NovelToon NovelToon

PLEASE FORGIVE ME

SATU

“Ayah kau benar-benar menjualku pada kali-laki tua keriput yang biadap ini” ucapan kiara yang mengagetkan seisi rumah.

“Kiara jaga cara biacaramu pada tuan Ben” bentak sang ayah.

“ Ayah benar-benar jahat, hiks…hiks…hiks…” tak dapat ku percaya, orang yang selama ini aku sayangi dan sangat aku hormati berani sekali menjual diriku. Padahal tak lain aku adalah anak kandungnya darah dagingnya.

Suasana dalam ruangan itu menjadi panas dan canggung, kiara yang hendak pulang untuk mengambil beberpa perlengkapan kuliahnya tak sengaja mendengar pemicaraan ayanya dan tuan Ben yang akan segera melangsungkan pernikahan Kiara dan tuan Ben.

Tuan ben merupakan seorang pengusaha yang kaya raya, umurnya hampur 59 taun dan telah memiliki 2 istri sah, akan tetapi dia selalu tak puas dengan apa yang di milikinya. Selama ini jika tuan Ben merasa bosan dengan istri-istrinya dia akan bermalamdi club dan tentu saja pasti akan selesai di ranjang hotel dengan para jalang-jalangnya. Meskipun begitu tuan Ben tetap bersikeras akan menikahi Kiara. Entah setan apa yang membuat ayah Kiara setuju dengan tawaran tuan Ben.

“hiks…hiks…hiks… aku gak mau ibu, aku gak mau menikah dengan laki-laki tua keriput itu. Hiks… hiks… hiks…” tangis Kiara semakin kencang dengan memeluk pigura berisi foto sang ibu.

Karena terlalu lama menangis akhirnya Kiara lelah dan mulai memejamkan matanya. Kiara tertidur cukup pulas hingga tanpa di sadari hari mulai malam.

Kringggg….kringggg….kringggg…..

Suara telepon yang tak kunjung berhenti membangunkan Kiara dari tdurnya. Matanya sembab dan memerah, hidungnya juga masih terlihat dangat merah. Kiara mencari keberadaan telepon yang sedari tadi berbunya.

“huuufftttt ini dia” dia mengambil handphone tersebut dan menganggat telepon.

“Apa?”

“………..”

“Oh ya, gw kesana sekarang”

“……….”

“serlok aja yak, gw takut salah”

Beberapa detik kemudian panggilan itu berakhir. Kiara berjalan gontai menuju kamar mandi, dia bersiap untuk menemui temannya yang sempat menghubunginya tadi.

Beberapa menit setelah kiara selesai mandi, Kiara berdandan seadanay, dengan balutam dress biru dongker di atas lutus dan menggunakan sepatu heels 7cm.

Kiara keluar rumah berjalan tampa beban, dia muali tak memperdulikan keadaan di rumahnya. Kiara cukup tertekan dan kecewa dengan keputusan sang ayah yang akan menikahkanya atau lebih tepatnya menjualnya dengan laki-laki tua keriput biadap itu.

Kiara mengendarai mobil dengan kecepatan sedang, dia juga tak lupa dengan menghidupkan GPS sebagai petunjuk keberadaan temannya.

“Southbank Club”

“Ini gak salah nie Dinda ngajak gw ke club” pertanyaan yang kiara lontarkan ketika berhenti tepat stelah mengikuti GPS.

Tak butuh waktu lama seseorang yang di kenal Kiara pun mengetuk kaca mobilnya.

“ Eh buka” Kiarapun membuka kaca mobilnya.

“Lu lama banget dah, gw nunggu dari tadi lho”

“Lu ngapaen bawa gw ke sini, mana jauh banget lagi. Kenapa gak have fun di Jakarta aja sih” kata Kiara yang masih duduk masih di dalam mobil tanpa ada niatan untuk turun.

“ Gw dapet invite dari temen gw, trus berhubung lu-nya juga baru balik ke Bandung jd sekalian aja gw suruh nemenin”

“ Udalah sekarang lu turun, trus kita masuk”

Tanpa basa-basi Kiara pun memparkirkan mobilnya di depan club tersebut, kemudian keluar berjalan dengan elegannya.

“ Wih cantik banget lu” kata Dinda dengan menggaet lengan Kiara

“ Biasaaja kali, kan kalau lu aja ke tempat kek ginian gw asti pake baju kek gini” balasnya dengan senyuman.

