"Nduk..., jadi anak harus yang nurut sama orang tua ya,sopan santun & jangan neko- neko." itulah pesan dari Darmi ibundanya Naya yang selalu Ia ingat.jadilah Naya anak yang penurut, ramah sopan santun dan yang selalu ceria baik kepada semua orang.Sehingga setiap orang yang kenal dengannya secara otomatis akan menyukainya. Ditambah lagi parasnya yang ayu dan senyumnya yang manis bisa membuat orang tertarik padanya.
Tetapi dibalik itu Naya menyimpan kesedihan yang mendalam karena ditinggal oleh kedua orangtuanya.Naya coba menutupinya dengan senyuman agar orang lain tidak mengetahui nya, terutama paman & bibinya.
" Bi...., Bibi sakit lagi ya? "tanya Naya kepada bibinya ketika tadi pagi tidak menemukan bibinya di dapur untuk memasak sarapan.Naya langsung mencari Bibinya di kamarnya dan melihat bibinya masih tiduran di atas kasur. " kalau masih sakit jangan masuk kerja dulu ya Bi... !"
"Ndak apa-apa Nduk..., bibi hanya kecapean palingan istirahat sebentar juga sembuh ." jawab Mirna.
"Tapi muka Bibi pucat dan badan Bibi pun panas, jadi jangan masuk kerja dulu ya. Nanti biar Naya telepon majikan bibi minta ijin agar tidak masuk kerja dulu ."
"Tapi bibi sudah sering minta ijin Nay... kan jadi gak enak minta ijin terus bibi. "
"Begini saja ya Bi,biar Naya yang mengantikan bibi untuk sementara, nanti kalau bibi sudah sehat bisa kerja lagi ya. "
"Tapi pekerjaanmu bagaimana Nay,apa nanti kamu gak kena marah sama atasanmu? "ucap Mirna yang merasa kwatir jika Naya akan mendapat masalah apabila tidak masuk kerja.
"Aku bisa minta ijin untuk 2/3 hari tidak masuk kerja, bilang aja ada keperluan keluarga kan bisa Bi...Sudah gak ada tapi-tapian, sekarang bibi istirahat aja..biar Naya yang bikin sarapan Ok Bibi ?"
" Baiklah, kamu ini emang ya keras kepala dibilangin bibi gak pa-pa kok ya ngeyel. " jawab Mirna sambil mengusap kepala Naya dengan penuh kasih sayang.Sehingga Naya merasa kalau Mirna benar sayang kepada dirinya mengingatkan ke sosok ibunya yang sudah tiada.
"Loh kamu sudah bangun to Nay ?" tanya Hendra yang baru masuk ke kamar setelah sholat subuh.
"Iya paman, bibi sakit lagi nih.Biar aja bibi istirahat, nanti biar Naya yang menggantikan bibi untuk bekerja ya paman? "
"Lah kamu apa tidak bekerja di toko lagi ? "
"Masih paman,tapikan bisa minta izin untuk berapa hari tidak masuk kerja. "
"Iya nih pak, jadi ngerepotin kamu ya Nay. " ucap Mirna.
"Apa'an sih Bik, yang selama ini ngerepotin paman dan bibi adalah Naya bukan bibi. Kalau tidak ada kalian entahlah Naya akan tinggal dimana dan dengan siapa BiBik.... "ucap Naya dengan ekspresi sedih yang sudah hampir menangis, mengingat dia sudah tidak punya keluarga selain paman dan bibinya.
"Sudah-sudah,pagi-pagi kok malah sedih ponakan paman yang cantik ni jadi jelek loh kalua nangis. "ucap Hendra coba menghibur Naya.
"Ya sudah paman Naya mau bikin sarapan dulu y. "Naya keluar dari kamar paman& bibinya langsung menuju dapur untuk membuat nasi goreng untuk sarapan mereka semua.
"Bu..., apa gak pa-pa Naya mengantikan mu kerja di rumah Pak Gunawan, dia masih sangat muda seharusnya masih kuliah bukan bekerja mengantikan ibu sebagai pembantu pula."ucap Hendrawan.
"Ya mau gimana lagi pak, wong anaknya juga gak mau kuliah dia pingin langsung kerja. Ibu tau pak dia gak mau ngerepotin kita dengan biaya kuliahnya .Dia memang anak yang baik pak, beruntungnya mempunyai anak seperti dia, Darmi dan Tejo pasti bahagia di alam sana karena telah berhasil dalam mendidik anak seperti Naya ya Pa'e ?"
