Sudah hampir tiga tahun persahabatan Delia dan Viviane terjalin. Mereka sama-sama saling berbagi kebahagiaan dan juga kesedihan. Meskipun mereka tidak setiap hari bertemu, dikarenakan kesibukan masing-masing tetapi komunikasi mereka tidak pernah putus.
Hanya saja ketika kekasih Viviane sedang cuti kerja dan mengunjunginya, komunikasi antara Delia dan Viviane putus sementara. Hal itu dikarenakan sifat dari Radit kekasih Viviane yang sangat posesif. Tidak mau diganggu oleh siapa pun meskipun itu sahabatnya Viviane sendiri. Dan Delia pun memakluminya.
Meskipun selama itu Delia belum pernah bertemu secara langsung dengan kekasih sahabatnya itu. Hanya sekali pernah ditunjukkan foto mereka berdua, itu pun masih pakai seragam SMA.
Sedangkan dengan Delia. Bagaimanakah kehidupan asmaranya pasca penghianatan yang dilakukan David di depan mata kepalanya sendiri beberapa tahun yang lalu?.
Delia tetap dengan sifatnya yang ramah, mudah bergaul, dan ceria. Tetapi untuk urusan laki-laki, dia menutup rapat hatinya. Delia jadi gadis yang dingin terhadap laki-laki. Mungkin karena trauma yang berkepanjangan jadi dia menganggap semua cowok itu sama. Aneh ya bagaimana dia bisa men'judge semua cowok itu sama, padahal kan dia hanya satu kali saja berpacaran.
Sebenarnya Delia adalah gadis yang cantik yang memiliki bentuk tubuh proporsional, kulit putih, serta mata coklat dengan bulu mata yang asli lentik dari lahir. Tanpa make up pun wajah cantik naturalnya sangat memikat para laki-laki yang melihatnya. Namun sayang, Delia menghiraukan itu semua. Tidak pernah dia anggap meskipun banyak cowok yang mendekatinya. Dia anggap hanya angin lalu. Tetapi hanya satu cowok yang Delia anggap sangat baik dan penyayang yaitu Ade abang satu-satunya cantik.
Entah sampai kapan dia akan menutup hatinya untuk laki-laki. Rasanya trauma itu susah sekali untuk dihilangkan dari diri Delia. Kedua orang tuanya juga tidak membatasi dirinya untuk mengenal lagi atau berteman dengan laki-laki asal masih ada batasannya. Tetapi Delia seakan memang menolak keras akan hadirnya lelaki dalam hidupnya. Bukan, bukan menolak untuk selamanya menutup hati pada laki-laki. Hanya saja dia belum siap. Belum siap merajut asmara lagi.
Baginya buat apa pusing-pusing harus punya kekasih sekarang? Ujung-ujungnya juga akan jadi bodyguard yang akan mengantarkannya kemana-mana. Kalau masalah itu, kan masih ada bang Ade kesayangannya. Jadi nggak perlu harus dengan label punya pacar. Belum lagi kalau punya cowok, pasti ruang gerak Delia sangat terbatas akibat dari keposesifan cowoknya nanti, seperti Viviane da Radit. Begitulah pemikiran Delia bila dia mulai membuka hati lagi.
Di sisi lain, apakah Delia tidak memikirkan akan abangnya itu? Apakah abangnya juga tidak butuh seseorang yang istimewa yang bisa membuat hari-harinya bahagia? Meskipun dengan Delia memang pasti membuat Ade bahagia karena Delia adalah adik satu-satunya dan kesayangannya. Tetapi beda, antara hubungan saudara dan hubungan dengan kekasih. Entahlah rasanya untuk hal ini Delia terlihat egois. Tidak memikirkan bagaimana perasaan abangnya yang sebenarnya. Yang terpenting baginya hanya bersama Ade dia bisa manja. Dan semua keinginannya terpenuhi.
Jika Ade pulang ke rumah, secara otomatis waktunya hanya untuk dede nya yang paling cantik yaitu Delia. Bahkan sampai ke kampus pun Ade rela antar jemput Delia. Jalan-jalan keman pun juga mereka selalu berdua.
Sebenarnya Ade juga sangat posesif pada adiknya, dia takut jika Delia dekat dengan cowok yang mempunyai karakter sama dengan mantannya dulu David. Oleh karena itu, semua cowok yang menjadi penggemar Delia jadi patah hati setelah tau Ade sang kakak yang selalu antar jemput Delia. Mereka mengira Ade adalah kekasih Delia. Jadi semua penggemarnya dengan terpaksa harus mundur pelan-pelan.
