Tasya memasuki rumah kontrakannya, ia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Dinding putih bersih dengan beberapa lukisan pemandangan yang begitu cantik, ia meletakkan beberapa koper di ruang tamu. Sambil menggendong tubuh Alexi yang tertidur di dalam pangkuannya tadi.
Sambil masih menggendong putri bungsunya, ia masuk ke ruang tengah. Di sana terdapat telivisi dan sebuah sofa yang menghadap lurus ke sebuah balkon, taman mini dengan sebuah kolam berisi ikan-ikan cantik berwarna-warni.
Langkahnya kembali berayun ke area dapur, semua perabot rumah tangga lengkap dengan kompor tanamnya. Ia membuka kulkas dua pintu yang berada di dekat ia berdiri, isinya kosong tanpa ada satu makanan di sana.
"Tasya, di tidurkan di mana anak-anak?," tanya mamanya yang kerepotan menggendong si kakak Alexa.
"Sebentar Ma," Tasya langsung menghampiri mamanya di ruang tamu.
Tasya masuk di kamar yang dekat dengan taman mininya, kamar bernuansa modern dengan cat berwarna biru muda. Tasya meletakkan tubuh kecil itu di atas kasur, di susul oleh mamanya yang juga menidurkan Alexa.
"Kamar ini bagus untuk anak-anak Tas, udaranya seger dekat taman dan kolam ikan. Kalau mereka bangun pasti suka deh."
"Iya Ma kebetulan sekali ya, kita dapat kontrakan rumah seperti ini."
"Oiya bagaimana caranya kamu bisa secepat ini, mendapatkan rumah sewa sebagus dan selengkap ini?."
"Kebetulan ini rumah sahabatku Rica Ma, rumah ini di sewakan karna dia ikut suaminya pindah ke Jakarta. Dan kemarin aku dapat kuncinya langsung dari dia, kebetulan kemarin kami ketemuan."
"Kamu beruntung ada sahabat yang mau membantu kita Nak, dari rumah ini kamu harus bisa berubah dan bekerja lebih baik lagi untuk menafkahi kedua anak kamu. Mama akan bantu kamu mengurus anak-anak."
"Trimakasih Ma, Mama selalu ada buatku." Tasya dan Mamanya saling berpelukan dan saling menguatkan satu sama lain.
...••••••••••••••••••••••...
Sementara itu Kevin dan Monica sudah berada di depan rumah mama mertuanya, ia sedang memperhatikan keadaan rumah itu dari dalam mobil yang ia tumpangi.
"Kamu sedang apa Mas, kenapa gak langsung masuk aja sih?!." gerutu Monic yang menganggap Kevin begitu lelet dalam melakukan sesuatu.
"Kenapa rumah mama sepi begitu ya, biasanya mama suka berada di teras membaca buku atau merapikan tanamannya." Akhirnya Kevin turun dari mobil karena merasa ada yang aneh dengan rumah itu.
Kevin mengetuk pintu itu berkali-kali bahkan ia sengaja mengelilingi rumah itu, siapa tau asisten rumah tangganya tidak mendengar suara ketukan pintu di depan. Namun nihil, tidak ada tanda-tanda orang yang berada di dalam sana.
"Ada Mas?." Tanya Monic yang ikut turun dari mobilnya.
"Gak ada orang Mon, kapan mereka semua pergi dan pergi kemana?. Apa aku harus lapor polisi saja ya,karena Tasya sudah membawa pergi anak-anakku." Kevin meraih ponsel di kantong sakunya.
"Apa yang kamu lakukan, biarkan saja istrimu membawa anaknya. Toh aku juga gak mau urus anak-anakmu itu, biarkan dia sama ibunya." Monica merebut ponsel Kevin dan menyembunyikannya di belakang tubunya, agar tidak bisa di ambil olehnya.
Kevin begitu saja menurut semua ucapan Monica, baginya ucapan Monic kali ini ada benarnya. Karena anaknya masih balita dan masih butuh ibunya, untuk kelangsungan pertumbuhan dan kesehatannya.
Dengan perasaan kecewa Kevin dan Monic akhirnya pergi dari tersebut, dan pergi ke rumah Monic untuk merencakan sebuah pernikahan luar biasa mereka.
