Canggung

Seperti kemarin Hendra & Naya pun berangkat kerja ke rumah bapak Gunawan. Karena Mirna belum sembuh jadi Naya masih menggantikannya.

Sebenarnya tadi pagi Mirna sudah mau masuk kerja, tetapi dicegah sama Naya. Karena menurut Naya, bibinya belum benar-benar sembuh jadi belum di bolehkan bekerja lagi.

Sesampainya di rumah Gunawan, Naya pun langsung bekerja seperti biasa.

Hari ini Naya harus membersihkan kamar Riyan, tapi dia masih ragu& malu untuk bertemu Riyan. Jadi dia menunggu Riyan berangkat kerja baru kemudian membersihkan kamar Riyan.ini

Tetapi Naya ingat perkataan Asri yang kemarin, kalau mau masuk kamar / menyentuh barang- barang Riyan harus ada ijin dari sang empunya. Kalau tidak bisa kena marah. Jadi mau tak mau pun Naya terpaksa harus meminta ijin kepadanya.

Naya pun sudah berdiri di depan kamar Riyan, dia hendak mengetuk pintu tapi masih ragu-ragu.

"Fuh... ", Naya menarik nafas kemudian mengetuk pintu.

" Tok tok tok.... ", suara pintu di ketuk.

" Ya Bentar..... " ucap Riyan dari dalam kamar.

Pintu pun dibuka, nampak lah Naya diluar kamar yang berdiri dengan canggung.

" Kamu...? " tanya Riyan dengan dahi berkerut.

" Eh....ya tttuan saya Naya yang bekerja disini menggantikan Bik Mirna karena masih sakit. " jawab Naya dengan gugup.

"Ada apa? " ucap Riyan.

"Itu tuan sudah ditunggu dimeja makan untuk sarapan. Dan saya mau minta ijin akan memberikan kamar tuan." ucap Naya.

"Oh silahkan, emmm... dan jangan panggil aku tuan, panggil aja aku Nama, mas, kak atau yang lainya terserah kamu asal jangan tuan ya. Kesannya aku dah tua banget deh. " ucap Riyan.

"Bbaik tuan,eh.... mas, Kak Riyan maksud saya."jawab Naya sambil menutup mulutnya.

" Hmm... " jawab Riyan sambil berlalu keluar kamar.

"Huff.... ok waktunya bersih-bersih, let's go.... " ucap Naya menyemangati diri sendiri.

Anett yang hendak turun untuk sarapan melihat Naya yang masuk ke kamar kakaknya pun mendekati Naya.

"Hai Nay..., kirain dah gak kerja disini lagi Nay. " ucap Anett sambil masuk kedalam kamar Riyan.

"Hai... pagi nona Anett..., hehehe....," jawab Naya bercanda.

" Apa'an sih kamu, dibilang jangan panggil aku nona,Naya...!"

"Iya iya, baik boss Anett," ucap Naya lagi.

" Ih.... kamu nyebelin deh, mau aku hukum ya sini biar aku gelitikin biar kamu capek kegelian ya. "ucap Anett sambil mau mendekati Naya.

Tapi Naya menghindar, dia berlari menjauhi Anett.

" Hahaha..., gak kena ya ." ucap Naya sambil terus berlari- lari didalam kamar Riyan.

" Awas ya kamu Nay.... " ucap Anett yang terus mengejar Naya.

Terjadilah kejar-mengejar mereka berdua, sehingga tanpa mereka sadari sang empu kamar hendak masuk ke kamarnya.

Dan... (bugg...) suara benturan.

"Aw...!" teriak Naya menabrak Riyan akan terjatuh tapi di tangkap oleh Riyan. Sehingga Riyan tanpa sengaja memeluk Naya dari depan.

"Dug dug...,dug...dug....! " suara debar jantung mereka berdua, yang tanpa sengaja saling pandang.

"Ehemmm... !" suara Anett yang berdehem melihat Riyan & Naya berpelukan.

"Eh mmmaaf...! " ucap Riyan & Naya canggung sambil melepaskan pelukan mereka.

" Kamu Nett ngapain di kamar kakak bikin rusuh aja! "ucap Riyan mengalihkan rasa gugupnya.

" Ye, siapa yang rusuh, orang aku cuma lagi ngobrol aja kok sama Naya. Iya kan Nay...."jawab Anett.

" I... iya. "ucap Naya terbata -bata yang masih merasa gugup.

" Ya dah sana turun, mo sarapan pa gak tuh ditungguin Mama sama Papa dari tadi malah disini. " ucap Riyan.

"Iya iya dah,aku turun kakak. lah kakak ngapain disini emang kakak sudah sarapan? " jawab Anett.

"Udah ko, nih kakak mau ambil ni tadi ketinggalan." ucap Riyan sambil menunjukan map yang ada di tangannya.

"Oh ya dah ayo turun, jangan ganggu Naya disini kakak.... " ucap Anett sambil menyeret tangan Riyan keluar dari kamar.

Riyan pun hanya menurut & masih terbengong dengan ucapan Anett yang katanya menggangu Naya.

