PLEASE FORGIVE ME
“Ayah kau benar-benar menjualku pada kali-laki tua keriput yang biadap ini” ucapan kiara yang mengagetkan seisi rumah.
“Kiara jaga cara biacaramu pada tuan Ben” bentak sang ayah.
“ Ayah benar-benar jahat, hiks…hiks…hiks…” tak dapat ku percaya, orang yang selama ini aku sayangi dan sangat aku hormati berani sekali menjual diriku. Padahal tak lain aku adalah anak kandungnya darah dagingnya.
Suasana dalam ruangan itu menjadi panas dan canggung, kiara yang hendak pulang untuk mengambil beberpa perlengkapan kuliahnya tak sengaja mendengar pemicaraan ayanya dan tuan Ben yang akan segera melangsungkan pernikahan Kiara dan tuan Ben.
Tuan ben merupakan seorang pengusaha yang kaya raya, umurnya hampur 59 taun dan telah memiliki 2 istri sah, akan tetapi dia selalu tak puas dengan apa yang di milikinya. Selama ini jika tuan Ben merasa bosan dengan istri-istrinya dia akan bermalamdi club dan tentu saja pasti akan selesai di ranjang hotel dengan para jalang-jalangnya. Meskipun begitu tuan Ben tetap bersikeras akan menikahi Kiara. Entah setan apa yang membuat ayah Kiara setuju dengan tawaran tuan Ben.
“hiks…hiks…hiks… aku gak mau ibu, aku gak mau menikah dengan laki-laki tua keriput itu. Hiks… hiks… hiks…” tangis Kiara semakin kencang dengan memeluk pigura berisi foto sang ibu.
Karena terlalu lama menangis akhirnya Kiara lelah dan mulai memejamkan matanya. Kiara tertidur cukup pulas hingga tanpa di sadari hari mulai malam.
Kringggg….kringggg….kringggg…..
Suara telepon yang tak kunjung berhenti membangunkan Kiara dari tdurnya. Matanya sembab dan memerah, hidungnya juga masih terlihat dangat merah. Kiara mencari keberadaan telepon yang sedari tadi berbunya.
“huuufftttt ini dia” dia mengambil handphone tersebut dan menganggat telepon.
“Apa?”
“………..”
“Oh ya, gw kesana sekarang”
“……….”
“serlok aja yak, gw takut salah”
Beberapa detik kemudian panggilan itu berakhir. Kiara berjalan gontai menuju kamar mandi, dia bersiap untuk menemui temannya yang sempat menghubunginya tadi.
Beberapa menit setelah kiara selesai mandi, Kiara berdandan seadanay, dengan balutam dress biru dongker di atas lutus dan menggunakan sepatu heels 7cm.
Kiara keluar rumah berjalan tampa beban, dia muali tak memperdulikan keadaan di rumahnya. Kiara cukup tertekan dan kecewa dengan keputusan sang ayah yang akan menikahkanya atau lebih tepatnya menjualnya dengan laki-laki tua keriput biadap itu.
Kiara mengendarai mobil dengan kecepatan sedang, dia juga tak lupa dengan menghidupkan GPS sebagai petunjuk keberadaan temannya.
“Southbank Club”
“Ini gak salah nie Dinda ngajak gw ke club” pertanyaan yang kiara lontarkan ketika berhenti tepat stelah mengikuti GPS.
Tak butuh waktu lama seseorang yang di kenal Kiara pun mengetuk kaca mobilnya.
“ Eh buka” Kiarapun membuka kaca mobilnya.
“Lu lama banget dah, gw nunggu dari tadi lho”
“Lu ngapaen bawa gw ke sini, mana jauh banget lagi. Kenapa gak have fun di Jakarta aja sih” kata Kiara yang masih duduk masih di dalam mobil tanpa ada niatan untuk turun.
“ Gw dapet invite dari temen gw, trus berhubung lu-nya juga baru balik ke Bandung jd sekalian aja gw suruh nemenin”
“ Udalah sekarang lu turun, trus kita masuk”
Tanpa basa-basi Kiara pun memparkirkan mobilnya di depan club tersebut, kemudian keluar berjalan dengan elegannya.
“ Wih cantik banget lu” kata Dinda dengan menggaet lengan Kiara
“ Biasaaja kali, kan kalau lu aja ke tempat kek ginian gw asti pake baju kek gini” balasnya dengan senyuman.
Mereka berjalan ke dalam ruangan dan duduk di salah satu sofa yang telah di siapkan. Tanpa mereka sadari seseorang yang asik dengan minumannya telah memperhatikannya Kiara sejak Kiara memasuki ruangan tersebut.
“ Oh kenalin ini Jesicca, temen gw yang ulang tahun dan ini Kiara temen gw kuliah gw” kata Dinda setelh mereka duduk berdekatan dengan sang pemilik acara.
“ Kiara”
“ Jesicca”
“ Nikmatin ya pestanya” kata Jesicca yang kemudin pergi meninggalkan Kiara dan Dinda.
Suara musik yang begitu keras dan beberapa orang-orang yang berdansa membuat suasana pesta menjadi sangat rame. Dinda pergi berjalan untuk mencari beberapa makanan dan Kiara masih setia duduk dengan segelas tequila di tangannya.
Sambil menikmati musik, tanpa Kiara sadari seseorang telah berdiri di sampingnya.
“ Dinda mau ke bawa…..” Kiara berdiri sebari melihat orang itu.
Perawakan laki-laki ini sangat sempurna, di lihat dari wajahnya, laki-laki ini memiliki mata yang bulat besar, harangnya yang sangat menawan tak lupa beberapa bulu-bulu tipis di sekitarnya. Memiliki bahu yang lebar dan sangat tampan.
“ Oh sorry, gw kira temen gw” kata Kiara tanpa menatapnya.
“ Gw Johan, lu?” Johan mengulurkan tanganya untuk berkenalan.
“ Gw Kiara” menjabat tangan Johan, tanpa Kiara sadari Johan mulai mengelus-elus telapak tanganya. Kiara yang muali sadarpun mencoba untuk melepas tanganya meskipun cukup sulit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Iiq Rahmawaty
typo... rahang kali thor
2022-04-23
0