Assalamualaikum...
Selamat pagi, siang, sore dan selamat malam bagi pembaca setiaku.
Semoga sehat selalu dan dilancarkan segala urusan.
Maaf atas segala keterlambatan updatenya. Semoga para pembaca ku yang setia menunggu cerita ini dapat memaafkan nya.
Selamat Membaca ceritaku yang biasa saja ini yaaa, tolong dukungannyaaa agar aku selalu semangat untuk mengupdate tiap babnya...
Happy reading
*******************
POV (Alisya Yusuf)
Aku begitu senang karna di party Rere makanannya begitu lezat sesuai seleraku hehe...
Mungkin banyak yang melihatku aneh dengan nafsu makanku, tapi aku tidak terlalu peduli dengan tatapan mereka, karena bagiku selama aku tidak meminta-minta makanan mereka whatever mereka mau bilang apa.
Jam telah menunjukkan pukul 10:30, aku sudah sangat mengantuk. Jikalau sudah mengantuk begini maka kelakuan manjaku akan keluar begitu saja.
Aku pun mencari mommyku untuk bisa kupeluk karena jika tidak menemukan mommy bisa gawat. Rasa kantukku semakin menjadi, aku pun sudah mengelilingi ruangan ini tetapi mommy dan daddy bahkan Rere tidak terlihat.
Karena sudah tak tahan akhirnya aku berjongkok disudut pojok ruangan lalu menangis sambil memeluk kedua lututku erat hingga lelaki tadi yang bernama Zaril menghampiriku.
"Hikks ..hikss hikksss" suara tangisku.
Tiba-tiba mas Zaril menghampiriku dan berkata,
"Heyy.. Kenapa menangis?" Katanya dengan suara yang sangat lembut sambil memegang kedua bahuku. Aku tetap menangis tanpa merespon pertanyaannya, karena jika sudah menangis hanya ada satu cara agar aku menjawab pertanyaan itu, "pelukan".
Dia tiba-tiba membawaku masuk kedalam pelukannya yang nyaman dan mengatakan Padaku,
"Sssttt, jangan menangis lagi. Ada mas disini jadi jangan nangis lagi yaa" Ucapnya mencoba menenangkanku.
"Ngantuk... hikss.. hikss.. hikss. Mau peluk mommy daddy" Kataku masih dengan air mata yang mengalir.
"Oh... ngantuk. Mas pelukk kok jangan nangis lagi yaa.. Ya sudah kita cari mommy daddy yaaa" Katanya dengan sangat lembut. Karena aku sudah sangat mengantuk dan susah berjalan akhirnya aku mengatakan padanya,
"Gak mau jalan hikkss.. hikkss.. Sya gak mau jalan, ngantuk" Ucapku.
"Ya sudah, sini peluk mas yang kuat yaa" Katanya langsung mengangkatku yang masih dalam pelukannya. Dan aku pun terlelap begitu saja dipelukannya yang hangat.
******
POV (Zaril Nasution)
Gadis itu pun akhirnya terlelap dalam dekapanku. Aku menggendong Alisya, kemudian membawanya ke mobilku. Di dalam mobil, ku rebahkan tubuh gadis itu perlahan di bangku samping supir, lalu ku ambil selimut yang memang selalu tersedia di dalam mobilku. Ku ambil selimut tersebut, dan menyelimuti Alisya dengan perlahan takut gadis itu terbangun dari tidurnya. Setelah memposisikan Alisya dengan bak, dan membuat gadis itu merasa nyaman, aku pun melajukan mobil menuju ke rumah gadis yang berada di sebelahku. Aku membawa pulang Alisya ke rumahnya tetapi sebelum itu aku memberi tahu kedua orang tuanya kalau aku telah membawa putri kecil mereka pulang. Ku ambil Handphone yang berada di dalam saku celanaku sebelah kiri, lalu menelpon orang tua Alisya.
"Hallo Om, ini saya Zaril Nasution" Kataku saat menelpon daddy gadisku.
"Iya? ada apa nak Zaril?" Sahut di seberang sana.
"Begini Om, maaf sebelumnya saya lancang tapi tadi darurat dan saya harus bergerak cepat" Kataku mencoba untuk menjelaskan kepada ayah gadis itu.
"Maksud nak Zaril bagaimana?" tanya daddy gadisku itu dengan heran.
