Make over

Setelah melakukan wawancara di Hotel Surya Agung, Tasya berencana akan pergi ke kampus. Ia pergi menggunakan angkutan kota karena jarak antara Hotel dan kampus yang akan ia tuju tidak jauh.

Tasya menanti mobil angkutan kota tepat di depan Hotel, ia terkejut saat mobil mewah merk Alpart berhenti tepat di hadapannya.

'Siapa?.' Tanyanya dalam hati.

Kaca spion turun dan terlihat siapa yang berada di dalam mobil tersebut.

'Mario," gumamnya.

"Tasya kau mau pulang?." Tanya Mario.

"Tidak Mario, saya hendak ke pergi ke kampus."

"Kampus?, kamu ngapain ke sana?."

"Saya mau menyelesaikan kuliahku yang dulu sempat tertunda."

"Kampus mana, biar ku antar?." Mario menawarkan tumpangan.

"Tidak Rio, itu pasti akan merepotkanmu." Tasya menolak ajakan Mario secara halus.

"Gak ada kata tidak-tidak Tas, kebetulan hari ini aku sedang free." Mario membuka pintu mobilnya agar Tasya bisa masuk ke dalam mobilnya.

Karena merasa sudah di paksa, akhirnya Tasya masuk ke dalam mobil Mario. Baru kali ini Tasya merasakan duduk di dalam mobil mewah, dulu waktu papanya masih hidup ia hanya bisa mengendarai mobil Honda civic exelent.

Ia merasa dirinya canggung dan mencoba menghilangkan kecanggungan itu dengan mengotak-atik hape yang berada dalam genggamannya.

"Tas aku boleh tanya?." Mario mulai membuka obrolannya.

"Boleh mau tanya apa?." Tasya menoleh ke arah Mario.

"Em, kenapa kamu bisa bercerai dengan Kevin. Bukannya dulu kamu sangat mencintainya?."

"Ya Rio aku begitu mencintainya, tapi itu dulu. Sebelum aku bercerai dengannya." Jawabnya dengan singkat.

"Lalu, tinggal di mana kamu sekarang. Trus berapa anak kalian?."

"Aku tinggal di rumah kontrakan bekas rumah sahabatku Rica, dan aku punya dua anak kembar Alexa dan Alexi."

"Kapan-kapan aku boleh main ke rumahmu?."

"Boleh Rio, kenapa tidak?." Jawab Tasya sambil tertawa.

"Oiya apa yang akan kamu lakukan setelah ini?."

"Pertama-tama aku akan kembali menyelesaikan kuliahku, lalu aku akan merubah penampilanku serta bekerja keras demi menghidupi anak-anakku. Aku ingin mantan suamiku menyesali perbuatannya."

"Apa kamu berniat akan kembali kepada suamimu, setelah ia menyesali perbuatannya telah menceraikanku?."

"Hem, itu tidak akan pernah terjadi Rio. Aku tidak akan tertipu lagi dengan penampilannya yang begitu manis di depanku dan busuk di belakangku." Jawabnya sambil tersenyum.

Hati Mario begitu lega, selama lima tahun ini ia mencoba mencari wanita lain untuk menggantikan nama Tasya di dalam hatinya. Tapi hari ini ia telah kembali telah di pertemukan oleh wanita yang pernah mengisi relung hatinya, ia berjanji kali ini ia tidak akan pernah melepaskan wanita itu. Ia akan membuat Tasya jatuh cinta kepadanya dengan memberi perhatian kepadanya, lalu akan di teruskan akan mendekati mama dan kedua anaknya.

Mario begitu yakin kalau usahanya kali ini akan berhasil. Tak lama mobil yang mereka tumpangi telah sampai di kampus yang mereka tuju.

Mario masih setia menemani Tasya untuk mendaftar di jalur swasta, bahkan Mario menawarkan diri untuk membiayai semua pendidikannya itupun kalau ia mau menjadi Asisennya dan bukan sekretarisnya lagi.

Hal itu tentu saja membuat Tasya tak enak hati, masa baru saja ketemu Mario sudah membantunya begitu banyak. Mulai dari pekerjaan sampai biaya pendidikannya.

"Rio kenapa kamu lakukan semua ini kepadaku?." Tanya Tasya dengan rasa yang tidak bisa ia ungkapkan.

"Karna kamu adalah temanku, teman yang baik akan membantu temannya yang sedang butuh pertolongan. Oiya selesai dari sini ijinkan aku membawamu ke salon, aku akan membantumu merubah penampilanmu sesuai dengan harapanmu. Bahkan aku akan membelikan baju-baju kantor yang kamu perlukan." Tasya begitu terharu saat Mario berniat akan membantunya, bahkan kalau tidak merasa malu dia akan bersujud syukur di depan Mario tapi itu tidak akan ia lakukan.