Mereka berjalan ke dalam ruangan dan duduk di salah satu sofa yang telah di siapkan. Tanpa mereka sadari seseorang yang asik dengan minumannya telah memperhatikannya Kiara sejak Kiara memasuki ruangan tersebut.

“ Oh kenalin ini Jesicca, temen gw yang ulang tahun dan ini Kiara temen gw kuliah gw” kata Dinda setelh mereka duduk berdekatan dengan sang pemilik acara.

“ Kiara”

“ Jesicca”

“ Nikmatin ya pestanya” kata Jesicca yang kemudin pergi meninggalkan Kiara dan Dinda.

Suara musik yang begitu keras dan beberapa orang-orang yang berdansa membuat suasana pesta menjadi sangat rame. Dinda pergi berjalan untuk mencari beberapa makanan dan Kiara masih setia duduk dengan segelas tequila di tangannya.

Sambil menikmati musik, tanpa Kiara sadari seseorang telah berdiri di sampingnya.

“ Dinda mau ke bawa…..” Kiara berdiri sebari melihat orang itu.

Perawakan laki-laki ini sangat sempurna, di lihat dari wajahnya, laki-laki ini memiliki mata yang bulat besar, harangnya yang sangat menawan tak lupa beberapa bulu-bulu tipis di sekitarnya. Memiliki bahu yang lebar dan sangat tampan.

“ Oh sorry, gw kira temen gw” kata Kiara tanpa menatapnya.

“ Gw Johan, lu?” Johan mengulurkan tanganya untuk berkenalan.

“ Gw Kiara” menjabat tangan Johan, tanpa Kiara sadari Johan mulai mengelus-elus telapak tanganya. Kiara yang muali sadarpun mencoba untuk melepas tanganya meskipun cukup sulit.

DUA

“ Gw Johan, lu?” Johan mengulurkan tanganya untuk berkenalan.

“ Gw Kiara” menjabat tangan Johan, tanpa Kiara sadari Johan mulai mengelus-elus telapak tanganya. Kiara yang muali sadarpun mencoba untuk melepas tanganya meskipun cukup sulit.

“ Egghhhh sorry gw mo nyarik temen gw” Kiara pun meninggalkan Johan yang terdiam melihatnya.

Sungguh cantik, apa dia teman Jesicca? Kenapa aku sangat tertarik untuk mengenalnya lebih jauh, kata Johan dalam hati.

Tiga hari setelah hari di mana Dinda mengajak Kiara ke club, Kiara tidak berani untuk pulang ke apartement miliknya di Jakarta. Sependengarannya dari security yang menjaga apartementnya, beberapa orang berbadan besar sering datang ke apartementnya dan bertanya mengenai Kiara kepada security dan setelah di selidiki, ternyata orang-orang itu adalah suruhan dari Tuan Ben yang berfikir bahwa Kiara melarikan diri ke Jakarta untuk menghindari pernikahannya.

Tapi memang benar sih, Kiara tak ingin menikah dengannya 

“Udah deh lu stay di apart gw aja dulu buat sementara waktu, trus kuliah… ntr gw izinin dah” kata Dinda setelah melihat situasi selama beberapa hari ini yang memang sangat membahayakan untuk Kiara.

“Makasih banget ya Din, lu emank sahabat terbaik gw” jawab Kiara dengan tangannta memeluk Dinda dari samping.

“ehhhhmmmm emank masih ada ya, yang nyariik gw di kampus” Tanya Kiara penarasan, karena memang beberapa hari ini anak buah tuan Ben juga mencarinya di kapus, mereka berfikir akan menemukan Kiara di kampus.

“Kemarin sih gw liat udah gak ada tuh yang badan-badan gede nyariik li, tapi buat jaga-jaga lu gak usah keluar-keluar dulu deh…..takut tiba-tiba di culik lu sama anak buahnya calon suami lu tuh” jawab Dinda panjang lebar sembari melepas pelukan sahabatnya itu.

“ Ntar malem gw mo ke club sama Aldo sama Ravi, lu mo ikut kagak?” pertanyaan yang konyol, Kiara beberapa hari ini berada di dalam rumah karena dia takut akan di culik anak buah tuan Ben tapi temannya ini malah mengajaknya ke club untuk ersenng-senang. Bukankah club merupakan salah satu tepat favorit tuan Ben?