***
Hari ini setelah pulang kulaih, Delia langsung masuk ke kamarnya. Biasanya dia langsung bergelut dengan kerjaan sampingannya. Entahlah, apa yang terjadi dengannya sehingga membuat Delia jadi malas untuk melakukan apa pun. Untung saja sekarang lagi weekend, jadi tidak ada tugas kuliah yang harus diselesaikan.
Dan anehnya lagi, di saat weekend adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh kebanyakan muda-mudi untuk hang out atau sekedar jalan-jalan santai. Tapi tidak untuk Delia. Dia nggak hobi banget yang namanya weekend diisi dengan keluyuran tidak jelas.
Di kampus kan juga sudah bertemu dengan teman-temannya. Buang-buang waktu saja. Weekend adalah waktunya malas-malasan di rumah. Kecuali ada acara bersama keluarga. Sama Viviane pun juga tidak pernah jalan bareng saat weekend.
Karena pemikiran Viviane juga sama denga dirinya. Oleh sebab itu mereka cocok sekali jadi sahabat sejati. Karena memiliki banyak kesamaan. Kecuali kalau lagi bersama kekasihnya. Delia tidak tahu apa yang mereka lakukan. Itu adalah privasi Viviane, dan Delia tidak wajib tahu atau pun ikut campur.
Setelah mandi, Delia mematut dirinya di depan cermin. Pikirannya melayang sesaat mengingat kejadian tadi siang di kampus. Sudah lama Delia menutup hatinya untuk kaum adam.
Akan tetapi, dari peristiwa yang terjadi tadi, dan tanpa disengaja saat pertama kali bertemu dengan Radit, Delia merasa ada yang beda dengan hatinya. Entahlah apa itu namanya. Dari pandangan mata saja bisa membuat jantung Delia berdetak sangat cepat tidak seperti biasanya. Apalagi ditambah dengan obrolan mereka bertiga saat menikmati bakso di kantin kampus, malah membuat Delia semakin gugup.
Benar yang dikatakan Viviane bahwa Radit adalah tipe cowok yang setia dan penyayang. Namun over protektif. Delia buru-buru menghilangkan pikiran-pikiran negatifnya yang berkhayal tentang kekasih sahabatnya. Karena tidak mungkin dia menyukai kekasih dari sahabat baiknya sendiri. Delia berpikir mungkin itu hanya rasa kagum.
Selesai acara menyisir rambut dan memakai make up tipis dengan pakaian santainya, Delia segera turun menuju meja makan untuk makan malam bersama dengan kedua orang tuanya. Karena perut Delia juga sudah berkampanye tandanya minta disuap. Eh maksudnya sudah merasa lapar dan segera diisi dengan berbagai makanan bernutrisi.☺️☺️
“hmmm….. tumben wangi banget anak ibu yang satu ini” goda Ibu Delia
“iya nih bu, mungkin anak gadis kita lagi puber” sahut sang ayah disertai kekehan…
“ishh…. Apa sih ayah ibu ini, habis mandi ya wangi lah. Masa’ iya habis mandi malah bau kemenyan?” jawab Delia.
Sementara Ayah dan Ibunya hanya tersenyum menanggapi ucapan anaknya. Kemudian mereka bertiga makan malam bersama diselingi dengan obrolan ringan. Karena hanya dalam meja makanlah kesempatan mereka untuk ngobrol lebih banyak. Mengingat kedua orang tuanya juga sibuk bekerja.
Sedangkan Delia sibuk dengan kuliah dan Olshopnya. Ade juga sibuk bekerja di luar kota. Di tengah-tengah obrolan mereka sambil menikmati makan malam,
“ting….tong…..” tiba-tiba bel rumah berbunyi setelah acara makan malam mereka selesai.
Mereka saling pandang karena merasa tidak ada janji dengan siapa pun. Delia juga tidak merasa ada janji atau pesanan apapun. Masa' iya kurir jam segini ambil orderan, tidak mungkin juga. Dengan segera Delia beranjak dari tempat duduknya untuk membuka pintu dan melihat siapa tamu yang datang.
“siapa ya?”
.
.
.
*TBC
*salam sayang
_author newbie_💕💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 279 Episodes
Comments
El_Tien
biasanya yang dingin itu cowok
2022-01-17
0
re
Siapa yg datang
2021-11-12
0
Mamy Cumie
1 episode isinya full ngomong sendiri.... dari pada interaksi sama yg lain, jdi bikin males bacanya
2021-09-20
1