Alexa terbangun saat mendengar gemercik air di sebarang kamarnya, ia menangis minta di bawa ke arah sumber suara.
Tasya yang tidak berada di rumah karna pergi berbelanja tidak tahu kalau anaknya memanggil-manggil dirinya, Bahkan mamanya juga sedang tertidur karena kelelahan baru saja menempuh perjalanan jauh.
Alexa yang sudah bisa berjalan, akhirnya menjatuhkan dirinya dari ranjang.
Brukkkk....
Suara itu begitu nyaring, membuat Rita berlari ke dalam kamar si kembar.
"Sayang kamu jatuh?," Rita langsung membawanya dalam gendongan, tapi bukannya menangis Alexa malah tertawa terbahak-bahak.
"Loh kok malah ketawain Oma sih?."
"Oma, Tatak datuh. Bukk!!." Ujarnya sambil terbata-bata.
"Oh, Kakak terjatuh?. Aduh Kakak pinter banget mau bangun sendiri rupanya." Rita mencubit pipi gembul cucunya yang lucu.
Tak lama Tasya datang dengan kedua tangan penuh dengan belanjaan, sang mama berusaha membantu Tasya meletakkan barang belanjaan Tasya di dapur.
"Kakak sudah bangun Nak?." Tasya mengambil Alexa dalam gendongan mamanya.
"Iya Tas, mungkin dia lapar. Mama akan siapkan makanan untuk si kembar dan makan malam ya."
"Iya Ma."
"Kakak laper Nak, mau minum susu?." Tasya menyodorkan botol susu kepada anaknya.
Mata Alexa berbinar karena melihat, tanaman hijau serta terdengar gemercik air yang begitu menyejukkan suasana rumah.
Ia turun dari gendongan mamanya dan berlari ke arah sumber suara.
"Jangan lari-lari Nak, nanti jatuh."
"Aaaaa..... ada ikan, ada ikan." Alexa menjerit riang sambil mengobok-ngobok air yang berada di dalam kolam.
"Jangan di pegang airnya nanti Lexa jatuh." Bagaikan anak dewasa yang mengerti ucapan orang dewasa, Lexa begitu menurut apa perkataan mamanya.
Kini giliran adek yang bangun, Lexi tak kalah pintar dari kakaknya. Ia bangun tidur sambil memanggil-manggil nama mamanya.
"Mama...."
Tasya berlari menghampiri anaknya, dan menaruhnya duduk di kursi taman begitu juga dengan Lexa.
Mereka berempat saling berpelukan dan bercanda, sambil menikmati makanan yang baru saja selesai mamanya buat.
Masih sambil menikmati secangkir teh, Tasya dan mamanya bercakap-cakap. Tasya berencana akan kembali melanjutkan kuliahnya yang dulu pernah terhenti, selain itu dia juga akan mencari sebuah pekerjaan yang bisa di sambi dengan kuliah.
Ia berniat akan merubah penampilannya, dengan diet ketat, selalu berdandan dan menghilangkan kebiasaan suka memakai daster di segala tempat. Bahkan ia akan mencari pekerjaan yang jauh lebih bagus dari pekerjaan mantan suaminya dulu. Ia ingin menunjukkan kalau dia bisa menjadi singel Mom yang sukses, cantik, serta kuat menjalani kehidupannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Emilia Harwin
ya ampunn kalau dipikir pikir aqpun demikian setelah ounya anak emoat tubuhku skrg gemuk 81 kg dan selalu memakai pakaian "kebesaranku" yaitu.... daster.. susah bnget nurunin berat badan, tapi pas bc novel ini aku kok jadi semangat lagi ya ingin nurunin badan ya, wah author novelmu menginspirasiku
2022-02-28
2
Trisna Tris
naaahh..... begitu Tasha... semangat
2022-01-25
0
Wati Rully
boleh pakai daster buluk saat dinas di rumah,asal gak di depan pak suami.gak perlu jg dandan heboh utk menyambut pak suami pulang kerja,sekurangnya udh mandi,wangi dan rapi...anak2 jg udh bersih dan rapi.emang repot kok ngurus anak2 umur balita apalagi 2 sekaligus.emang keteteran apalagi gak ada yg bantu.cuma ya diusahain utk rapi dan bersih.
2021-12-22
2