“ lu gila yak, si Ben keripun biadap itu pasti ada di situ”

“santai lho ra, gw dan bilangin ke Aldo sama Ravi tentang masalah lu, dan mereka janji bakalan jagain kita pas di club…. Toh kita ke sana Cuma buat seneng-seneng aja kok gak akan sampe mabuk deh” jawab Dinda dengan cepat kemudian dia masuk ke kamar dan meningalkan Kiara.

Sepeninggal Dinda, Kiara mulai berfikir, bener juga kali ye gpplah gw ikut ke club toh ada Aldi sama Ravi ini, katanya dalam hati. Perlu kalian tau guys Aldi dan Ravi itu sahabat Dinda dari SMA, kemudian pas kuliah Dinda berteman dengan Kiara jadilah mereka sahabatan.

-Di lain tempat-

Seorang laki-laki sedang berdiri dengan gagahnya melihat kearah jendelan kantor sambil meyesap rokok yang tinggal setengah.

Tap..tap…tap…

“ Maaf tuan muda Johan, saya baru bisa melaporkan mengenai gadis itu hari ini, saya cukup sulit untuk mendapat informasi itu karena gadis itu menghilang setelah acara pesta Jessicca selesai” kata seorang laki-laki dengan membawa map di tangannya yang dapat di ketahui bahwa isis dari map tersebut adalah identitas gadis yang di carinya.

“ Letakkan data itu di mejaku, kau bisa pergi” tanpa menatap laki-laki itu Johan memintanya meninggalkannya.

Tak menunggu waktu lama Johan berjalan mendekati mejanya, dia membuka map yang berisi hasil laporan yang di berikan oleh sekertarinya.

Johan membaca isi map tersebut dengan seksama

Jadi namanya Kiara Weslon, anak dari tuan Weslon pemilik perusahaan susu yang hampir bangkrut, katanya dalam hati.

Beberapa menit kemudian, pintu ruangan Johan terbuka, seseorang masuk dengan tidak sopannya. Johanpun yang melihanya merasa kaget dengan kedatangan wanita itu.

“You… what are you doing here?” tanyanya dengan nada kaget dan sedikit membentak.

“ Oh baby, I miss you so much” jelasnya dan mulai berjalan mendekatinya.

“ Oh SHUT UP, I am so disgusted to see you” kata Jihan dengan cepat dia membuang muka dan mulai berjalan untuk menghindarinya.

“Nona laura, nona tidak di perbolehkan masuk ke dala ruangan ini” sau seseorang yang tidak lainadalah gunawan, gunawan adalah sekretaris setia Johan.

“Are You Stupid? I AM LAURA… LAURA NATALIE, calon istri dari Johanes Roberto

“ bentak laura dengan mata melotit menunjukkan bahwa dirinya mara. Rahangnya yang mulai mengeras serta tangannya yang mengepal, Laura tak terima jika dia di usir dari ruangan Johan sang kekasih atau mentan kekasih lebih tepatnya.

“ Keluarlah…. Aku tak ingin melihatmu di sini” kata Johan dengan perlakukan yang dia buat setengan mungkin.

“ Kau mengusirku baby?” Tanya laura

“ Keluarlah segera selagi aku masih menyuruhmu dengan lembut” jawabnya tanpa melihat kearah Laura.

“ Tapi….tapi….tapi aku merindukanmu sayang, apa kau tak merindukanku?” laura tetap mendekati Johan. Akan tetapi laki-laki itu mulai terlihat berbeda, rahangnya mulai mengeras tatapannya sangat tajam, matanya menatap laura tanpa ampun tangannya mulai mencekal bahu laura.

“ Aku katakana padamu sekali lagi KELUARLAH WAHAI JALANG”

TIGA

“ Aku katakana padamu sekali lagi KELUARLAH WAHAI JALANG” Bentakan yang terlontar dari mulut Johan sangatlah kejam. Tapi itu memang pantas untuk laura karena laura telah menghianati cinta Johan dengan berselingkuh selama satu tahun silam.