" Ya betul banget bu'e, beda sekali sama si Metta anak kita.Dia selalu aja semaunya sendiri, terlalu boros dalam menggunakan uang bue.Dia gak mikir kita carinya susah payah tetapi dia menghabiskannya entah untuk apa di menggunakannya. Mumet sirahku Bu'e mikirne anakmu kok ya beda banget sama Naya, apa karena selama ini kita terlalu memanjakannya ya Bu? "
" Mungkin ya Pak, karena waktu kecil sering kita tinggal kerja. Dan di titipkan tetangga yang pentingkan dia gak rewel bisa di tinggal kerja, kita selalu nuruti apa maunya agar mau kita tinggal pak.Huh....(sambil mendengus buang nafas) jadi agak nyesel juga ya pak, coba dulu Bu'e gak kerja jadi bisa mendidik Mitta dengan baik Pa'e."keluh Mirna ke pada Hendra.
" Sudahlah Bu,semua telah berlalu nasi sudah jadi bubur ya gak bisa kita ulang lagi. Tinggal bagaimana kita harus sabar memberikan nasehat padanya bu. "ucap Hendra lagi.
" Semoga saja suatu hari nanti Mitta bisa berubah ya Pak."
"Bapak pikir dengan membawa Naya tinggal bersama kita bisa merubah sifat Mitta dengan mencontoh sikap Naya yang baik Bu'e.Tapi ko malah soyo ndadi(tambah jadi) yo Bu'e.Ya sudahlah bapak mau mandi dulu, mau siap- siap berangkat kerja dulu ya Bu. "
" Ya Pa'e, oh ya nanti biar Naya berangkat bareng sama bapak kan? " tanya Mirna.
"Yo" jawab Hendra sambil berlalu keluar kamar menuju kamar mandi di sebelah kamarnya.
Di dapur Naya sudah selesai menyiapkan sarapan, kemudian masuk ke kamarnya mengambil ponselnya untuk menghubungi Amel temannya di tempat Naya bekerja.
"Hallo..., Assalamualaikum Mell, tolong nanti mintain aku ijin ke pak Surya kalau aku tidak masuk kerja selama 2/3 hari besok ya... karena bibiku sakit lagi nih Mell. " ucap Naya.
" Ok, tapi ko lama banget sih Nay, sampai 2/3 hari sih?"Tanya Amel.
" Iya biar bibiku bener-bener sembuh jadi bisa masuk kerja lagi Mel.Untuk sementara ini aku akan menggantikan nya bekerja di tempat bibiku bekerja Mel... "ucap Naya.
" Beneran nih kamu mau ganti'in bibimu bekerja sebagai Art Nay, kamu itu gak pantes kalau jadi pembokat Nay.Pantesan jadi nyonya rumah hehehe.... " canda Amell.
"Amin... semoga saja aku bisa jadi nyonya rumah nanti kamu jadi pembokatnya ya Mel hihihi.... " ucap Naya tertawa sambil menutup mulutnya.
"Ih ogah, nanti kamu suruh aku kerja rodi terus gak kamu gaji lagi. " ucap Amell.
"Hahaha.... masak aku sekejam itu sih Mel, dah ah aku mau mandi dulu ya ngomong sama kamu mah gak selesai-selesai nanti. " ucap Naya.
"Yah sudah, semoga bibimu lekas sembuh ya. Biar kamu bisa masuk kerja lagi disini, kan kasian tuh si Gani kalau gak ad kamu disini hihihi....."ucap Amell.
" Ih apa'an sih kamu, gak jelas. udah ah Assalamu'alaikum, makasih ya kamu emang temanku yang paling baik deh. Muach.... "ucap Naya sambil menutup sambungan telepon.
Kemudian Naya menuju kamar mandi mau menguyur tubuhnya dengan air dingin di pagi hari biar fress.Setalah itu Naya bersiap-siap untuk berangkat kerja dan sebelum itu Naya Mau sarapan terlebih dahulu.
Diruang makan sudah ada Hendra dan Naya yang hendak sarapan, Mitta keluar dari kamar menuju meja makan yang akan sarapan. Mitta menoleh ke kanan-kiri mencari sosok ibunya.
"Loh kemana ibu Pak, ko gak ikut sarapan sih".Tanya Mitta sambil menarik kursi kemudian duduk dan mengambil sarapan.
" Oh itu ibuk mu lagi gak enak badan Mit... ".jawab Hendra sambil mengunyah makanan di mulutnya.
