#flashback 3 tahun yang lalu
Tiga tahun yang lalu di ruangan pojok sebuah perpustakaan sebuah universitas terdengar isak tangis seorang gadis. Isakannya semakin terdengar setelah ada seorang cowok meninggalakan gadis tersebut. Karena penasaran Viviane memberanikan diri untuk mendatangi gadis tersebut. Dia takut terjadi sesuatu yang buruk yang menimpa gadis itu.
“nih tisu… siapa tau berguna….” Tiba-tiba Viviane memberikan tisu kepada gadis itu.
Tanpa melihat si pemberi tisu, gadis itu langsung mengambilnya untuk menyeka air mata dan ingusnya sambil terus terisak. Setelah tangisnya mereda, dia mendongak melihat ternyata ada seorang gadis di depannya.
“eh,,, makasih ya. Maaf mengganggu konsentrasi membaca kamu” ucap si gadis yang menangis tadi.
“oh nggak apa-apa ko’, tenang aja aku tadi baru masuk perpus mau cari buku, eh dengar ada orang menangis. Ya udah aku samperin. Kenalin aku Viviane mahasiswa semester tiga jurusan sastra” ucap Viviane sambil mengulurkan tangannya.
“aku Delia, anak sastra juga Cuma aku mahsiswa baru” ucap Delia memperkenalkan dirinya pada Viviane.
“btw, nangisnya masih lanjut apa nggak nih soalnya tisuku udah habis” goda Viviane pada Delia.
Sedangkan yang digoda hanya senyum canggung karena malu.
“yang sabar ya Del, aku nggak tau apa masalah kamu, dan aku nggak ingin ikut campur masalah kamu. Tapi kalau kamu butuh pundak untuk bersandar, aku bersedia ko’ “ tawar Viviane pada Delia.
“maksih ya Vi kamu baik banget, padahal kita baru kenal” ucap Delia yang merasa nggak enak terhadap Viviane.
“ya udah kalua kamu merasa nggak enak sama aku karena kita baru kenal, bagaimana kalua mulai dari sekarng kita sahabatan?” ucap Viviane sambil menautkan jari kelingkingnya dan langsung dapat balasan dari Delia.
#flashback beberapa jam yang lalu
Semalam Delia sedang telponan dengan David yang tak lain adalah kekasinya sejak dua tahun yang lalu saat Delia masih kelas 2 SMA sedangkan David kakak kelas Delia.
Semalam mereka berdua sudah berjanji akan bertemu di kampus mau jalan ke mall untuk membelikan hadih ulang tahun buat adiknya David. Jadi Delia berangkat ke kampus tidak menggunakan kendaraan pribadinya, dia naik taksi.
Sesampainya di kampus dia langsung menuju parkiran, tempat biasa dimana dia janjian sama David. Mengingat hari ini tidak jadwal kuliahnya tidak full jadi Delia pikir lebih baik digunakan untuk jalan-jalan dulu karena jam kuliahnya masih jam 2 siang.
Delia sampai di kampusnya jam 9 langsung menuju tempat parkir. “lebih baik tunggu langsung di parkiran aja deh, daripada nanti David lama nungguinnya kalua aku tunggu di kantin” gumam Delia sambil berjalan.
Sesampainya di parkiran, Delia melihat mobil yang tidak asing menurutnya. Ya, itu mobil David. Tapi kenapa mobilnya sudah ada dikampus? Bukannya semalam David bilang datangnya sekitar jam 10 atau 11 karena masih ada urusan?. Delia masih terus melangkang mendekati mobil David.
Perasaannya semakin tidak enak kala melihat kaca mobil itu terbuka. Delia semakin mempercepat langkah kakinya khawatir terjadi sesuatu dengan David. Mungkin ada maling yang mau mencuri mobil David dengan mencongkel kaca mobilnya.
Setelah sampai, mata Delia langsung menuju kea rah mobil yang kacanya terbuka. Delia terpaku sambil menutup mulutnya melihat apa yang ada dalam mobil tersebut.
“ah sayang ….. geli nih” desah seorang cewek dalam mobil di sela-sela cumbuannya dengan David.
“tahan dong baby, lama-lama enak ko’, aku kangen banget sama kamu apalagi sama yang ini” tunjuk David ke arah dua bukit kembar si cewek sambil terus meremasnya.