"Duh...,kenapa sih nih jantung, berdetak kenceng banget."ucap Naya dalam hati sambil mengusap dadanya.

Kemudian Naya pun melanjutkan pekerjaan nya. Mulai dari membersihkan tempat tidur sampai kamar mandi, juga merapikan semua isi kamar Riyan .Mengelap meja,kaca lemari dan merapikan semua baju-baju dsb.

Tanpa sengaja Naya menatap sebuah foto Riyan dengan seorang gadis cantik disebelahnya yang ada di meja sebelah tempat tidur Riyan.

"Wah.... cantik banget gadis ini, pasti ini pacarnya kak Riyan deh.Serasi banget kan mereka. " ucap Naya dalam batin mengagumi cewek yang ada di dalam foto tersebut.

Setelah selesai Naya pun Keluar dari kamar Riyan, dan melanjutkan pekerjaan yang lainya.

Tak terasa hari pun sudah sore, waktunya Naya & Hendra pulang ke rumah. Sembari menunggu pamannya datang, Naya dibelakang masih mengobrol dengan yang lainya.

"Nay, kamu bekerja disini mau berapa lama, apa Bik Mirna masih sakit ya?" tanya Asri.

" Belum tau mbak,yah nunggu bibiku sembuh dulu. Mungkin 1/2 hari lagi kali ya mba, do'ain aja ya biar bibiku cepet sembuh. " ucap Naya.

" Yah kami semua pasti do'ain Neng.... biar Bik Mirna cepet sembuh,. Biar dia bisa bekerja lagi disini. " ucap Surti.

" Ya makasih Bik."ucap Naya.

" Kalau kami semua sih seneng -seneng aja kamu ada disini. Apalagi non Anett kayak nya suka banget ya sama kamu." ucap Asri.

"Aku juga seneng kerja di sini mbak. Kalian pada baik banget orangnya kan aku jadi betah disini.Kalau non Anett mungkin karena kita seumuran jadi merasa cocok untuk ngobrol jadi kaya temen gitu mbak, hehehe...."ucap Naya sambil tersenyum.

" Iya juga kalian kan seumuran jadi cocok tuh, non Anett juga orang nya kan ramah banget gampang akrab sama siapapun.Emang dia tuh manja tapi orangnya baik banget gak beda- bedain orang . "ucap Asri.

Naya Pun masih terus mengobrol sampai pamannya datang. Mereka pun akhirnya pulang ke rumah.

Sampai di rumah Naya masuk kedalam kamar, mandi dan sholat ashar. Kemudian menemui Mirna menanyai sudah makan & minum obat atau belum. Dan terlihat Mirna sudah membaik setelah istirahat selama dua hari, dia besok siap untuk bekerja kembali.

Jadi Naya pun bisa bekerja kembali di toko baju ternama disalah satu mall dekat tempat Ia tinggal.

" Beneran Bibik sudah sehat, kalau belum jangan dipaksakan yah Bi.... Aku gak pa-pa ko kerja menggantikan Bibik dulu." ucap Naya memastikan kalau Mirna sudah benar-benar sehat.

" Iya Nduk... bibik sudah sembuh, beneran deh.Jadi besok kamu bisa masuk kerja lagi, besok bibik juga mau kerja lagi. Gak enakan sama majikan bibik masa ijin terus. " ucap Mirna.

"Ya dah,terserah Bibik wae'lah, yang penting Bibik sudah sembuh. Jangan terlalu capek ya Bik,biar gak sakit lagi." ucap Naya.

" Iya Nduk, makasih ya jadi ngerepotin kamu.Dah sana tidur dah malam besok kamu kan kerja. " ucap Mirna .

"Iya bibik, gak po-po ko Bik.... ya dah Naya masuk kamar dulu ya Bik." Naya pun keluar dari kamar Mirna.

Sementara itu Hendra masih ada diruang tamu menunggu Mitta yang belum pulang dari pagi entah pergi kemana.

" Loh paman belum tidur? " tanya Naya yang melihat Hendra di ruang tamu sedang duduk sambil mengutak-atik HPnya hendak menelepon seseorang.

"Eh ya Nay ,paman masih menunggu Mitta nih belum pulang juga dia. Kebiasaan suka pulang malam. Nih paman mau telepon dia, ada dimana dia? " ucapan Hendra.

"Mungkin dia ada urusan kali paman, jadi pulang malam lagi." ucap Naya membela Mitta agar paman nya tidak berfikir macem-macem.

"Keperluan apa, memang dia sukanya keluyuran bareng temen-temennya yang gak jelas itu." ucap Hendra.

" Ya dah paman Naya masuk kamar dulu ya...." ucap Naya berlalu meninggalkan Hendra di ruang tamu sendirian.

Hendra pun hanya menganggukkan kepala sambil menelepon Mitta.

...TBC......

Wah... ada yang nungguin kelanjutan nya gak yah 🤔🤔🤔

Gimana Naya&Riyan selanjutnya...

yuk ikutin terus ya ceritanya

Jangan lupa dukungan nya buat

saya si Mak-mak Rempong

🤗🤗🤗🙏🙏🙏

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!