" Pak minta uang dong satu juta saja, uang saku Mitta dah habis pak.... ".ucap Mitta sambil memulai sarapan.
"Kamu ni Mitt,mana ada bapak uang segitu. Lagian kamu nih harusnya jangan dihabisin uang saku kamu tuh buat satu minggu, baru berapa hari masa dah habis sih Mitta.... " ucap Hendra.
" Ih bapak ni gak tahu kalau anak gadis kuliahan kaya aku tu banyak keperluannya pak..., masa ngasih uang buat anaknya aja ko itungan sih.jawab Mitta kepada Hendra.
Kemudian Mitta menengok ke Naya yang ad di sebelahnya "Eh Nay... kalau kamu ada duwit gak, aku pinjem ya." ucap Mitta sambil memelas kepada Naya.
" Aku mana ada mbak... kan aku belum gajian. " jawab Naya ke pada Mitta sambil tersenyum canggung ke arah pamanya Hendra, karena gak enak gak bisa kasih uang untuk Mitta.
" Kamu ni apa'an sih Mitta,mau minta uang sama Naya. Lagian kalau dibilang gak ada uang ya gak ada, kok ya malah masih mau minta ke Naya.Kamu itu harusnya bisa berhemat agar uang saku kamu gak cepat habis ko malah kamu hambur-hamburin buat apa sih. Kita ini bukan orang kaya yang bisa pakai uang sesuka hati kamu Mitt... "ucap Hendra yang sudah mulai kesal sama anak gadisnya.
" Huh..... dasar Bapak pelit, kamu juga Naya menyebalkan !"ucap Mitta sambil membanting sendok di tangannya sampai terdengar suara ( kluntang...). Kemudian Mitta beranjak dari tempat duduknya meninggalkan ruang makan menuju kamarnya dengan hati dongkol, karena tidak diberi uang sama bapaknya dan Naya.
"Dasar anak gak tau diri, kamu tu dah numpang disini masa aku cuma minta uang segitu saja gak di kasih. kurang ajar banget kan dia, ih...... menyebalkan masa mau kuliah gak pegang duit, kan malu sama temen- temenku. Mana nanti habis kuliah mau jalan-jalan ke Mall, masa cuma liat-liat doang gak beli apapun. Ih..... gak banget kan, apa kata mereka nanti ." ucap Mitta di dalam kamar.
Sementara di ruang makan Hendra hanya bisa geleng kepala melihat tingkah laku anaknya yang semakin hari semakin menjadi.
"Naya minta maaf ya paman karena gak bisa bantu paman ngasih uang buat mbak Mitta."ucap Naya merasa sedih karena gak bisa bantu pamanya.
" Sudahlah Nay bukan salah kamu ko malah kamu yang minta maaf, yang seharusnya minta maaf tuh Mitta ke kamu karena dia selalu minta uang ke kamu kan Nay?...Lagian kalau nanti dia minta uang lagi ke kamu jangan di kasih lagi Nay, itukan uang hasil kerja kamu,. seharusnya kamu pakai buat keperluan kamu Nay... "ucap Hendra.
" Gak pa- pa ko paman, lagian kalua Naya ada gak pa- pakan Naya kasih buat mbak Mitta kan bantuin kakak aku juga bukan orang lain paman." ucap Naya.
"Sudahlah ayo kita harus berangkat kerja ke rumah pak Gunawan nanti telat lagi." ucap Hendra.
"Baik paman, eh.... tunggu sebentar aku mau berpamitan sama bibi sama mau antar sarapan bibi dulu ya paman ." ucap Naya bergegas mengambil makanan kemudian mengantarkannya ke kamar Mirna.
Naya dan Hendra berangkat kerja menuju rumah keluarga Gunawan menggunakan sepeda motor milik Hendra.
Hendra juga bekerja di sana sebagai supir pribadi keluarga Gunawan, jadi setiap hari Mirna dan Handra pulang-pergi bareng.
TBC.....
Wah seperti apa ya keluarga Gunawan... 🤔🤔🤔
Tunggu aja di part berikutnya ya 😄😄😄
Jangan lupa dukungnya buat saya si penulis pemula yang masih abal-abal, jadi masih banyak kekurangan harap maklum. Salam manis dari saya si emak-emak rempong, see you...😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Nurzy Nurzy
Terimakasih dah mampir ya.. 🙏🙏🙏
2021-08-09
1
Intan Diamond
mungkin tanda bacanya lebih di perhatikan lagi biar yang baca nyaman ... semangattt ....
2021-08-09
1