsung mengganti baju sekolahnya dan menyiapkan baju yang akan ia bawa untuk bermalam di rumah nenek dan kakek.
Senyum Nadine nampak sumeringah, ia sangat merindukan kakek neneknya.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Jungkook wife
"Istri yang Terabaikan" Kembali hadir untuk membawakan like yang tertinggal untuk karya author.
lanjut
2021-07-22
0
Restviani
ada apa dengan alam ??
2021-07-12
1