Di saat David akan bangun dan siap membuka resleting celananya, betapa kagetnya dia melihat bayangan seseorang tepat disamping jendela mobilnya sambil menutup mulutnya terisak. Dengan terburu-buru akhirnya Delia lari meninggalakan pasangan yang telah di mabuk asmara tersebut.
David mengacak rambutnya frustasi atas kejadian yang baru saja menimpanya.
“ayo sayang, sini aku lepasin resletingnya” dengan tak tau malunya cewek itu masih mau melanjukan aksinya yang sempat tertunda.
“brengsek!!! Cepat keluar dari mobilku sekarang juga” bentak David. Dengan cepat cewek itu memperbaiki penampilannya dan segera keluar dari mobil David.
Setelah menormalkan pikirannya, David langsung mengejar Delia ke perpustakaan. David sudah tau tempat favorit sang kekasih di saat pikiran lagi kacau, selalu pergi ke perpustakaan.
Sesampainya di perpustakan, David langsung menuju ke tempat paling pojok dimana Delia sedang terisak.
“sayang… maafin aku. Itu semua tidak seperti yang kamu pikirkan. Aku bisa jelasin semuanya, tolong dengarkan aku” ucap David sambil memegang kedua tangan Delia.
Tanpa memperdulikan apa yang dikatakan oleh David, Delia langsung melepas kalung berliontin hati pemberian David dua tahun yang lalu.
Tanpa menanyakan lagi, David tau apa maksud dari semua itu. Delia lebih memilih mengakhiri hubungannya daripada harus mendengarkan penjelasan yang tidak berfaedah dari David.
Memangnya mau dijelaskan apalagi. Rasanya semua sudah jelas. Bagi Delia, penghianatan tidak akan pernah termaafkan. Bukan pada orangnya tapi tindakannya. Justru Delia yang meminta maaf pada David.
“maafkan aku, selama ini tidak bisa memenuhi kebutuhan ***** kamu. Mungkin ini memang jalan terbaik buat kita. Aku harap setelah ini kita bisa jalani hidup kita masing-masing. Silakan kamu keluar dari ruangan ini” ucap Delia sambil mengembalikan kalungnya pada David.
#flashback off
Setelah kejadian penghianatan itu, Delia merasa bersyukur telah dijauhkan dengan laki-laki yang memang bukan terbaik bagi dirinya. Justru dipertemukan dengan seorang teman baru yang bersedia menjadi sahabatnya. Inilah yang dinamakan bahwa setiap masalah pasti ada hikmahnya.
Hari-hari berikutnya Delia lalui dengan baik, itu semua karena kehadiran sosok sahabat yang baik serta rela jadi tempat bersandar dari masalahnya yaitu Viviane. Memang saat itu Delia tidak langsung menceritakan masalahnya. Tetapi seiring berjalannya waktu Delia menceritakan semua pada sahabatnya itu tentang penghianatan yang dialaminya.
Viviane menjadi penyemangat Delia. Mereka sering bertukar pikiran tentang urusan kuliahnya apalagi jurusan mereka sama hanya saja beda angkatan.
Semenjak persahabatannya terjalin dengan Viviane, Delia fokus hanya pada kuliahnya saja. Dan dari ide Viviane, akhirnya Delia juga mencoba untuk buka olshop. Pikir Viviane agar si sahabat ada kesibukan lain. Karena Viviane sendiri juga termasuk anak yang mandiri.
Dia berasal dari keluarga yang sederhana, dan bisa masuk kuliah juga berbekal dari beasiswa. Jadi dari awal kuliah Viviane juga kerja part time di sebuah toko kue.
Pernah ada pepatah mengatakan, dimana tempatmu berada, dengan siapa kamu berteman, itulah pencerminan sesungguhnya dirimu. Maka jika ingin memperbaiki diri bertemanlah dengan lingkungan yang akan membuatmu menjadi baik, bukan malah sebaliknya.
#flashback Delia & Viviane off
.
.
.
*TBC
*salam dari
_author newbie_😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 279 Episodes
Comments
Iiq Rahmawaty
pengkhianatan memang ksalahan paling fataall❌❌
2022-03-21
0
Su Sin
jelas2 tadi david bilang aqu kangen sm ini
nunjukk bukit nya.
mau buka seleting
bilang slh faham
helloooooo lue waras david
2021-11-19
1
Quora_youtixs🖋️
mantab thor 👍👍👍👍
2021-08-19
4