"Begini om, tadi saya melihat putri om di sudut pojok sedang menangis tersedu-sedu dan mencari orang tuanya lalu saat saya hampiri dan bertanya kenapa dia menangis, dia tidak menjawab pertanyaan saya sampai akhirnya saya memeluknya, lalu dia berkata dia mengantuk. Jadi saya memutuskan untuk membawa anak om pulang, sekali lagi maaf om" Kataku memberikan penjelasan tentang anak gadis beliau.
"Terima kasih nak Zaril, kami akan segera pulang. Maaf merepotkan nak. Tolong jaga anak Om ya." Kata daddy gadisku itu.
"Iyaa om sama-sama, hati-hati di jalan om" Kataku.
Setelah itu aku pun membawa pulang gadisku kerumahnya...
***
Setelah kurang lebih setengah jam aku mengendarai mobilku sambil sesekali memandangi gadisku yang tengah tertidur cantik disebelahku. Akhirnya kami sampai di rumah gadisku. Aku pun membawa gadis di pelukanku dan membawanya ke rumah, sesampainya dirumah...
"Assalamualaikum" seruku.
"Waalaikum salam, nona muda, nona kenapa tuan? Tuan ini siapa? Bukannya tadi nona muda pergi bersama Tuan besar dan nyonya?" Kata mbak yang bekerja dirumah gadisku.
"Nanti saya jelaskan mbak, sekarang tolong tunjukkan kamar Alisya dulu" kataku malas karena mbak yang satu ini terlalu banyak bicara.
"Oh iyaa, saya lupa tuan. Maaf-maaf ayo silahkan masuk, ikuti saya tuan" kata mbak itu.
Sesampainya di kamar Alisya, ku baringkan dia dan ku selimuti hingga dada lalu aku pun langsung di suruh keluar oleh sang bibi itu.
"Terima kasih tuan karena telah mengantar nona muda sampai rumah. Sekarang mari keruang tamu tuan, sambil menunggu tuan besar dan nyonya datang" Kata mbak tersebut sambil mendorongku keluar kamar.
"Oke-oke bik, saya keluar" Kataku.
Aku pun pasrah dan akhirnya duduk disofa di ruang tamu yang bisa dikatakan sangat mewah itu. Tak lama kemudian orang tua dari gadisku pun datang dengan raut wajah yang terlihat khawatir.
"Assalamualaikum" suara dari arah pintu.
"Waalaikumsalam" sahutku serentak dengan mbak, pembantu rumah mereka.
"Bik, dimana sya? Dia baik-baik saja kan bik? Masih nangis atau bagaimana?" Kata ibu sang gadis khawatir.
"Tante tenang dulu, sya udah tidur dikamarnya" Kataku menenangkan.
"Eh.. nak Zaril. Tante bahkan gak sadar nak Zaril ada disini karna tante khawatir pas dengar tadi dari om kamu nih kalau Sya ngantuk, nangis dan udah dibawa pulang. Tante tadi sempat khawatir, karena anak tante ini agak sedikit manja." jelas ibu tersebut.
"Iya tante, gak apa-apa. Zaril maklum, kan anak satu-satunya ya tante" Jawabku sambil tersenyum.
Dan kami pun berbincang-bincang lama tentang bisnis dan sebagainya karena maklum saja aku dan kedua orang tua Alisya memang bekerja sama dalam hal bisnis, lagipula fakta yang baru saja ku ketahui adalah bahwa papa dan mamaku ternyata bersahabat dari smp dengan orang tuanya Alisya, membuatku sangat bahagia dan bersemangat karena peluangku untuk mendapat gadis manis itu semakin besar.
Setelah lama berbincang dengan orang tua Alisya, akhirnya aku pun pamit untuk pulang karena sudah terlalu lama aku dirumah mereka.
---------------------- NEXT CAP ----------------------
Terima kasih sudah membaca, jangan lupa like, komen dan follow ya.
Maaf terlalu lama update, Ceritanya segini dulu ya guys..
Salam Sayang untuk kalian semua...
Selamat membaca...
Jika ada kata-kata yang salah atau kurang etis tolong dikomen yaa.
Wassalam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Senajudifa
aku mampir thor
2022-11-30
0
Laini Marlina
semangat
2022-07-22
0
Dhina ♑
Uh....Zaril harus lebih bersabar, gadisnya sangat manja
2022-07-02
0