Selesai dari kampus, Mario benar-benar membawa Tasya ke sebuah salon kecantikan. Di sana nampak Mario sedang berbincang dengan pemilik salon tersebut, bahwa ia ingin memake over Tasya mulai dari rambut, wajah, kulit, serta pakaian apa yang cocok untuknya.

Setelah selesai mengutarakan keinginannya Mario menunggu hasil dari pekerja salon.

Ia menunggu Tasya di make over dengan mengotak atik hapenya, ia sedang mencari baju kantor wanita di sebuah toko online. Beberapa foto baju kantorpun sudah ia masukkan ke dalam keranjang pembeliannya. Tinggal menunggu barang tersebut di kirimkan kepadanya, bahkan saking lamanya menunggu Tasya di make over Mario sampai memesan makanan online agar menghilangkan rasa jenuhnya.Baru saja meminum minumannya, ia terkejut saat Tasya memanggil namanya beruntung ia tidak memuntahkan lagi minumannya.

"Rio," sapa Tasya memecah kecanggungannya.

"Uhukk... uhukkk..." Mario tersedak, sambil memegang dadanya.

"Ini benar kamu Tasya?." Mario lagi-lagi terpesona melihat kecantikan Tasya, kecantikannya yang dulu sampai sekarang mampu menggetarkan hati dan perasaannya.

"Iya ini aku Rio." Tasya menundukkan kepalanya karena terlalu malu di perhatikan terus oleh Mario.

"Tolong jangan melihatku seperti itu?." Pinta Tasya dengan pipi yang merona.

"Kamu cantik sekali Tasya, bahkan lebih cantik saat kita kuliah bersama." Uajarnya dengan jujur.

Tasya mendongakkan kepalanya, ia merasa Mario tidak menganggapnya sebagai teman biasa bahkan lebih. Karna merasa di perhatikan terus menerus Tasya memilih untuk tidak terlalu dekat dengan Mario, Tasya takut kedekatannya dengan Mario akan menimbulkan kecemburuan sosial di mana ia akan bekerja nanti.

Karena merasa terlalu lama di luar rumah Tasya meminta ijin kepada Mario untuk pulang, ia tidak bisa meninggalkan kedua anaknya sendiri hanya dengan mamanya saja. Mario paham betul posisi Tasya yang sudah mempunyai dua anak balita.

Agar mengerti di mana Tasya tinggal, Mario kembali memaksa Tasya untuk mengantarnya pulang. Dan lagi-lagi Mario harus sedikit memaksa Tasya kembali, karena Tasya menolak permintaan Mario lagi.

...\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=...

Sesampainya di rumah Tasya sudah di sambut oleh tangisan kedua anaknya.

"Mama.. Mama..." Kedua balita itu berlari dan berebut minta di peluk oleh mamanya.

Alexi yang berada dalam dekapan mamanya tiba-tiba menyentuh muka Tasya.

"Kenapa sayang, cup jangan nagis lagi. Mama sudah pulang." Tasya mencium kedua pipi anaknya bergantian.

Seakan mengerti kalau mamanya berubah menjadi cantik, kedua balita yang lucu dan menggemaskan itu menciumi pipi mamanya bergantian.

"Ayo masuk, ini dengan siapa ya kok Mama gak pernah liat?." Tanya Mama Rita sambil mengambil Alexa dari pelukan Tasya.

"Oiya Ma kenalkan ini namanya Mario, teman waktu kuliah dulu sekaligus Direktur di tempatku bekerja."

"Wah kebetulan sekali kalian saling mengenal ternyata." Rita menyuguhkan minuman untuk Mario.

Saat mereka saling berbicara mengingat masa kuliah dulu, tiba-tiba ada seorang kurir yang sedang mengantar makanan. Tentu saja Mariolah yang memesannya, agar bisa di nikmati bersama.

"Nak Mario kenapa repot-repot memesan makanan online, padahal tadi pagi Tasya sudah masak loh?!." Mama Rita merasa tidak enak hati, karena lagi-lagi Mario telah berbuat baik kepada Tasya dan dirinya.

"Tidak apa-apa Tante, cuman makanan saja." Jawabnya dengan mencoba mendekati anak-anak Natasya untuk di ajaknya bermain, supaya mereka lebih dekat dengannya.

Tasya melihat keanehan dalam diri Mario, bahkan ia tak mengetahui kalau Mario menyukainya sejak dahulu.

Terpopuler

Comments

Efrida

Efrida

cantik tuh butuh modal, gk kyk suaminya dl mau istri cantik gk diksh duit 😅

2021-10-17

0

Khalis Naufazha

Khalis Naufazha

semoga Tasya berjodoh dengan mario

2021-10-15

0

Imaskodariah

Imaskodariah

kalau duit bicara semua mulus lancar jaya orang jelek bisa barubah dalam hitungan menit👍👍good job tasya

2021-10-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!