Setelah kepergiian Laura, Gunawan cepat-cepat meminta maaf kepada tuan mudanya. Gunawan takut jika hal ini terjadi lagi tuannya akan memecatnya. Gunawan merupakan bawahan yang sangat taat dan patuh pda Johan. Johan mengambil gunawan dari panti asuhan yang hampir bangkrut, gunawan ikut bersama Johan sejak umur 16 tahun dan Johan berumur 20 tahun. Sejak saat itulah Gunawan berjanji akan selalu setia dan patuh terhadap Johan.

“Persiapkan berkas-berkas untuk meeting nanti, aku tak ingin ada kesalahan apapun” kata Johan kemudian.

“ Baik tuan, saya permisi”

“ Oh ya satu lagi tugasmu,….. temukan gadis itu dan bawa kepadaku. Pastiakan dalam keadaan hidup tanpa lecet sedikitpun” jelasnya kemudian.

-Malam harinya-

Dentuman musik disko yang sangat keras dan semakin keras, saat ini jam menunjukkan pukul 11 malam, Kiara, Dinda, Aldo dan Ravi sedang duduk di sebuah sofa panjang yang langsung berhadapan dengan stage dansa. Di depan mereka terdapat 2 botol vodka dan 2 gelas tequila.

“ Lu yakin tempat ini aman” tanya Kiara kepada teman-temannya, pahamlah Kiara masih sangat takut dengan anak buah Ben yang sedang mencarinya beberapa hari ini. Kiara paham betul siapa Ben sebenarnya.

“ Lu tenang aja, ada gw sama Ravi, lu pasti aman kok” balas Aldo setelah meminum segelas Vodka dalam gelasnya.

“ Iya gak papa ra,lagian kita di sini gak akan lama kok, paling sampai jam 1 an aja” saut Ravi.

“ Gw ketoilet ya, lu mo ikut gak ra” tanya Dinda yang mulai berdiri dari duduknya.

Kiara tak menjawab, tetapi dia ikut berdiri dan mulai mengikuti Dinda berjalan ke arah toilet.

Tanpa Kiara sadari, dua pasang mata sedang menatapnya tanpa berkedip.merka secara diam-diam mengikuti Kiara hingga depan pintu toilet.

“ Bos, itu bener si neng Kiara kan calonnya pak bos besar”tanya seorang laki-laki berbadan besar di sebelah pintu masuk toilet wanita.

“ Iya bodoh itu mah neng Kiara yang di maksud pak bos besar” jawabnya singkat

“ Langsung kita tangkep aja bos, kita masukin mobil trus kita bawa ke bos besar” usulnya kemudian.

“ Ya udah, lu siapin aja mobilnya, biar gw yang nangkep”

Sedangkan di dalam toilet Kiara merasa gelisah, entah apa yang saat ini Kiara rasakn tetapi hatinya sangat gelisah.

“ Lu kenapa sih dari tadi muka di tekuk gt, senyum napa, gw aja have fun malah kek gt muka lu” tanya Dinda penasaran, karena memang sedari tadi Kiara merasa was-was seperti sedang di awasi.

“ Gak papa kok, udah yuk kita balik ke tempat Aldo sama Ravi” ajak Kiara yang berjalan keluar mendahului sahabatnya itu.

Tiba-tiba saat Kiara keluar dari toilet, dia di kejutkan dengan sosok laki-laki yang sudah menghadangnya. Laki-laki itu mulai mengambil alih badan kiara dengan mengunci setiap pergerakan Kiara. Kiara berteriak meminta tolong hingga dinda pun bergegas keluar tapi nasnya Dinda hanya melihat Kiara berjalan dengan di seret paksa oleh laki-laki berbadan besar itu.

Tanpa menunggu waktu lama, Dinda langsung menghampiri kedua teman laki-lakinya, Dinda memberitahukan keadaan Kiara secara singkat kepada Aldo dan Ravi. Aldo dan Ravi yang mendengarnya pun langsung bergegas mencari Kiara.

Saat ini Kiara sedang di seret menuju mobil yang di kendarai oleh anak buah tuan Ben.

“ Lepaskan aku… lepaskan aku b*jingan” teriak Kiara dengan berusaha melepaskan diri. Tapi nasnya tubuh Kiara yang kecil itu tak mampu melawan tubuh besar anak buah tuan Ben. Hingga terdengar suara seseorang di belakang mereka.

“ Lepaskan gadis itu Br*ngsek” ucap laki-laki itu dengan suara lantangnya.

Kira-kira siapa ya guys yg bakalan nyelamatin Kiara?

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!